Entah berapa kali Zayn dan Aida semalam melakukan percintaan di antara keduanya. Hingga dirinya sadar saat pagi hari Aida sudah berada di dalam kamar milik Zayn. Seingat Aida semalam Zayn lah yang masuk ke dalam kamar miliknya.
Tidak ada satupun orang yang melihat Aida saat keluar dari kamar milik Zayn. Aida segera masuk ke dalam kamar miliknya dan mengunci pintu kamar tersebut. Dirinya langsung pergi ke kamar mandi. Aida membasahi seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir. Tubuh Aida kini menggigil dan dirinya saat ini tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Air pun tidak bisa membersihkan tubuh Aida yang kotor itu. Bahkan Aida mencabik-cabik baju yang Ia kenakan. Aida menangis histeris dan menggerutu menyalahkan dirinya sendiri.
Beberapa jam kemudian
Aida segera keluar dari dalam kamar mandi tersebut dan langsung memakai pakaian yang begitu tebal hingga menutupi seluruh tubuh miliknya. Aida membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan berlinang air mata yang membasahi pipinya.
Saat pagi hari seperti biasanya Bi Yanti akan membangunkan Aida yang masih tidur. Itu merupakan tugas Bi Yanti jika tidak ada Mama Ratih di rumah. Aida selalu saja bangun siang dengan alasan begadang mengerjakan tugas kuliah.
"Ai... Apa kau sudah bangun, Nak?" Tanya Bi Yanti yang berdiri di depan pintu kamar milik Aida
"Tok... Tok... Tok..." Suara pintu di ketuk dari luar
"Aida..." Teriak Bi Yanti untuk yang kesekian kalinya
"Em..." Gumam Aida yang masih belum sadarkan diri
Bu Nur mencoba membuka pintu kamar milik Aida namun terkunci. Saat Bi Yanti akan memanggil nama Aida kembali. Dirinya di kejutkan oleh kehadiran Zayn yang sudah berada di samping dirinya dengan mata melotot.
"Tuan..." Panggil Bi Yanti dengan menundukkan kepalanya
"Apa?" Tanya Zayn dengan berkacak pinggang dan masih memelototkan kedua bola mata miliknya
"Maaf" Jawab Bi Yanti dengan lirih
"Bagus kalau kau sudah tahu apa salahmu" Ucap Zayn
"Aku hanya ingin membangunkan Non Aida, Tuan. Tapi, sepertinya aku harus mengambil kunci yang lainnya untuk membuka pintu kamar ini" Jawab Bu Nur dengan menunjuk pintu kamar milik Aida
"Tidak perlu" Cegah Zayn
"Kenapa? Bukankah Non Aida harus pergi ke kampus" Ucap Bi Yanti yang tidak mengerti
"Biarkan dia tidur dan jangan mengganggunya!" Perintah Zayn dengan terbata-bata dan sedikit gugup
"Tapi, kalau Bi Yanti tidak..." Ucap Bi Yanti terpotong
"Bilang saja aku yang menyuruh mu" Jawab Zayn segera pergi meninggalkan Bi Yanti yang masih berdiri di depan pintu kamar milik Aida
"Aduh... Gimana ini" Ucap Bi Yanti dengan mengaruk kepalanya sendiri yang tidak terasa gatal dan segera menyusul Zayn
Zayn menyempatkan diri untuk sarapan pagi. Zayn segera duduk di kursi dan mengambil piring.
"Tetap diam di tempat mu!" Perintah Zayn kepada Bi Yanti yang ingin melayani Zayn
"Baik Tuan" Jawab Bi Yanti dengan menundukkan kepalanya
"Hm" Gumamnya
Hanya beberapa sendok saja Zayn memakan makanan tersebut dan langsung pergi dari ruang makan. Saat Zayn keluar dari ruang makan dirinya berpapasan dengan Yasrul.
