Indra terus mencari keberadaan Lina namun Indra belum juga menemukannya, Indra terus berlari menuju jiwa Lina berada namun diperjalanan Indra dihadang oleh beberapa para pembunuh, dan disitu juga sedang terjadi pembantaian, Indra dihadang dan akan dibunuh, disitu juga banyak polisi yang sudah menjadi korban
"hei siapa kalian? minggir jangan halangi jalanku.!!"
*siapa mereka, apa mereka orang-orang yang dikatakan oleh nenek itu, tapi kenapa aku tidak merasakan jiwanya sama sekali, sebenarnya siapa mereka* (dalam hati Indra
"jika kau ingin lewat, maka kau harus menghadapi kami dulu.!"
disitu Indra pun langsung mengajar mereka dan Indra juga tidak segan membunuh mereka, dengan belatinya Indra menebas mereka satu persatu.
Lina yang sedang terpojok dan diancam akan dibunuh, Lina sudah tidak bisa apa-apa lagi, namun ada seorang polisi yang menghajar pembunuh yang hendak membunuh Lina itu,
*syukurlah ada polisi, maafkan aku Lina aku tidak berani menghadapi para pembunuh itu, aku harap polisi itu bisa menolong mu Lina* (dalam hati Rendi)
karena pembunuh itu merasa terganggu akhirnya pembunuh itu menyerang balik polisi yang menghajarnya, polisi itu pun langsung terbunuh seketika dengan dipenggal kepalanya, Rendi yang melihatnya sontak terkejut, nangkin terkejutnya Rendi sampai bersuara dan suara Rendi terdengar oleh pembunuh itu dan teman pembunuh itu juga melihat Rendi yang sedang bersembunyi dibalik meja, Rendi pun semakin ketakutan dan mencoba kabur, kemudian salah satu pembunuh menghampirinya dengan membawa senjata tajam berupa belati yang panjang, Rendi pun sudah tidak bisa lari kemana-mana karena di arah pintu keluar juga ada seorang pembunuh yang sedang menjaga pintu itu, Lina dengan sisa tenaganya perlahan meraih tasnya yang berada di kursi tempat Lina duduk untuk mengambil sebuah benda yang akan digunakan untuk melawan pembunuh itu.
Disaat itu Indra belum juga datang dan Indra baru saja mengalahkan para pembunuh yang menghadangnya, kemudian Indra langsung menuju ke arah jiwa Lina berada.
*Lina, bertahanlah aku akan segera menolong mu*
Indra terus berlari dan semakin dekat dengan posisi Lina berada.
Disitu Lina yang sedang berusaha mengambil tasnya tiba-tiba tangan Lina langsung di tangkap oleh si pembunuh dan dijauhkan dari tasnya, Rendi juga yang sedang didekati oleh pembunuh itu sekarang Rendi sudah terpojok,
*Rendi, apa yang kamu lakukan, kenapa kamu tidak menolong ku?" (dalam hati Lina)
*Lina, aku memang lemah, aku tidak bisa melindungi mu dan sekarang aku juga akan mati, aku akan mati bersamamu Lina* (dalam hati Rendi)
terlihat pembunuh yang dihadapan Lina mulai mengangkat belatinya dan akan ditusukkan kepada Lina.
*Ibu, ayah, kakak, adit, semuanya maafkan aku, aku akan meninggalkan kalian semua* (dalam hati Lina)
JRASHH...!! (suara tusukan)
darah mengalir dan berceceran di tubuh Lina, dan dengan pelan Lina membuka matanya, betapa terkejutnya Lina setelah melihat dirinya penuh dengan darah dan orang yang ada didepannya, dan itu adalah Indra, Indra telah sampai di tempat Lina dan langsung melindungi Lina dengan tubuhnya, tubuh Indra tertusuk belati sehingga darah keluar deras dan menetes membaluri tubuh Lina, kemudian Indra berkata dengan tersenyum,
"Lina, apa kau baik-baik saja, apa aku datang tepat waktu?!"
"Indra, kenapa kau disini?" jawab Lina dengan bertanya
pembunuh itu pun kaget dengan kedatangan Indra yang tiba-tiba muncul dan melindungi Lina, Indra pun sontak marah ketika itu dan langsung menghantam pembunuh yang sudah menusuknya, pembunuh yang sedang mendekati Rendi pun terkejut dan kemudian menyerang Indra, Indra pun langsung menarik belatinya, untuk menebas pembunuh itu, namun Lina langsung menghentikan Indra
"tunggu Indra! jangan bunuh mereka!"
