Bab 5 Bayi Matahari

Setelah sarapan Mala kembali mengantar pamannya kedalam kamar. Saat kendak keluar tiba-tiba pamannya memanggilnya. "Mala, setelah hak wali paman berakhir, Mala boleh pergi jika Mala ingin hidup mandiri, paman tidak tega melihat Mala dijadikan pembantu dirumah ini, kamu bisa tinggal dirumah lamamu, kamu juga tidak perlu bekerja untuk membiayai sekokahmu nak."

Mala hanya menggeleng pelan mendengar perkataan pamannya yang begitu membuatnya sedih. "Tidak paman, Mala akan tetap disini merawat paman, Mala akan tetap bekerja untuk kebutuhan hidup kita, peninggalan orangtua Mala biarlah paman yang mengurusnya." Tolak Mala yang tidak tega meninggalkan pamannya, sebenarnya dia bisa saja pergi dengan membawa warisan kedua orangtuanya, tapi Mala tetaplah Mala gadis yang begitu baik hati, dia tidak akan mampu meninggalkan pamannya dalam keadaan seperti ini.

"Jangan terlalu paman fikirkan, kita bisa menggunakan peninggalan ayah dan ibu untuk paman berobat, Mala ingin melihat paman sehat lagi."

" Tapi nak.."

Mala memotong kalimat pamannya. "Mala hanya ingin paman sembuh, hanya paman yang Mala punya sekarang." Mala menatap jam tangananya. "Mala sudah terlambat, Mala pergi dulu." Pamit Mala kepada pamannya, lalu gadis berambut panjang itu keluar dari kamar.

Melihat Mala keluar kedua sepupunya segera berdiri dan mengekori Mala. "Lo bakal berbagi sama kita kan, apa warisannya banyak?"Ucap Sofyan to the point, Mala tidak menjawabnya, dia sibuk memasukan bekal kedalam tasnya. "Jangan pelit sama saudara, ingat disini lo cuma numpang, kedua orangtua gue yang udah ngasih lo makan secara cuma-cuma, anggap aja lo lagi bayar uang makan sama uang sewa selama lo tinggal disini."Imbuh Rani dengan tidak tau malunya.

"Aku berangkat." Pamit Mala tanpa menanggapi ocehan kedua sepupunya.

Pletak, sebuah mangkok kecil mendarat dibagian belakang kepala Mala, gadis itu memegangi kepalanya dan menoleh kearah sipelempar mangkok.

"Apa yang kamu lihat, itu hukaman untuk orang yang sombong dan pelit seperti kamu." Ucap bi Ningsing seraya melototi Mala.

Mala menghela nafas, mencoba menahan amarahnya, dia hanya menggeleng lalu keluar dari rumah itu sambil terus memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

**

Mala mengayuh sepeda tuanya menuju tempat kerjanya, sepeda yang sudah menemaninya sejak dia duduk di bangku SMA, Mala membeli sepeda itu dari hasil tabungannya selama dia menjajakan kue milik orang lain sebelum dia berangkat sekolah. Untung yang tak seberapa itu dia kumpulkan dan dia gunakan untuk membeli sepeda bekas miliknya itu.

Sesampainya di Art Life Mala segera mengganti bajunya, dia terus berdoa semoga hari ini tidak bertemu dengan atasannya yang galak itu.

Namun sepertinya doa Mala belum terkabul, dia berpapasan dengan Arthur dan juga Rafli saat dia hendak membersihkan ruangan lain. Mala menundukan kepalanya sopan saat mereka berpapasan, dia membuang nafas lega saat Arthur hanya melewatinya saja.

"Hey kamu."Ucap Arthur dengan suara beratnya. "Kau tuli, aku memanggilmu."

Mala berbalik, dia menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya. "Saya."

" Iya kamu, dasar bodoh, ikut keruanganku!"

