setuju

🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏

Kediaman mulia.

Lili dan keluarga nya sedang menikmati makan malam ber sama di rumah mereka.

"lili, papa mau ngomong sesuatu yang penting ke kamu"

"iya, pa. ngomong aja"

"habisin dulu makan nya. habis itu kita ngobrol di ruang TV aja ya"

Lili hanya mengangguk menandakan iya.

"Lili, masih ingat gak dulu papa pernah bilang ke kamu kalau papa sudah menjodoh kan kamu dengan anak rekan bisnis papa?''

"iya, pa. Lili masih ingat kog"

"mereka ingin kamu segera ber tunangan Minggu ini"

"apa papa gak salah?"

"tenang dulu, nak. papa menjodohkan kamu bukan karena masalah bisnis. tapi papa yakin teman papa itu dari keluarga yang baik"

"apa mama juga setuju dengan per jodohan ini?"

"iya, nak. mama juga setuju. karena mereka orang yang baik, mama sama papa udah kenal baik dengan mereka"

"kalian akan ber tunangan Minggu ini, dan setelah itu kalian akan langsung lanjut ke pernikahan"

"tapi pa. lili masih ingin kuliah dan bantu - bantu papa nanti nya di perusahaan "

"iya sayang, kami tau. keluarga suami kamu juga gak mau kamu berhenti kuliah. mereka juga ingin melihat kamu sukses dan punya masa depan yang cerah"

"terserah papa sama Mama aja. asal kan itu yang terbaik buat Lili, Lili terima keputusan nya" jawab Lili dengan wajah sedikit tertunduk.

"baiklah, kamu persiapkan diri kamu malam Minggu ini untuk acara pertunangan mu," ujar papa nya

"iya, pa"

"sayang,. yaudah kamu istirahat ya.

besok kamu kuliah bukan?"

"iya ma. Lili balik ke kamar duluan ya."

Lili ber jalan ke kamar nya sambil merenungi nasib nya. dia gak habis pikir, kenapa orang tua nya mau menikahkan diri nya di usia muda. Lili masih ingin kuliah dan menikmati masa- masa kuliah dengan teman- teman nya. tetapi dia juga harus membahagiakan orang tua nya.

menikah di usia muda memang Ter lalu berat buat lili. karena dia gak akan bisa sebebas sekarang. pasti ada aja nanti nya hal- hal yang tidak boleh dia lakukan lagi dan pasti nya tugas seorang istri akan ber tambah.

Kampus

Lili sudah melewati dunia per kuliahan selama satu semester.

Lili merupakan mahasiswa pinter di kelas nya. semua teman- teman nya salut dengan LiLi. walaupun dia pinter tapi dia gak pernah sombong dan mau membantu kawan- kawan nya untuk belajar.

sehingga lili menjadi mahasiswi populer karena sifat dan sikap nya tersebut.

"pagi Lili cantik, secantik mentari di pagi hari"

"pagi Vani sayang, tumben cepat datang.

apa rembulan salah arah putaran tadi malam"

"oh no.. no.. no..

Karena hari ini ada kuis yang menyebalkan, jadi Vani mau belajar dulu biar nilai Vani naik sedikit di bawah nilai nya lili"

"kirain apa? dah sana belajar. bentar lagi dosen nya masuk tuh "

"kalau Vani gak bisa, kasih tau ya Lili.

biar Vani pinter dikit gitu"

"itu sih mau nya kamu, belajar... belajar.."

perkuliahan selesai

"Lili, kamu ikut ibu ke ruang akademik ya"

"iya, Bu"

"Van, aku ke ruang akademik dulu ya. kamu mau ikut?"

"gak deh. aku mau ketemu kak sandi aja. dia ajak aku ketemuan"

"yaudah aku duluan"

udah 2 bulan sandi dan Vani mulai dekat. mereka sering ketemuan dan pulang bareng.

kedekatan mereka berdua membuat, Lili, Gilang, dan Ucok juga udah saling mengenal. Karena secara tidak langsung, Vani yang sering ketemu dengan sandi ketika di kantin dan taman kampus, mau gak mau mereka ber lima akan duduk ber lima dalam satu meja.

pemandangan kedekatan mereka sudah menjadi hal biasa di kantin,, tetapi tidak bagia orang - orang yang melihat nya.

sehingga banyak cewek- cewek yang menatap tidak suka ke arah mereka karena Lili dan Vani bisa duduk dengan santai dengan cowok- cowok populer di kampus tersebut.

Apalagi kelakuan Gilang yang sering kali suka usil dalam menggangu lili, karena jujur saja sebenar nya Gilang sangat suka dengan lili. tetapi komitmen nya dengan orang tua terhadap perjodohan yang telah di sepakati membuat dia urung untuk mendekati lili

hari ini, lili berjalan sendirian di koridor kampus tanpa di temani dengan vani.

karena lili mendapat panggilan ke ruang akademik oleh dosen pembimbing akademik nya tadi pagi.

Lili berjalan menuju ke ruang akademik. tampak di sana sudah ada 3 mahasiswa lain yang sudah menunggu.

"ayo kalian ber empat, silahkan masuk"

mereka berempat berjalan menuju kursi di depan dosen

"tujuan ibu menyuruh kalian kesini, rencana nya bulan depan kita akan ada kunjungan ke salah satu universitas di Aceh.

nah, kalian ber empat akan menjadi perwakilan dari kampus kita. apa kalian bersedia?'"

"kalau saya jangan di tanya lagi, bu.

sangat - sangat setuju, Bu" ujar Gilang dengan senang.

