🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏
malam acara per tunangan antara Gilang dan lili pun tiba.
Lili terlihat sangat cantik dengan gaun hitam yang di gunakan nya. perasaan nya yang tidak karuan karena dia belum Saling kenal dengan tunangan nya. ada perasaan ingin menolak acara pertunangan tersebut, namun dia urungkan karena dia ingin membahagiakan kedua orang tua nya.
"apa aku bisa mencintai nya?? kenal aja belum
orang nya gimana juga aku gak tau..
pusing.. deh..." batin lili.
sedangkan di tempat lain. Gilang terlihat sangat ganteng dengan jas yang sudah di kenakan nya.
"kenapa nasib ku, bisa begini ??
tiba - tiba udah tunangan aja.
calon tunangan aja belum kenal, masak udah mau tunangan aja kayak gini.
cantik gak ya orang nya.
apa gue kabur aja ya???
tapi ntar fasilitas gue bakal di sita sama papi.. nasib.. nasib..
kenapa gue bisa jadi anak tunggal ya??
tapiii... syukur juga deh jadi anak tunggal, semua nya buat Gilang.. he.. he.. ." batin Gilang sambik memijit kepala nya yang agak pusing dengan pikiran nya tersebut.
keluarga Lili tiba terlebih dulu ke restoran yang akan mereka gunakan untuk tempat pertunangan anak mereka.
karena acara ini hanya di hadiri oleh oleh keluarga lili dan keluarga Gilang aja, dan acara nya di adakan di restorant mami nya gilang.
"permisi mas, meja atas nama
pak Pratama di mana ya??"
"iya pak, apa anda dengan pak mulia??"
"iya benar"
" ayo saya antar langsung ke ruangan nya pak.
karena pak Pratama memesan ruangan VIP khusus untuk malam ini"
"iya. makasih mas"
mereka mulai ber jalan menuju ke ruangan VIP tersebut. suasana makan malam yang lagi ramai di restoran membuat suasana malam makin hidup.
"ayo kita masuk aja dulu, Pratama lagi dalam per jalanan. sebentar lagi juga sampai"
ajak papa Lili.
mereka mulai duduk di ruangan tersebut dan terlihat beberapa pelayan sedang menata makanan dan minuman di atas meja.
"silahkan di nikmati dulu hidangan pembuka nya, sambil menunggu keluarga pak Pratama"
ujar seorang pelayan
"iya. terima kasih banyak"
"kami permisi dulu bapak, ibu.
nanti kalau ada apa- apa tinggal panggil kami saja dengan tekan tombol di dinding itu"
"baik mbak" jawab mama lili
5 menit berlalu, keluarga Pratama mulai memasuki ruang khusus VIP restoran tersebut.
"malam mulia"
"malam Pratama"
"apa kalian udah lama menunggu? maaf kami agak telat sedikit.
terjebak macet tadi di jalan"
"tidak, kami baru sampai juga sekitar 5 menit yang lalu"
"wah, ini pasti Lili. masih tetap cantik dan imut kayak waktu kecil ya" ujar mami Gilang
"terima kasih Tante" ucap lili kepada bu pratama
"mana anak kamu Pram?
kog gak kelihatan?"
"ada tadi di belakang kami, kemana lagi tu anak ya??"
"biasa anak muda deg deg kan mungkin mau ketemu calon nya" ujar papa Lili.
"baru aja diomongin langsung muncul ni anak,
ni kenalin putra kami, Gilang Pratama"
secara reflek, lili langsung mengangkat wajah nya melihat ke arah yang di tuju oleh mami Gilang, dengan mata melotot
"malam om, Tante.
wah Liliii.. kog kamu di sini
berarti kamuuu??" ujar Gilang yang bengong dengan tingkah nya
"kalian udah saling kenal ya di kampus???"
"iya mami,
apa lili calon nya Gilang, mi??"
"iya, kenapa. apa kamu gak setuju?"
"kenapa mami gak kasih tau kalau aku bakal tunangan dengan lili.
kalau ini sih aku setuju banget malam mami.
Cantik, pintar, dan populer di kampus, jadi bisa makin menambah nilai plus buat aku"
"huft.. gilang jaga sikap kamu itu.
gak Mali kamu sama calon mertua kamu" ucap papi nya
"wah ternyata narsis nya dari kecil gak hilang -hilang juga ya, Pram.. ha..ha..ha.."
"aku aja heran sama anak ini, mulia. ntah dari mana turun nya sikap narsis nya yang over dosis kayak ini "
"gak apa- apa, om. yang penting Gilang tetap ganteng, pintar, populer, baik hati."
"usil, suka goda cewek - cewek, playboy, tebar pesona" timpal lili
"walaupun di anggap playboy, tapi Gilang gak pernah pacaran,"
"terus kenapa kamu di anggap play boy?" tanya papa lili
"yah, karena sifat ramah dan pesona Gilang yang bisa membuat cewek - cewek gak bisa ber kedip kalau lihat Gilang, om"
"jadi kamu gak pernah pacaran?"
"gak pernah, karena itu larangan ter besar dari mami dan papi yang sudah menjodohkan Gilang dengan LiLi kalau tidaaakkk,
bisa dicabut semua fasilitas yang Gilang pake, om.
