"Kamu nggak papa?" tanya seorang pria dengan suara beratnya.
Sontak Nayra mendangak untuk melihat siapa yang menabraknya barusan.
Deg!
Ternyata, orang yang menabrak Nayra adalah guru barunya yaitu pak Rama.
Mata mereka berdua bertemu untuk waktu yang cukup lama, ada desiran aneh yang dirasakan oleh Nayra, jatungnya berdetak dua kali lebih cepar dari biasanya.
"Tampan," gumam Nayra.
"Apa?" tanya pak Rama.
"Eh em, e-enggak papa Pak hehe," ucap Nayra yang salah tingkah.
"Kamu yakin, ayo saya antar kamu ke UKS," ajak pak Rama.
"E-enggak usah Pak, lagian ini juga mau bell masuk," tolak Nayra halus.
Hening, sebenarnya tidak hening, hanya saja Nayra kembali melamun dan pak Rama sudah memamggilnya sedari tadi.
'Duh, ini jantung gue kenapa deg - deg'an gini ya, ya ampun wajah Pak Rama tampan banget, bikin aku meleleh aja.'
"Nay," mendengar panggilan dari pak Rama, sontak membuat Nayra terkejut bukan main.
"Hah, eh, ada apa ya Pak, maaf tadi saya melamun sebentar," ucap Nayra sambil menggaruk tengkuknya.
Nayra kali ini benar - benar salah tingkah hanya karena berdekatan dengan pak Rama.
"Kamu ini saya perhatikan dari awal pelajaran saya, kamu selalu melamun, ada masalah apa emangnya?" tanya pak Rama dengan wajah serius.
Nayra terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh pak Rama, Nayra sebenarnya bingung mau jawab apa.
Sesaat setelah Nayra terdiam, bell masuk pun sudah berbunyi dan hal itu dijadikan kesempatan buat Nayra melarikan diri dadi situ.
"Eh Pak, itu udah bell, saya masuk ke kelas saya dulu ya," ujar Nayra yang langsung berlari menuju kelasnya tanpa mendengar jawaban dari pak Rama.
Sedang kan pak Rama hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena tingkah salah satu muridnya ini, yang bisa dibilang 'unik.'
"Lucu," gumam pak Rama.
"Daddy!" teriak seorang gadis dengan menunjukkan muka marahnya.
Mendengar hal itu, sontak membuat pak Rama lalu menoleh kearah sumber suara tersebut.
"Alice, kamu kesini Baby?" tanya pak Rama dengan lembut.
"Iya Daddy~" ujar anak kecil yang bernama Alice tersebut.
"Sama siapa kesininya?" tanya pak Rama sambil menoel hidung Alice.
"Alice kecini cama Glandma Daddy~" ucap Alice dengan suara khasnya yang lucu.
"Trus Grandmanya mana?"
Alice lalu menunjuk kearah wanita paruh baya yang terlihat tengah kelelahan seperti habis berlari.
"Bunda, Alice kok malah ditinggal sendirian sih," ucap pak Rama dengan nada lembut.
"Sendirian gimana, ini tadi Bunda juga ikut lari ngejar Alice tau!" ucap wanita paruh baya tersebut karena tak terima disalahkan oleh sang anak.
Pak Rama lalu berjongkok agar tingginya sama dengan sang putri.
"Bener apa kata Grandma?" tanya pak Rama.
Alice hanya menunduk seraya berkata.
"I-iya Daddy, maapin Alice ya Daddy," ucap Alice dengan menyesal.
Pak Rama hanya menghela napas pelan.
"Iya, Daddy maafin Alice kok, tapi jangan diulangi lagi ya, liat...Grandma sampai kelelahan tuh, kamu minta maaf gih sama Grandma," tutur pak Rama dengan lembut sembari mengelus kepala putrinya.
Alice lalu mengangguk sembari berjalan kearah sang nenek seraya berkata.
"Glandma, maapin Alice ya udah bikin Glandma jadi kelelahan," ujar Alice dengan nada menyesal.
"Iya, Grandma udah maafin Alice kok, tapi janji ya jangan diulangi lagi," tutur grandma dengan lembut.
Alice lalu merubah ekspresinya yang tadinya sedih kini sudah berubah ceria kembali.
"Iya Glandma, Alice janji nggak bakal ngulangin ini lagi," ucap Alice yang sudah berubah senang.
Pak Rama bahagia dengan keluarganya yang seperti ini, meski tanpa sang istri dia masih bisa berusaha untuk membahagiakan anak semata wayangnya.
"Ram, kapan kamu akan cari Istri lagi Ram?"
Pertanyaan yang dilemparkan oleh sang bunda adalah 'kapan kamu akan cari istri lagi.'
Pertanyaan tersebut selalu sang bunda tanyakan kepada Rama setiap hari, bahkan Rama sampai bosan dengan pertanyaan itu.
"Bun, sudah Rama bilang, tolong berhenti untuk menanyakan hal itu, Rama capek Bun, Rama bisa kok ngurus Alice sendirian meski tanpa sosok seorang Istri!" tanpa sadar, Rama mengucapkan kata barusan dengan nada yang sedikit tinggi.
