Perasaan Aneh

Didalam angkot Annisa heran mengapa hatinya berdegub dengan ritme yang cepat, sulit dikendalikan namun Annisa menikmatinya.

'Aneh' batin Annisa

Annisa pun tak mau ambil pusing dengan perasaannya, dia memilih memainkan ponselnya selama di angkot.

'Loh, ini kan Pak Azzam. Punya Instagram toh, kirain kudet' batin Annisa terkekeh-kekeh

Jari Annisa pun mencoba scrolling lebih jauh kehidupan Pak Azzam melalui Instagram nya.

'Oh udah punya anak, lucu. Mana foto istrinya, kok gaada yah. Oh mungkin menjaga ya' gumam Annisa

Annisa pun menyudahi main ponselnya karna tak terasa ternyata sebentar lagi sampai.

"Assalamu'alaikum" Ucap Annisa

"Waalaikumsalam. Eh neng nisa udah pulang" Jawab Emak Roh

Emak Roh adalah orang terpercaya orang tua Annisa untuk membantu pekerjaan rumah. Emak Roh sudah belasan tahun ikut bersama keluarga Annisa sehingga keluarga Annisa pun sudah menganggap seperti keluarga sendiri.

"Ibu pergi ngaji ya mak? Yaudah Nisa masuk kamar dulu ya mak" Ujar Annisa

"Iya neng" Jawab mak Roh

Annisa membanting badannya diatas kasur. Badannya terasa lengket, perutnya lapar tetapi rasa kantuknya lebih besar sehingga tanpa sadar Annisa pun tertidur.

"Nis, ayo makan. Kata Emak kamu belum makan dari pulang kampus" Tanya ibu

"Nis, ayo bangun. Pasti kamu tidur nih" Sambung ibu

Ketukan dari luar pintu membangun kan Annisa yang tertidur pulas dengan kondisi masih pakai pakaian yang dipakainya seharian tadi.

"Astaghfirullah. Jam berapa nih, ngaco deh pake ketiduran segala" Gerutu Annisa

"Iya bu, nanti aku keluar. Aku mau mandi dulu" Jawab Annisa

Selepas sholat Maghrib, Annisa pun menuju ruang makan untuk memenuhi hajat perutnya. Setelah usai makan, Annisa masuk kamar karna dia harus menyelesaikan beberapa tugas untuk besok presentasi.

Annisa membuka laptopnya, dia menyambungkan WhatsApp ke laptopnya. Tiba-tiba 'tring' tanda pesan WhatsApp masuk. Annisa mengeceknya ternyata dari group seminar hari ini. Pesan yang masuk berupa hasil foto-foto hari ini. Dan, Annisa mencoba Zoom foto Pak Azzam. Ah, perasaan itu muncul lagi. Annisa buru-buru menutup pesan dari group tersebut karna ada perasaan aneh kalau berlama-lama memandang foto Pak Azzam.

'Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu, kembang kempis dadaku merangkai butir cinta' dering HP menyadarkan lamunan Annisa.

"Halo Nis, cepetan kerjain tugas buat besok. Gue lupa masih diluar ini" Ucap Fifi

"Klo telpon tuh salam dulu napa sih, ini langsung nyerocos aja" Ujar Annisa

"Ehiya Assalamu'alaikum Annisa cantiiik, tugasnya udah selesai kan ya?hahaha" Ceplos Fifi

"Wa'alaykumussalam, pulang lo. Udah malem ini, anak gadis udah harus dirumah tau" Ketus Annisa

"Iya iya beb, ini mau pulang kok. Ihhh perhatian banget deh, jiwa jomblo gue meronta-ronta ini. Yaudah makasih ya beb udah dikerjain. Assalamu'alaikum, mimpi indah" ledek Fifi

"Wa'alaikumssalam. Dih, dasar jomblo! " Jawab Annisa

'Eh gue kan jomblo juga ya' batin Annisa

Annisa pun melanjutkan nugasnya.

Pagi ini Annisa tidak melanjutkan tidurnya setelah sholat shubuh karna kelompoknya hari ini harus presentasi.

Jam 08.00 Setelah usai sarapan, Annisa pun pamit dan segera menuju halte untuk menunggu angkot utk menuju kampusnya. Setelah sampai kampus dia menuju kelasnya untuk menyiapkan diri untuk presentasi.

"Teman-teman perhatian, ini ada informasi dari dosen kita. Kalau kelas hari ini diganti jadi seminar di gedung sebelah. Klo ga hadir seminar dianggap ga hadir kelas 2x guys" Kata PJ Mata kuliah hari ini.

"Yaudah yuk, gas lah" Kata teman yang lain.

