Arthur sangat geram karena hingga sore hari Rey terus saja muncul dan membuatnya sakit kepala. Mau tidak mau Arthur harus menemui Mala dan memintanya untuk kembali bekerja, karena Rey tidak main-main dengan ancamannya. Arthur bingung kenapa Rey terus saja muncul, mungkinkah benar jika ada yang memancingnya untuk keluar.
" Raf, cari tau dimana gadis itu tinggal!"
Titah Arthur lalu dia keluar dari ruangannya.
Rafli segera mengikuti Arthur dengan Ipad yang tak pernah lepas dari tangannya. Bukan hal sulit bagi Rafli untuk menemukan rumah Mala, hanya dengan hitungan detik segala informasi mengenai Mala sudah dia dapatkan.
Rafli mengendarai mobilnya menuju alamat Mala, di kursi belakang Arthur masih memijat pangkal hidungnya, kepalanya terasa begitu berat akibat ulah Rey.
Rafli menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah berlantai dua yang cukup besar, dia mencocokan lagi alamat rumah itu dengan alamat Mala.
" Ada apa?" Tanya Arthur yang melihat Rafli sibuk dengan ipadnya lalu menatap rumah disebelahnya.
Rafli memutar kepalannya. "Alamatnya sudah benar, tapi bukankah rumah ini terlalu besar untuk seorang Cleaning Service?"
"Memangnya tidak boleh Cleaning Service punya rumah besar." Jawab Arthur yang kemudian ikut mengamati rumah yang tengah mereka gunjingkan.
Tak lama berselang seseorang keluar dari rumah itu dengan penampilan acak-acakan, Rafli mengamati sejenak gadis itu lalu dia yakin bahwa gadis itu adalah Mala.
Rafli mengikuti Mala dari belakang, tentunya atas perintah atasannya. Rafli mengehentikan mobilnya saat Mala duduk dibangku taman. Rafli mengamati Mala dengan seksama, Mala terlihat sedang menangis namun mulutnya penuh dengan makanan, gaya baru apa lagi ini, makan sambil menangis, gumam Rafli yang terheran melihat kelakuan Mala.
" Itu orangnya?"Tunjuk Arthur keluar jendela.
" Ya." Jawan Rafli.
" Jangan sekarang, aku mohon." Tiba-tiba Arthur mengaduh sembari memegangi kepalanya. Rafli membuang nafasnya dengan kasar, dia harus bersiap menghadapi kepribadian lain Arthur yang akan keluar.
" Kita ada dimana Raf?" Tanyanya dengan suara lembut.
" Rey?" Tebak Rafli ragu.
" Ya, ini aku. Kita dimana sekarang?" Tanyanya lagi sembari melepas kacamatanya.
" Bukankah itu si gadis Cleaning Service? Arthur benar-benar menuruti keinginanku rupanya." Rey tersenyum senang saat melihat dari balik jendela, dia lalu keluar dari mobil dan berniat menghampiri gadis itu. " Tunggu saja disini." Ucap Rey saat melihat Rafli akan mengikutinya keluar dari mobil.
Rafli hanya mengangguk pasrah, dia tidak terlalu khawatir jika yang sedang menguasai tubuh atasannya adalah Rey, Rey adalah kepribadian Arthur yang baik dan juga sangat sopan, dia adalah kebalikan dari Arthur.
Rafli menatap punggung sahabatnya yang mulai menjauh, dia begitu prihatin dengan kondisi sahabatnya itu, Rafli adalah orang pertama yang menyadari tentang penyakit yang diderita Arthur saat mereka masih duduk di bangku SMA, sejak saat itu Rafli memutuskan untuk membantu Arthur, mereka bekerja keras untuk mencari tau penyebab kepribadian ganda yang diderita Arthur, Rafli membantu Arthur mengingat memori masa kecilnya yang hilang, karena dengan memori itu mungkin mereka akan menemui titik terang mengenai penyakitnya.
Sejauh ini hanya Rafli yang mengetahui tentang kondisi Arthur, mereka menyimpan dengan rapat rahasia itu, Arthur tidak ingin kelemahannya diketahui oleh orang lain, apalagi dia adalah seorang pengusaha, dia tidak mau kabar tentang penyakitnya akan mempengarusi urusan bisnisnya.
Melihat Rey yang begitu bersemangat menemui gadis itu, sepertinya Rafli menemukan alasan kenapa Rey tiba-tiba muncul dan melanggar penjanjiannya bersama Arthur, ya gadis itu mungkin saja adalah alasannya.
**
" Kenapa nasibku begitu buruk, ditinggal kedua orangtua seorang diri dan harus hidup bersama mereka yang begitu membenciku, dan hari ini aku harus kehilangan pekerjaanku. Ayah, ibu, kenapa kalian pergi tanpa membawaku." Keluh Mala dengan mulut menggembung karena terisi penuh oleh roti, tangan kirinya sibuk menyeka air mata yang terus berderai, sementara tangan kanannya memegang roti yang belum habis. Tanpa Mala sadari Rey sudah duduk dibelakangnya dan mendengarkan semua keluh kesahnya.
