Dengan sekuat tenaga Arnold melempar ponsel yang ada ditanggannya hingga hancur berkeping – keeping setelah melihat pesan yang dikirim oleh Adisty.
Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah penuh amarah. Bola matanya tersirat kemarahan dan kebencian, serta kekecewaan yang mendalam.
Arnold sama sekali tidak menyangka bahwa wanita yang sangat dicintainya itu akan mengkhianatinya seperti ini. Kepolosan dan ketulusan yang terpancar dari wajah Crystal selama ini dia lihat ternyata hanyalah sebuah topeng untuk menutupi kebusukannya.
Untung saja dia memiliki Adisty yang selalu memberikannya berbagai macam informasi mengenai gerak – gerik istrinya itu.
Informasi yang selama ini Arnold pikir hanyalah satu cara bagi Adisty untuk lebih dekat dengannya dan menjatuhkan sang istri dimatanya.
Tapi kenyataan yang ada sekarang, hampir semua yang Adisty ucapkan benar – benar terjadi. Dan hal tersebut tentunya membuat Arnold tidak segan – segan untuk bertindak kasar dengan cara menyiksa Crystal melalui tangannya sendiri, agar istrinya itu tunduk dan menurut kepadanya.
Kenyataan yang didapatinya malah sebaliknya, hukuman dan siksaan yang diberikannya selama ini tidak cukup membuat istrinya itu jera.
Justru malah sebaliknya, siksaan yang didapatkannya membuat Crystal semakin berbuat ulah dan puncaknya sekarang, dia nekat untuk kabur bersama Gerald, mantan kakak iparnya itu.
Tampaknya, bukan hanya Arnold yang marah dan kecewa dengan perilaku Crystal. Seluruh keluarganya, terutama sang kakak sangat murka saat tahu adik semata wayangnya itu kabur bersama mantan suaminya.
Melihat kekacauan yang terjadi saat ini, disuatu tempat ada seorang wanita yang diam – diam tersenyum penuh kemenangan karena segala upaya yang telah dilakukannya selama ini akhirnya membuahkan hasil.
Ya…kemenangan sudah berada ditangannya, dan kehancuran orang yang sangat dibencinya sudah ada didepan mata. Diapun segera berpesta bersama teman – temannya disebuah club untuk merayakan kabar gembira tersebut.
Sesampainya dirumah, Arnold segera menghukum semua orang yang berada dikediamannya karena dianggap telah lalai hingga istrinya berhasil kabur.
Menggunakan kekuatannya, Arnold segera mengerahkan semua orang kepercayaannya agar membawa sang istri kembali bagaimanapun caranya.
Bahkan anak buahnya sudah dia sebar di bandara dan pelabuhan untuk mengantisiapsi istrinya kabur keluar pulau bahkan keluar negeri.
Untuk jalur darat, dia mengerahkan koneksinya yang dalam kepolisisan untuk melacak jejak sang istri. Apapun akan diupayakan oleh Arnold untuk membawa sang istri kembali kerumahnya, bagaimanapun caranya.
Sementara itu, Gerald dan Crystal yang sudah sampai di depan bandara segera turun. Mereka melewati jalur belakang yang aman agar tidak ketahuan anak buah Arnold yang Gerald yakin sudah tersebar diseluruh bandara.
Namun, nasib baik tampaknya masih belum berpihak pada keduanya. Tanpa mereka sadari dari arah belakang, Gerald dan Crystal dipukul dengan menggunakan benda tumpul hingga keduanya jatuh tak sadarkan diri.
Melihat korbannya sudah pingsan, anak buah Arnold segera membawa tubuh keduanya masuk kedalam mobil yang berbeda, sesuai instruksi dari sang bos.
Gerald dibawah kesebuah gudang yang terletak diujung kota demi mendapatkan hukuman yang akan diberikan oleh Arnold sendiri karena telah berani membawa kabur sang istri.
Sementara itu, Crystal dibawah kembali kedalam rumah dan dikurung dalam ruang bawah tanah, dimana Arnold sering menyiksanya jika dia melakukan suatu kesalahan.
Rasa dingin yang menusuk sampai kedalam tulang membuat Crystal segera menarik ujung selimut yang sempat turun hingga mengekspos sebagian tubuh polosnya.
Tubuh yang penuh dengan luka, bahkan kulit tersebut sekarang sudah berubah menjadi merah keungguan akibat banyaknya memar yang memenuhi sekujur tubuhnya.
Rasa ngilu disekujur tubuhnya membuat wanita itu perlahan mulai membuka kedua kelopak matanya. Saat kedua matanya sudah terbuka sempurna, dan melihat dihadapannya ada seorang pria tampan seperti malaikat tapi berhati iblis, sedang tertidur pulas sambil memeluk pinggangnya yang ramping.
Crystal seketika bergidik ngeri saat mengingat kembali peristiwa yang telah terjadi antara dirinya dan iblis itu semalam.
Rasa takut mulai menjalar dalam tubuhnya hingga menghasilkan keringat dingin. Dengan gerak perlahan Crystal mulai memutar tubuhnya agar tidak menghadap kearah wajah sang iblis.
Saat dia bergerak, wanita itu merasakan tubuhnya terasa ngilu dan sakit sekali terutama didaerah kewanitaannya. Tidak kuat terhadap rasa sakit yang ada, diapun tidur terlentang dan menatap kosong kearah langit – langit kamar.
Bulu kudunya kembali berdiri dan rasa takut yang teramat sangat mulai masuk kedalam relung hatinya saat mengingat kembali penyiksaan yang dialaminya.
Flash back on
Crystal mengerjapkan kedua matanya berkali – kali agar retinanya terbiasa terhadap cahaya terang yang masuk melalui matanya.
“ Dimana ini….”, batinnya binggung sambil mengamati keadaan sekitar.
“ Akhirnya kamu bangun juga sweatheart….”, ucap laki – laki dengan suara beratnya.
Suara berat dan sexy yang mampu membuat banyak wanita berteriak histeris ketika mendengarnya, namun saat ini suara tersebut bagi Crystal seperti alunan melodi kematian.
Laki – laki berwajah malaikat tersebut mulai berjalan mendekatinya, menarik kasar rambutnya hingga mata keduanya bertemu.
Tatapan tajam yang terlihat seperti hendak menerkamnya hidup – hidup tersebut seketika membuat tubuh Crystal membeku. Namun sebisa mungkin dia halau rasa takut itu dan menatap balik suaminya dengan nyalang.
PLAKKK….
Satu tamparan berhasil membuat sudut mulut Crystal mengeluarkan darah segar. Bukannya menangis, Crystal malah tersenyum sinis kepada laki – laki tampan yang berdiri dihadapannya itu..
PLAKKK….
PLAKKK….
Dua tamparan kembali diterima Crystal hingga sudut bibir satunya juga mengeluarkan darah segar serta kedua pipi memar akibat kuatnya tamparan yang dilemparkan sang suami.
“ Hanya ini yang bisa kau lakukan…”, ucap Crystal dengan senyum mengejek.
“ Masih tidak merasa bersalah !!!…”, ucap Arnold sambil menjambak rambut Crystal dengan kasar.
“ Hahahaaaa…..cuih…aku tidak takut padamu ”, ucap Crystal sambil membuang ludah dihadapan Arnold.
Tindakan berani Crystal tentu saja membuat darah dalam tubuh Arnold semakin mendidih. Diapun segera menendang tubuh Crystal hingga terpental jauh dan kursi yang didudukinya hancur berantakan. Bukannya memohon ampun, Crystal malah mengeluarkan kata – kata yang memprovokasi sang suami.
“ Hanya segini kekuatanmu…”, ejek Crystal sambil berusaha bangun.
Dukkkk….
Dukkk….
Dukkk….
Arnold menendang tubuh Crystal hingga kembali tersungkur, melihat senyum mengejek di wajah sang istri membuat dirinya lepas kendali.
Ditendangnya tubuh kecil itu berulang kali. Namun semakin kuat Arnold menendang, maka suara tawa Crystal semakin keras.
Penyiksaan demi penyiksaan terus di terima Crystal malam itu tanpa bisa melawan karena kedua tangan dan kakinya terikat.
Melihat Crystal masih saja tersenyum mengejeknya, Arnold yang sudah hilang kewarasannya mulai mencekik Crystal hingga pingsan.
Flash back off
.
.
.
“ Tunggu….”
“ Berarti semalam aku tidak jadi mati…”
“ Ahhh…sial.…”
“ kenapa juga aku harus kembali kesamping laki – laki iblis ini…” Batin Crystal bermonolog
Sementara itu Arnold yang baru saja terbangun menatap tajam kearah wanita yang duduk disampingnya. Wanita tersebut saat ini terlihat sangat kacau dengan rambut acak – acakan dan mengerutu tidak jelas.
“ Jangan sentuh aku…”, teriak Crystal saat kulit sedingin es itu menyentuhnya.
Arnold memandang tajam kearah Crystal yang barusan menghempaskan tangannya dengan kasar. Ekspresi wajahnya terlihat sangat marah dengan kilatan api di matanya.
Melihat kobaran amarah di mata Arnold, tubuh Crytal seketika membeku . Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya saat melihat tatapan iblis haus darah yang ada disampingnya.
Tatapannya sangat tajam, seolah – olah ingin mengoyak tubuhnya dan memangsanya hidup –hidup sekarang juga. Perlahan Arnold mulai bergerak maju, tangannya langsung mencengkeram leher Crystal hingga membuat gadis itu tak bisa bernafas.
“ A...apa…yang ka...kau inginkan....”, ucap Crystal sambil berusaha keras melepaskan cengkeraman tangan Arnold.
“ Jika aku tidak bisa memilikimu, maka tidak akan ada yang bisa memilikimu…”, ucap Arnold penuh amarah.
Setelah mendengar perkataan tersebut, kedua mata Crystal mulai menutup. Namun sebelum ajalnya tiba dia mendengar Adisty masuk kedalam kamar dan berbicara dengan suaminya.
“ Kenapa harus membunuhnya…”, ucap Adisty dengan nada manja.
“ bukankah ini yang kau ingginkan…”, ucap Arnold dengan nada datar.
“ Terimakasih…berkat kamu, akhirnya aku bisa melihat wajah asli wanita itu ”, ucapnya lagi masih dengan datar.
Air mata Crystalpun menetes saat mendengar semuanya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa sahabatnya akan tega menusuknya dari belakang seperti ini.
“ Aku akan membalas semua perbuatan kalian…”, batin Crystal penuh amarah.
Perlahan kegelapan mulai menyelimutinya dan Crystal mati dengan dendam yang dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Kenapa nasib crystal mengenaskan bgt .....thor
2022-12-10
0
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
egghhh 😬😬😬😬
2022-09-20
0
Mien Mey
arnold adisty tunggu pembalasan buat kliaa 😔buat mu thor 💪💪💪aku gbung yah🤗
2022-04-06
1