Bab 2 Satu raga beda jiwa

Rey mendengarkan cerita Mala dengan seksama, dia menatap wajah gadis itu dengan lekat dan membuat Mala merasa canggung.

"Maafkan Arthur ya, dia memang begitu, aku akan bicara padanya agar tidak memecatmu." Ucap Rey setelah Mala menyelesaikan ceritanya

"Tidak perlu tuan, lagipula saya memang bersalah, saya ceroboh." Tolak Mala dengan lembut, dia menyadari akan kesalahannya.

"Kalau begitu saya permisi, terimakasih sudah mendengar cerita saya tuan Rey." Mala menundukan kepalanya sopan lalu dia meninggalkan Rey yang masih berdiri seraya memandangi kepergian gadis cantik itu.

"Gadis baik." Gumam Rey pelan, dia tersenyum sehingga menampakan kedua lesung pipinya.

Rey kembali ke ruangan Arthur dan Rafli sudah berada disana, wajahnya terlihat begitu panik.

"Anda dari mana saja?" Tanya Rafli setelah Rey masuk, Rey segera duduk dikursi kebesaran Arthur, sebenarnya Arthur sangat tidak suka jika barang-barangnya di sentuh orang lain, tapi hal itu tidak berlaku untuk Rey, karena mereka adalah orang yang sama dengan jiwa yang berbeda.

"Kenapa anda bisa keluar disiang hari?" Tanya Rafli heran, tak biasanya Rey keluar saat siang, Rey lebih aktiv dimalam hari, sehingga Arthur dan Rey membuat perjanjian tentang kemunculan mereka. Arthur sipemilik tubuh asli akan bangun saat siang hari untuk bekerja, sedangkan Rey akan keluar saat malam dan melakukan aktivitas favoritnya, melukis.

"Aku juga nggak tau Raf, tiba-tiba saja aku keluar, mungkin Arthur sedang lelah." Jawab Rey sambil mengangkat kedua bahunya

"Sepertinya dia akan segera bangun. Tolong katakan padanya untuk mempekerjakan kembali gadis Clening Service yang dia pecat, atau aku akan terus muncul disiang hari." Ancam Rey sebelum dia merasakan kepalanya begitu sakit, lalu dia tertidur, kepalanya tergeletak di atas meja kerjanya.

"Anda sudah bangun?" Ucap Rafli saat Arthur sedang memijat pangkal hidungnya.

"Siapa yang keluar kali ini Raf?"

"Rey tuan."

"Rey?" Gumam Arthur. "Berani sekali dia melanggar perjanjian yang sudah di sepakati." Geram Athur sembari menggebrak meja dihadapannya.

Rafli yang sudah terbiasa dengan temperamen buruk Arthur tidak terkejut sama sekali, dia hanya menghela nafas dengan kasar lalu memunguti barang-barang diatas meja yang berjatuhan.

"Dia bilang dia juga tidak tau akan keluar, atau mungkin ada sesuatu yang memancingnya keluar?" Ucapnya sambil membenahi meja kerja Arthur.

"Dia juga berpesan agar anda mempekerjakan kembali gadis Cleanig Service yang anda pecat pagi ini atau dia akan terus muncul disiang hari." Imbuh Rafli menyampaikan pesan dari Rey.

"Berani sekali parasit itu mengancamku." Arthur kembali memukul mejanya, sementara Rafli hanya menggelengkan kepalanya menyaksikan atasannya tengah mengatai dirinya sendiri.

*****

Mala segera pergi ke ruang HRD untuk mengambil gajinya, dengan gaji terakhir ini mungkin dia masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya seminggu kedepan, dia harus segera menemukan pekerjaan baru.

Setelah pulang Mala memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya, bibinya akan curiga jika Mala pulang lebih awal dan Mala tidak ingin mendengar ocehan dari bibinya.

"Dipecat?" Teriak Lala, dia adalah sahabat baik Mala, mereka berteman semenjak Mala tinggal bersama paman dan bibinya karena kebetulan Lala tinggal di sebelah rumah pamannya. Karena bertetangga mereka akhirnya dekat dan bersahabat sampai sekarang.

"Hem." Jawab Mala singkat, dia merebahkan kepalanya di pangkuan Lala.

"Aku ceroboh, atasanku terpeleset dan jatuh, aku di maki habis-habisan." Jelas Mala sebelum Lala sempat bertanya.

"Terus kamu diem aja?"

"Aku nggak mau dipecat La!"

"Tapi kamu dipecat juga kan akhirnya."

Mala menggaruk pelipisnya dan tersenyum seperti orang bodoh "Iya juga si."

Lala menepuk keningnya sendiri melihat kelakuan sahabatnya itu.

Bagi Mala, Lala adalah pendengar terbaiknya, meskipun usia mereka sepantaran tapi Lala begitu dewasa, dia juga gadis yang begitu humoris sehingga Mala kerap kali menemui Lala saat suasana hatinya sedang tidak baik.

***

Mala pulang setelah hari beranjak sore, dia berharap bibinya tidak tau jika dia telah kehilangan pekerjaannya.

Mala sengaja membuka pintu dengan pelan, dia tidak ingin menarik perhatian kedua supupunya, Mala sangat enggan untuk bertemu mereka karena ujungnya mereka selalu saja berdebat dan Mala yang selalu disalahkan oleh bibinya.

Namun kali ini percuma saja, kedatangan Mala sudah ditunggu oleh sepupu laki-lakinya yang usianya lebih tua dari Mala.

"Bagi duit dong." Todong Sofyan, sepupu Mala yang merupakan anak tertua paman dan bibinya.

"Mala belum gajian."

"Lo mau bohongin gue." Bentak Sofyan lalu dia merebut paksa tas Mala.

Mala mencoba mempertahankan tas miliknya, tapi tenaganya kalah kuat, Sofyan mendorong Mala hingga terjatuh dan berhasil merebut tasnya.

"Ini apa namanya kalau bukan duit, dasar parasit nggak guna lo." Maki Sofyan, dia lalu menyeringai setelah menemukan uang pesangon Mala.

"Jangan kak itu uang untuk kebutuhan sehari-hati kita, paman juga kehabisan obat, Mala mohon kak kembalikan uang itu."Iba Mala, dia bersimpuh dilantai, berharap Sofyan akan mengembalikan uangnya, namun percumah,Sofyan malah masuk kedalam kamarnya.

"Dasar pengangguran tidak tau malu, kalian makan dari hasil kerja kerasku tapi kalian masih saja menyebutku parasit, kalianlah parasit yang sesungguhnya." Teriak Mala, habis sudah kesabarannya menghadapi sepupunya.

Sofyan yang mendengar teriakan Mala urung masuk kekamarnya, dia kembali menghampiri Mala dengan amarah diwajahnya.

"Apa lo bilang, lo udah bosen hidup ya." Bentak Sofyan sembari menjambak rambut Mala dan menariknya hingga Mala tersungkur dilantai.

"Lepasin." Pekik Mala menahan sakit, dia berusaha melepaskan tangan Sofyan dari rambutnya.

"Ada apa ini kenapa berisik sekali." Gerutu bi Ningsih yang baru saja keluar dari kamarnya karena suara gaduh di ruang tamu. Sofyan segera melepaskan rambut Mala saat melihat ibunya keluar.

"Mala menyebut kita parasit bu." Sofyan mengadu kepada ibunya sehingga membuat wanita itu naik pitam.

"Dasar anak tidak tau diri." Maki bi Ningsih, wanita paruh baya itu menatap Mala penuh kebencian.

"Kak Sofyan yang memulai bi, dia mengambil uang Mala, padahal uang itu untuk kebutuhan kita." Ucap Mala mencoba membela diri.

"Kamu kan bisa cari lagi uangnya, kenapa harus membuat keributan cuma karena Sofyan mengambil uangmu."

"Kamu tuh seharusnya sadar diri, kamu disini numpang, anggap saja kamu membayar biaya selama tinggal disini."

Mala menatap tajam Sofyan dan bibinya, dia lalu berdiri dan meraih sebuah roti yang tergeletak diatas meja dan membawanya keluar dari rumah itu.

Sementara Sofyan dan ibunya menatap heran kepergian Mala, tak biasanya Mala melawan mereka, dari mana Mala mendapat keberanian itu.

Mala mencoba mengatur nafasnya, tangannya tak henti-hentinya mengipasi matanya yang mulai berair, jika bukan karena pamannya, Mala lebih memilih untuk keluar dari rumah itu. Tapi melihat kondisi pamannya yang lumpuh membuat Mala mengurungkan niatnya, dia tidak tega meninggalkan pamannya seorang diri di rumah itu.

"Ibu, ayah, kenapa kalian pergi tanpa membawaku." Ucap Mala dengan mulut penuh terisi roti dan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu hobi sekali merenung ya, kali ini apa yang membuatmu bersedih?"Ucap seorang pria yang tenggah berdiri di belakang Mala.

BERSAMBUNG....

Hayo tebak kira kira siapa yang dateng mengahampiri Mala?

Terpopuler

Comments

Sakura_Merah

Sakura_Merah

hadir kembali 😊😊

2022-09-21

0

MommyAtha

MommyAtha

pasti rey

2022-08-05

0

MommyAtha

MommyAtha

emg ada yah manusia begini

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Satu raga beda jiwa
3 Bab 3 Identik
4 Bab 4 Bertemu Rey
5 Bab 5 Bayi Matahari
6 Bab 6 Pemakaman
7 Bab 7 Pasar Malam
8 Bab 8 Miss Kimberly
9 Bab 9 siapa kamu?
10 Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11 Bab 11 Surat Perjanjian
12 Bab 12 Tuan Raymon
13 Bab 13 Pacar pura pura
14 Bab 14 Terkesima
15 Bab 15 Makan malam
16 Bab 16 PETRA
17 Bab 17 Kekhawatiran Rey
18 Bab 18 Dia kembali
19 Bab 19 Maaf
20 Bab 20 Diusir
21 Bab 21 Tinggal Bersama
22 Bab 22 Aku tinggal disini
23 Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24 Bab 24 Sisi Baru
25 Bab 25 Tidur bersama
26 Bab 26 KUTILANG
27 Bab 27 JANGKRIK
28 Bab 28 Pakde Karto
29 Bab 29 Adu Jotos
30 Bab 30 Kepompong
31 Bab 31 Perasaan aneh
32 Bab 32 Terjebak
33 Bab 33 Bersekongkol
34 Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35 Bab 35 3 wanita beda generasi
36 Bab 36 Belanja Bersama
37 Bab 37 Salah mengenali
38 Bab 38 Rey & Mala
39 Bab 39 Berawal dari gadis itu
40 Bab 40 Dokter Sheila
41 Bab 41 Mama Wulan
42 Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43 Bab 43 Perasaan aneh
44 Bab 44 Rafli vs Lala
45 Bab 45 Gara gara mie instan
46 Bab 46 Di gigit serangga
47 Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48 Bab 48 Gara gara sate
49 Bab 49 Ranjang yang sama
50 Bab 50 Rey cemburu
51 Bab 51 Lala menyerah
52 Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53 Bab 53 Membuatmu tersenyum
54 Bab 54 Tuan Mahesa
55 Bab 55 Calon istri
56 Bab 56 Perasaan hangat
57 Bab 57 Ayah kandung Mala
58 Bab 58 Rasa Takut
59 Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60 Bab 60 Ara
61 Bab 61 Bolos Kerja
62 Bab 62 Berlayar
63 Bab 63 Seandainya?
64 Bab 64 Jembatan Cinta
65 Bab 65 Don't Cry Anymore
66 Bab 66 Pesona Petra
67 Bab 67 Gara gara anak anjing
68 Bab 68 Roti Sobek
69 Bab 69 Ajakan menikah
70 Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71 Bab 71 Semakin Rumit
72 Bab 72 Selembar foto
73 Bab 73 Kencan Singkat
74 Bab 74 Tertangkap basah
75 Bab 75 Jomblo
76 Bab 76 Titik Awal
77 Bab 77 Moster
78 Bab 78 Kiss me
79 Bab 79 TIDAK JERA
80 Bab 80 Marry me
81 Bab 81 Villa
82 Bab 82 Aku mencintaimu
83 Bab 83 Rapuh
84 84 AB-
85 Bab 85 Rahasia
86 Bab 86 Code Blue
87 Bab 87 Calon Mertua
88 Bab 88 Panggilan sayang
89 Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90 Bab 90 Kekecewaan Mala
91 Bab 91 Moster kecil
92 Bab 92 Marsel
93 Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94 Bab 94 Perasaan Petra
95 Bab 95 Amarah Petra
96 Bab 96 Kecurigaan Arthur
97 Bab 97 Kematian Marsel
98 Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99 Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100 Bab 100 Pengakuan Mala
101 Bab 101 Meminta Restu
102 Bab 102 Happines
103 Bab 103 Tampan dan baik hati
104 104 Anak Kangguru Kelaparan
105 Bab 105 Anaconda
106 Bab 106 Kesedihan Rey
107 Bab 107 Twins
108 Bab 108 Dream
109 Bab 109 LAMARAN..
110 Bab 110 Will you marry me?
111 Bab 111 Belum Lima menit
112 Bab 112 Berbagi Ingatan
113 Bab 113 Berita Viral
114 Bab 114 Melihat angin
115 Bab 115 Demam
116 Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117 Bab 117 Kapan kita menikah?
118 Bab 118 Boneka Kangguru
119 Bab 119 Prasetyo Wiguna
120 Bab 120 Rafli menghilang
121 Bab 121 Kau masih hidup..
122 Bab 122 Boneka Ara
123 Bab 123 Kebakaran
124 Bab 124 Awal Mula
125 Bab 125 Perintaan Rafli
126 Bab 126 Bidadari
127 Bab 127 Wedding day
128 Bab 128 Bukit dan lembah
129 Bab 129 Say good bye
130 Bab 130 Vampire
131 Bab 131 Meminta restu
132 Bab 132 Aku Pelakunya..
133 Bab 133 Linangan air mata
134 Bab 134 Jade
135 Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136 Bab 136 Si lemah dan bodoh
137 Bab 137 Seekor anjing gila
138 Bab 138 Hanya di suruh
139 Bab 139 Fakta
140 Bab 140 Takdir rumit
141 Bab 141 Selamat tinggal
142 Bab 142 Kehamilan
143 Bab 143 Berita suka dan duka
144 Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145 Bab 145 Belut Alaska
146 Bab 146 Ikatan takdir
147 PENGUMUMAN..
148 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Satu raga beda jiwa
3
Bab 3 Identik
4
Bab 4 Bertemu Rey
5
Bab 5 Bayi Matahari
6
Bab 6 Pemakaman
7
Bab 7 Pasar Malam
8
Bab 8 Miss Kimberly
9
Bab 9 siapa kamu?
10
Bab 10 Terungkapnya identitas Rey
11
Bab 11 Surat Perjanjian
12
Bab 12 Tuan Raymon
13
Bab 13 Pacar pura pura
14
Bab 14 Terkesima
15
Bab 15 Makan malam
16
Bab 16 PETRA
17
Bab 17 Kekhawatiran Rey
18
Bab 18 Dia kembali
19
Bab 19 Maaf
20
Bab 20 Diusir
21
Bab 21 Tinggal Bersama
22
Bab 22 Aku tinggal disini
23
Bab 23 Tak seperti yang kita duga
24
Bab 24 Sisi Baru
25
Bab 25 Tidur bersama
26
Bab 26 KUTILANG
27
Bab 27 JANGKRIK
28
Bab 28 Pakde Karto
29
Bab 29 Adu Jotos
30
Bab 30 Kepompong
31
Bab 31 Perasaan aneh
32
Bab 32 Terjebak
33
Bab 33 Bersekongkol
34
Bab 34 Perubahan sikap Arthur
35
Bab 35 3 wanita beda generasi
36
Bab 36 Belanja Bersama
37
Bab 37 Salah mengenali
38
Bab 38 Rey & Mala
39
Bab 39 Berawal dari gadis itu
40
Bab 40 Dokter Sheila
41
Bab 41 Mama Wulan
42
Bab 42 Bersaing dengan diri sendiri
43
Bab 43 Perasaan aneh
44
Bab 44 Rafli vs Lala
45
Bab 45 Gara gara mie instan
46
Bab 46 Di gigit serangga
47
Bab 47 Apa itu DID(Kepribadian Ganda)
48
Bab 48 Gara gara sate
49
Bab 49 Ranjang yang sama
50
Bab 50 Rey cemburu
51
Bab 51 Lala menyerah
52
Bab 52 Kau bisa mendesainya?
53
Bab 53 Membuatmu tersenyum
54
Bab 54 Tuan Mahesa
55
Bab 55 Calon istri
56
Bab 56 Perasaan hangat
57
Bab 57 Ayah kandung Mala
58
Bab 58 Rasa Takut
59
Bab 59 Kebakaran yang disengaja
60
Bab 60 Ara
61
Bab 61 Bolos Kerja
62
Bab 62 Berlayar
63
Bab 63 Seandainya?
64
Bab 64 Jembatan Cinta
65
Bab 65 Don't Cry Anymore
66
Bab 66 Pesona Petra
67
Bab 67 Gara gara anak anjing
68
Bab 68 Roti Sobek
69
Bab 69 Ajakan menikah
70
Bab 70 Masuk Perangkap Lagi
71
Bab 71 Semakin Rumit
72
Bab 72 Selembar foto
73
Bab 73 Kencan Singkat
74
Bab 74 Tertangkap basah
75
Bab 75 Jomblo
76
Bab 76 Titik Awal
77
Bab 77 Moster
78
Bab 78 Kiss me
79
Bab 79 TIDAK JERA
80
Bab 80 Marry me
81
Bab 81 Villa
82
Bab 82 Aku mencintaimu
83
Bab 83 Rapuh
84
84 AB-
85
Bab 85 Rahasia
86
Bab 86 Code Blue
87
Bab 87 Calon Mertua
88
Bab 88 Panggilan sayang
89
Bab 89 Melelehnya si kembar batu es
90
Bab 90 Kekecewaan Mala
91
Bab 91 Moster kecil
92
Bab 92 Marsel
93
Bab 93 Retaknya sebuah hubungan
94
Bab 94 Perasaan Petra
95
Bab 95 Amarah Petra
96
Bab 96 Kecurigaan Arthur
97
Bab 97 Kematian Marsel
98
Bab 98 Ketakutan Pak Karto
99
Bab 99 Sesal Tuan Mahesa
100
Bab 100 Pengakuan Mala
101
Bab 101 Meminta Restu
102
Bab 102 Happines
103
Bab 103 Tampan dan baik hati
104
104 Anak Kangguru Kelaparan
105
Bab 105 Anaconda
106
Bab 106 Kesedihan Rey
107
Bab 107 Twins
108
Bab 108 Dream
109
Bab 109 LAMARAN..
110
Bab 110 Will you marry me?
111
Bab 111 Belum Lima menit
112
Bab 112 Berbagi Ingatan
113
Bab 113 Berita Viral
114
Bab 114 Melihat angin
115
Bab 115 Demam
116
Bab 116 Nismala Andriani Nadraswara
117
Bab 117 Kapan kita menikah?
118
Bab 118 Boneka Kangguru
119
Bab 119 Prasetyo Wiguna
120
Bab 120 Rafli menghilang
121
Bab 121 Kau masih hidup..
122
Bab 122 Boneka Ara
123
Bab 123 Kebakaran
124
Bab 124 Awal Mula
125
Bab 125 Perintaan Rafli
126
Bab 126 Bidadari
127
Bab 127 Wedding day
128
Bab 128 Bukit dan lembah
129
Bab 129 Say good bye
130
Bab 130 Vampire
131
Bab 131 Meminta restu
132
Bab 132 Aku Pelakunya..
133
Bab 133 Linangan air mata
134
Bab 134 Jade
135
Bab 135 Tunggu sebentar lagi
136
Bab 136 Si lemah dan bodoh
137
Bab 137 Seekor anjing gila
138
Bab 138 Hanya di suruh
139
Bab 139 Fakta
140
Bab 140 Takdir rumit
141
Bab 141 Selamat tinggal
142
Bab 142 Kehamilan
143
Bab 143 Berita suka dan duka
144
Bab 144 Tetap jadi gadis baik
145
Bab 145 Belut Alaska
146
Bab 146 Ikatan takdir
147
PENGUMUMAN..
148
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!