5. Mencari Pekarjaan

Mendengar pertanyaan Wisnu, Haifa langsung diam. Ia bingung mau jawab apa? Masa dia harus jawab mau kenalan dengan Den Wisnu. Yang bener aja, nanti diisangka perempuan murahan karena mengejar laki-laki.

“Hei! Ditanya kok malah melamun?” tegur Wisnu melihat Haifa malah melamun bukan menjawab pertanyaan Wisnu.

“Iya, Den?”

Haifa tersadar dari lamunannya.

“Kamu ke Jakarta mau apa? Liburan atau cari kerja?” tanya Wisnu sekali lagi.

“Liburan, Den. Syukur-syukur bisa dapat kerja,” jawab Haifa.

“Sambil menyelam minum air, ya?” tanya Wisnu.

“Iya, Den,” jawab Haifa.

Wisnu sudah selesi makan, lalu Haifa membereskan bekas makan Wisnu.

“Den Wisnu, kata Ibu Deswita jangan lupa makan obat,” kata Haifa mengingatkan Wisnu.

Wisnu menghela nafasnya.

“Tolong ambilkan obat saya di saku suit saya,” kata Wisnu.

“Suwit itu apa, ya Den?” tanya Haifa yang tidak mengerti yang dimaksud oleh Wisnu.

“Bukan suwit. Tapi suit yaitu jas,” kata Wisnu.

“Oh..jas.”

Haifa beranjak menuju ke kursi kerja Wisnu, suit milik Wisnu digantungkan di kursi kerjanya.

Haifa merogoh saku suit  milik Wisnu untuk mengambil obat. Kemudian Haifa memberikan obat itu kepada Wisnu.

“Saya isi dulu airnya.”

Haifa mengambil gelas Wisnu di atas meja sofa kemudian ia isi dengan air dari dispenser. Lalu ia tarus kembali gelas itu di atas meja sofa.

“Terima kasih,” ucap Wisnu.

Wisnu mengambil obat satu persatu lalu meminumnya. Haifa memperhatikan obat yang diminum Wisnu lumayan banyak juga. Haifa membersihkan meja sofa hingga terlihat bersih kembali.

Setelah beres Haifa pamit pulang.

“Den Wisnu, saya pamit pulang,” kata Haifa.

Wisnu mengangguk.

“Kamu pulang sama siapa?” tanya Wisnu.

“Sama Mang Diman, Den,” jawab Haifa.

“Hati-hati di jalan,” kata Wisnu.

“Iya, Den.” Haifa melangkah menuju ke pintu.

“Bisa nggak naik liffnya?” tanya Wisnu ketika Haifa hendak keluar dari ruangan.

“Nggak bisa, Den. Pakai tangga aja, takut terkurung di liff,” jawab Haifa.

Wisnu beranjak dari sofa.

“Ayo saya ajarkan cara menggunakan liff,” kata Wisnu yang mendahului Haifa keluar dari ruangannya.

“Rita, saya ke bawah dulu, ya,” kata Wisnu ketika keluar dari ruangannya.

“Iya, Pak,” jawab Rita.

“Kamu perhatikan saya,” kata Wisnu ketika mereka hendak masuk ke dalam liff.

“Iya, Den.”

Haifa memperhatikan Wisnu cara menggunakan liff. Wisnu juga memberitahu apa yang harus Haifa lakukan ketika terjebak di dalam liff.

Akhirnya sampailah mereka di lantai dasar. Haifa keluar dari liff dan Wisnu menahan pintu liff agar tidak tertutup.

“Besok kalau ke sini naik ke atas sendiri, ya! Jangan diantar Zulkifli!” Kata Wisnu.

“Iya, Den. Assalamualaikum,” ucap Haifa.

“Waalaikumsalam,” balas Wisnu.

Wisnu menutup kembali pintu liff dan liffpun bergerak ke lantai atas.

Haifa berjalan menuju ke tempat parkir, mencari Mang Diman.

.

.

Ibu Deswita menunggu kedatangan Haifa, ketika Haifa datang Ibu Deswita menghampiri Haifa.

“Bagaimana tadi Wisnu makan nggak makanannya?” tanya Ibu Deswita.

“Dimakan, Bu. Obatnya juga sudah dimakan,” jawab Haifa.

“Kamu ikut makan, nggak?” tanya Ibu Deswita.

“Nggak, Bu,” jawab Haifa.

“Kenapa kamu nggak makan? Padahal saya banyakin makanannya,” kata Ibu Deswita.

“Saya tidak enak dengan Den Wisnu,” jawab Haifa.

“Jadi kamu belum makan?” tanya Ibu Deswita.

“Belum,” jawab Haifah.

“Cepat kamu makan! Nanti kamu sakit karena telat makan,” kata Ibu Deswita.

“Ya, Bu.”

Haifa mengambil piring dan sendok dari lemari lalu diisi nasi dan lauk pauk. Haifa duduk di kursi yang berada di dapur.

“Lain kali kalau Wisnu makan kamu juga makan,” kata Ibu Deswita.

“Iya, Bu. Nanti saya bawa bekal,” jawab Deswita.

“Terserah mau kamu bawa bekal atau ngambil dari makanan untuk Wisnu. Yang penting kalau Wisnu makan, kamu juga makan!” kata Ibu Deswita.

“Iya, Bu,” jawab Haifa.

“Ya sudah, saya mau ke kamar dulu.” Ibu Deswita meninggalkan dapur.

.

.

Haifa sibuk berkutat di dapur menyiapkan makan malam untuk keluarga Pak Broto. Ibu Deswita yang menyuruh Haifa menyiapkan makan malam. Haifa membawa makanan ke ruang makan. Ketika Haifa sedang menata meja, Wisnu menghampirinya.

“Kok kamu masih di sini? Kamu tidak ikut pulang dengan Bi Nani?” tanya Wisnu kepada Haifa.

“Mamah yang menyuruhnya tidur di sini,” kata Ibu Deswita yang tiba-tiba datang ke ruang makan.

“Rumah kontrakan Bi Nani kan kecil, kasihan kalau harus ditambah Haifa tidur di sana,” kata Ibu Deswita.

“Sudah selesai, Fa?” tanya Ibu Deswita kepada Haifa.

“Belum, Bu. Sebentar lagi,” jawab Haifa yang kemudian kembali ke dapur untuk mengambil makanan yang masih ada di dapur.

“Dia kerja di sini?” tanya Wisnu kepada Ibu Deswita.

“Tidak, dia sedang mencari pekerjaan. Sambil menunggu panggilan dia bantu-bantu di sini,” jawab Ibu Deswita.

Haifa datang membawa piring dan sendok kemudian ia menatanya di atas meja, kemudian Haifa kembali lagi ke dapur untuk membawa gelas.

“Makan malamya sudah siap, Bu,” kata Haifa setelah menaruh gelas di atas meja makan.

“Kamu sudah makan?” tanya Ibu Deswita kepada Haifa.

“Belum, Bu,” jawab Haifa.

“Sekarang kamu makan! Nanti kamu sakit lagi gara-gara telat makan,” seru Ibu Deswita.

“Ya, Bu.” Haifa kembali ke dapur.

“Mamah mau panggil Papah dulu.” Ibu Deswita kembali menuju ke kamarnya.

Wisnu melangkah menuju ke dapur. Ia melihat Haifa sedang mengambil makanan di dapur.

“Kamu mau kerja di kantor?” tanya Wisnu kepada Haifa.

Haifa menoleh ke Wisnu. Belum Haifa menjawab namun Ibu Deswita tiba-tiba sudah berdiri di belakang Wisnu.

“Paling jadi office girl atau cleanng service,” sahut Ibu Deswita.

“Daripada jadi cleaning service atau office girl mendingan di sini bantu-bantu Bi Nani, nemenin Mamah belanja dan nganterin makanan ke kantor,” kata Ibu Deswita.

“Tidak harus jadi office girl dan cleaning service. Nanti Wisnu suruh bagian HRD cari lowongan kerja yang lebih layak untuk Haifa,” kata Wisnu.

“Ini kenapa ngumpul di depan pintu dapur? Tadi Mamah ngajak makan. Kok malah ngobrol sama Wisnu di depan pintu dapur? Ngomongin apa?” Tanya Pak Broto yang berdiri di belakang Ibu Deswita.

“Tidak ngomongin apa-apa, kok,” jawab Ibu Deswita.

“Ayo Pah, kita makan, " ajak Ibu Deswita.

Ibu Deswita menarik lengan Pak Broto menuju meja makan.

“Wisnu, ayo makan,” panggil Ibu Deswita.

“Iya, Mah,” jawab Wisnu.

“Haifa, kamu makan yang banyak biar nggak sakit,” kata Wisnu.

“Iya, Den,” jawab Haifa.

Kemudian Wisnu beranjak menuju meja makan, sehingga Haifa bisa makan dengan tenang.

Terpopuler

Comments

Zulfan Al Zhirazy

Zulfan Al Zhirazy

wah mulai ada binar-binar kebaikan nih dri cwoknya

2022-04-19

1

Caper

Caper

lanjut lagi deche

2022-03-23

0

I do it My self

I do it My self

semangat kakak

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kedatangan Bi Nani
2 2. Ikut ke Jakarta.
3 3. Kantor Wisnu.
4 4. Wisnu Hutama
5 5. Mencari Pekarjaan
6 6. Mengantar Makan Siang
7 7. Membantu Wisnu
8 8. Percakapan Ketika Jalan Macet.
9 9. Pergi ke Mall.
10 10. Makan Malam Bersama.
11 11. Menemani Ke Pengajian.
12 12. Mengajak Nonton
13 13. Mall PS
14 14. Diintrogasi Oleh Ibu Deswita
15 15. Ibu Euis sakit
16 16. Mengantar Haifa.
17 17. Di Rumah Haifa
18 18. Kedatangan Tamu VVIP.
19 19. Melamar Haifa.
20 20. Pindah Kamar.
21 21. Wina dan Wira
22 22. Membeli Cincin Nikah
23 23. Berpisah Untuk Sementara
24 24. Wira Datang Menjemput.
25 25. Makan Malam Bersama.
26 26. Hari Bahagia.
27 27. Mencicipi Masakan Haifa.
28 28. Wina Yang Kepo
29 29.Bukan Pacar Wira.
30 30. Misteri Hilangnya Peralatan Makan.
31 31. CCTV
32 32. Ada Apa Dengan Haifa?
33 33. Ibu Deswita Yang Tidak Sabar.
34 34. Wisnu Marah?
35 35. Hasil USG
36 36. Ngidam Empek-Empek
37 37. Tujuh Bulan Kemudian.
38 38. Wira, Pulanglah!
39 39. Kabar Duka
40 40. Wira Datang.
41 41. Kontraksi Palsu
42 42. Tempat Pemakaman Umum.
43 43. Sate Padang
44 44. Teman-Teman Wina.
45 45. Menuju Makam Wisnu.
46 46. Café Selera Kita
47 47. Masih Di Café Selera Kita.
48 48. Kabar Bahagia.
49 49. Alifa Wisnu Hutama
50 50. Tamu Yang Tidak Diinginkan.
51 51. Mengajak Alifa Jalan-jalan.
52 52. Acara Aqiqah Alifa
53 53. Pergi Ke rumah Sakit
54 54. Mengajak Makan Malam.
55 55. Jangan Samakan Saya Dengan Mereka.
56 56. Pergi Ke Sumedang.
57 57. Perempuan Penggangu.
58 58. Jalan-jalan Sore.
59 59. Menyusul Ke Sumedang
60 60. Meminta Maaf.
61 61. Salam Terakhir.
62 62, Mengatakan "Ya"
63 63. Wira Yang Tidak Sabaran.
64 64. Datang Melamar
65 65. Kekacauan Kecil.
66 66. Calon Istri Pak Wira.
67 67. Persiapan Pernikahan.
68 68. Perempuan-Perempuan Simpanan Wira.