"Yas..." Panggil Zayn dengan tersenyum
"Iya" Jawab Yasrul
"Apa kau akan pergi ke kantor sepagi ini?" Tanya Zayn dengan menepuk pundak Yasrul
"Iya" Jawab Yasrul dengan mata yang masih melihat layar ponsel miliknya
"Ayo, kita sarapan bersama terlebih dahulu! Sepertinya sudah lama kita tidak sarapan bersama!" Ajak Zayn dengan menarik lengan Yasrul
"Maaf" Ucap Yasrul dengan mengibaskan tangan Zayn
"Kenapa?" Tanya Zayn
"Pagi ini aku ada rapat yang sangat penting dan aku tidak ingin datang terlambat" Jawab Yasrul segera pergi
"Yas..." Panggil Zayn mengikuti langkah Yasrul dari belakang
"Tidak ada waktu untuk berbicara dengan mu" Ucap Yasrul ketus
"Yas... Sampai kapan kau akan seperti ini? Kau seperti robot yang harus bekerja dan bekerja terus. Kau butuh hiburan, Yas. Ikutlah denganku dan kita akan pergi untuk bersenang-senang!" Ajak Zayn dengan tersenyum dan berjalan di samping Yasrul
"Aku tidak seperti dirimu" Jawab Yasrul menghentikan langkah kakinya
"Yas... Kau tidak perlu mendengarkan ucapan Papa. Tidak ada gunanya mendengarkan ucapan Papa" Ucap Zayn
"Tapi dia Papaku" Bentak Yasrul
"Papa yang menghancurkan kehidupan keluarganya sendiri! Papa yang menjadikan dirimu seperti robot dan tidak menghargai dirimu sendiri?" Tanya Zayn dengan tertawa
"Sampai saat ini aku masih mengingat apa yang sudah dirinya perbuat kepada diriku. Tapi, Papa memberikan ku cinta dan perhatian. Sedangkan Mama... Mama hanya bisa menangis dan menjauh dari ku. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu malah Mama lebih menyayangi Aida ketimbang aku yang anaknya sendiri" Jawab Yasrul dengan marah
"Yas... Kau itu sudah di bodohi oleh Papa. Papa sengaja mengambil hatimu dengan memberikan jabatan tertinggi kepada mu. Tapi kau harus ingat satu hal, seluruh harta milik Papa akan jatuh ke tangan Aida" Ucap Zayn menjelaskannya
"Sudahlah Kak. Aku harus pergi ke kantor" Jawab Yasrul dengan lirih
"Yas. Aku akan memberikanmu modal dan kau bisa mendirikan perusahaan mu sendiri" Ucap Zayn dengan lantang
"Tidak usah repot-repot" Jawab Yasrul berjalan kembali menuju ke luar rumah
"Bagaimana bisa kau menolak tawaran ku ini?" Tanya Zayn penuh amarah
Yasrul tidak lagi menjawab pertanyaan Zayn. Dirinya langsung masuk ke dalam mobil miliknya dan pergi menuju ke kantor.
"Yas... Yas..." Ucap Zayn dengan menggelengkan kepalanya
"Tuan" Panggil Bayu yang baru keluar dari dalam mobil miliknya
"Hm..." Ucap Zayn dengan mengangkat salah satu tangan miliknya dan menundukkan kepalanya dengan lemas
"Apa kita akan langsung pergi ke lokasi syuting?" Tanya Bayu memastikannya kembali
"Iya. Cepat kau ambil barang-barang milikku yang berada di dalam kamar ku!" Perintah Zayn dan dirinya segera masuk ke dalam mobil
Bayu segera naik ke lantai atas menuju ke kamar milik Zayn. Saat Bayu masuk ke dalam kamar tersebut. Sungguh di luar dugaan dirinya tidak bisa berfikir tentang kondisi kamar Zayn yang cukup berantakan.
Bayu menautkan kedua alisnya saat menemukan pakaian wanita yang bentuknya sudah tidak karuan dan dirinya segera menelepon Tuan Zayn.
"Tuan..." Ucap Bayu saat telepon tersebut sudah tersambung kan
"Kenapa kau lama sekali" Teriak Zayn dari dalam telepon tersebut
"Apa Tuan semalam sedang melakukan sesuatu?" Tanya Bayu dengan ragu
"Maksud mu?" Tanya Zayn balik
"Aku menemukan pakaian wanita yang bentuknya sudah tidak karuan di atas lantai di dalam kamar, Tuan?" Tanya Bayu dengan terbata-bata
Deg
"Oh itu kain lap. Semalam aku menumpahkan alkohol di dalam kamar ku dan aku memakai kain itu untuk membersihkannya" Jawab Zayn dengan asal
"Apa benar seperti itu, Tuan" Ucap Bayu yang tidak percaya dengan ucapan Zayn
"Cepat kau ambil pakaian itu dan bungkus kedalam kantong plastik atau apalah!" Perintah Zayn segera mematikan ponsel miliknya
"Astaga. Kenapa aku bisa ceroboh, sih" Ucap Zayn dengan memukul kepalanya sendiri
Bayu segera mengambil barang milik Zayn yang sudah Zayn siapkan. Saat Bayu sudah mendekat ke arah mobil. Zayn segera keluar dari dalam mobil dan langsung meraih kantong plastik hitam yang Bayu pegang.
"Aku akan menyimpannya" Ucap Zayn dengan tersenyum dan masuk kembali ke dalam mobil. Sedangkan Bayu menaruh barang milik Zayn kedalam bagasi mobil
Saat perjalanan menuju ke lokasi syuting, Zayn dengan sangat percaya diri membuang kantong plastik hitam itu ke pinggir jalan. Zayn percaya dengan membuang barang tersebut dirinya akan terhindar dari masalah.
Bersambung... ✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Senajudifa
aku mampir
2022-05-26
0
FU
semangat💕👌
2022-03-20
1
💞 Lily Biru 💞
semangat kak isnaa
2022-03-18
1