Akhirnya mereka berbondong-bondong menuju gedung sebelah.

"Pemateri nya siapa sih?" Tanya salah satu anak

"Tuh baca didepan gede banget juga informasi nya, masih aja nanya" Jawab salah satu mahasiswi terpintar dikelas

Annisa dan Fifi yang mendengar obrolan mereka pun sontak langsung menatap layar didepan mereka.

"Lah, Pak Azzam lagi Nis. Apa gue berjodoh ya ketemu terus sama doi" Tawa Fifi

Annisa salah tingkah karna tiba-tiba jantungnya berdetak tak karuan seakan ingin bertemu sang kekasih.

Ketika masuk sesi pertanyaan, Fifi pun mengajukan pertanyaan.

"Assalamu'alaikum, Pak Azzam. Teman yang disamping saya ingin bertanya tp malu akhirnya diwakilkan oleh saya. Gapapa ya Pak? " Ujar Fifi

Annisa pun dibuat kaget oleh aksi Fifi, segera mungkin menarik Fifi untuk kembali duduk.

"Duduk ih Fi, malu-maluin deh" Gerutu Annisa

"Tuh Pak, bukti ya kalau teman saya malu. Masa saya disuruh duduk lagi" Kata Fifi

Seketika ruangan riuh dengan gelak tawa akibat celotehan Fifi

"Ya ya Gapapa, lanjutkan" Jawab Azzam dengan disertai tawa

Setelah bertanya ternyata Azzam memberi secarik kertas kepada Fifi untuk menulis nama, nomer telpon serta alamat untuk dikirimkan hadiah karna sudah berpartisipasi dengan bertanya pada acara seminar ini.

Acara seminar pun selesai. Annisa dan Fifi memilih untuk pulang kerumah masing-masing.

"Bu, perut Annisa. Ini hari pertama datang bulan. Mau dikompres bu" Keluhan Annisa

"Yaudah, kamu masuk kamar aja. Nanti ibu bawain air hangatnya"

"Makasih ya bu. Ibu terbaik" Ucap Annisa sambil memeluk sang ibu

Annisa pun masuk kekamar.

'Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu, kembang kempis dadaku merangkai butir cinta' dering HP

'Pasti Fifi nih' batin Annisa

"Hallo Assalamu'alaikum, kenapa Fi? Duh, jangan lama-lama ya Fi curhatnya perut gue lagi sakit nih soalnya jadi takut tambah sakit dengerin curhat lo" Cerocos Annisa

"Wa'alaykumussalam. Kamu sakit kenapa?ini saya Azzam"

Annisa kaget dan langsung memeriksa siapa yang sedang menelepon dirinya ini. Ternyata nomer tak dikenal.

'Azzam? Pak Azzam maksudnya' batin Annisa

Annisa pun salah tingkat, ingin mematikan panggilannya namun dirasa sangat tidak sopan terhadap dosennya namun dia bingung kenapa Pak Azzam bisa tau nomer ponselnya.

"Pak Azzam? Ada keperluan apa ya Pak kira-kira dan kalau boleh tau dapat nomor ponsel saya dari siapa?" Tanya Annisa kebingungan

"Dari temen kamu tadi. Saya mau konfirmasi alamat dan nomer telpon karna saya mau kirim hadiah pertanyaan seminar siang tadi"

"Yang bertanya bukan saya Pak tapi temen saya Fifi. Nanti saya kirim nomer dan alamat Fifi ya Pak"

"Tapi kan buat pertanyaan kamu. Jadi kamu yang berhak. Yaudah saya gamau berdebat, berarti alamatnya sudah dipastikan benar ya dan tolong save nomer saya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaykumussalam" Jawab Annisa

Nis, ini air hangatnya" Ujar ibu

"Nis, Annisa Permata. Ini air hangatnya, ditaro dimana ya"

"Ehiya bu, ini apa?" Jawab Annisa

"Loh, air hangat ini. Kan tadi kamu minta untuk kompres perut kamu"

"Ohiya bu, Annisa lupa. Yaudah bu, taro diatas meja aja. Makasih banyak ya bu, maaf Annisa ngerepotin ibu"

"Yaudah, langsung dikompres ya perut yang sakit tadi"

"Iya bu" jawab Annisa

Terpopuler

Comments

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

bisa ae mas Azzam mnta nomor ponsel pakek alasan pengen ngirim hadiah

2022-05-18

0

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Fifi teman yg pengertian, 😂 Lucu juga Annisa pasti malu banget tuh ditelpon sama mas Azzam🤭

2022-05-18

0

4RB14 B14

4RB14 B14

seru Thor...!

2022-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!