Love Destiny
Malam semakin larut....
Saat semua orang sudah terlelap dan masuk kedalam alam mimpinya masing - masing.
Crystal, wanita cantik ini masih sibuk memilah – milah barang mana yang akan dibawanya.
Setelah semua barang yang telah diperlukannya terkumpul, dengan gesit Crystal segera memasukkan semua barang tersebut kedalam tas ransel hitam yang ada dihadapannya, sambil sesekali melirik jam yang tergantung di dinding kamar.
“ Sudah hampir jam 12 malam…aku harus cepat…”, gumannya sambil berjalan menuju walk in closet.
Agar penyamarannya sempurna, Crystal menghapus semua make up yang ada diwajahnya dengan cepat, lalu menyambar hodie hitam serta celana dengan warna senada yang tergantung dialmari dan segera memakainya.
“ Let’s go…”, gumannya sambil mengambil tas ransel yang tergeletak diatas ranjang.
Perlahan, Crystal membuka pintu kamarnya sambil mengintip untuk melihat sekeliling. Saat dirasa tidak ada orang, dia segera berbalik dan menutup pintu kamar sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara.
Dengan mengendap – endap dia mulai berjalan menuruni anak tangga sambil menatap awas sekelilingnya. Beberapa kali Crystal terlihat menoleh ke kiri dan kekanan, serta kebelakang, memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang mengawasinya.
Setelah memastikan semuanya aman, wanita dengan pakaian serba hitam itu mulai berjalan dengan cepat keluar dari dalam rumah menuju pintu belakang yang tidak dikunci, karena biasa digunakan oleh para penjaga untuk mengambil atau membuat minuman di dapur.
Setibanya dipintu belakang, Crystal kembali melihat sekelilingnya dengan tatapan tajam. Setelah dirasa aman, diapun mulai berlari kecil menuju tembok belakang rumah yang akan dia gunakan untuk kabur.
“ Cepatlah !!!.... ”, ucap Gerald, laki – laki berpakaian serba hitam seperti dirinya yang terlihat sedang duduk diatas tembok sambil melemparkan sebuah tali.
Crystal segera menerima tali yang diberikan oleh Gerald dan mulai memanjat tembok. Gerald yang melihat Crystal sedikit kesulitan untuk naik, mengulurkan tangan kanannya untuk membantu wanita tersebut.
Dengan susah payah Crystal berusaha untuk mengapai tangan Gerald dan happp…..Gerald langsung menarik tubuh Crystal saat tangan kanannya berhasil meraih tangan munggil tersebut.
Dengan gerak cepat Gerald segera menarik tali yang masih mengantung ditembok dan menyimpannya kedalam kantong yang telah disiapkannya.
Setelah memastikan kondisi di luar aman, mereka berdua segera melompat turun dari tembok dan segera berlari masuk kedalam mobil Alphard hitam yang terparkir tidak jauh dari sana.
“ Apa kau yakin kali ini akan berhasil…”, tanya Crystal dengan wajah cemas.
“ Tenanglah…aku sudah mengatur semuanya dengan sangat rapi. Aku pastikan kali ini kamu akan terbebas dari iblis itu…”, ucap Gerald berusaha meyakinkan mantan adik iparnya itu.
Dalam kegelapan malam, perlahan mobil Alphard hitam yang dinaiki Crystal dan Gerald meninggalkan rumah mewah yang sudah lima tahun ini mengurung dirinya. Merengut masa muda dan kebebasannya selama ini
Selama perjalanan,.Gerald terus mengenggam kedua tangan Crystal dengan erat. Berusaha untuk menenangkan kegundahan hati wanita yang sangat dicintainya itu.
Crystal sebenarnya masih ragu dengan keputusan yang diambilnya saat ini. Karena jika gagal, maka bisa dipastikan dirinya akan kembali mendapatkan siksaan.
Dan tentunya siksaan fisik yang akan diterimanya akan berkali – kali lipat lebih berat daripada sebelumnya.
Melihat keraguan yang terpancar dari sorot mata wanita yang duduk disampingnya membuat Gerald berusaha kembali meyakinkan wanita itu. Meyakinkan bahwa usaha mereka kali ini akan berjalan lancar.
Gerald sangat yakin dan penuh percaya diri bahwa pelariannya kali ini akan berhasil, mengingat seberapa detail dan matang persiapan yang telah dia lakukan untuk membawa pergi wanitanya dari penjara yang dibuat oleh Arnold, sang suami.
Melihat kesungguhan disetiap ucapan yang keluar dari bibir laki – laki yang sangat dicintainya itu membuat hati Crystal sedikit tenang.
Dalam diam, Crystal sangat berharap mantan kakak iparnya itu bisa membawanya pergi sejauh mungkin dari
sangkar emas yang dia tempati saat ini.
Sebuah tempat yang ditinggali oleh seorang iblis yang tidak pernah berhenti untuk menyiksa dirinya, baik secara fisik maupun secara psikis.
Dia bagaikan seekor burung yang terjebak dalam sangkar emas penuh duri. Dimana setiap kakinya melangkah, hanya ada rasa sakit dan perih yang ada.
Perlahan Crystal menyandarkan kepalanya di dada bidang Gerald. Aroma mint yang meyegarkan membuat otot – otot tegang yang ada dalam tubuh Crystal mulai mengendur, hingga tanpa dia sadari kedua matanya perlahan mulai menutup.
Gerald tersenyum tipis saat mendengar dengkuran halus yang keluar dari bibir wanitanya itu. Diambilnya selimut yang tergeletak disandaran kursi dan dibalutkan ketubuh Crystal, agar tubuh wanitanya tetap hangat.
“ Aku berjanji…setelah berhasil keluar dari negara ini, aku akan membuatmu bahagia…”, guman Gerald sambil mencium pucuk kepala Crystal berkali – kali.
Gerald menatap sendu wajah cantik wanitanya yang tampak tertidur pulas. Perlahan jemarinya mulai mengusap memar dan luka yang ada dipelipis Crystal dengan lembut.
“ Maaf…”, hanya kata itulah yang bisa dia gumankan beberapa kali sambil mengusap lembut bekas luka yang mulai mengering itu.
Ini bukan pertama kalinya Gerald melihat memar dan luka di tubuh mantan adik iparnya itu. Tapi tetap saja hatinya terasa perih dan sakit saat melihat hal itu .
Selama ini dia tidak bisa berbuat apapun untuk membantu Crystal, mengingat siapa suami wanita itu. Arnold adalah sosok kejam yang tidak akan membiarkan siapapun menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya, jika tidak ingin nyawanya melayang.
Yang bisa dilakukannya hanya menatap wanitanya itu dengan rasa iba setiap kali Adisty mengiriminya foto Crystal,
dimana terlihat banyak luka memar disekujur tubuhnya akibat siksaan sang suami.
Mengingat hal itu membuat rasa bersalah kembali muncul dalam hatinya. Semua penderitaan yang dialami oleh wanitanya itu adalah akibat kesalahannya. Kesalahan yang tidak seharusnya dia lakukan.
Seandainya saja saat itu dirinya sedikit lebih bisa menahan diri dan tidak lepas kontrol, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur dan waktu tidak bisa diulang kembali.
Mungkin, hanya ini yang bisa dilakukannya sekarang yaitu membawa Crystal pergi sejauh mungkin, ke suatu tempat yang tidak bisa dijangkau oleh Arnold dan semua orang yang mengenal mereka.
Suatu tempat terpencil, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Sebuah perkebunan luas dengan rumah sederhana yang berada didalamnya.
Tempat yang nantinya akan dia gunakan untuk membina keluarga kecilnya bersama Crystal. Wanita yang sangat dicintainya, ibu dari anak – anak yang nantinya akan lahir hasil buah cintanya dengan wanita itu.
Demi memuluskan rencanaya, Gerald sudah menyiapkan identitas baru untuk dirinya dan Crystal. Identitas yang akan membawa mereka membuka lembaran baru. Membuang masa lalu yang kelam dan menyakitkan.
Dan dengan identitas tersebut dirinya dan Crystal akan dengan mudah untuk bisa keluar dari negara ini dengan mudah. Karena Gerald sangat yakin, bahwa Arnold tidak akan tinggal diam saat mengetahui jika istrinya itu kabur bersama dirinya.
Setelah keluar dari perkampungan penduduk yang lumayan padat, akhirnya sekarang mereka bisa sedikit bebas bergerak melewati pematang sawah dan perkebunan. Jalan tampak lenggang dan sepi karena sudah memasuki tengah malam.
Perjalanan yang ditempuh menuju bandara kali ini terbilang cukup lama. Karena mereka tidak melalui jalan poros, namun melewati jalan tikus yang memutar. Semua itu dilakukan agar pergerakan yang mereka lakukan tidak dapat terdeteksi.
Sambil menikmati kegelapan malam, Gerald mulai mengingat kembali masa lalu yang membuat dirinya harus berpisah dengan wanita yang sangat dicintainya. Masa laluyang t erus saja membuatnya menyesal hingga sekarang.
Tangisan Crystal lima tahun lalu masih sering menghiasi mimpi buruknya setiap malam. Tatapan sedih dan kecewa saat dirinya mendapati sang kekasih tidur bersama kakak kandungnya.
Akibat kejadian satu malam tersebut akhirnya mengharuskan Gerald menikahi Leony, kakak kandung Crystal yang tengah mengandung anaknya.
Bukan hanya itu saja, penderitaan Crystal dimulai saat dirinya harus mengantikan sang kakak untuk bertunangan dengan Arnold, seorang yang terkenal kejam dan tidakmempunyai perasaan. Pertunangan tersebut terjadi demi menjalankan wasiat sang kakek.
Dan puncaknya, lima bulan yang lalu Adisty, sahabat Crystal menemuinya dan memohon kepadanya agar secepatnya membawa pergi Crystal dari kediaman Arnold .
“ Crystal beberapa kali mencoba bunuh diri,namun selalu berhasil kugagalkan Aku tidak tahu, kapan dia akan melakukannya lagi. Aku takut…bagaimana jika dia benar – benar meninggal… ”, ucap Adisty sambil sesenggukan.
Kata – kata Adisty bagaikan pisau yang menusuk hatinya, sakit tapi tak berdarah, itulah yang Gerald rasakan saat ini. Dia tidak mau wanitanya sampai berbuat nekat dengan mengakhiri hidupnya seperti itu.
Maka dari itu, setelah kedatangan Adisty lima bulan yang lalu, Geraldpun bertekad untuk membawa kabur Crystal bersamanya.
Melihat kondisi Crystal yang semakin hari semakin memperihatinkan, membuat Gerald harus bergerak cepat dan membuat rencana.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Adisty, Gerald akhirnya mempunyai gambaran tentang kediaman Arnold.
Berapa banyak jumlah pekerja yang ada disana, serta jadwal mereka, khususnya jadwal patroli para penjaga dimana kediaman Arnold tersebut dijaga super ketat mengingat seringnya Crystal berusaha melarikan diri namun selalu gagal.
Untuk memuluskan aksinya, Gerald menghubungi temannya yang ahli di bidang IT untuk meretas cctv dan system keamanan yang terpasang disana.
Dalam waktu yang cukup pendek tersebut, Gerald juga meminta bantuan koleganya yang berada diluar negeri untuk mencarikan tempat tinggal yang sedikit terpencil, jauh dari perkotaan sebagai tempat tinggal mereka nantinya.
Semua telah Gerald susun dengan sangat rapi agar aksinya berhasil. Bahkan hal – hal terkecilpun sudah dia perhitungkan dengan sangat matang. Agar upayanya kali ini untuk membawa kabur sang pujaan hati berhasil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Nana Niez
mampir dulu ya Thor nyimak,,
2024-07-22
0
Yani Cuhayanih
Aku masih coba menyimaks sepertinya alur ceritanya maju mundur cantik cantik ....
2022-12-10
0
Yani Cuhayanih
Aku masih coba menyimaks sepertinya alur ceritanya maju mundur cantik cantik ....
2022-12-10
0