69 69. Berdamai? No Way.
70 70. Berkumpul Di Bandung.
71 71. Wira Yang Posesif
72 72. Resepsi Pernikahan.
73 73. Menagih Janji
74 74. Extra Bed
75 75. Wira Yang Curiga.
76 76. Firas Randi Rahardian
77 77. Ekky Datang Melamar
78 78. Pernikahan Ekky dan Wina
79 79. Calon Manager Selera Kita
80 80. Haifa Melahirkan.
81 81. Lomie
82 82. Habil Wira Hutama.
83 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Kedatangan Bi Nani
2
2. Ikut ke Jakarta.
3
3. Kantor Wisnu.
4
4. Wisnu Hutama
5
5. Mencari Pekarjaan
6
6. Mengantar Makan Siang
7
7. Membantu Wisnu
8
8. Percakapan Ketika Jalan Macet.
9
9. Pergi ke Mall.
10
10. Makan Malam Bersama.
11
11. Menemani Ke Pengajian.
12
12. Mengajak Nonton
13
13. Mall PS
14
14. Diintrogasi Oleh Ibu Deswita
15
15. Ibu Euis sakit
16
16. Mengantar Haifa.
17
17. Di Rumah Haifa
18
18. Kedatangan Tamu VVIP.
19
19. Melamar Haifa.
20
20. Pindah Kamar.
21
21. Wina dan Wira
22
22. Membeli Cincin Nikah
23
23. Berpisah Untuk Sementara
24
24. Wira Datang Menjemput.
25
25. Makan Malam Bersama.
26
26. Hari Bahagia.
27
27. Mencicipi Masakan Haifa.
28
28. Wina Yang Kepo
29
29.Bukan Pacar Wira.
30
30. Misteri Hilangnya Peralatan Makan.
31
31. CCTV
32
32. Ada Apa Dengan Haifa?
33
33. Ibu Deswita Yang Tidak Sabar.
34
34. Wisnu Marah?
35
35. Hasil USG
36
36. Ngidam Empek-Empek
37
37. Tujuh Bulan Kemudian.
38
38. Wira, Pulanglah!
39
39. Kabar Duka
40
40. Wira Datang.
41
41. Kontraksi Palsu
42
42. Tempat Pemakaman Umum.
43
43. Sate Padang
44
44. Teman-Teman Wina.
45
45. Menuju Makam Wisnu.
46
46. Café Selera Kita
47
47. Masih Di Café Selera Kita.
48
48. Kabar Bahagia.
49
49. Alifa Wisnu Hutama
50
50. Tamu Yang Tidak Diinginkan.
51
51. Mengajak Alifa Jalan-jalan.
52
52. Acara Aqiqah Alifa
53
53. Pergi Ke rumah Sakit
54
54. Mengajak Makan Malam.
55
55. Jangan Samakan Saya Dengan Mereka.
56
56. Pergi Ke Sumedang.
57
57. Perempuan Penggangu.
58
58. Jalan-jalan Sore.
59
59. Menyusul Ke Sumedang
60
60. Meminta Maaf.
61
61. Salam Terakhir.
62
62, Mengatakan "Ya"
63
63. Wira Yang Tidak Sabaran.
64
64. Datang Melamar
65
65. Kekacauan Kecil.
66
66. Calon Istri Pak Wira.
67
67. Persiapan Pernikahan.
68
68. Perempuan-Perempuan Simpanan Wira.
69
69. Berdamai? No Way.
70
70. Berkumpul Di Bandung.
71
71. Wira Yang Posesif
72
72. Resepsi Pernikahan.
73
73. Menagih Janji
74
74. Extra Bed
75
75. Wira Yang Curiga.
76
76. Firas Randi Rahardian
77
77. Ekky Datang Melamar
78
78. Pernikahan Ekky dan Wina
79
79. Calon Manager Selera Kita
80
80. Haifa Melahirkan.
81
81. Lomie
82
82. Habil Wira Hutama.
83
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!