Episode 2

Setelah terjadinya perbincangan yang memanas di antara Papa dan anak. Kini Mama Ratih teringat dengan Aida. Aida putri kesayangannya dan dunianya saat ini.

"Aida..." Panggil Mama Ratih dari lantai bawah

"Aida..." Teriak Mama Ratih suaranya yang begitu kuat menggelegar di seluruh sudut ruangan tersebut

"Tok... Tok... Tok..." Suara pintu di ketuk dari luar berulang kali dan tidak ada jawabannya

"Dasar anak nakal" Umpat Mama Ratih segera masuk ke dalam kamar Aida saat pintu tersebut tidak terkunci

Mama Ratih berjalan dengan sangat perlahan menuju ke arah tempat tidur Aida. Setelah itu Mama Ratih menjewer telinga Aida dengan begitu kuat hingga Aida kesakitan

"Aw... Mama" Pekiknya kesakitan

"Buka matamu Aida" Teriak Mama Ratih dengan menyeret Aida masuk ke dalam kamar mandi

"Mama. Biarkan aku tidur sebentar saja" Ucap Aida kembali tidur di atas lantai kamar mandi

"Byur..." Suara siraman air yang membasahi seluruh tubuh Aida

"Mama" Teriak Aida begitu lantang dan tersadarkan

"Apa kau tidak lihat hari sudah mulai siang?" Tanya Mama Ratih dengan berkacak pinggang di hadapan Aida

"Apa sudah siang" Jawab Aida mengulangi ucapan Mama Ratih

"Astaga Mama. Aku bisa terlambat pergi ke kampus" Ucap Aida bingung namun dirinya malah mondar-mandir di tempat saja

"Hm" Jawab Mama Ratih dengan tersenyum

"Ma. Apa Kak Zayn masih di rumah?" Tanya Aida yang ingin keluar dari dalam kamar mandi

"Aida..." Teriak Mama Ratih dengan menarik baju Aida

"Ma. Aku harus menemui Kak Zayn! Aku akan meminta Kak Zayn untuk mengantarkan ku berangkat ke kampus" Ucap Aida menjelaskannya

"Zayn sudah berangkat kerja dan dirinya akan pulang setelah menyelesaikan projek film barunya" Jawab Mama Ratih dengan lirih

"Apa? Kenapa begitu? Kenapa Kak Zayn tidak mengajakku ke tempat lokasi syuting" Ucap Aida dengan kesal

"Aida kau itu masih kuliah, Nak. Dan kau harus fokus dengan kuliahmu. Kau bukan artis seperti Zayn" Jawab Mama Ratih segera keluar dari dalam kamar mandi

"Mama... Mama akan pergi ke mana?" Tanya Aida

"Mama akan menyiapkan pakaian mu dan kau cepatlah pergi mandi!" Perintah Mama Ratih

"Astaga. Bagaimana ini? Padahal aku sudah menyiapkan hadiah untuk Kak Zayn karena prestasi yang dia dapat" Ucap Aida segera menutup pintu kamar mandi tersebut dan langsung mandi

Beberapa jam kemudian

"Apa kau tidur di dalam sana?" Tanya Mama Ratih yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. Saat melihat Aida keluar dari kamar mandi

"Astaga Mama. Kenapa Mama ingin mengetahui urusan orang lain, sih" Jawab Aida segera memakai pakaian di hadapan Mama Ratih

"Aida kau itu tidak tahu malu sekali" Ucap Mama Ratih dengan memalingkan wajahnya

"Kenapa?" Tanya Aida yang tidak mengerti

"Kau bahkan berganti pakaian di hadapan, Mama" Jawab Mama Ratih

"Maaf. Tapi kan kita sama-sama perempuan, Ma" Ucap Aida membela diri

"Anak Mama sebentar lagi akan menikah. Jadi bersikaplah yang lebih sopan" Jawab Mama Ratih tersenyum dengan meremas kedua lengan milik Aida dan segera pergi

"Mama sakit" Ucap Aida yang tidak di hiraukan oleh Mama Ratih

Aida melihat jam dinding yang berada di dalam kamar miliknya menunjukkan pukul sebelas. Dirinya segera berlari menuju ke luar kamar dan turun ke bawah. Aida yang bertubrukan dengan Papa Abidzar di ruang tengah hanya mampu berucap maaf.

"Aida. Kenapa kau terburu-buru?" Tanya Papa Abidzar berlari mengejar Aida

"Aida sudah terlambat pergi ke kampus, Pa" Jawab Aida dengan berteriak

"Papa akan mengantarmu pergi ke kampus" Ucap Papa Abidzar yang berdiri di depan pintu rumah miliknya

"Tidak perlu. Sudah ada Pak Ilan yang mengantarkan ku" Jawab Aida terus berlari menuju ke mobil yang sudah di persiapkan

Aida yang sudah masuk di dalam mobil membuang nafasnya dengan lega. Namun dirinya sedikit berkeringat dan langsung meraih tissue yang berada di hadapannya. Aida mengeluarkan seluruh make up yang berada di dalam tas miliknya. Lalu merias wajahnya kembali.

