Amanat kakek buyut

Sore itu Arfan terbangun, setelah mengganti bajunya, ia berniat menemui mamanya, dari lantai tiga ia menggunakan lif, dia hendak menemui mamanya di kamar nya, tapi kamar kosong, ia sangat murka karna tanpa se ijinnya ada yang berani mengajak mamanya keluar.

"Bi Ana.....om Rudi....dan semuanya....! Cepat kesini !" Perintah Arfan dengan nada murka. Semua pelayan yang berjumlah sepuluh orang itu pun menghampiri tuannya, mereka sudah faham pada tuannya yang sedang marah besar.

"Dimana mama ? Siapa yang mengijinkan mama keluar dari kamarnya ?" Suara Arfan menggelegar memenuhi ruang tamu rumah mewah itu.

"Anu tuan, Arini mengajak nyonya besar jalan-jalan di taman depan " Ana menjawab .

"Siapa yang mengiijinkan ?" Suara Arfan semakin lantang, mereka hanya diam tidak bisa menjawab , hanya bisa menunduk. Arfan pun segera menuju taman di halaman rumahnya dengan langkah penuh amarah

Dari jauh, Arfan sudah tidak sbar ingin memarahi anak baru itu yang sudah lancang mengajak mamanya keluar tanpa ijinnya.

Arfan akhirnya menemukan mereka ditaman belakang rumah, tengah duduk di bangku yang memang disediakan di taman yang dihiasi banyak tanaman hias yang tertata rapi dan sudah di atur sedemikian rupa oleh tukang kebun khusus di rumah itu, sehingga akan membuat betah siapapun yang melihatnya.

Namun pandangannya tercekat dan langkahnya terhenti, ketika melihat mamanya duduk di kursi taman, bukan di kursi roda, mamanya juga terlihat berseri-seri memancarkan senyum yang selama bertahun tahun tidak pernah terukir di bibir mamanya itu.

Arfan pun mendengar mamanya tertawa kecil melihat aksi pelayan baru yang bernama Arini itu, dia tampak sedang mengoceh sesuatu yang tidak Arfan mengerti yang membuat mamanya bisa tersenyum.

Pandangan Arfan tertahan pada wajah Arini dari jarak sepuluh meter-an, tampak jelas wajah dengan mata sayu kebiru-biruan dengan hidung mancung serta bibir yang indah itu tiba-tiba menyihir Arfan yang pemarah dan galak, laksana menemukan oase di tengah gurun Sahara.

Gadis berjilbab dengan warna soft pink itu masih ber komat kamit di depan nyonya Ningsih yang sejak tadi mulai tersenyum, ternyata bukan hanya ningsih yang tertegun dengan gadis cantik itu, Arfan juga benar-benar terbius melihat kecantikan Arini, selain mereka ternyata dari balkon lantai dua tampak Pak Hadiningrat juga terkesima pada Arini.

"Setelah bertahun-tahun, baru kali ini ningsih mulai tersenyum, semoga gadis itu bisa memberi perubahan pada keluarga ini, semoga dia segera menjadi bagian dari keluarga ini."guman Pak Hadiningrat.

Arfan masih memperhatikan mereka namun tidak berani mendekat, ia pun mengurungkan niatnya yang hendak memarahi Arini. Namun beberapa langkah mundur, tiba-tiba Arfan seolah mengingat sesuatu, ia pun melihat Arini lagi dengan seksama.

"Sepertinya gadis itu yang tadi siang menolongku melawan komplotan orang yang menyerangku, ternyata dia pelayan disini ?"batin Arfan. Sambil berpikir keras mengingat-ingat tentang gadis yang menolongnya.

"Apakah Aku harus berterimakasih,? Ah, bisa jatuh harga diriku bila berterimakasih pada pelayanku sendiri " Arfan mendengus , tanpa sadar opa Hadi memperhatikannya sejak tadi.

"Entah sudah berapa gadis yang ku tawarkan untukmu agar kau mau menikah, tapi tak satupun yang kau toleh, opah harap kau normal kan Fan ?" Kata Opa Hadi pada cucunya itu di suatu hari.

"Ya normal dong pah, Aku hanya belum siap aja, Aku malas jika harus ribut mulu kayak mama dan papa, hingga membuat mama depresi bertahun-tahun sepert ini" jawaban Arfan menunjukkan kalau dia trauma dengan pernikahan.

"Tapi kamu itu sudah lapuk, sudah tua, sudah waktunya menikah, dan juga opah ini juga sudah tua, tapi belum mempunyai penerus , apa gunanya kerja keras sampai kaya, tapi tidak ada penerus " dan nasehat opah itupun selalu dianggap ocehan angin lalu semata oleh Arfan.