" Kamu hobi sekali merenung sendirian, kali ini apa yang membuatmu bersedih?" Tanya Rey yang telah berdiri disebelah Mala.
Mala tersedak saat melihat Rey yang berada disebelahnya, dia terbatuk-batuk, air matanya yang sudah mengering kini keluar lagi akibat sakitnya tersedak.
" Maaf ya aku tak bermaksud membuatmu kaget." Ucap Rey semabari menepuk-nepuk punggung Mala, dia merasa bersalah karena sudah mengagetkan Mala.
Mala hanya diam dan berusaha meredam rasa sakit di tenggorokan dan hidungnya.
" Tuan Arthur sedang apa berada disini?" Tanya Mala ketika dia sudah merasa lebih baik.
Rey duduk disebelah Mala dan tersenyum kepadanya " Kamu masih tidak bisa membedakan kami ya?"
Mala memperhatikan lawan bicaranya sejenak. "Tuan Rey?"Tebaknya setelah melihat lesung pipi menyuat diwajah tampan itu.
" Ya aku Rey, belajarlah untuk membedakan kami mulai sekarang, karena mulai besok kita akan sering bertemu, aku tidak ingin kamu bingung dan tidak bisa mengenaliku."
" Kenapa kita harus sering bertemu?" Tanya Mala yang tak mengerti maksud perkataan Rey.
" Aku sudah bicara pada Arthur, dia mempekerjakanmu kembali, besok kamu bisa bekerja lagi."
Saking senangnya Mala hampir melompat dari tempat duduknya " Benarkah, Tuan Rey tidak sedang bercanda kan?" Seru Mala kegirangan, dia seperti menemukan air ditengah padang pasir.
" Aku serius. Oh ya siapa namamu, aku bahkan belum tau namamu."
" Terimakasih banyak Tuan Rey, tuan sudah membantu saya." Ucap Mala dengan senyum lebar sehingga menampilkan giginya yang putih dan rapi, Mala sangat bersyukur karena dia tidak perlu mencari pekerjaan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
" Em nama saya Mala tuan, Nismala." Mala menggosok tangganya di baju lalu menjulurkan tangannya kepada Rey, dengan senang hati Rey menyambut tangan itu.
" Panggil aku Rey, aku tidak pantas dipanggil tuan, lagi pula aku bukan atasanmu!"
" Tapi tuan.." Jawab Mala Ragu.
" Kalau begitu aku batalkan saja untuk mempekerjakanmu lagi." Ancam Rey, dia menahan senyumnya begitu melihat ekspresi Mala.
" Rey." Ucap Mala dengan gugup.
Rey tersenyum penuh kemenangan "Nah begitu kan enak didengar."
" Kenapa rambutmu berantakan begini." Tanya Rey sembari merapikan rambut Mala, namun Mala segera menepis tangannya.
" Ah ini, saya habis bertengkar dengan adik saya," Ucap Mala yang tak sepenuhnya bohong, dia memang habis bertengkar dengan sepupunya tadi.
Mereka kembali bercengkerama layaknya dua orang teman yang lama tidak saling bertemu. Mata Rey tak pernah lepas dari wajah polos nan ayu milik Mala, Rey terpana begitu melihat senyum Mala yang begitu cantik, jantungnya mulai berdegup kencang, namun Rey berusaha untuk menyembunyikan debarannya.
Bagi Rey bertemu Mala adalah keajaiban, sekarang setidaknya Rey punya alasan untuk sering muncul meskipun Arthur akan marah kepadanya. Dia kadang merasa miris dengan hidupnya, bagaimana bisa dia hidup didalam tubuh seseorang, bahkan dia tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya dan dimana orangtuanya, yang dia tau namanya adalah Reyhan, sebuh jiwa yang tak beraga.
Mala menyadari jika Rey tengah memandanganya dan dia berusaha untuk tidak salah tingkah. Mala tidak menyangka jika Rey begitu baik dan lembut jauh berbeda dengan kembarannya yang begitu sombong dan angkuh.
" Apakah tuan Arthur juga memiliki lesung pipi?"Tanya Mala sembari memandang cekungan diwajah tampan Rey.
" Ya dia punya, kami identik." Jelas Rey.
" Karena kita adalah orang yang sama." Imbuh Rey didalam hatinya, tiba-tiba dia merasa sedih karena harus berbohong kepada Mala tentang identitasnya, semoga saja Mala tidak mengetahui kebenarannya suatu hari nanti.
" Lalu bagaimana saya bisa membedakan kalian?"
" Mudah saja, aku tidak berkacamata." Ucap Rey, dia mengedipkan sebelah matanya dan membuat Mala semakin salah tingkah.
Visual..
MALA
ARTHUR
REY
RAFLI
LALA
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Sakura_Merah
hadir kembali
visual yang keren-keren, aku malah bingung buat cari visual 🤭🤭
2022-09-29
0
MommyAtha
sebenarnya aq kurang sreg ama mala thor...
harusnya indonesia bgt gitu lho visualnya
2022-08-05
1
Erni Sari
udah fav Thor, baca nya nyicil ya
2022-07-13
0