Bab 4 Bertemu Rey

Mala pulang kerumah dengan wajah berseri karena tidak jadi kehilangan pekerjaannya, dia bahkan sudah melupakan uang gajinya yang di rebut oleh Sofyan. Mala bersenandung lirih menaiki tangga menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti saat bibinya memanggilnya.

" Dari mana saja kamu? kami semua kelaparan karena tidak ada makanan sama sekali."

Mala turun menghampiri bibinya yang berada dibawah tangga "Kan Mala sudah bilang, semua uang untuk kebutuhan kita diambil sama kak Sofyan, kenapa bibi tidak minta sama kak Sofyan saja untuk beli makanan."

" Kamu sekarang sudah berani ya melawan bibi, mentang-mentang kamu bisa mencari uang." Bi Ningsih murka mendengar jawaban keponakannya, dia berkacak pinggang dan matanya mendelik menatap Mala.

Mala malas meladeni bibinya, dia kembali menaiki tangga untuk kekamarnya. "Mau kemana kamu, bibi belum selesai bicara," teriak bi Ningsih tak terima Mala pergi begitu saja. "Mala cape, mau istirahat." Jawab Mala tanpa menoleh, dia segera masuk kedalam kamarnya.

Mala merebahkan tubuhnya dikasur yang ukurannya hanya pas untuk dirinya sendiri, kamar Mala sangat sempit, sehingga hanya muat untuk kasur kecil dan lemari plastik yang dia gunakan untuk menyimpan pakaiannya, padahal dirumah ini ada satu lagi kamar kosong, namun bibinya melarangnya untuk menempati kamar yang dijadikan kamar tamu tersebut.

Mala memejamkan matanya dan kembali memikirkan kuliahnya yang terputus. Dia harus kembali memutar otaknya agar secepatnya bisa kuliah lagi, tapi apa daya penghasilannya sebagai Cleaning Service saja kadang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan mereka, sementara pendapatan dari membantu orang tua Lala berjualan dia gunakan untuk kebeutuhan sehari-harinya.

******

Rey kembali ke mobilnya setelah Mala pergi, wajahnya terlihat begitu bahagia, matanya berbinar sehingga menarik perhatian Rafli yang setia menunggunya didalam mobil.

" Anda terlihat bahagia sekali malam ini?" Tanya Rafli setelah Rey masuk kedalam mobil dan duduk disebelahnya.

" Oh ya." Jawab Rey dengan senyum mengembang diwajah tampannya. "Apa begitu kelihatan?"Imbuhnya lagi.

" Tentu saja, apa karena gadis itu?" Tebak Rafli tepat sasaran.

"Dia gadis yang sangat baik Raf, sepertinya aku tertarik padanya."

Rafli terkejut mendengar pengakuan dari Rey, dia menatap Rey tajam. "Jangan melakukan hal yang bisa membuat tuan Arthur murka, sadarlah dengan posisi anda, anda bahkan tidak tau siapa anda sebenarnya." Jawab Rafli monohok, Rey menarik senyumnya, wajahnya menjadi sendu mendengar perkataan Rafli yang benar adanya.

Rafli melajukan mobilnya dan mengantar Rey ke apartemen mewah milik Arthur. Semenjak menyadari penyakitnya, Arthur memilih hidup sendiri, dia keluar dari rumah utama keluarga Bagaskara, dia tidak ingin keluarganya tau mengenai penyakitnya.

" Terimakasih untuk hari ini Raf, kamu sudah bekerja keras." Ucap Rey setelah mereka sampai didepan apartemen.

" Sudah kewajiban saya. saya harap anda akan menepati janji anda kepada tuan Arthur."

Rey mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil, dia memiringkan tubuhnya dan mengahadap Rafli. "Aku tidak sejahat itu Raf, aku juga tau posisiku, kamu tidak perlu khawatir. Pulanglah sudah malam." Rey keluar dari mobil dan berjalan menuju apartemen, dari dalam mobil Rafli menatap kepergian Rey "Seandainya Arthur bisa sepertimu." Gumam Rafli dalam hatinya.

****

Pagi buta Mala sudah pergi kepasar untuk membeli bahan makanan, dia terpaksa memakai uang tabungan kuliahnya untuk belanja hari ini, meskipun jengkel tapi Mala masih mempunyai hati nurani, dia tidak mau seluruh anggota keluarganya keleparan.

Sepulang belanja Mala segera memasak, hanya hidangan sederhana yang dia siapkan untuk sarapan pagi ini, tumis kacang panjang dan balado telur, dia harus berhemat agar uang tabungannya cukup sampai dia mendapatkan gaji bulan depan.

Saat semua penghuni rumah bangun, Mala sudah menyelesaikan pekerjaannya, sarapan sudah tersaji diatas meja makan, rumah telah rapi dan lantaipun sudah mengkilap, Mala juga sudah selesai dengan cuciannya.

Kedua sepupu dan bibinya berkumpul dimeja makan setelah Mala memanggil mereka, namun Mala tak melihat pamannya, Mala berniat untuk memanggil pamannya, namun Rani, sepupu perempuannya menahan tangannya.

" Apa-apaan ini, lo ngasih kita sarapan kaya gini, apa nggak ada menu lain, aku nggak doyan menu sampah kaya gini." Protes Rani karena menu sarapan pagi ini tidak sesuai dengan seleranya.

" Tidak usah dimakan, kenapa repot, kalau kelaparan juga kamu yang merasakannya bukan aku." Jawab Mala, dia lalu meninggalkan mereka dan menuju kamar pamannya.

Mala mengetuk pintu kamar. " Paman, ayo kita sarapan," ucap Mala dari balik pintu. "Mala masuk ya," tambahnya lagi karena tidak mendengar jawaban dari pamannya.

Mala mendorong pintu kamar dengan perlahan dan melihat pamannya tengah membaca diatas dikursi rodanya.

Mala tersenyum dan menghampiri pamannya, dia berjongkok untuk mensejajari pamannya yang setahun terakhir ini terkena stroke "Kenapa tidak keluar, kita semua menunggu paman untuk sarapan bersama." Ucap Mala lembut, dia meraih buku ditangan pamannya, diletakan buku itu diatas meja lalu dia mendorong kursi roda pamannya menuju ruang makan.

" Katamu tidak doyan dengan menu sampahku." Sindir Mala begitu dia sampai diruang makan dan melihat Rani tengah memakan masakannya.

" Terpaksa."

Mala hanya tersenyum, lalu dia bergabung dengan keluarganya untuk sarapan bersama, layaknya seperti sebuah keluarga yang harmonis.

Paman menghabiskan makananya dengan cepat, semenjak sakit selera makan paman memang berkurang, dia meraih obat yang sudah Mala siapkan dan meminumnya.

" Mala." Panggil pamannya pelan.

Mala menghabiskan air digelasnya lalu menatap pamanya." Ya paman."

" Usiamu sebentar lagi 21 tahun, artinya hak perwalian paman juga berakhir, setelah ulang tahunmu yang ke 21, pengacara akan merubah semua aset peninggalan orangtuamu atas namamu, kamu tidak perlu bekerja lagi dan bisa melanjutkan kuliah."

Mala menatap pamannya tak mengerti "Apa maksudnya paman?"

"Sebenarnya kedua orangtuamu meninggalkan beberapa aset untukmu, karena kamu masih sangat kecil saat mereka pergi, pamanlah yang dipercaya untuk menjadi walimu dan mengurus semua peninggalan orangtuamu, kamu sudah dewasa sekarang, sudah saatnya harta orangtuamu kembali padamu nak."

" Tapi kenapa paman tidak pernah memberitahuku, kita bisa menggunakan peninggalan ayah dan ibu untuk kebutuhan kita, juga untuk pengobatan paman."

Paman melirik istrinya sejenak, lalu dia kembali menatap keponakannya yang begitu baik hati " Itu hakmu, milikmu, tidak pantas jika paman dan keluarga paman ikut menikmatinya."

Mata mala berkaca-kaca "Tapi paman juga sudah merawatku dari kecil." Belum juga selesai kalimat Mala, bi Ningsing sudah menyela pembicaraan mereka. "Tuh denger kan yah, Mala juga tidak masalah kok kalau berbagi harta peninggalan orangtuanya dengan kita, kita sudah membesarkannya dari kecil dan itu butuh banyak biaya, anggap saja Mala sedang membalas budi dengan kita."

" Diam kamu bu, aku ikhlas merawat keponakanku. Aku bersyukur memiliki Mala, karena dialah yang mau merawatku saat kondisiku begini, tidak seperti anak-anakku yang tidak pernah peduli kepadaku." Terang paman seraya melirik kedua anaknya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Sakura_Merah

Sakura_Merah

next Mala ku sayang...

2022-09-29

0

MommyAtha

MommyAtha

tabok aja paman tuh bini

2022-08-05

0

Samy Noer

Samy Noer

Mampir nyicil baca Thor,

2022-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Satu raga beda jiwa
3 Bab 3 Identik
4 Bab 4 Bertemu Rey
5 Bab 5 Bayi Matahari
6 Bab 6 Pemakaman
7 Bab 7 Pasar Malam
8 Bab 8 Miss Kimberly
9 Bab 9 siapa kamu?
10 Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11 Bab 11 Surat Perjanjian
12 Bab 12 Tuan Raymon
13 Bab 13 Pacar pura pura
14 Bab 14 Terkesima
15 Bab 15 Makan malam
16 Bab 16 PETRA
17 Bab 17 Kekhawatiran Rey
18 Bab 18 Dia kembali
19 Bab 19 Maaf
20 Bab 20 Diusir
21 Bab 21 Tinggal Bersama
22 Bab 22 Aku tinggal disini
23 Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24 Bab 24 Sisi Baru
25 Bab 25 Tidur bersama
26 Bab 26 KUTILANG
27 Bab 27 JANGKRIK
28 Bab 28 Pakde Karto
29 Bab 29 Adu Jotos
30 Bab 30 Kepompong
31 Bab 31 Perasaan aneh
32 Bab 32 Terjebak
33 Bab 33 Bersekongkol
34 Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35 Bab 35 3 wanita beda generasi
36 Bab 36 Belanja Bersama
37 Bab 37 Salah mengenali
38 Bab 38 Rey & Mala
39 Bab 39 Berawal dari gadis itu
40 Bab 40 Dokter Sheila
41 Bab 41 Mama Wulan
42 Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43 Bab 43 Perasaan aneh
44 Bab 44 Rafli vs Lala
45 Bab 45 Gara gara mie instan
46 Bab 46 Di gigit serangga
47 Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48 Bab 48 Gara gara sate
49 Bab 49 Ranjang yang sama
50 Bab 50 Rey cemburu
51 Bab 51 Lala menyerah
52 Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53 Bab 53 Membuatmu tersenyum
54 Bab 54 Tuan Mahesa
55 Bab 55 Calon istri
56 Bab 56 Perasaan hangat
57 Bab 57 Ayah kandung Mala
58 Bab 58 Rasa Takut
59 Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60 Bab 60 Ara
61 Bab 61 Bolos Kerja
62 Bab 62 Berlayar
63 Bab 63 Seandainya?
64 Bab 64 Jembatan Cinta
65 Bab 65 Don't Cry Anymore
66 Bab 66 Pesona Petra
67 Bab 67 Gara gara anak anjing
68 Bab 68 Roti Sobek
69 Bab 69 Ajakan menikah
70 Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71 Bab 71 Semakin Rumit
72 Bab 72 Selembar foto
73 Bab 73 Kencan Singkat
74 Bab 74 Tertangkap basah
75 Bab 75 Jomblo
76 Bab 76 Titik Awal
77 Bab 77 Moster
78 Bab 78 Kiss me
79 Bab 79 TIDAK JERA
80 Bab 80 Marry me
81 Bab 81 Villa
82 Bab 82 Aku mencintaimu
83 Bab 83 Rapuh
84 84 AB-
85 Bab 85 Rahasia
86 Bab 86 Code Blue
87 Bab 87 Calon Mertua
88 Bab 88 Panggilan sayang
89 Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90 Bab 90 Kekecewaan Mala
91 Bab 91 Moster kecil
92 Bab 92 Marsel
93 Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94 Bab 94 Perasaan Petra
95 Bab 95 Amarah Petra
96 Bab 96 Kecurigaan Arthur
97 Bab 97 Kematian Marsel
98 Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99 Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100 Bab 100 Pengakuan Mala
101 Bab 101 Meminta Restu
102 Bab 102 Happines
103 Bab 103 Tampan dan baik hati
104 104 Anak Kangguru Kelaparan
105 Bab 105 Anaconda
106 Bab 106 Kesedihan Rey
107 Bab 107 Twins
108 Bab 108 Dream
109 Bab 109 LAMARAN..
110 Bab 110 Will you marry me?
111 Bab 111 Belum Lima menit
112 Bab 112 Berbagi Ingatan
113 Bab 113 Berita Viral
114 Bab 114 Melihat angin
115 Bab 115 Demam
116 Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117 Bab 117 Kapan kita menikah?
118 Bab 118 Boneka Kangguru
119 Bab 119 Prasetyo Wiguna
120 Bab 120 Rafli menghilang
121 Bab 121 Kau masih hidup..
122 Bab 122 Boneka Ara
123 Bab 123 Kebakaran
124 Bab 124 Awal Mula
125 Bab 125 Perintaan Rafli
126 Bab 126 Bidadari
127 Bab 127 Wedding day
128 Bab 128 Bukit dan lembah
129 Bab 129 Say good bye
130 Bab 130 Vampire
131 Bab 131 Meminta restu
132 Bab 132 Aku Pelakunya..
133 Bab 133 Linangan air mata
134 Bab 134 Jade
135 Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136 Bab 136 Si lemah dan bodoh
137 Bab 137 Seekor anjing gila
138 Bab 138 Hanya di suruh
139 Bab 139 Fakta
140 Bab 140 Takdir rumit
141 Bab 141 Selamat tinggal
142 Bab 142 Kehamilan
143 Bab 143 Berita suka dan duka
144 Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145 Bab 145 Belut Alaska
146 Bab 146 Ikatan takdir
147 PENGUMUMAN..
148 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Satu raga beda jiwa
3
Bab 3 Identik
4
Bab 4 Bertemu Rey
5
Bab 5 Bayi Matahari
6
Bab 6 Pemakaman
7
Bab 7 Pasar Malam
8
Bab 8 Miss Kimberly
9
Bab 9 siapa kamu?
10
Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11
Bab 11 Surat Perjanjian
12
Bab 12 Tuan Raymon
13
Bab 13 Pacar pura pura
14
Bab 14 Terkesima
15
Bab 15 Makan malam
16
Bab 16 PETRA
17
Bab 17 Kekhawatiran Rey
18
Bab 18 Dia kembali
19
Bab 19 Maaf
20
Bab 20 Diusir
21
Bab 21 Tinggal Bersama
22
Bab 22 Aku tinggal disini
23
Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24
Bab 24 Sisi Baru
25
Bab 25 Tidur bersama
26
Bab 26 KUTILANG
27
Bab 27 JANGKRIK
28
Bab 28 Pakde Karto
29
Bab 29 Adu Jotos
30
Bab 30 Kepompong
31
Bab 31 Perasaan aneh
32
Bab 32 Terjebak
33
Bab 33 Bersekongkol
34
Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35
Bab 35 3 wanita beda generasi
36
Bab 36 Belanja Bersama
37
Bab 37 Salah mengenali
38
Bab 38 Rey & Mala
39
Bab 39 Berawal dari gadis itu
40
Bab 40 Dokter Sheila
41
Bab 41 Mama Wulan
42
Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43
Bab 43 Perasaan aneh
44
Bab 44 Rafli vs Lala
45
Bab 45 Gara gara mie instan
46
Bab 46 Di gigit serangga
47
Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48
Bab 48 Gara gara sate
49
Bab 49 Ranjang yang sama
50
Bab 50 Rey cemburu
51
Bab 51 Lala menyerah
52
Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53
Bab 53 Membuatmu tersenyum
54
Bab 54 Tuan Mahesa
55
Bab 55 Calon istri
56
Bab 56 Perasaan hangat
57
Bab 57 Ayah kandung Mala
58
Bab 58 Rasa Takut
59
Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60
Bab 60 Ara
61
Bab 61 Bolos Kerja
62
Bab 62 Berlayar
63
Bab 63 Seandainya?
64
Bab 64 Jembatan Cinta
65
Bab 65 Don't Cry Anymore
66
Bab 66 Pesona Petra
67
Bab 67 Gara gara anak anjing
68
Bab 68 Roti Sobek
69
Bab 69 Ajakan menikah
70
Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71
Bab 71 Semakin Rumit
72
Bab 72 Selembar foto
73
Bab 73 Kencan Singkat
74
Bab 74 Tertangkap basah
75
Bab 75 Jomblo
76
Bab 76 Titik Awal
77
Bab 77 Moster
78
Bab 78 Kiss me
79
Bab 79 TIDAK JERA
80
Bab 80 Marry me
81
Bab 81 Villa
82
Bab 82 Aku mencintaimu
83
Bab 83 Rapuh
84
84 AB-
85
Bab 85 Rahasia
86
Bab 86 Code Blue
87
Bab 87 Calon Mertua
88
Bab 88 Panggilan sayang
89
Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90
Bab 90 Kekecewaan Mala
91
Bab 91 Moster kecil
92
Bab 92 Marsel
93
Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94
Bab 94 Perasaan Petra
95
Bab 95 Amarah Petra
96
Bab 96 Kecurigaan Arthur
97
Bab 97 Kematian Marsel
98
Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99
Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100
Bab 100 Pengakuan Mala
101
Bab 101 Meminta Restu
102
Bab 102 Happines
103
Bab 103 Tampan dan baik hati
104
104 Anak Kangguru Kelaparan
105
Bab 105 Anaconda
106
Bab 106 Kesedihan Rey
107
Bab 107 Twins
108
Bab 108 Dream
109
Bab 109 LAMARAN..
110
Bab 110 Will you marry me?
111
Bab 111 Belum Lima menit
112
Bab 112 Berbagi Ingatan
113
Bab 113 Berita Viral
114
Bab 114 Melihat angin
115
Bab 115 Demam
116
Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117
Bab 117 Kapan kita menikah?
118
Bab 118 Boneka Kangguru
119
Bab 119 Prasetyo Wiguna
120
Bab 120 Rafli menghilang
121
Bab 121 Kau masih hidup..
122
Bab 122 Boneka Ara
123
Bab 123 Kebakaran
124
Bab 124 Awal Mula
125
Bab 125 Perintaan Rafli
126
Bab 126 Bidadari
127
Bab 127 Wedding day
128
Bab 128 Bukit dan lembah
129
Bab 129 Say good bye
130
Bab 130 Vampire
131
Bab 131 Meminta restu
132
Bab 132 Aku Pelakunya..
133
Bab 133 Linangan air mata
134
Bab 134 Jade
135
Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136
Bab 136 Si lemah dan bodoh
137
Bab 137 Seekor anjing gila
138
Bab 138 Hanya di suruh
139
Bab 139 Fakta
140
Bab 140 Takdir rumit
141
Bab 141 Selamat tinggal
142
Bab 142 Kehamilan
143
Bab 143 Berita suka dan duka
144
Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145
Bab 145 Belut Alaska
146
Bab 146 Ikatan takdir
147
PENGUMUMAN..
148
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!