"apa yang kau katakan Lina, mereka adalah orang jahat, mereka sudah membunuh banyak orang, kenapa kau mencegahku untuk membunuhnya?!"
"Indra, mereka adalah orang biasa, mereka hanya dirasuki oleh roh yang jahat"
"apa kau bilang.?"
pembunuh itu langsung menyerang Indra namun Indra hanya bertahan dan tidak menggukan senjatanya namun Indra masih bisa unggul, kemudian Indra meninjau pembunuh itu dan menendangnya hingga terpental
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Lina, kemudian Lina mengambil benda yang ada di dalam tasnya, dan benda itu adalah alat pengusir roh berbentuk seperti mangkuk kecil berwarna emas, Lina pun mulai membunyikan alat itu dan alat itu mengeluarkan suara dengung yang sangat bising sehingga membuat telinga roh pembunuh itu merasa kesakitan, pembunuh itu tidak tahan dengan suara itu dan kemudian pembunuh itu melawan dengan kekuatan ghaib yang membuat Lina terpental tanpa disentuh, Lina pun terpental dan membentur dinding sehingga memuntahkan darah dari mulutnya, Indra pun panik dan kebingungan dan Indra mencoba menolong Lina tapi Lina sudah tidak sadarkan diri, Indra pun merasa kesal dan sangat marah ketika itu dan tidak segan-segan untuk menghajar para pembunuh itu, Indra langsung menarik belatinya, salah satu pembunuh yang melihatnya dia mengetahui senjata itu
"senjata itu, itu adalah senjata legendaris, tapi hanya orang yang dikutuk oleh Dewa yang dapat menggunakan senjata itu, apakah mungkinkah dia... tidak, sebaiknya aku harus segera kabur!"
"KURANG AJAR KALIAN, BERANINYA KALIAN MENYAKITI TEMANKU, AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA..!!"
Wuzzz.... Syatt, syatt BRASHH...!!
Indra menebas dua pembunuh, yang menyerang Indra dan hendak membunuh Lina, namun ketika Indra hendak membunuh pembunuh satunya, roh yang ada di dalam tubuh pembunuh langsung kabur, dan kemudian tubuh pembunuh itu langsung tumbang sebelum dihajar oleh Indra, setelah Indra melihat semua pembunuh sudah tidak bernyawa, Indra segera menolong Lina dan membawanya ke tempat Dini dan Zilfa berada.
"Lina, bertahanlah aku akan membawamu ketempat Dini dan Zilfa supaya kita dapat pertolongan"
kemudian Indra menggendong Lina dan segera lari membawanya ke tempat tongkrongan, Rendi yang melihatnya mencoba mengejarnya namun Indra berlari dengan sangat cepat sehingga Rendi tidak dapat mengejarnya.
Indra menggendong Lina yang terluka sambil berlari, dan Indra teringat saat 200 tahun yang lalu saat dirinya dikejar oleh musuh dengan menggendong kekasihnya, hal itu terpikirkan oleh Indra dan Indra tidak mau kejadian dimasa lalunya terulang kembali dimana organ yang Indra sayangi mati dihadapannya, Indra pun sesegera mungkin membawa Lina ke tempat Dini dan Zilfa untuk mencari pertolongan.
Tidak lama kemudian Indra telah sampai di tempat itu dan segera meminta Dini dan Zilfa untuk mencari pertolongan.
"DINI, ZILFA.! kalian tolong carikan tabib untuk menyembuhkan luka Lina.!"
"HAAHH LINA.! kenapa dia, apa yang terjadi, kenapa Lina bisa terluka seperti ini.?" ujar Dini terkejut
"HEI KAMU,! apa yang kamu lakukan pada Lina, apa kau mau membunuhnya.?" tanya Zilfa
"tidak, kalian jangan salah faham, aku cuma menolongnya tapi itu terjadi tanpa ku ketahui"
"sudahlah Zilfa.! cepat kamu panggil ambulan, lukanya sangat parah dan dia mengeluarkan banyak sekali darah, kita harus cepat membawanya ke rumah sakit.!"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments