🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏
Acara makan malam dan tukar cincin di antara mereka pun ber langsung dengan lancar.
"mulai sekarang kamu panggil Tante dan om dengan panggilan mami dan papi ya sayang" pinta mami Gilang.
"iya Tante" ujar lili
"abis ini kita akan menuju ke suatu tempat, tempat yang penuh makna nanti nya.
benar kan mulia?"
"iya Pram, tempat masa tua kita menimang sama bermain dengan cucu -cucu kita nanti nya"
"saya juga gak sabaran mbak mau cepat - cepat pindah ke sana, biar ada teman ngobrol terus gitu.
bosen juga tinggal di rumah sewa terus kayak sekarang" ujar mama lili.
" ya udah ayo kita langsung berangkat aja ke sana, mumpung belum ter lalu malam" ajak mami Gilang
"kamu pakai mobil papi aja Gilang, berdua sama lili. supaya kalian bisa ngobrol - ngobrol terus.
karena kami mau reunian sebentar. tinggal ikutin mobil papa lili aja ya dari arah belakang. ." ujar papi nya
"oke, siap Pi.
tau aja mau nya anak muda nih"
"jangan macam - macam Gilang, jaga mantu mami baik - baik, awas kalau kamu apa- apain"
"sip, mami. tenang aja ya.
Lili bakal Gilang jagain sampai titik darah penghabisan Gilang nanti"
"udah sana kamu masuk mobil, gak usah banyak kali ngomong yang gak jelas. " titah sang papi
mereka memasuki mobil masing- masing. mau gak mau lili harus satu mobil dengan Gilang karena kemauan ke dua pasangan orang tua mereka.
Gilang berusaha mengajak lili mengobrol.
"Lili, bagaimana kalau acara pernikahan nya kita buat mewah aja?"
"gak, lili gak setuju. lili gak mau jadi populer kayak kakak deh"
"ayolah lili. please... demi calon suami mu yang ganteng, ramah, dan baik hati ini'" mohon gilang
"kan sebelum nya kakak juga minta acara tunangan kita ter tutup gitu sama mami"
"itu kan dulu lili, sebelum kakak tau siapa calon kakak"
"gak, lili gak mau.
atau kita gak jadi nikah dulu aja kak.
nunggu sampai selesai kuliah aja dulu"
"oppsss... jangan jangan, kakak gak mau.
iya Kakak ikutin kemauan kamu.
kita nikah nya Ter tutup aja ya" ujar gilang
"ohh.... sabar Gilang.. sabar Gilang.. kalau gak semua akses fasilitas kamu bakal di sita sama papi. untung calon nya cantik, pinter, populer juga di kampus.. Amin deh.. " ujar Gilang dalam batin.
mereka menuju sebuah area perumahan mewah dan ber henti di tengah depan sebuah rumah yang sangat mewah dengan dekorasi per paduan klasik dan modern. cat rumah putih, dengan aksen coklat membuat suasana rumah semakin elegan.
"ayo kita langsung turun" ujar papa lili.
mereka ber empat turun dari mobil dan di ikuti Gilang dan lili yang sedikit bingung dengan ucapan ke dua pasangan orang tua mereka.
"kita lewat rumah utama aja mulia, biar lebih gampang kita jelasin ke mereka"
"iya Pram"
Papa Lili mulai menekan bel pada rumah utama perumahan Ter sebut.
Ting... tong...
Ting... tong...
"malam pak, ibu.
ayo masuk. maaf lama, tadi lagi di rumah belakang"
" iya pak Maman, gak apa- apa.,
kenalin pak Maman, ini anak saya Gilang, ini anak nya mulia nama nya Lili"
"ini toh yang bakal jadi tuan rumah ini ya pak?"
"iya, ayo kita langsung masuk. lihat - lihat ke dalam" ajak papi
"Gilang, lili, rumah ini merupakan hadiah per nikahan buat kalian dari kami ber empat"
ujar papi Gilang.
"kami mau kalian menikmati masa- masa per nikahan kalian dengan bebas ber dua, tetapi tetap dalam pengawasan kami selaku orang tua yang akan selalu mem bimbing kalian. walaupun kalian harus menikah di usia muda" ujar papa lili
"apa mama sama papa gak apa -apa tinggal masing -masing di rumah di kondisi kalian yang udah tua?" tanya lili
"benar tu pertanyaan lili,
Gilang juga khawatir dengan mami sama papi yang sudah tua, yang bakal tinggal jauh dengan gilang." jawab gilang
"enak aja kamu bilang kami sudah tua, ha..ha.." serentak mereka ber empat ketawa melihat tingkah anak-anak mereka.
"siapa bilang kami udah tua?? kami masih muda kog. benar kan mulia??"
"iya benar tuh, Pram.
bukti nya kita masih segar bugar kayak gini ya"
"tenang aja kalian.
kami juga bakal tinggal di sini.
mami gak mau jauh-jauh sama mantu kesayangan mami.
mami dari dulu kan kepingin punya anak cewek soal nya" ujar mami gilang
"iya sama mbak, saya juga gak mau jauh-jauh sama mantu saya, kepingin gitu ngerasain punya anak cowok yang susah ngatur nya gimana tuh ya??" ujar mama lili
"maksud mama, papa susah di atur juga gitu ya?" ujar papa lili
"kog papa tau sih??
baru sadar ya pa, kalau selama ini papa susah banget mama atur" ujar mama lili
mereka mulai ber keliling keliling melihat- lihat rumah utama bangunan tersebut yang sangat luas dan Ter tata rapi.
"Gilang, lili. papi dan kami semua di sini ingin kasih tau.
rumah ini pas di bangun di per simpangan, maka nya kami memilih rumah ini.
rumah ini terdiri dari 3 sisi. sisi depan ini rumah utama kalian. sisi kiri rumah papi dan mami, sedang kan sisi kanan rumah papa dan mama kalian.
ayo papi jelasin lagi sambil kita melihat- lihat rumah nya
lurus dari pintu depan ini, kalian akan menuju ke taman belakang rumah sebagai tempat peng hubung antar ketiga rumah" ujar papi gilang
"dan kami akan meng habiskan masa tua kami di taman tersebut sambil ber santai main catur, dan menemani cucu - cucu kita nanti, ya kan Pram??" ujar papa lili
"benar mulia, menikmati masa tua kita sambil gendong dan ber lari mengejar cucu kita"
serentak semua orang ketawa mendengar celotehan tersebut.
"kalian lihat- lihat aja dulu rumah kalian, rumah utama ini merupakan rumah kalian nanti. kami juga mau lihat kondisi rumah kami masing -masing. ayo papi" ujar mami nya gilang
mereka menuju ke rumah masing- masing. begitu juga dengan Gilang dan Lili yang akan melihat- lihat kondisi rumah masa depan tempat mereka tinggal tersebut.
"wah .. benar- benar mewah rumah nya.
kakak sangat suka, dekorasi nya bagus banget. kamu gimana Li, suka gak?"
"iya lili suka, rumah luas, dekorasi nya sesuai dengan konsep rumah nya. tapi ini terlalu mewah buat kita kakak"
"gak apa -apa, yang penting kita suka, karena ini pemberian ke dua orang tua kita, kakak jamin kalau kita senang dan suka sama rumah nya, orang tua kita juga pasti senang"
"itu mah mau nya kakak, biar di bilang populer punya rumah mewah. ingat kak, harta itu cuma titipan"
"gak juga kali, ini karena kakak gak mau orang tua kita kecewa aja.
kita mesti terima pemberian mereka dengan lapang hati, ikhlas luar dalam.
biar mereka bahagia .." jawab Gilang sambil cengengesan
selesai melihat- lihat semua bagian rumah. mereka mulai duduk di taman belakang.
taman ini merupakan taman penghubung ketiga rumah dan tempat mereka berkumpul nanti nya.
"bagaimana?? apa kalian suka dengan rumah nya??" tanya papa lili
"iya pi, Gilang sama lili suka banget rumah nya. ini mah mewah banget rumah nya.
gak nyangka Gilang, kalau papa sama papi punya ide seperti ini"
"yah, kami gak mau lah masa tua kami tanpa kehadiran cucu - cucu kami" jawab mami Gilang
" pokok nya kami bakal jaga cucu - cucu kami, kalian tinggal bikin aja cucu yang banyak buat kami.
ggak usah pake jasa baby sister deh,
kami yang bakal jagain, benar kan mbak?" ujar mama lili
" benar tuh, ntar kita rawat cucu kita ber empat ya. kalian fokus untuk berdua aja juga gak apa- apa.
cucu - cucu kami gak bakal kurang kasih sayang"
"berarti Gilang sama lili bisa bebas donk, tanpa harus jaga anak nanti nya" jawab Gilang asal.
"enak aja asal ngomong nih
kewajiban kalian buat jaga anak tetap, kami bantu jagain kalau kalian sibuk. jangan sampe anak- anak kalian kekurangan kasih sayang orang tua nya juga" jawab sang mama
" kamu lihat kan Gilang, mami berhenti bekerja ketika kamu lahir, trus waktu kamu mulai ber sekolah, baru deh mami membuka usaha restorant. karena mami bosen di rumah sendiri.
gak da teman nya gitu"
"iya mi, Gilang dan lili bakal menjadi orang tua yang perhatian sama anak- anak kami nanti nya"
"sebelum pernikahan kalian, kita sudah mulai pindahan, karena sesudah per nikahan kalian kita akan langsung tinggal di sini. jadi kalian sudah bisa mulai menyicil barang kalian kesini.
ntar bakal di bantu sama pak Maman" ujar sang papi
"iya, kalian silahkan pilih - pilih dulu dan lengkapi perabotan rumah kalian, karena kami sengaja ingin kalian yang memilih nya sendiri" ujar papa
"iya pa" jawab Gilang dan lili secara ber samaan
"karena sudah terlalu malam, ayo kita pulang aja. kalau kalian mau kesini silahkan saja, ada pak Maman yang selalu stand by di sini" ujar papi
"oke Pi, ntar kapan- kapan Gilang sama lili bakal kesini buat atur perabotan rumah kami, iya lili?" ujar Gilang
"iya kak" jawab lili
@🙏🙏 pembaca setia novel author..
mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.
mohon bantuan nya🙏🙏
supaya author tambah semangat dalam menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments