Chapter 2. Kakek yang berwajah tampan

Hari sudah mulai gelap waktu itu sekitar pukul 18:30 Lina dan teman-temannya mengajak Indra ke tukang pangkas rambut.

Karena Indra baru melihat keadaan di jaman sekarang, Indra merasa kebingungan dengan semua hal yang telah berubah drastis dari kendaraan, jalan beraspal, gedung-gedung tinggi rumah mewah, dan lain sebagainya, dan pada saat itu Indra diajak naik motor bersama Lina

"Ayo kek naik bersamaku" ujar Lina

"Lina, benda apa ini?!"

"Ini namanya sepeda motor kek"

"Hah,, aku belum pernah liat sebelumnya"

"Sudahlah cepat naik, sudah malam tau!"

Kemudian Indra naik motor bersama Lina, namun ketika Lina mulai menarik gas, Indra yang belum siap berpegang langsung jatuh seketika

"Waduhh maaf, kirain tadi sudah siap jadi langsung aku gas."

"Atiaahhh pantatku sakit sekali, kau sangat ceroboh apa kau tidak bisa pelan ha?!" ujar Indra kesakitan

Kemudian Lina menyuruh Indra untuk naik lagi dengan berpegangan yang erat supaya tidak terjatuh lagi.

Tidak lama kemudian mereka sampai di tempat pangkas rambut dan kemudian Indra masuk ke dalam untuk membersihkan wajahnya.

"Mau dipotong seperti apa kek?!" tanya tukang cukur

"APA.!! KURANG AJAR KAU, KAU INGIN MEMBUNUH KU YA.?"

"ahahaha... Tidak kek, maksud saya rambut kakek mau di potong seperti apa?"

"Rambutku sudah pendek tidak usah dipotong lagi, bersihkan saja wajahku.!"

"Oh baik kek, tapi ini yang berantakan saya rapihkan ya"

Di luar Lina sedang ditelepon oleh pacarnya dan pacarnya mengajak Lina untuk pergi ke cafe bersama teman-temannya,

Setelah beberapa saat kemudian Indra keluar dengan penampilan yang berbeda, jenggot dan kumis bersih dan rambut yang di kuncir membuat Indra terlihat keren, Lina dan temannya juga kebingungan bahkan mereka sampai tidak mengenalnya

"Lina, aku pinjam emas mu untuk membayar orang itu nanti aku ganti."

HAAAHH EMAS..!!! (serentak)

"Hei siapa kamu tiba-tiba minta emas sama Lina, apa kau seorang perampok?!" ujar Zilfa

"Maaf kamu siapa ya?" tanya Lina

"Hei Lina, ini aku Indra, kenapa kau tidak mengenaliku??"

HAAAHH INDRA..?? (serentak Dini dan Zilfa)

"Tunggu, tunggu ini tidak mungkin, kau Indra, kau si kakek monster itu??" tanya Dini

"Sudah kubilang aku bukan monster, apa kau tidak liat?!"

"Permisi mas, apa uangnya sudah ada.?" ujar tukang cukur

"Oh iya, Lina tolong pinjamkan....."

"Ini mas uangnya" ujar Lina

"Hei aku belum selesai bicara!"

"Ya sudah ayo kita pergi dari sini" ajak Lina

"Tunggu Lina!"

"Apa lagi?"

"Kertas apa itu tadi yang kau berikan padanya?"

"Itu namanya uang! Dasar bodoh"

*Kasar sekali tutur katanya, tidak seperti Liza yang lemah lembut* (dalam hati Indra)

Tidak lama kemudian pacarnya Lina datang untuk mengajak Lina jalan bersamanya, sebenarnya Lina tidak mau pergi, tetapi pacarnya memaksa Lina untuk ikut, pacar Lina bernama Rendi, dia anak orang kaya dan mempunyai motor mewah.

Dengan terpaksa Lina pergi bersama Rendi dan meninggalkan Indra dan temannya, Dini dan Zilfa bingung harus melakukan apa, dini mencoba menghubungi Lina untuk menanyakan apa yang harus mereka lakukan untuk Indra, namun ketika Dini menelpon ternyata handphone Lina tertinggal di motornya, mereka pun semakin bingung, kemudian mereka memutuskan untuk mencari tempat tongkrongan di pinggir jalan.

"Hei kalian berdua" ujar Indra

"Hay hey hay hey, kami punya nama.! Seenaknya saja memanggil" sahut Zilfa

"Ya, baiklah, aku mau bertanya, siapa pria yang bersama Lina itu??" tanya Indra

"Pacarnya lah, emang kenapa, kau cemburu ya? Hmphh" jawab Zilfa

"Sudahlah Zi, lebih baik kita cari tempat tongkrongan saja daripada mikirin dia" ajak Dini

"Terus bagaimana dengan dia?"

"Ya ikut kamu lah, tuh kamu bahwa motornya Lina!"

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk pergi mencari tempat tongkrongan pinggir jalan, Indra ikut bersama Zilfa dan karena takut terjatuh lagi Indra memeluk badan Zilfa dengan erat, banyak yang melihat mereka berdua dan mereka yang melihat menertawakannya, Zilfa juga merasa malu saat itu, Indra terlihat seperti orang bodoh ketika melihat mobil yang melintas dan bertanya-tanya dalam hati, begitu juga ketika melihat rumah-rumah yang mewah, Indra menganggap itu adalah sebuah istana.

"Zilfa, mengapa banyak sekali istana disini, berapa banyak kerajaan yang ada di desa ini Zilfa.?" tanya Indra

"norak banget si kamu, itu bukan istana, itu rumah orang tau.!" jawab Zilfa

"tapi kenapa mewah sekali seperti istana.?"

"ah sudahlah capek aku ngmong sama kamu.!"

Lina yang sedang jalan bersama Rendi, di perjalanan Lina terlihat bengong seakan memikirkan sesuatu sehingga tidak mendengar Rendi berbicara.

"Lina.! Lina.!!"

"Oh iya kenapa Ren?"

"Kamu dengar apa tidak si?"

"Dengar apa Ren.?"

"Ah sudahlah, ga peka banget si jadi orang"

Di perjalanan Lina terus kepikiran Indra, kenapa dia bisa berubah dari kakek-kakek menjadi pria yang tampan, Rendi juga merajuk karena Lina tidak mendengarkan apa yang dia katakan

Lina berfikir untuk menghubungi Dini namun ketika Lina mengambil handphone nya di dalam tas, ternyata handphone nya tidak ada dan Lina baru sadar kalau handphone nya tertinggal di motornya.

Malam semakin larut waktu itu sekitar pukul 20:30 wib

Dini, Zilfa dan Indra sedang berada di tempat tongkrongan yang ada di pinggir jalan, karena mereka merasa jenuh tidak melakukan apapun dan mereka juga tidak membawa uang banyak Zilfa pun pergi ke warung untuk membeli minuman teh manis hangat, ketika Zilfa pergi ke warung Indra pun mengikutinya,

"Hei, kenapa kau mengikuti ku?"

"Me... Memangnya kenapa?"

"Huh.. yasudah lah terserah"

Ketika Zilfa memesan minuman, Indra yang ikut bersamanya melihat sebuah televisi yang sedang menyala di warung tersebut, Indra pun mengira itu adalah cermin ajaib milik seorang penyihir dan Indra pun bertanya kepada sang pemilik warung

"Hei.! apa kau seorang penyihir?" tanya Indra dengan nada keras

Sang pemilik warung pun kebingungan apa yang dimaksud dengan ucapannya

"Apa maksudmu, siapa yang penyihir?!"

"KAU.! kau pasti seorang penyihir, aku tau itu, itu adalah cermin ajaib milikmu bukan??" ujar Indra sambil menunjuk ke arah televisi

"itu namanya televisi bodoh!" ujar Zilfa

Sang pemilik warung pun diam dan hanya menganggap Indra tidak waras, kemudian setelah selesai memesan minuman Zilfa mengajak Indra pergi dari warung itu, ketika hendak pergi tiba-tiba ada seorang nenek-nenek menghampiri Indra dan memarahinya, nenek itu berkata

"Hei bocah! kenapa kau ada disini, cepat pergi kalahkan orang-orang jahat yang sudah membunuh banyak orang.!"

"Nenek, kau siapa, dan siapa yang kau maksud orang-orang jahat?"

"Jangan berlagak bodoh, cepat pergi atau mereka semua akan terbunuh..!"

Indra pun kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh nenek itu, tidak lama nenek itu marah-marah kemudian datang si cucu nenek, dia mengajak neneknya pulang dan minta maaf kepada Indra karena sudah marah-marah tidak jelas pada Indra, namun karena Indra penasaran dengan ucapan sang nenek, Indra mencoba bertanya kepada sang cucu.

"Tunggu, apa benar yang dikatakan oleh nenek mu kalau ada orang-orang jahat yang suka membunuh?"

"Ya,, aku juga tidak begitu tau, tapi aku pernah melihat berita di TV kalau ada sekelompok pembunuh bertopeng yang suka membunuh orang-orang"

*Begitu yah, berarti benar apa yang dikatakan oleh nenek ini, tapi kenapa dia menyuruhku untuk menghajar mereka, siapa nenek ini sebenarnya?* dalam hati Indra

Disaat Indra memikirkan hal itu tiba-tiba Indra merasakan banyak jiwa-jiwa manusia yang menghilang, dan dia juga merasakan jiwa Lina yang semakin melemah, Indra merasa kalau Lina sedang dalam bahaya, Indra pun bergegas mencari Lina

Dini dan Zilfa kebingungan dengan Indra yang tiba-tiba pergi begitu saja tanpa pamit, Indra berlari dengan cepat menuju arah jiwa-jiwa itu menghilang dan jiwa Lina juga berada diantaranya,

"Zi, kemana dia pergi?" tanya Dini

"Dia tidak bilang apa-apa, dia langsung pergi begitu saja, aku tidak tau dia mau kemana" jawab Zilfa

Di sebuah cafe ditempat Lina berada sedang terjadi kegaduhan, yaitu teror pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh bertopeng, disitu Lina sedang terdesak, paca Lina yaitu Rendi sangat ketakutan dan bersembunyi di balik meja, disitu Lina terlihat sedang diancam oleh pembunuh bertopeng tersebut pembunuh itu ada tiga orang, polisi berdatangan untuk meringkus mereka namun para polisi tidak mampu menangkapnya justru para polisi banyak yang menjadi korban oleh pembunuh tersebut, pembunuh itu membunuh dengan kejam dan tanpa ampun,

"Hei gadis manis, apa kau siap memberikan nyawamu padaku? hihihi"

"Tidak! Pergi sana! Jangan bunuh aku.!"

Rendi yang sedang bersembunyi hanya mampu melihatnya saja dan tidak berani menolong Lina, disitu Lina disiksa, dipukul terus-terusan sampai babak belur, memang pembunuh itu tiada ampun dan tidak memandang siapa saja entah itu orang tua, anak-anak, laki-laki, ataupun perempuan, mereka langsung membunuhnya tanpa belas kasihan

Indra yang sedang mencari Lina merasa begitu gelisah, selain itu Indra merasakan jiwa Lina yang semakin melemah.

Jarak dari tempat tongkrongan menuju TKP lumayan jauh, karena itu Indra sampai saat ini belum juga menemukan Lina, selain itu Indra hanya merasakan jiwanya dan tidak tau tempat Lina berada, sesekali Indra berhenti untuk merasakan dimana jiwa Lina berada

"orang-orang berdatangan dan semakin banyak jiwa yang menghilang, jiwa Lina juga semakin melemah, aku harus cepat menolongnya"

...****************...

Terpopuler

Comments

Siti H

Siti H

sudah kuberikan bintang 5 untuk mu thor..

2022-09-24

1

Oto-san create

Oto-san create

iya jgn lupa follow ya..

2022-03-18

2

Dewi Malara

Dewi Malara

up date dong🙈🙈🙈

2022-03-17

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1- Pertemuan yang menakutkan
2 Chapter 2. Kakek yang berwajah tampan
3 Chapter 3. Cepatlah Indra!! Lina dalam bahaya.
4 Chapter 4. Roh jahat dari Lembah hitam.
5 Chapter 5. Sejarah Kerajaan Lembah Biru.
6 Chapter 6. Lina diculik.
7 Chapter 7. Penyelamatan yang sia-sia
8 Chapter 8. Serangan balik. Lina yang membabi-buta.
9 Chapter 9. Rencana jahat Raja Imran.
10 Chapter 10. Sebuah kenangan.
11 Chapter 11. Peramal gila.
12 Chapter 12. Rencana penangkapan Lina.
13 Chapter 13. perangkap teman.!
14 Chapter 14. Pertarungan Ibu dan Akan
15 Chapter 15. Gadis manis dan dua hewan yang berbicara.
16 Chapter 16. kakek dan nenek yang misterius.
17 Chapter 17. Panggung Jebakan.
18 Chapter 18. Terpisahkan.!
19 Chapter 19. si Kakek Lebah.
20 Chapter 20. Pengejaran balik.! Indra yang terpojok..
21 Chapter spesial. Porong dan Kendit yang jatuh cinta.
22 Chapter 21. Pertarungan sengit.! Indra vs Karto.
23 Chapter 22. Senjata keramat.!
24 Chapter 23. Masa lalu.
25 chapter 24. Pelajaran Pertama
26 Chapter 25. Guru Pribadi.
27 Chapter 26. Siapakah gadis manis itu.?
28 Chapter 27. Namaku adalah Liza.
29 Chapter 28. Raja Kelelawar dari Goa Lawa.
30 Chapter 29. Putri utusan Dewa.
31 Chapter 30. Orang yang misterius.
32 Chapter 31. Semua Hilang.
33 Chapter 32. Istana ghaib bawah air.
34 Chapter 33. Sebuah ilusi.
35 Chapter 34. Lenyaplah..!!
36 Chapter 35. Padamkan api iblis naga terbang..!!
37 Chapter 36. Kembali menempuh jalan panjang.
38 Chapter 37. Pilu
39 Chapter 38. Pria yang membawa tengkorak.
40 Chapter 39. Roh tentara Jepang.
41 Chapter 40. Lorong tak berujung.
42 Chapter 41. Zona bahaya
43 Chapter 42. Brata, pemimpin utama pasukan Lembah Merah.
44 Chapter 43. Kegagalan Raja Imran.
45 Chapter 44. Penyerangan balik.! Rencana Lina dan Indra.
46 Chapter 45. Ilusi Dewa Kegelapan.
47 Chapter 46. kecemburuan
48 Chapter 47. Kabar buruk.
49 Chapter 48. Latihan meningkatkan kekuatan
50 Chapter 49. Kegelisahan Indra
51 Chapter spesial. mahluk mitologi Ahol.
52 Chapter 50. Kematian Dea
53 Chapter 51. Semua terkejut.
54 Chapter 52. pertarungan yang belum selesai
55 chapter 53. yang terkuat
56 Chapter 54. guru yang baik
57 Chapter 55. Buku catatan sejarah
58 Chapter 56. makhluk aneh.
59 Chapter 57. Dia adalah Aul, sang makhluk legendaris.
60 Chapter 58. penyerangan brutal, Desa yang terancam
61 Chapter 59. Senjata yang bernyawa
62 Chapter 60. Kekuatan yang tidak sebanding.
63 Chapter 61. Utusan Dewa.
64 Chapter 62. Siluman pemakan jiwa
65 Chapter 63. 2 jiwa yang menarik
66 Chapter 64. Tersegel.!
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Chapter 1- Pertemuan yang menakutkan
2
Chapter 2. Kakek yang berwajah tampan
3
Chapter 3. Cepatlah Indra!! Lina dalam bahaya.
4
Chapter 4. Roh jahat dari Lembah hitam.
5
Chapter 5. Sejarah Kerajaan Lembah Biru.
6
Chapter 6. Lina diculik.
7
Chapter 7. Penyelamatan yang sia-sia
8
Chapter 8. Serangan balik. Lina yang membabi-buta.
9
Chapter 9. Rencana jahat Raja Imran.
10
Chapter 10. Sebuah kenangan.
11
Chapter 11. Peramal gila.
12
Chapter 12. Rencana penangkapan Lina.
13
Chapter 13. perangkap teman.!
14
Chapter 14. Pertarungan Ibu dan Akan
15
Chapter 15. Gadis manis dan dua hewan yang berbicara.
16
Chapter 16. kakek dan nenek yang misterius.
17
Chapter 17. Panggung Jebakan.
18
Chapter 18. Terpisahkan.!
19
Chapter 19. si Kakek Lebah.
20
Chapter 20. Pengejaran balik.! Indra yang terpojok..
21
Chapter spesial. Porong dan Kendit yang jatuh cinta.
22
Chapter 21. Pertarungan sengit.! Indra vs Karto.
23
Chapter 22. Senjata keramat.!
24
Chapter 23. Masa lalu.
25
chapter 24. Pelajaran Pertama
26
Chapter 25. Guru Pribadi.
27
Chapter 26. Siapakah gadis manis itu.?
28
Chapter 27. Namaku adalah Liza.
29
Chapter 28. Raja Kelelawar dari Goa Lawa.
30
Chapter 29. Putri utusan Dewa.
31
Chapter 30. Orang yang misterius.
32
Chapter 31. Semua Hilang.
33
Chapter 32. Istana ghaib bawah air.
34
Chapter 33. Sebuah ilusi.
35
Chapter 34. Lenyaplah..!!
36
Chapter 35. Padamkan api iblis naga terbang..!!
37
Chapter 36. Kembali menempuh jalan panjang.
38
Chapter 37. Pilu
39
Chapter 38. Pria yang membawa tengkorak.
40
Chapter 39. Roh tentara Jepang.
41
Chapter 40. Lorong tak berujung.
42
Chapter 41. Zona bahaya
43
Chapter 42. Brata, pemimpin utama pasukan Lembah Merah.
44
Chapter 43. Kegagalan Raja Imran.
45
Chapter 44. Penyerangan balik.! Rencana Lina dan Indra.
46
Chapter 45. Ilusi Dewa Kegelapan.
47
Chapter 46. kecemburuan
48
Chapter 47. Kabar buruk.
49
Chapter 48. Latihan meningkatkan kekuatan
50
Chapter 49. Kegelisahan Indra
51
Chapter spesial. mahluk mitologi Ahol.
52
Chapter 50. Kematian Dea
53
Chapter 51. Semua terkejut.
54
Chapter 52. pertarungan yang belum selesai
55
chapter 53. yang terkuat
56
Chapter 54. guru yang baik
57
Chapter 55. Buku catatan sejarah
58
Chapter 56. makhluk aneh.
59
Chapter 57. Dia adalah Aul, sang makhluk legendaris.
60
Chapter 58. penyerangan brutal, Desa yang terancam
61
Chapter 59. Senjata yang bernyawa
62
Chapter 60. Kekuatan yang tidak sebanding.
63
Chapter 61. Utusan Dewa.
64
Chapter 62. Siluman pemakan jiwa
65
Chapter 63. 2 jiwa yang menarik
66
Chapter 64. Tersegel.!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!