"Masak cucu sendiri dibilang lapuk, Arfan ini ganteng pah, bukannya tidak laku, hanya saja belum menemukan yang tepat , tunggu saja nanti "

"Mau nunggu sampai kapan, kamu sudah berumur 35tahun Fan , tapi opah harap kamu tidak pernah melakukan pantangan opah kan ?" Selidik Opah Hadi.

"Tidak pah, sungguh, mana berani saya melanggar pantangan dari kakek moyang kita, sumpah Arfan gak berani ,"guman Arfan sambil mengangkat 2 jari nya.

kakek dari Opah Hadiningrat dulu merupakan seorang kiyai, saudara sepupunya Opah Hadi ada yang jadi kiyai berkharismatik dan punya pondok pesantren yang besar dan terkenal saat ini, sedangkan Opah Hadi lebih memilih menjadi pembisnis. Kakek dari opah Hadi dulu berpesan, barang siapa anak cucunya melakukan dosa besar khususnya dosa zina, maka dipastikan hidupnya akan hancur, dan itu telah terjadi pada Aryo , papa dari Arfan yang merupakan anak dari opa Hadi.

Jadi meski Arfan seorang presdir yang tidak melaksanakan ajaran agama, seperti sholat atau puasa tapi dia terhindar dari dosa besar zina, karna doa dari kakek buyutnya Atau bisa di jaga oleh Alloh lantaran doa sang kakek buyut nya yang maqbul.

Rumah besar dan mewah itu ternyata serasa hampa, dimana para penghuninya masih merasa kekurangan, opah Hadi merasa kesepian karna setelah ditinggal istrinya, kemudian anak semata wayang nya pun meninggal karna kecelakaan, kini Arfan cucu Harapan nya belum mau menikah dengan berbagai alasan, sedangkan menantunya lumpuh dan mengalami depresi selama bertahun-tahun, membuat Opah Hadiningrat merasa kesepian di dalam rumah mewahnya.

Arfan, pewaris satu-satunya Kekayaan Hadiningrat itu, enngan untuk menikah lantaran ada rasa trauma mendalam tentang pernikahan, dimana orang tuanya sering bertengkar dihadapannya sejak ia masih kecil, hingga papanya pun meninggal bersama selingkuhannya, hingga membuat mama nya mengalami depresi dan tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Rasa trauma Arfan seakan sangat mendalam, hingga berdampak pada karakternya yang sangat kasar, keras kepala dan Galak, namun sisi baik Arfan adalah tetap bisa menjaga Amanat dari kakek buyutnya yang seorang kiyai besar di jaman nya, namun meski masih keturunan kiyai besar, taqdir Arfan tidak seperti kakek buyutnya atau saudara dari kakeknya yang menjadi kiyai dan mempunyai pesantren ternama di kotanya.

Arfan yang diserahi Opah Hadiningrat, sebagai presdir yang mengelola beberapa beberapa Hotel ternama di beberapa kota serta anak perusahaan lainnya, membuat Arfan sangat giat, rajin dan mumpuni dalam menjalankan Amanah Opah nya Hadiningrat.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DOSA YG LBH BESAR DARI ZINA, SELAIN SYIRIK DGN ALLAH,, DURHAKA DGN ORANG TUA, ADALAH MNINGGALKN SHOLAT DGN SENGAJA TANPA UZUR YG JELAS....

2022-11-20

1

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

bagus 👍ceritanya

2022-05-29

0

lilik hartuti

lilik hartuti

Saya suka doa Kyai Kakek buyut dlm novel ini Thor

2022-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 tendangan maut
2 Amanat kakek buyut
3 Opah Hadiningrat
4 Gara-gara ikan Asin
5 Rencana Opah Hadi
6 Terjebak Cinta Pertama
7 Kena Sihir Selama bertahun-tahun
8 Ketika Jiwa Misquinku meronta-ronta
9 Setangkai Daun kelor
10 Cucu yang Terbuang
11 Menghapus Jejak
12 Ningsih di Ruqyah
13 Rania dan Nenek Saidah
14 Suami takut Istri
15 Arini dan Rania
16 Jadikan Aku Mahrom mu !
17 Pertemuan dengan Ustzd Firman
18 Cinta Pertama Rania
19 Keluarga Baru Rania
20 Surat cinta untuk Rania
21 Munculnya Amora
22 Dua Lamaran Untuk Arini
23 Mendadak Nikah
24 Malam pertama yang gol
25 Menyesal Menikah
26 Rania di Lamar
27 Bertemu Yusuf dan Laila.
28 Si Mulut Pedas
29 Rencana Opah berhasil
30 Kegagalan Monica
31 Ketegasan Abah Anwar
32 Arini Diserang
33 Kecemburuan Arini
34 Hadir ke Pesta
35 Arini Merajuk.
36 Tentang Dewi
37 Kedatangan Keluarga Arini
38 Malam Pertama Yusuf dan Laila
39 Pernikahan dua pasangan pengantin
40 Kurma Ajwa
41 Kebahagiaan Besar
42 Makan cilok di Turkey
43 Mantan Terindah
44 Cinta di Ujung Senja
45 Pengorbanan Cinta Opah Hadiningrat
46 Kedekatan Herman dan Ningsih
47 Karna Wanita Ingin Di Dengar
48 Naas di Hari Pernikahan
49 Kepergian Opah
50 Bertemu Yusuf
51 Ketika Arfan cemburu
52 Saling Perrcaya
53 Hamil di Usia senja
54 Aku Setuju Mama Menikah
55 Arfan dan Zahra
56 Titipan Sahabat Arfan
57 Arini kabur
58 Ingin Tenang
59 Jangan panggil Ayah
60 Azzam dan Azzura
61 CEO baru
62 ABG tua
63 Istri Durhaka
64 Kerpergian Syifa ke kota
65 "Syifa menjadi OB
66 Syifa yang Jutek
67 Salah pergaulan
68 Hafsah Salting
69 Perhatian Zidan.
70 Dilema Zidan
71 Antara dua pilihan
72 Tanda lahir
73 Celah untuk Zidan
74 Hafsah meresahkan
75 Cinta atau Ambisi semata
76 Redam Egomu
77 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 77 Episodes

1
tendangan maut
2
Amanat kakek buyut
3
Opah Hadiningrat
4
Gara-gara ikan Asin
5
Rencana Opah Hadi
6
Terjebak Cinta Pertama
7
Kena Sihir Selama bertahun-tahun
8
Ketika Jiwa Misquinku meronta-ronta
9
Setangkai Daun kelor
10
Cucu yang Terbuang
11
Menghapus Jejak
12
Ningsih di Ruqyah
13
Rania dan Nenek Saidah
14
Suami takut Istri
15
Arini dan Rania
16
Jadikan Aku Mahrom mu !
17
Pertemuan dengan Ustzd Firman
18
Cinta Pertama Rania
19
Keluarga Baru Rania
20
Surat cinta untuk Rania
21
Munculnya Amora
22
Dua Lamaran Untuk Arini
23
Mendadak Nikah
24
Malam pertama yang gol
25
Menyesal Menikah
26
Rania di Lamar
27
Bertemu Yusuf dan Laila.
28
Si Mulut Pedas
29
Rencana Opah berhasil
30
Kegagalan Monica
31
Ketegasan Abah Anwar
32
Arini Diserang
33
Kecemburuan Arini
34
Hadir ke Pesta
35
Arini Merajuk.
36
Tentang Dewi
37
Kedatangan Keluarga Arini
38
Malam Pertama Yusuf dan Laila
39
Pernikahan dua pasangan pengantin
40
Kurma Ajwa
41
Kebahagiaan Besar
42
Makan cilok di Turkey
43
Mantan Terindah
44
Cinta di Ujung Senja
45
Pengorbanan Cinta Opah Hadiningrat
46
Kedekatan Herman dan Ningsih
47
Karna Wanita Ingin Di Dengar
48
Naas di Hari Pernikahan
49
Kepergian Opah
50
Bertemu Yusuf
51
Ketika Arfan cemburu
52
Saling Perrcaya
53
Hamil di Usia senja
54
Aku Setuju Mama Menikah
55
Arfan dan Zahra
56
Titipan Sahabat Arfan
57
Arini kabur
58
Ingin Tenang
59
Jangan panggil Ayah
60
Azzam dan Azzura
61
CEO baru
62
ABG tua
63
Istri Durhaka
64
Kerpergian Syifa ke kota
65
"Syifa menjadi OB
66
Syifa yang Jutek
67
Salah pergaulan
68
Hafsah Salting
69
Perhatian Zidan.
70
Dilema Zidan
71
Antara dua pilihan
72
Tanda lahir
73
Celah untuk Zidan
74
Hafsah meresahkan
75
Cinta atau Ambisi semata
76
Redam Egomu
77
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!