Afgan kan om? "
"Afgan apa an itu??" tanya papa lili dengan bingung
"sadis om,, masak om gak tau lagu sadis nya Afgan sih??"
ha...ha...
serentak semua orang tertawa di ruangan tersebut, kecuali Lili yang gak sanggup melihat tingkah calon tunangan nya yang gesrek tingkat tinggi itu.
gak bisa lili bayangin bagai mana nanti kehidupan rumah tangga nya, kalau calon tunangan nya aja kayak gini sifat nya.
"berarti Lili yang kamu ceritain ke mami yang satu kelompok study tour dengan kamu ke aceh, ini kan gilang??"
"nah, benar tuh mami. jadi om sama Tante tenang aja.
Gilang akan menjaga lili dengan sangat baik dan hati - hati dalam kehidupan yang penuh warna - warni ini."
"berarti kamu ikut study tour juga Gilang?"
"iya om, kan Gilang pinter nya dua belas - dua belas kayak lili"
"wah... berarti om bisa lega donk, ngelepasin putri om ini untuk ikut study tour ke Aceh"
"iya donk, om. kan ada Gilang yang bakal nge jagain lili sepenuh jiwa raga. benar kan Lili?"
"hah??.. terserah deh kakak mau ngomong apa, orang kalau Lili ketemu sama kakak, selalu ketabrak mulu" jawab Lili yang sebel dengan tingkah Gilang.
"itu nama nya jodoh Lili, maka nya tuhan selalu mempertemukan kita walaupun dalam keadaan seperti itu" jawab Gilang dengan pede nya
"ya udah bagai mana kalau pernikahan nya kita adakan Minggu depan aja, sebelum mereka berangkat study tour?" ujar mami Gilang dengan antusias.
"saya setuju mbak. biar lili ada yang jagain. karena saya belum pernah melepas lili pergi jauh sendirian kayak gini" jawab mama lili
"setuju" jawab papi Gilang dan papa lili secara ber samaan
"Gilang juga sangat sangat setuju"
sedangkan Lili, hanya tertunduk dengan wajah lesu nya.
"lili bagaimana pendapat kamu sayang???"
tanya mama lili
"kalau semua setuju, lili ikut aja yang terbaik. tapi lili mau pernikahan nya tertutup. untuk keluarga kita aja.
boleh gak?"
"kenapa lili??" tanya Gilang
"lili gak mau mendapat masalah sama fans- fans kakak di kampus. tau sendiri fans Kakak gimana di kampus, bisa bisa lili habis di keroyok sama mereka" kesel lili
"ha..ha.... ha...." semua orang tertawa mendengar kata - kata lili. kecuali Gilang dengan wajah tanpa ber salah nya.
"yaudah, saya juga setuju. karena Gilang juga mau nya dari awal acara tunangan nya juga ter tutup"
"no.. no.. no.. mami
Bukan gitu mami maksud gilang.
Itu dulu, sebelum Gilang tau siapa yang mami jodoh kan sama Gilang"
"udah gak da tapi- tapian nya.
atau kita undur aja per nikahan nya"
"opss jangan mami.
Yah.. gak jadi tambah populer deh.. maunya kan ni mami, papi, om, dan Tante bakal ada berita paling heboh nanti nya di kampus.
#Pernikahan mahasiswa berprestasi dan populer dengan mahasiswi populer, pintar dan cantik#
gitu maksud gilang"
"udah -udah, kamu ini mau nya populer aja. habis nikah kamu bakal langsung lanjutin perusahaan papi.
kalau gak, mau kamu kasih apa menantu kesayangan papi ini"
"oke papi, tapi masih kerja part time dulu sebelum lulus ya, Pi.
menikmati masa -masa kuliah sambil pacaran halal dulu, pi"
"oke, yang penting menantu papi jangan pernah kekurangan apapun"
"itu sih siap Pi.
yang penting gaji nya nambah ya Pi"
tingkah laku Gilang, memang bisa membuat kebanyakan orang geleng - geleng kepala dengan sikap nya tersebut.
"ayo kita makan aja dulu"
mereka melanjutkan acara makan malam terlebih dahulu, sebelum acara inti mereka bahas.
Gilang secara diam- diam melirik ke arah Lili. perasaan nya tenang sekarang, setelah dia tau siapa yang akan menjadi tunangan nya.
acara di lanjutkan dengan pertukaran cincin antara Gilang dengan Lili
"sekarang Gilang pasang kan dulu cincin nya di jari LiLi" ujar mami nya.
lili meluruskan jari - jari nya ke arah Gilang yang di sambut dengan pemasangan cincin dari Gilang ke jari manis lili.
"sekarang tukaran ya. giliran lili yang pasang cincin nya ke gilang" ujar sang mama
"ayo Gilang, lurusin jari- jari kamu, biar Lili pasang kan cincin nya"
Lili mulai memasang cincin di jari Gilang, dengan tatapan Gilang yang melihat ke arah lili.
"lihatin nya gak usah serius kali kayak gitu Gilang, nunggu halal dulu.
baru boleh tatap lama- lama" ujar papi
"halal nya besok aja gimana, bisa ya papi? "
"nih anak bercanda Mulu aja kerjaan nya, acara tunangan kalian udah selesai.
kalian udah resmi jadi pasangan calon pengantin" ujar mami Gilang dengan rasa penuh bahagia
@🙏🙏 pembaca setia novel author..
mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.
mohon bantuan nya🙏🙏
supaya author tambah semangat dalam menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments