CEO Dan Ustadzah Tomboy
"Bug !" Tiba-tiba saja ada serangan mendadak dari arah samping, orang yang di serang langsung ambruk, mengenai plipis kanannya. belum sempat melawan datang lagi orang yang menutup mukanya seperti ninja, menyerang dibagian belakang ternyata orang yang berpakaian mirip segerombolan ninja itu ada lima orang, satu di antaranya membawa senjata tajam. Orang yang di serang terkulai lemah karna kewalahan dengan pengkroyokan yang mendadak itu. Tempat itu sedang sepi, jalan alternatif yang dilaluinya memang tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang, jadi tidak ada yang bisa menolong.
Satu orang hendak menghujamkan pisau ke perut pria yang sedang terkapar dan setengah sadar. namun, sesuatu seperti batu kecil tiba-tiba menyambar tangannya sehingga pisaupun jatuh dari genggamannya, merasa aksinya di ganggu, dia menoleh ke arah di mana benda yang membuat pisaunya itu jatuh.
"Kurang ajar ! jangan kau ikut campur urusan kami , kalian cepat hajar pahlawan kesiangan itu !" perintahnya dengan suara keras.
Ke empat bandit itu mulai menghadang dengan membuat lingkaran seorang wanita berhijab dengan celana longgar yang tadi sudah mengacaukan serangan mereka pada calon korbannya. meski di kroyok, gadis itu nampak tenang.
"Beraninya main kroyokan , pengecut lo semua !" Ucap gadis berhijab pasmina warna milo tersebut ,sembari melayangkan kakinya pada muka salah seorang dari mereka, tanpa sempat melawan ,satu orang roboh disusul lainnya yang terkena serangan dari kaki jenjang dan tangan gadis berhijab itu tanpa ampun, dan satu persatu akhirnya ambruk.
Satu orang Pemegang pisau tadi, yang masih memukuli korban terlihat marah besar melihat teman-temannya ambruk seketika di tangan seorang gadis .
"Sial ..! Kurang ajar, kau...!"belum sempat ia melawan, gadis itu langsung menghuyungkan tinjunya tepat di hidung , terlihat orang tersebut langsung sempoyongan dan kawanan lain nya langsung menariknya untuk segera kabur.
Sedangkan korban pengroyokan sepertinya tidak sadarkan diri, baru saja gadis itu mau menghampirinya, tiba-tiba dua mobil mewah datang, dan dari mobil itu tampak beberapa orang ber jaz abu-abu datang menghampiri korban.
"Tuan , tuan ...! " se seorang mencoba membangunkan korban "tampaknya tuan tidak sadarkan diri, ayo cepat kita bawa tuan ke Rumah sakit !" Perintahnya pada yang lain, yang berjumlah sekitar tujuh orang.
Karna saking daruratnya, segerombolan pria ber jaz abu-abu itu tidak memperhatikan gadis yang berdiri di dekat mereka, hingga mereka hilang dari pandangan gadis tersebut membawa korban pengroyokan yang ternyata adalah bos mereka.
Adalah Arini, gadis berjilbab dengan hidungnya yang mancung dan berkulit putih itu kini diam terpaku menyaksikan betapa sibuknya orang-orang di perkotaan kota Surabaya ini, yang untuk mengucapkan terimakasih saja seakan tidak sempat. Sebenarnya bukan ucapan terimakasihnya, tapi lebih dari rasa kawatirnya pada pria yang di kroyok tadi.
"Ah...sudahlah ! Aku yakin orang itu hanya pingsan saja, semoga dia segera pulih , sebaiknya Aku lanjutkan perjalananku saja "batin Arini.
Di Rumah Sakit
"Syukurlah sekarang tuan sudah sadar, maafkan atas kecerobohan kami tuan" ucap Andi, yang merupakan asisten Arfan , seorang CEO muda yang sukses, sebenarnya bisa dibilang sudah tidak muda lagi sih, karna umurnya sudah 35 tahun, namun masih belum mau menikah.
"Saya kenapa ?" tanya Arfan yang bingung karna melihat tangannya telah ditusuk selang infus.
"Tuan tadi pingsan karna di kroyok komplotan perampok, dan ternyata ada luka di perut tuan, sehingga harus mendapat jahitan sedikit .juga luka memar di pipi dan plipis tuan " Andi menjelaskan .
"Brengsek ! kenapa harus pake infus segala sih, kamu tahu kan aku paling takut sama jarum suntik, apalagi jarum infus, panggil dokter , suruh lepaskan infusnya, cepat !" Perintah Arfan dengan garangnya .
Andi pun segera melaksanakan perintah tuannya. Setelah selang infus dicabut, Arfan meminta untuk segera pulang.
"Tadi kenapa tuan keluar tanpa memberitahu kami, apa gunanya banyak bodyguard kalau tuan masih bisa dicelakai seperti ini " tanya Andi .
"Tadi Aku terburu-buru setelah mendapat telpon dari Bi Ana , kalau mama sedang berteriak-teriak histeris lagi , sampe Aku lupa menghubungimu" ujar Arfan, pada Andi yang merupakan asisten yang mengatur segala kebutuhan Arfan, baik kebutuhan di kantor, maupun di rumah Bos nya.
"M-Mama...!!! oya, Aku harus cepat pulang untuk melihat kondisi mama sekarang, Ayo cepat antar Aku pulang !" Andi pun segera bangkit dengan membopong sebelah sisi tubuh bos nya yang sedang terluka itu, sementara Arfan sangat mengkawatirkan keadaan mamanya di rumah sekarang .
Ningsih, mama nya Arfan memang sedang sakit, lahir maupun batinnya, badannya lumpuh dan pikirannya sedang depresi setelah kecelakaan yang menimpa suaminya yang sedang mengemudi bersama selingkuhannya.
Rumah tangga mereka memang selalu berisi dengan bertengkaran , dan pertengkaran itu selalu bisa di lihat oleh Arfan kecil hingga dewasa, karna itulah mengapa diusianya yang sudah matang itu dia belum mau menikah, karna trauma atas apa yang menimpa kedua orang tuanya.
Pak Aryo, papa nya Arfan, meninggal karna kecelakaan bersama selingkuhan nya pada saat usia Arfan dua puluh tahun tahun, sejak itulah Ningsih mengalami kelumpuhan anggota tubuhnya dan depresi mentalnya.
Arfan tinggal bersama kakeknya, Hadiningrat yang sudah pensiun dari perusahaannya sendiri yang kemudian menyerahkan semua kendali SAHARA group pada pewaris tunggal Arfan syahreza Hadiningrat.
Mobil Arfan yang disupiri Andi, berikut mobil pengawalnya telah memasuki halaman yang luas , yang muat untuk memarkirkan sepuluh mobil, di depan Rumah mewah berlantai tiga bernuansa putih.
Arfan segera masuk dan menghampiri kamar mama nya, tapi ternyata kamarnya sepi, tidak ada teriakan dari mamanya, semakin dekat dia dengan kamar mamanya, lamat-lamat dia mendengar seseorang melantunkan ayat Alqur'an dengan merdunya, ketika dia membuka pintu kamar mamanya, dia hanya bisa tertegun melihat mamanya terlihat tenang berbaring di ranjangnya sambil mendenganrkan lantunan ayat Al qur'an yang dibacakan seorang gadis disisi ranjang mamanya. kawatir mengganggu , Arfan pun berlalu dari kamar tersebut.
Andi yang meng ekor dibelakangnya, kemudian segera membimbing Arfan menaiki lif menuju kamarnya di lantai tiga. Arfan mengistirahatkan tubuhnya di ranjang, karna dia juga butuh istirahat akibat terluka karna insiden pengroyokan tadi.
"Cepat panggil Pak Rudi, sekarang " perintah Arfan dengan suara garangnya. tatlama kemudian, Pak Rudi segera datang.
"Siapa perempuan yang mengaji di kamar mama " tanya, Arfan .
"Maaf tuan, Dia pengganti Bi Sumi, Bukankah Bi Sumi sudah pamit pada tuan , Bi Sumi mengundurkan diri karna ingin merawat Ibunya yang sedang sakit, sebab Bi Sumi disini sudah lima belas tahunan merawat nyonya, jadi Dia ingin pengsiun dan sebagai gantinya, dia meminta keponakannya menggantikannya." Pak Rudi menjelaskan.
"Sudah kau selidiki asal usulnya ?" Arfan masih menyelidik.
"Namanya Arini, usia 25 tahun, dia anak dari adik Bi Sumi, orang tua Arini mempunyai warung makan kecil yang menjual makanan ala timur tengah, dia anak tunggal, sebelumnya dia mengajar di sebuah TPQ dikampungnya selama lima tahun, jadi dia se orang Ustadzah, dia rela bekerja dan meninggalkan pekerjaan nya menjadi pengajar di TPQ demi membiayai pengobatan Ayahnya yang mengidap sebuah penyakit dan demi menghindari pernikahan, menurut rumor yang beredar "imbuh Pak Rudi.
"Oke , pergilah " Arfan terlihat puas. karna mamanya terlihat nyaman dengan gadis itu.
"Tuan, sebaiknya untuk beberapa hari ini tuan segera istirahat, biar Sementara urusan kantor saya yang handel, jika ada berkas yang harus di tanda tangani, nanti saya bawa kesini ." ucap andi pada tuannya. sementara Arfan hanya diam tanda mengiyakan .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
🌷Mita Sari 🌷
aku mampir kk, aku suka perempuannya jago berantam pasti seru deh...... lanjut ahhh...... hei Arfan jodohmu tuuuuu...
2022-11-22
1
。.。:∞♡*♥
mampir 🙏 garang2 takut jarum suntik juga ternyata 🤭
2022-05-29
1
Julidarwati
double knp Thor!
2022-05-09
0