Rama yang sadar akan kesalahannya barusan langsung meminta maaf kepada sang bunda.
"Maaf ya Bun, tadi Rama berbicara dengan nada tinggi," ujar Rama dengan nada menyesal.
"Iya, Bunda maafin kamu kok, tapi walaupun kamu bisa ngurus Alice sendirian, dia itu tetep butuh sosok seorang ibu, Rama, kamu ngerti?" tutur bunda Rama.
"Iya Bun, Rama mengerti, maaf ya tadi udah bentak Bunda," ujar Rama.
"Iya, nggak papa, Bunda ngerti kok, yaudah kamu lanjut ngajar gih, Bunda mau ajak Alice jalan-jalan dulu," ucap bunda Rama.
"Alice, ayo salam sama Daddy kamu," lanjut bunda Rama.
Alice yang tengah bermain dengan tanaman - tanaman itu spontan langsung berbalik dan berlari kecil untuk menghampiri sang grandma.
"Kita jadi pelgi buat beli kue kan Glandma?" tanya Alice.
"Jadi dong, ayo sekarang kamu salaman dulu sama Daddy," tutur bunda Rama.
Alice mengangguk. "Daddy, Alice pelgi dulu ya sama Glandma, accalamualaikum," ucap Alice sambil mencium punggung tangan sang daddy.
"Waalaikumsalam, ati - ati ya," ujar Rama.
Mereka berdua lalu segera pergi meninggalkan Rama dan sekolah tempat Rama mengajar murid - muridnya.
..........
Waktu pulang sekolah Nayra dan Bila tak langsung pulang kerumah mereka, kedua sahabat itu lebih memilih untuk pergi jalan - jalan sebentar mengingat mereka sudah lama tidak jalan - jalan.
Mereka sampai di mall dan bergegas memilih barang-barang yang mereka sukai, tapi perut Bila sudah tidak bisa diajak kompromi langsung mengajak Nayra pergi untuk makan.
"Eh Nay, perut gue laper nih, jajan yuk," ajak Bila.
"Ya udah ayuk, perut gue juga agak laper nih," ucap Nayra.
Mereka berdua bergegas untuk ke restoran yang ada di mall tersebut dan segera memesan makanan mereka.
"Nyam-nyam, akhirnya datang juga makanannya." ucap Bila dengan senang.
"Iya, yok baca doa dulu," ujar Nayra.
Bila yang ingin memasukan makanan kemulutnya tidak jadi dan segera membaca doa sebelum makan.
Tepat saat makanan mereka sudah habis, mereka berdua melihat seorang anak kecil lucu dan imut sedang berdiri dengan tatapan bingung.
"Eh Bil, itu ada Anak kecil, ayo kita samperin, takutnya tu Anak tersesat," ucap Nayra.
"Bentar-bentar, gue bayar makanannya dulu, lo samperin tu Bocah duluan ya?" tanya Bila.
"Okelah, buruan ya," ucap Nayra.
Bila mengangguk, dan Nayra segera menghampiri anak kecil yang terlihat bingung tersebut.
"Hai Adek," ucap Nayra dengan lembut.
"Kakak ciapa, Kakak mau culik aku ya?" tanya anak kecil itu dengan polosnya.
Mendengar hal itu sontak membuat Nayra terkekeh kecil.
"Bukan kok, Kakak bukan Anak kecil, Kakak itu orang baik. Adek kesini sama siapa kok sendirian aja?" tanya Nayra sambil berjongkok agar tingginya sama dengan anak kecil tersebut.
"Aku kecini cama glandma ku Kakak, tapi caat itu aku lagi liat mainan cebental tapi tiba - tiba glandma aku udah nggak ada Kakak," ucap anak kecil dengan nada sendu.
"Oh, ya udah, ayo sekarang ikut Kakak ke ruang keamanan ya buat bikin laporan kalau kamu terpisah sama grandma kamu itu," ajak Nayra.
"Kakak janji nggak bakal nyulik aku kan?" tanya anak kecil itu dengan polosnya lagi.
"Enggak kok Kakak janji, ngomong-ngomong nama Adek siapa?" tanya Nayra.
"Nama aku Alice Kakak," jawab Alice.
Sungguh, Nayra benar - benar gemas dengan anak kecil ini, seperti ada getaran aneh saat dia berdekatan dengan anak kecil ini, rasanya sama saat dia dekat dengan pak Rama tadi siang.
"Oh, namanya Alice, kalau gitu kenalin nama Kakak Nayra, oh iya dan Kakak itu namanya Kak Bila, dia itu Sahabat baik Kakak," ucap Nayra sambil menunjuk kearah Bila yang tengah berjalan kearah mereka.
"Anak kecil ini siapa Nay?" tanya Bila yang baru saja tiba.
"Oh, kenalin namanya Alice, dia kepisah sama neneknya pas lagi jalan kesini," ujar Nayra.
"Kasihan banget Anak selucu ini sampai ilang, yok kita bawa ke petugas keamanan," ajak Bila.
"Ini mau kubawa ke petugas keamanan," ucap Nayra.
"Ayo Alice."
Alice lalu mengangguk sambil tersenyum manis. Senyuman itu bisa membuat siapa saja luluh kepada Alice.
Sesampainya ke petugas keamanan Nayra dan Bila langsung menyampaikan maksud dan kedatangan mereka kesana sambil membawa anak kecil.
"Pak."
Petugas keamanan itu lalu menoleh kearah sumber suara.
"Iya Dek, ada yang bisa dibantu?" tanya petugas keamanan tersebut.
"Ini Pak, ada Anak kecil yang tersesat di Mall, dia kepisah sama neneknya pas lagi jalan bareng, Bapak bisa bantu nggak?" ujar Nayra.
"Oh baik, kalau boleh tau nama Anak kecil ini siapa?"
"Namanya Alice Pak, tolong cepet ya Pak, kasihan neneknya pasti nyari Alice terus," tutur Nayra.
"Baik, sebentar saya akan melaporkannya lewat speker Mall terlebih dahulu."
Speker: Barang siapa yang sedang mencari Anak kecil yang berusia sekitar 5 tahun dan bernama Alice, silahkan datang ke kantor petugas keamanan Mall, terima kasih.
Speker: Saya ulangi, barang siapa yang sedang mencari Anak kecil berusia kurang lebih 5 tahun dan bernama Alice, silahkan datang ke kantor petugas keamanan Mall, terima kasih.
Suara speker itu menggema keseluruh penjuru Mall, semua orang mendengar siaran tersebut termasuk grandma dari Alice yang sudah pusing mencari keberadaan anak kecil tersebut.
"Alice, dia ada di kantor Petugas keamanan?"
"Aku harus kesana, Alice tunggu Grandma ya."
Grandma Alice lalu segera bergegas untuk menuju ke arah kantor petugas keamanan mall.
"Alice!" ucap sang grandma
Alice yang mendengar sebuah teriakan sang grandma, langsung berbalik dan terlihatlah sang grandma
"Glandma!" teriak Alice yang langsung melepas genggamannya dengan Nayra dan segera berlari untuk menuju sang grandma
"Alice, kamu disini Nak?" tanya grandma Alice sambil mencium kedua pipi Alice dengan kepanikan yang tinggi.
"Iya Glandma, Alice dicini," jawab Alice.
"Sama siapa Nak?" tanya Grandma Alice.
"Sama kedua Kakak itu Glandma," ucap Alice sambil menunjuk kearah Nayra dan Bila.
Grandma Alice lalu berdiri dan langsung menghampiri kedua wanita cantik tersebut yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Jadi kalian yang membawa Cucuku kemari?" tanya grandma Alice dengan senyuman manisnya.
"Iya ee ...." Nayra bingung harus memanggil grandma Alice dengan panggilan apa.
"Panggil aja Tante," ujar grandma Alice.
"Ngomong-ngomong nama kalian siapa?" tanya grandma Alice.
"Nama saya Nayra Tante, dan sahabat saya ini namanya Bila," ujar Nayra dengan tersenyum, dan Bila hanya mengangguk sembari tersenyum juga.
"Nama kalian berdua sangat manis, sama kayak orangnya."
"Oh iya, ngomong - ngomong, kalian masih sekolah ya?" tanya grandma Alice yang melihat Nayra dan Bila masih menggunakan seragam SMA mereka.
"Iya Tante, kami berdua masih SMA, tapi satu tahun lagi kami lulus," ucap Nayra dengan jujur.
"Betul itu Tan," ucap Bila.
"Oh, yaudah kalo gitu Tante minta nomer kalian berdua ya?"
"Boleh Tan," jawab Nayra dengan spontan.
"Ini Tante juga ada sedikit hadiah buat kalian berdua," ucap grandma Alice sambil mengeluarkan uang merah lima lembar dari dompetnya.
"Eh-eh-eh, nggak usah Tante, kami ikhlas kok nolong Alice, iyakan Bil?" tanya Nayra kepada Bila.
"Iya Tante," ucap Bila.
"Yaudah kalo begitu, Tante sama Alice pergi dulu ya, Alice, ayo salam sama Kakak-Kakak baik ini," tutur grandma Alice.
"Ciap Glandma, Kakak Nayla, cama Kakak Bila, Alice pamit dulu ya, accalamualaikum," salam Alice.
"Waalaikumsalam," jawab Nayra dan Bila bersama.
Alice dan grandmanya lalu pergi meninggalkan mall tersebut.
"Eh Bil, kayaknya Anak kecil tadi mirip deh sama seseorang," ujar Nayra yang tiba - tiba merasa kangen dengan Alice.
"Mirip siapa Nay?" tanya Bila.
"Mirip..."
Bersambung💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
abdan syakura
aaa mirip ayank Rama...🤣🤣
2023-05-01
0
Novianti Ratnasari
mirip pak Rama
2022-08-15
0
Ruth
duda toh, pak Rama🤭
2022-05-10
1