"Mas kenapa kamu diam aja? Wanita itu siapa? Kenapa kamu ajak dia ke sini?" tanyaku yang masih penasaran dengan wanita yang di bawa suamiku.
"Dia calon istriku!" jawabnya santai tanpa menoleh ke arahku.
"A-apa? Ca-calon istri?! Kamu bercanda mas!!" pekikku kaget. Mas Deni tak menjawab dan diam saja.
"Lalu aku ini apa mas? Aku ini istrimu!" ucapku dengan nada tinggi.
Dadaku sesak sekali mendengar suamiku mau menikah lagi. Sakit sekali, bahkan dia tidak membicarakannya dengan ku. Apakah aku setuju atau tidak? Tentu saja aku tidak setuju. Aku tidak mau di madu.
"Terserah kamu terima atau tidak, aku akan tetap menikahi Lisa!" ucapnya tanpa memikirkan perasaan ku.
Air mata luruh lantah membasahi pipi. Tidak pernah terbayangkan olehku kalo suamiku akan mengkhianati ku. Ya Allah apa salahku padanya?
"Tapi aku tidak setuju kamu menikah lagi mas. Aku tidak rela, aku tidak akan mengijinkan kamu menikah lagi!" ucapku dengan suara serak karena tangisanku.
Mas Deni mendekati ku. "Sudah ku bilang, setuju atau tidak setujunya kamu. Aku akan tetap menikahi Lisa!" ucapnya pelan namun penuh penekanan, belum lagi tatapan matanya menatap tajam menusuk.
Ya Allah, kenapa suamiku berubah seperti ini? Kemana mas Deni yang dulu yang selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang. Tapi akhir-akhir ini dia memang sering marah-marah dan uring-uringan karena penampilan ku yang tidak sesuai dengan keinginannya. Aku juga tidak ingin seperti ini, tapi pekerjaan rumah tak ada habisnya, belum lagi aku harus mengurus Lula.
Mas Deni beranjak dan ingin keluar kamar.
"Aku gak mau di madu mas!" ucapku lantang.
Mas Deni yang sedang memegang handle pintu, berhenti dan kembali menoleh ke arahku. Air mata ini tak bisa berhenti mengalir.
"Aku gak mau di madu. Apa salahku? Kenapa kamu lakuin ini sama aku mas? Bukannya kamu tau semenjak awal pernikahan kita, aku gak mau di madu tapi kenapa kamu masih melakukannya mas. Kenapa?"
"Kamu ngaca dong. Setiap aku mau pergi aku malu ajak kamu. Dengan penampilanmu yang seperti ini teman-temanku pasti akan mengejekku. Yang ada aku di kira bawa baby sitter atau pembantu. Teman-teman ku pasti menertawakanku, kalo aku menikahi Lisa aku gak bakal malu lagi jika membawa dia pergi, kamu lihat sendiri kan penampilan Lisa seperti apa? Penampilan itu yang aku inginkan, tidak seperti mu yang memalukan dan memuakkan."
Kata-kata mas Deni benar-benar membuat hati ini semakin sakit dan terluka. Ya Allah, tega sekali dia bilang aku seperti pembantu, meski ini bukan pertama kalinya dia bicara seperti itu, tapi tetap menyakitkan. Air mata ini semakin deras membasahi pipi.
"Terserah kamu mau di madu atau tidak. Memangnya kamu bisa hidup tanpa aku. Selama ini kamu hidup bergantung padaku. Orang tuamu sudah meninggal. Mau bergantung pada siapa lagi kamu. Apa kamu bisa hidup tanpaku? Apa kamu bisa hidup sendiri?!" tanya Mas Deni kesal.
Dan ucapan itu semakin menyakitiku. Ya Allah sesak sekali dada ini. Benar-benar sesak sangat sesak. Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Kenapa mas Deni tega melakukan ini? Padahal aku sudah berusaha menjadi istri yang baik dan penurut. Penampilan ku memang tidak seperti wanita yang bernama Lisa itu aku hanya ibu berdaster, tapi jika mas Deni memberiku modal untuk merawat diri aku juga bisa seperti Lisa bahkan mungkin lebih darinya. Tapi jangankan uang untuk merawat diri uang untuk nafkah pun selalu kurang.
Mas Deni sudah meninggalkan kamar dan membiarkan aku seorang diri dengan luka yang begitu dalam dan besar. Kenapa kamu menorehkan luka ini mas? Ini sangat sakit sungguh sangat sakit. Aku menangis tergugu sendirian di kamar.
Kenapa pernikahan yang aku jaga baik-baik sekuat hati dan segenap jiwa, dia malah dengan mudahnya menodai kesucian pernikahan ini. Dia malah berselingkuh dan melukai ku. Menorehkan luka yang menganga begitu besar.
Mas Deni, apa sudah tidak ada cinta lagi untukku? Kenapa kamu berubah mas? Mana janji-janji kamu dulu.
"Aku Janji Arin, aku akan selalu mencintai dan menjaga kamu selamanya. Percayalah Cinta aku hanya untuk kamu selamanya dan keluarga kecil kita, aku akan selalu setia sama kamu!"
Kata-kata itu kini rasanya terdengar menyakitkan dan terdengar hanya bualan saja. Tiba-tiba terdengar suara tawa mereka di ruang tengah.
Aku beranjak dan melihat mereka yang terlihat sangat bahagia di atas lukaku. Dada ini semakin sesak kala wanita itu bermanjaan dengan mas Deni apalagi dia berani mencium mas Deni. Aku kembali masuk kamar karena aku lupa belum mandi, aku bergegas mengambil handuk dan ke kamar mandi.
Sekitar lima belas menit aku selesai mandi. Bergegas aku memakai pakaian. Malam ini aku akan tidur bersama Lula. Entahlah aku harus bagaimana apa aku harus menerima pernikahan mereka atau aku mundur saja. Apa yang harus aku pilih. Di cerai atau di madu?
Ya Allah, kenapa semua ini terjadi padaku? Apa salahku? Ini sangat menyakitkan!
Aku keluar kamar dan berlalu ke kamar Lula. Putriku sudah terlelap mungkin kecapean karena lelah bermain. Aku berbaring di samping Lula, air mata ini semakin deras saat melihat putriku. Haruskah pernikahan ini berakhir? Lalu bagaimana dengan putriku? Aku tak ingin dia kehilangan kasih sayang orang tuanya. Tapi..
Mas Deni pun sudah tidak perduli lagi dengan Lula. Semenjak dia naik jabatan, jarang sekali dia bermain atau sekedar menyapa anaknya, dia selalu sibuk dan tak ada waktu untuk anaknya. Ya Allah mas, kenapa kamu berubah seperti ini? Setidaknya kamu tidak mengabaikan anakmu. Dia pasti sangat merindukan ayahnya.
Aku mencium kening putriku. "Maafin ayah ya sayang. Ayah selalu sibuk sampe mengabaikan kamu nak!"
Aku memeluk erat tubuh mungil Lula, air mata ini tak berhenti mengalir. Kenapa? Kenapa kamu torehkan luka ini mas? Apa kamu tak tau ini sangat sakit?
Haruskah pernikahan ini berakhir?
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Yati Syahira
harus kuat alin verai peegi lebih baik ,laki egois arogan biasany ancur
2024-05-20
0
Shuhairi Nafsir
Arin. jangan jadi wanita yang goblok. Dibutakan oleh cinta mati sama suami mu. cerai aje daripada diri mu dijadikan babu oleh madu mu
2023-10-04
0
Vivi Bidadari
Jadilah wanita tegar lebih baik tinggalkan. suami yg tak punya hati
2023-06-07
1