"Jadi gimana Ram, kamu mau cari istri lagi?" tanya bunda.
"Nanti akan Rama pikir-pikir dulu Bunda, Rama masih belum sanggup untuk menikah Bun, mungkin kalau mau pun Rama akan menikah dengan gadis pilihan Rama sendiri," ujar Rama.
"Terserah kamu aja Ram, Bunda capek, Bunda mau tidur dulu, Sekarang mending kamu pikirin dulu apa yang tadi Bunda omongin," ucap bunda yang terlihat sudah lelah.
Bunda langsung meninggalkan Rama yang masih berada di dalam kamarnya.
"Apa aku harus menikah lagi Sil?"
Rama lalu bangkit dari kasurnya untuk melakukan kewajibannya sebagai umat muslim yaitu salat.
'Ya Allah, hamba mohon berilah hamba petunjukmu ya Allah, hamba sekarang bingung dengan apa yang harus hamba lakukan ya Allah, hamba mohon ....'
Rama mengangkat kedua tangannya keatas dan berdoa agar Tuhan mau memberi petunjuk tentang masalah yang di hadapi Rama saat ini.
...........
"Udah bangun Ram?" tanya bunda.
"Udah Bun, ngomong-ngomong Alice mana ya Bun, kok dari tadi belum keliatan?" tanya Rama yang belum melihat Alice di meja makan.
"Alice lagi disiapin para Pembantu buat Sekolah," ujar bunda sambil mengambilkan makanan untuk Rama.
Rama hanya ber'oh ria saja setelah mendengar jawaban dari sang bunda.
"Jadi gimana Ram, kamu udah pikirin apa yang Bunda ucapin kemarin?" tanya bunda.
Setelah mendengar pertanyaan dari sang bunda, sontak membuat Rama terdiam, Rama masih bingung apakah dia benar-benar harus menikah lagi.
"Rama ...." ucapan Rama terhenti setelah melihat Alice datang.
"Pagi Alice," ucap bunda dan juga Rama.
"Pagi juga Daddy, Glandma," ucap Alice dengan ceria.
Mereka memakan makanannya terlebih dahulu sebelum berangkat, mengingat waktu bell sekolah masih terbilang cukup lama.
..........
Nayra, ibu, serta ayahnya sedang sarapan bersama.
"Yah, kemarin kita kedatangan tamu lho," ujar ibu di sela-sela mereka makan.
"Tamu siapa Bu?" tanya ayah bingung.
Ibu lalu mulai menceritakan awal mula kejadian yang sebenarnya tentang siapa tamu tersebut hingga bagaimana Nayra bisa kenal dengan tamu itu.
"Hebat juga ya Nayra bisa kenal dengan tamu yang seperti itu," ucap ayah dengan nada gembira.
"Itu dia Yah, mangkanya Ibu seneng banget pas ada tamu seperti mereka, eh, ngomong-ngomong Nayra mau dijodohin sama Anaknya lho, Duren lagi," celetuk ibu.
"Ibu nih apa-apaan sih," ucap Nayra dengan pipi yang memerah bak tomat.
"Beneran Bu, wah kayaknya kita bakal dapet menantu nih," ucap ayah untuk menggoda putrinya tersebut.
Pipi Nayra semakin memerah karena malu dengan godaan yang diberikan oleh ayah serta ibunya.
"Lihat tuh, pipi Anak kita memerah, lucu ya hihi," ucap ibu sambil tertawa kecil.
"Iya Bu, lucu."
"Udah lah, Nayra mau berangkat Sekolah dulu, assalamualaikum," salam Nayra dengan terburu-buru.
"Waalaikumsalam, ini bekalnya Nay, sama uang jajan kamu jangan lupa di tabung ya," tutur ibu.
"Iya Bu, dah ..."
Nayra lalu bergegas mengambil sepeda motornya dan segera berangkat untuk menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah, Nayra langsung di sambut oleh sahabat baiknya yaitu Bila.
"Assalamualaikum Nayra," salam Bila dengan ceria.
"Waalaikumsalam," jawab Nayra setelah menaruh sepeda motornya di parkiran.
"Yuk kita ke kantin," ucap Bila yang sudah menghampiri Nayra.
"Gaslah," ucap Nayra.
Sesampainya mereka di kantin, terlihat semua mata kaum Hawa tertuju pada satu orang pria yang menjadi guru baru di sekolah tersebut, siapa lagi kalau bukan pak Rama.
"Eh-eh, itu bukannya Pak Rama ya, dia ngapain disini?" tanya Bila yang melihat pak Rama ada di kantin sekolah.
"Mau makan kali," ucap Nayra yang acuh tak acuh.
"Masa Guru nggak bawa bekal sih?" tanya Bila yang heran dengan kelakuan gurunya.
Pak Rama lalu melihat sekeliling setelah itu dia berhenti dan melihat Nayra serta Bila, pak Rama langsung menghampiri kedua gadis tersebut.
"Eh, Nay, itu Pak Rama kayaknya dateng kesini deh," ucap Bila.
"Eh, iya tuh, kira-kira ada apa ya?"
"Kalian Nayra dan Bila?" tanya pak Rama.
"I-iya Pak," ucap Nayra dengan gugup sedangkan Bila hanya menunduk karena takut.
"Kamu Nayra?" tanya pak Rama sambil menunjuk kearah Nayra.
"I-iya Pak, s-saya Nayra, ada perlu apa ya Pak?" tanya Nayra.
"Kamu ikut saya," titah pak Rama yang langsung menarik pergelangan tangan dari Nayra.
Semua mata menatap Nayra yang dibawa pak Rama entah kemana, padahal bell masuk akan segera berbunyi.
"Pak, saya akan dibawa kemana ya Pak, inikan mau bell masuk," ujar Nayra.
"Udah kamu diem aja," ucap pak Rama dengan nada yang tidak mau dibantah.
Nayra hanya bisa ikut saja meski dia sekarang tengah takut, takut kalau dirinya akan di apa-apakan oleh pak Rama.
Pak Rama lalu mendorong Nayra ketembok dan menghimpit gadis cantik tersebut, tubuh mereka bahkan sangat dekat.
"B-Bapak mau ngapain, jangan macem-macem ya Pak!" ucap Nayra dengan jantung yang sudah deg-deg'an.
Pak Rama hanya menatap gadis cantik itu.
"Kamu kenapa bisa bertemu dengan Alice dan juga Ibu saya?" tanya pak Rama dengan nada dingin.
"S-saya hanya kebetulan saja bertemu dengan Alice, dia tersesat di dalam Mall sendirian, karena saya kasihan akhirnya saya membawa Alice ke Kantor Keamanan Mall, dan berhasil membuat Alice bertemu dengan tante Molly," ucap Nayra dengan panjang lebar.
Pak Rama lalu mengerti dan langsung melepas Nayra dari himpitannya, sedangkan Nayra bisa bernapas dengan lega karena sudah lepas dari himpitan pak Rama.
"Jadi itu alasannya kenapa kamu bisa bertemu dengan ibu saya begitu?" tanya pak Rama.
"I-iya Pak," ucap Nayra yang masih deg-deg'an
Setelah itu bell masuk kelas pun berbunyi.
"Yaudah, kamu sekarang masuk kelas," titah pak Rama.
"Ba-baik Pak, permisi ya P-Pak," ucap Nayra yang langsung bergegas untuk menuju ke kelasnya.
"Cantik," gumam pak Rama sembari tersenyum, dia kemudian berjalan untuk masuk ke kelas karena akan mengajar, tapi bukan di kelas Nayra.
'Duh, itu Guru tampan dan selalu bikin gue deg-deg'an, apalagi pas kejadian barusan.'
Setelah Nayra sampai di dalam kelasnya, dia langsung di berondong oleh deretan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-temannya.
"Lo habis darimana sama Pak Rama Nay?"
"Apa lo punya hubungan khusus dengan Pak Rama?"
"Lo abis diapain sama dia Nay?"
"Sabar woi, Nayra bakal jawab pertanyaan kalian nanti karena ...." Bila menjeda ucapannya sebentar. "Tuh liat, ada Guru yang mau dateng kesini," imbuh Bila.
Semua siswi yang tadi berkumpul untuk bertanya kepada Nayra kini membubarkan diri satu-persatu dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Begitu pun dengan Nayra dan Bila, Nayra berterima kasih kepada Bila karena sudah menyelamatkan Nayra dari teman-temannya.
Dengan begini Nayra bisa menyiapkan jawaban yang pas untuk pertanyaan yang akan dilontarkan oleh semua temannya nanti.
"Makasih ya Bil," ucap Nayra dengan tulus.
"Santai aja kali," ucap Bila.
"Assalamualaikum, dan selamat pagi semuanya," salam guru tersebut dengan ceria.
"Waalaikumsalam, selamat pagi juga pak," jawab semua murid yang ada di kelas tersebut.
"Eh, ngomong-ngomong lo tadi diapain aja sama Pak Rama, Nay?
Bersambung💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Alsya Frizal
visual korae aja ya
2022-04-24
1
Vika
bagus kak ikuti aku balik yh...buat tmn juga bisa
2022-03-19
1
Indah Agung
semangat........lanjut
2022-03-18
2