"Apa yang Bapak lihat?" Tanya Aida yang sedari tadi melihat Pak Ilan sedang memperhatikan dirinya dari kaca spion

"Apa Nona Aida harus berdandan menor untuk pergi ke kampus?" Tanya Pak Ilan dengan lirih

"Jangan panggil aku Nona dan jangan mengomentari make up ku. Asal kau tahu Pak aku sudah les privat soal make up sejak di bangku sekolah dasar. Jadi jangan sok tahu" Jawab Aida dengan brutal dan memelototkan kedua bola mata miliknya

"Hahaha" Suara tertawa Pak Ilan dan segera menjalankan mobilnya

"A..." Teriak Aida begitu kuat saat lipstik yang dirinya pakai malah tercoret di pipinya

"Ada apa, Non?" Tanya Pak Ilan

"Pak Ilan bisa nyetir tidak, sih? Atau biarkan aku yang menyetir" Jawab Aida dengan tersenyum

"Jangan" Teriak Pak Ilan ketakutan. Pak Ilan merasa takut jika mengingatnya kembali saat Aida yang menyetir mobilnya. Pada saat itu sangat ugal-ugalan

"Maka dari itu sebaiknya Bapak itu fokus ke depan!" Perintah Aida dengan kedua tangan miliknya tertuju ke depan

"Baik Non" Jawab Pak Ilan dengan tegas

Setelah sampai di kampus Aida segera masuk ke dalam untuk belajar. Dan Pak Ilan seperti biasanya menunggu di tempat parkir kampus.

Saat selesai jam kuliah, Aida membuka ponsel miliknya. Aida melihat ada sebuah pesan singkat dari sang Mama yang mengatakan bahwa Papa dan Mama tidak pulang hari ini karena terjebak hujan.

"Hah..." Aida membuang nafasnya dengan kasar

"Pak. Kita pergi ke bioskop!" Perintah Aida yang sudah berada di dalam mobil

"Tapi, Non. Kata Bapak setelah kuliah kita harus" Jawab Pak Ilan dengan terbata-bata

"Iya aku tahu. Tapi, Papa dan Mama tidak ada di rumah hari ini. Kak Zayn pergi syuting, Kak Yas mungkin seperti biasanya pulang kerja selalu larut malam" Ucap Aida sedih

"Baiklah Non kita pergi ke bioskop. Pak Ilan harap Non Aida tidak kabur lagi kayak waktu itu" Jawab Pak Ilan dengan tersenyum

"Iya. Aku hanya ingin menonton film di bioskop untuk mengusir rasa bosan ku yang setiap hari di hadapkan dengan tugas-tugas kuliah" Ucap Aida mengeluh

"Iya" Jawab Pak Ilan segera membawa Aida menuju ke tempat bioskop terdekat

Saat sampai di bioskop, ada beberapa orang yang mengenali wajah Aida dan dirinya segera menghampiri Aida.

"Hm... Kamu Aida, ya?" Tanya perempuan tersebut dengan tersenyum

"Iya aku A i da" Jawab Aida dengan mengeja namanya

"Aida Malik Abidzar. Adik dari Zayn Malik Abidzar?" Tanya Perempuan itu begitu kuat dan menjadi pusat perhatian

"Hm" Jawab Aida menganggukkan kepalanya

"Wah... Bisakah aku meminta foto dengan dirimu? Astaga aku hampir tidak percaya bisa bertemu secara langsung dengan adik Zayn aktor yang sangat tampan. Kita foto dulu, ya!" Perintah Perempuan tersebut dengan mengarahkan kamera ponsel miliknya ke wajah dirinya dan Aida

"Bergayalah. Satu... Dua... Tiga... Ckrek" Bunyi suara foto tersebut

Mereka bahkan berganti gaya berpose untuk beberapa kali.

"Terimakasih" Ucap Perempuan itu dengan membungkukkan badannya

"Astaga. Kau tidak perlu seperti itu! Aku merasa malu yang artis itu Kakak ku dan bukan aku" Jawab Aida menundukkan kepalanya merasa malu

"Tidak masalah" Ucap Perempuan tersebut segera pergi

Aida yang niatnya ingin menonton malah menjadi kerumunan di antara orang-orang yang berdatangan ke bioskop untuk meminta foto bersamanya. Mereka memuji kecantikan Aida dan mereka bahkan menyarankan Aida untuk terjun ke dunia hiburan. Mengingat sang Kakak sedang naik daun.

Aida kembali ke rumah miliknya saat pukul sembilan malam. Udara semakin sejuk dan angin berhembus kencang sepertinya akan segera turun hujan. Aida yang selesai membersihkan tubuhnya segera turun ke lantai bawah. Aida ke ruang makan di sana sudah tersaji hidangan makan malam. Aida hanya melihat makanan tersebut tanpa menyentuhnya.

Aida berjalan menuju ke ruang tengah. Betapa terkejutnya saat Aida mendengarkan suara petir yang menyambar secara tiba-tiba. Seperti biasanya saat hujan turun dan petir menyambar Aida merasa ke takutkan.

Aida segera masuk ke dalam kamar Yasrul dan langsung naik ke atas tempat tidur.

"Hei... Apa yang kau lakukan?" Tanya Yasrul segera bangun dari tidurnya yang merasakan guncangan di tempat tidur miliknya

"Aida..." Panggil Yasrul dengan kesal

"Kak..." Ucap Aida lirih dan masih bersembunyi di bawah selimut

"Aida keluar dari kamar ku!" Perintah Yasrul dengan marah

"Kak... Aku takut" Ucap Aida membuka selimut tersebut secara perlahan

"Pergi!" Teriak Yasrul dengan marah

"Bisakah malam ini aku tidur bersama dengan mu?" Tanya Aida menutup kedua telinganya dengan tangan miliknya sendiri agar tidak mendengarkan suara petir

"Apa kau sudah gila? Keluar!" Perintah Yasrul segera menarik lengan Aida. Agar keluar dari dalam kamar miliknya

"Malam ini saja, Kak" Ucap Aida memohon

"Ck. Dasar gadis murahan" Jawab Yasrul mendorong tubuh Aida hingga terjatuh saat dirinya sudah berada di luar kamar Yasrul

Dengan terpaksa Aida masuk ke dalam kamar miliknya dan segera bersembunyi di balik selimut miliknya. Beberapa menit kemudian terdengar suara pintu kamar Aida di ketuk dari luar.

"Siapa" Gumam Aida tambah ketakutan

"Buka... Kenapa pintu kamar ku terkunci" Ucap Zayn dengan mengendor pintu kamar tersebut

Suara gedoran tersebut semakin kuat dan Aida memberanikan diri untuk membuka pintu kamar miliknya.

"Kak Zayn" Ucap Aida terkejut melihat Zayn yang berada di hadapannya saat ini

"Kenapa kau mengunci pintu kamar ku?" Tanya Zayn dengan mendorong tubuh Aida dan segera masuk ke dalam kamar tersebut

"Kak ini kamarku dan kamar Kak Zayn ada di depan kamar milik ku" Jawab Aida dengan menunjukkan

"Stt..."

"Apa Kak Zayn sedang mabuk?" Tanya Aida yang menyadarinya cara jalan Zayn yang sempoyongan dan berbau alkohol

"Tidak" Jawab Zayn dengan tersenyum dan masih berjalan menuju ke arah tempat tidur

"Bukannya kata Mama, Kak Zayn hari ini akan pergi ke tempat lokasi syuting dan kenapa sekarang Kak Zayn ada di sini?" Tanya Aida mengikuti langkah kaki Zayn dari belakang

"Hm... Itu. Lokasinya sedang terkena banjir jadi..." Jawab Zayn terpotong dan jatuh di atas tempat tidur

"Ah... Kenapa harus di atas tempat tidur ku, sih" Ucap Aida kesal dengan bau alkohol

Aida membantu membaringkan tubuh Zayn dengan benar ke atas tempat tidur dan Aida juga membantu melepaskan sepatu yang Zayn kenakan.

"Panas..." Ucap Zayn dengan serak

"Panas. Bukankah sekarang dingin dan turun hujan" Gumam Aida yang tidak mengerti

"Nyalakan AC nya!" Perintah Zayn

"Iya Kak" Jawab Aida segera menyalakannya

"Masih panas" Ucap Zayn segera bangun dan melepaskan seluruh pakaian miliknya hingga tersisa celana boxster yang ia kenakan

"Kak Zayn" Teriak Aida segera menutup kedua mata miliknya dengan tangannya

"Diamlah dan jangan berisik" Ucap Zayn lirih dan kembali tertidur

"Aku harus bagaimana ini?" Tanya Aida yang masih menutup mata miliknya. Sedangkan Zayn sudah tertidur pulas dan suara dengkuran tersebut terdengar di telinga Aida

"Apa dia benar-benar tertidur" Ucap Aida membuka matanya

"Ah..." Teriak Aida saat mendengar suara petir menyambar dan langsung naik ke atas tempat tidur dan bersembunyi di bawah selimut

Tanpa Aida sadari tangga Aida sudah membangunkan benda di bawah sana.

Bersambung... ✍️

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta hadir membawa like thor

2022-05-17

0

ʰⁱᵃᵗᵘˢ🇹 🇦 🇷 🇮✰͜͡v᭄ 🌈 ᴮᶜ⃝✯

ʰⁱᵃᵗᵘˢ🇹 🇦 🇷 🇮✰͜͡v᭄ 🌈 ᴮᶜ⃝✯

baik apa galak sih sebenernya mamanya aida ini

2022-03-17

1

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

semangat kk

2022-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!