"ya, iya. saya tau kamu pasti akan sangat setuju Gilang. kesempatan kamu buat jalan -jalan sekalian liburan kan??"

"nah itu, ibu tau aja isi hati ter dalam saya, yang susah di mengerti" ujar Gilang dengan pede.

"kamu ini yah gilang.

Yang lain bagaimana?

apa kalian setuju"

mereka bertiga mengiyakan dengan anggukan kepala.

"baiklah kalau kalian udah setuju, nanti kita akan ada breefing lagi.

yaudah, kalian sudah boleh balik sekarang"

"terima kasih, Bu" ujar mereka secara bersamaan.

mereka ber empat akan mengikuti study tour ke Aceh. Lili, Gilang, Aditya, dan Eva.

mereka menjadi mahasiswa pilihan kampus untuk ikut study tour karena ke pintaran mereka, kecuali Eva yang mengandalkan jabatan orang tua nya sebagai rektor di kampus tersebut.

"Gilang, Lo senang banget ya bisa ikut study tour ini??" tanya Eva

"ya iyalah gue senang. masak gue sedih.

secara jalan - jalan gitu loh"

"gue malah lebih senang lagi, karena kamu juga Ter pilih dalam kegiatan ini "

"Lo bisa ikut bukan karena Lo pinter ya, tapi karena Lo anak rektor aja, beda ma kita- kita ber tiga ini.

Aditya, Lo kasih tau gue ya. kalau ada info terbaru"

ujar Gilang sambil menunjukkan ke arah mereka bertiga kecuali Eva

"oke, ntar gue Telpon.

oh ya, Lili boleh minta nomor HP kamu, sekalian kamu ketik ini, biar kita bisa buat grup. untuk mudah komunikasi?"

ujar Aditya sambil menyodorkan HP nya ke arah lili.

"iya kak" jawab lili sambil menerima HP yang dikasih Aditya.

"ini kak udah selesai"

"makasih lili, ntar saya masukin ke grup ya.

biar kita bisa langsung tau info apa aja nanti yang akan kita siapkan sebelum berangkat ke Aceh"

"iya kak, terima kasih. Saya duluan ya kakak- kakak semua"

Lili berjalan menyusuri koridor menuju tempat parkir.

sementara di belakang nya terlihat Gilang yang sedang lari terburu -buru sambil berkomunikasi dengan HP nya.

"iya. iya,, bentar lagi gue sampe. tungguin bentar"

"aduh.. sakit"

rintih lili karena jatuh saat ke senggol dengan Gilang yang Ter buru- buru lari tanpa melihat lili di depan nya.

" maaf, lili.

kakak sengaja karena lagi buru - buru"

"kak Gilang, kog bisa sih setiap ketemu tabrakan - tabrakan terus kerjaan nya??"

kesel lili

"maaf lili, Kakak lagi buru-buru. bye.. bye"

ucap Gilang sambil lari- lari tanpa melihat ke arah lili yang lagi kesel

"aduh ampun deh, kalau tiap hari ketemu, tiap hari tabrakan. bisa sakit semua badan aku"

kring... kring.... bunyi HP lili

"Assalamu'alaikum, ma"

"wa'alaikum salam "

"ya ma, ada apa?"

"kamu lupa ya janjian sama mama?"

"gak ma, tadi Lili ada kumpul dengan dosen sebentar di ruang akademik.

mama di mana sekarang ?"

"mama di depan kampus kamu, dekat gerbang"

"iya, bentar lagi Lili sampai ke sana"

Lili mulai ber jalan agak cepat menyusuri koridor untuk sampai ke tempat parkir depan kampus. mama nya sudah menunggu di mobil.

"ayo cepat masuk sayang.

kenapa lama banget sih?"

"itu ma, tadi di panggil dosen ke ruang akademik.

"memang nya ada masalah apa?

sampai kamu di panggil dosen gitu?"

"ada study tour kampus ke Aceh, ma.

lili terpilih buat ikut kegiatan nya"

"wah jauh tuh lili"

"kami berangkat 4 orang. 2 cewek, 2 cowok.

lili boleh ikut ya ma?"

"kalau mama sih terserah kamu aja.

asal kamu bisa jaga kepercayaan mama sama papa"

"oke, makasih mama"

"iya sama- sama sayang"

"kita mau kemana sih ma?" tanya Lili ketika mobil mama nya mulai memasuki area butik- butik terkenal.

"mau ke butik buat beli gaun tunangan kamu"

"mama serius ini?? gak bisa di undur gitu tunangan nya??"

"apa kamu keberatan dengan per jodohan ini?"

"nggak ma, Lili setuju kog. cuma lili takut aja kalau kuliah Lili terhambat dan gak bisa sebebas sekarang"

"mama yakin gak sayang"

"iya ma"

mereka mulai masuk ke sebuah butik dan mencari gaun yang akan di kenakan Lili untuk acara per tunangan nya.

Lili hanya ingin gaun sederhana yang agak tertutup, karena dia tidak suka memakai pakaian yang agak ter buka

.

"yang ini aja ya, mama"

Lili mencoba gaun hitam yang panjang selutut dan terlihat elegan

" cantik sayang, baju nya sesuai dengan usia kamu.

cocok buat kamu.

kita foto dulu biar kita kirim ke papa kamu. papa kamu pasti suka"

ujar sang mama sambil mengeluarkan HP nya untuk mengambil gambar.

"Lili ambil yang ini berarti ya"

"iya, mama langsung ke kasir ya sayang"

"iya mama, lili ganti baju dulu"

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!