Dengan wajah murung Mala mengikuti Arthur kedalam ruangannya. Arthur duduk dikursi kebesarannya, dia menatap tajam nan mengintimidasi ke arah Mala. "Kau kenal dengan kembaranku?"Tanya Arthur yang hanya dijawab anggukan oleh Mala. "Apa kemarin dia menemuimu." Lagi lagi Mala hanya menjawabnya dengan anggukan. "Apa kamu bisu?" Maki Arthur yang geram dengan Mala.

" Apa yang dia bicarakan padamu." Tanya Arhur lagi.

"Jawab." Bentak Arthur yang tidak sabar menunggu jawaban Mala.

"Tuan Rey menyuruh saya untuk kembali bekerja, katanya tuan Arthur yang menyuruhnya." Ucap Mala jujur.

"Tak ada yang lain?"

Mala hanya menggelang.

"Ya sudah keluar sana, muak sekali melihat wanita bodoh sepertimu." Usir Arthur diselingi makian dan hinaan kepada Mala.

Dengan senang hati Mala meninggalkan kandang macan itu, dia juga enggan berlama-lama berada disana.

Mala kembali fokus dengan pekerjaanya yang begitu banyak dan tanpa dirasa matahari mulai begerak kebarat, Mala bergegas pulang dan pergi ketempat kerja selanjutnya, warung tenda milik orangtua Lala, sahabat baiknya.

Mala memarkirkan sepeda bututnya disebelah warung tenda yang baru saja dibuka itu. Si pemilik warung tenda menyambut ramah kedatangan Mala.

Mala kembali berkutat dengan pekerjaannya, mengantar pesanan di meja pelanggan, membereskan meja setelah pelanggannya pergi, dia juga bertugas mencuci piring-piring kotor dan semua itu Mala lakukan dengan senang hati. Tak pernah ada kesalahan yang Mala perbuat, sehingga kedua orang tua Lala terus mempekerjakan Mala hingga saat ini.

Saat pelanggan tengah sepi, Mala beristirahat dan duduk diatas kursi plastik, dia merenggangkan kedua tangannya yang kelelahan karena bekerja keras seharian.

"Lelah ya." Ucap Lala yang baru saja datang, dia memijat bahu Mala, hingga sipemilik bahu keenakan dibuatnya. Mala memegang punggung tangan sahabatnya, memberi tanda untuknya berhenti memijat.

"Kamu beneran nggak jadi dipecat?"Tanya Lala setelah dia duduk berhadapan dengan Mala.

"Hem."Jawab Mala singkat, senyum manis menggembang diwajah ayunya.

"Kok bisa?" Tanya Lala penasaran.

"Nggak tau." Ucap Mala seraya mengangkat kedua bahunya.

"Jangan-jangan bos kamu naksir lagi sama kamu."

"Amit-amit jabang bayi." Ucap Mala sembari mengetuk meja lalu mengetuk keningnya sendiri, sebagai tolak bala agar ucapan Lala tidak pernah terjadi.

Lala tertawa puas melihat sahabatnya. "Awas ketulah loh,hahaha."

Saking asiknya mereka bercanda, sampai-sampai tak menyadari ada pelanggan yang datang.

"La." Panggil pelanggan itu membuat kedua sahabat yang tengah terbahak menoleh bersamaan.

Mala terlonjak dari tempat duduknya, dia terkejut melihat Arthur dan Rafli berada di tempat kumuh seperti ini. "Tuan Arthur, sedang apa anda disini?" Tanya Mala gugup.

"Sudah kubilang jangan salah mengenali kami."

"Rey?"

"Maaf kupikir Tuan Arthur, aku belum terbiasa untuk membedakan kalian. Sedang apa kalian disini?" Tanya Mala kepada kedua orang yang selalu bersama itu.

"Aku mau makan, tidak tau kalau Rafli." Ucap Rey, dia melirik Rafli sekilas. "Dia mengikutiku terus." Imbuh Rey setengah berbisik.

Mala mempersilahkan Rey dan Rafli untuk duduk. Lala menyikut tangan Mala karena tak kunjung dikenalkan dengan kedua pria tampan dihadapannya.

"Dia temanmu?" Ucap Rey sebelum Mala sempat mengenalkan Lala.

Lala tersenyum, dia mengibaskan rambutnya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya terulur kedepan Rey. "Kenalin, adiknya Dipsy."Kelakar Lala saat memperkenalkan diri.

Rey tersenyum dan menjabat tangan Lala. "Senang bertemu denganmu Lala." Ucap Rey yang menangkap banyolan Lala. "Aku Rey, si bayi Matahari."Lanjut Rey tak mau kalah lucu dari Lala.

"Aku tidak menyangka kalau bayi mataharinya tumbuh setampan ini. Lalu siapa pria tampan yang hanya diam itu." Tunjuk Lala menggunakan sudut matanya.

" Ah dia, anggap saja dia penyedot debu Teletubies."Ucap Rey yang membuat mereka tertawa terbahak kecuali si penyedot debu tentunya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

MommyAtha

MommyAtha

nunu dong ya.. hahaha

2022-08-07

0

Erni Sari

Erni Sari

🤣🤣 penyedot debu teletubies

2022-07-19

0

👑Gre_rr

👑Gre_rr

nostalgila sama tulutubus ini mah 😆

semangat by author

2022-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Satu raga beda jiwa
3 Bab 3 Identik
4 Bab 4 Bertemu Rey
5 Bab 5 Bayi Matahari
6 Bab 6 Pemakaman
7 Bab 7 Pasar Malam
8 Bab 8 Miss Kimberly
9 Bab 9 siapa kamu?
10 Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11 Bab 11 Surat Perjanjian
12 Bab 12 Tuan Raymon
13 Bab 13 Pacar pura pura
14 Bab 14 Terkesima
15 Bab 15 Makan malam
16 Bab 16 PETRA
17 Bab 17 Kekhawatiran Rey
18 Bab 18 Dia kembali
19 Bab 19 Maaf
20 Bab 20 Diusir
21 Bab 21 Tinggal Bersama
22 Bab 22 Aku tinggal disini
23 Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24 Bab 24 Sisi Baru
25 Bab 25 Tidur bersama
26 Bab 26 KUTILANG
27 Bab 27 JANGKRIK
28 Bab 28 Pakde Karto
29 Bab 29 Adu Jotos
30 Bab 30 Kepompong
31 Bab 31 Perasaan aneh
32 Bab 32 Terjebak
33 Bab 33 Bersekongkol
34 Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35 Bab 35 3 wanita beda generasi
36 Bab 36 Belanja Bersama
37 Bab 37 Salah mengenali
38 Bab 38 Rey & Mala
39 Bab 39 Berawal dari gadis itu
40 Bab 40 Dokter Sheila
41 Bab 41 Mama Wulan
42 Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43 Bab 43 Perasaan aneh
44 Bab 44 Rafli vs Lala
45 Bab 45 Gara gara mie instan
46 Bab 46 Di gigit serangga
47 Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48 Bab 48 Gara gara sate
49 Bab 49 Ranjang yang sama
50 Bab 50 Rey cemburu
51 Bab 51 Lala menyerah
52 Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53 Bab 53 Membuatmu tersenyum
54 Bab 54 Tuan Mahesa
55 Bab 55 Calon istri
56 Bab 56 Perasaan hangat
57 Bab 57 Ayah kandung Mala
58 Bab 58 Rasa Takut
59 Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60 Bab 60 Ara
61 Bab 61 Bolos Kerja
62 Bab 62 Berlayar
63 Bab 63 Seandainya?
64 Bab 64 Jembatan Cinta
65 Bab 65 Don't Cry Anymore
66 Bab 66 Pesona Petra
67 Bab 67 Gara gara anak anjing
68 Bab 68 Roti Sobek
69 Bab 69 Ajakan menikah
70 Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71 Bab 71 Semakin Rumit
72 Bab 72 Selembar foto
73 Bab 73 Kencan Singkat
74 Bab 74 Tertangkap basah
75 Bab 75 Jomblo
76 Bab 76 Titik Awal
77 Bab 77 Moster
78 Bab 78 Kiss me
79 Bab 79 TIDAK JERA
80 Bab 80 Marry me
81 Bab 81 Villa
82 Bab 82 Aku mencintaimu
83 Bab 83 Rapuh
84 84 AB-
85 Bab 85 Rahasia
86 Bab 86 Code Blue
87 Bab 87 Calon Mertua
88 Bab 88 Panggilan sayang
89 Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90 Bab 90 Kekecewaan Mala
91 Bab 91 Moster kecil
92 Bab 92 Marsel
93 Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94 Bab 94 Perasaan Petra
95 Bab 95 Amarah Petra
96 Bab 96 Kecurigaan Arthur
97 Bab 97 Kematian Marsel
98 Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99 Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100 Bab 100 Pengakuan Mala
101 Bab 101 Meminta Restu
102 Bab 102 Happines
103 Bab 103 Tampan dan baik hati
104 104 Anak Kangguru Kelaparan
105 Bab 105 Anaconda
106 Bab 106 Kesedihan Rey
107 Bab 107 Twins
108 Bab 108 Dream
109 Bab 109 LAMARAN..
110 Bab 110 Will you marry me?
111 Bab 111 Belum Lima menit
112 Bab 112 Berbagi Ingatan
113 Bab 113 Berita Viral
114 Bab 114 Melihat angin
115 Bab 115 Demam
116 Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117 Bab 117 Kapan kita menikah?
118 Bab 118 Boneka Kangguru
119 Bab 119 Prasetyo Wiguna
120 Bab 120 Rafli menghilang
121 Bab 121 Kau masih hidup..
122 Bab 122 Boneka Ara
123 Bab 123 Kebakaran
124 Bab 124 Awal Mula
125 Bab 125 Perintaan Rafli
126 Bab 126 Bidadari
127 Bab 127 Wedding day
128 Bab 128 Bukit dan lembah
129 Bab 129 Say good bye
130 Bab 130 Vampire
131 Bab 131 Meminta restu
132 Bab 132 Aku Pelakunya..
133 Bab 133 Linangan air mata
134 Bab 134 Jade
135 Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136 Bab 136 Si lemah dan bodoh
137 Bab 137 Seekor anjing gila
138 Bab 138 Hanya di suruh
139 Bab 139 Fakta
140 Bab 140 Takdir rumit
141 Bab 141 Selamat tinggal
142 Bab 142 Kehamilan
143 Bab 143 Berita suka dan duka
144 Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145 Bab 145 Belut Alaska
146 Bab 146 Ikatan takdir
147 PENGUMUMAN..
148 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Satu raga beda jiwa
3
Bab 3 Identik
4
Bab 4 Bertemu Rey
5
Bab 5 Bayi Matahari
6
Bab 6 Pemakaman
7
Bab 7 Pasar Malam
8
Bab 8 Miss Kimberly
9
Bab 9 siapa kamu?
10
Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11
Bab 11 Surat Perjanjian
12
Bab 12 Tuan Raymon
13
Bab 13 Pacar pura pura
14
Bab 14 Terkesima
15
Bab 15 Makan malam
16
Bab 16 PETRA
17
Bab 17 Kekhawatiran Rey
18
Bab 18 Dia kembali
19
Bab 19 Maaf
20
Bab 20 Diusir
21
Bab 21 Tinggal Bersama
22
Bab 22 Aku tinggal disini
23
Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24
Bab 24 Sisi Baru
25
Bab 25 Tidur bersama
26
Bab 26 KUTILANG
27
Bab 27 JANGKRIK
28
Bab 28 Pakde Karto
29
Bab 29 Adu Jotos
30
Bab 30 Kepompong
31
Bab 31 Perasaan aneh
32
Bab 32 Terjebak
33
Bab 33 Bersekongkol
34
Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35
Bab 35 3 wanita beda generasi
36
Bab 36 Belanja Bersama
37
Bab 37 Salah mengenali
38
Bab 38 Rey & Mala
39
Bab 39 Berawal dari gadis itu
40
Bab 40 Dokter Sheila
41
Bab 41 Mama Wulan
42
Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43
Bab 43 Perasaan aneh
44
Bab 44 Rafli vs Lala
45
Bab 45 Gara gara mie instan
46
Bab 46 Di gigit serangga
47
Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48
Bab 48 Gara gara sate
49
Bab 49 Ranjang yang sama
50
Bab 50 Rey cemburu
51
Bab 51 Lala menyerah
52
Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53
Bab 53 Membuatmu tersenyum
54
Bab 54 Tuan Mahesa
55
Bab 55 Calon istri
56
Bab 56 Perasaan hangat
57
Bab 57 Ayah kandung Mala
58
Bab 58 Rasa Takut
59
Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60
Bab 60 Ara
61
Bab 61 Bolos Kerja
62
Bab 62 Berlayar
63
Bab 63 Seandainya?
64
Bab 64 Jembatan Cinta
65
Bab 65 Don't Cry Anymore
66
Bab 66 Pesona Petra
67
Bab 67 Gara gara anak anjing
68
Bab 68 Roti Sobek
69
Bab 69 Ajakan menikah
70
Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71
Bab 71 Semakin Rumit
72
Bab 72 Selembar foto
73
Bab 73 Kencan Singkat
74
Bab 74 Tertangkap basah
75
Bab 75 Jomblo
76
Bab 76 Titik Awal
77
Bab 77 Moster
78
Bab 78 Kiss me
79
Bab 79 TIDAK JERA
80
Bab 80 Marry me
81
Bab 81 Villa
82
Bab 82 Aku mencintaimu
83
Bab 83 Rapuh
84
84 AB-
85
Bab 85 Rahasia
86
Bab 86 Code Blue
87
Bab 87 Calon Mertua
88
Bab 88 Panggilan sayang
89
Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90
Bab 90 Kekecewaan Mala
91
Bab 91 Moster kecil
92
Bab 92 Marsel
93
Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94
Bab 94 Perasaan Petra
95
Bab 95 Amarah Petra
96
Bab 96 Kecurigaan Arthur
97
Bab 97 Kematian Marsel
98
Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99
Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100
Bab 100 Pengakuan Mala
101
Bab 101 Meminta Restu
102
Bab 102 Happines
103
Bab 103 Tampan dan baik hati
104
104 Anak Kangguru Kelaparan
105
Bab 105 Anaconda
106
Bab 106 Kesedihan Rey
107
Bab 107 Twins
108
Bab 108 Dream
109
Bab 109 LAMARAN..
110
Bab 110 Will you marry me?
111
Bab 111 Belum Lima menit
112
Bab 112 Berbagi Ingatan
113
Bab 113 Berita Viral
114
Bab 114 Melihat angin
115
Bab 115 Demam
116
Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117
Bab 117 Kapan kita menikah?
118
Bab 118 Boneka Kangguru
119
Bab 119 Prasetyo Wiguna
120
Bab 120 Rafli menghilang
121
Bab 121 Kau masih hidup..
122
Bab 122 Boneka Ara
123
Bab 123 Kebakaran
124
Bab 124 Awal Mula
125
Bab 125 Perintaan Rafli
126
Bab 126 Bidadari
127
Bab 127 Wedding day
128
Bab 128 Bukit dan lembah
129
Bab 129 Say good bye
130
Bab 130 Vampire
131
Bab 131 Meminta restu
132
Bab 132 Aku Pelakunya..
133
Bab 133 Linangan air mata
134
Bab 134 Jade
135
Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136
Bab 136 Si lemah dan bodoh
137
Bab 137 Seekor anjing gila
138
Bab 138 Hanya di suruh
139
Bab 139 Fakta
140
Bab 140 Takdir rumit
141
Bab 141 Selamat tinggal
142
Bab 142 Kehamilan
143
Bab 143 Berita suka dan duka
144
Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145
Bab 145 Belut Alaska
146
Bab 146 Ikatan takdir
147
PENGUMUMAN..
148
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!