"Aaakh' ...!" Kai berteriak tertahan sesudah mencapai puncak kenikmatan. Pria itu memejamkan mata dengan napas memburu. Satu menit, kesadarannya telah kembali, Kai menjauh dari tubuh Kyra dan mencabut sesuatu miliknya.
Kyra bergeming. Dari wanita itu hanya menyisakan suara sesenggukan setelah tadi menangis, meraung di bawah kungkungan Kai. Tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawah yang terekspose. Kedua kali Kai melukai batin dan fisiknya. Sudah, cukup! Harusnya setelah ini dia membenci Kai.
Memang, apa yang dilakukan Kai barusan bukanlah haram, bahkan wajib bagi pasangan suami istri. Namun, Kai melakukannya penuh pemaksaan, dan lebih tepatnya seperti bajingan yang memperk**a dengan brutal.
Cekcok yang terjadi beberapa menit lalu, berujung dengan kemurkaan Kai yang tidak terkontrol. Entah apa yang ada dipikiran Kaisang Adipta, hingga menyerang Kyra dengan paksaan. Menggiring Kyra, lalu berakhir di atas ranjang.
Sesaat, Kyra memegangi perut yang terasa kencang. Lalu, merasakan sesuatu cairan telah merembes keluar. Kyra mendesis, merubah posisi menjadi meringkuk dengan memegangi perutnya.
"Ka-i! Tolong!" Kyra berteriak, namun suaranya tertahan. Dia hampir tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya. Dia memasukan tangan ke dalam selimut untuk memastikan sesuatu. Dan, kedua matanya melebar sempurna saat mengetahui cairan yang disentuhnya adalah darah.
"Kai! Tolong! Kai ...!"
Kai keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melingkari bagian privatennya. Pria itu hampir terpancing kembali saat Kyra berteriak memanggil namanya.
"Bego! Kenapa harus berteriak!" bentak Kai marah.
"Ka-i, tolong. Sakit ...," rintih Kyra.
Kai mematung melihat wajah Kyra berubah pucat dengan keringat dingin. "Shi*t! Apa yang kau lakukan, Kai!" Dia mendekat dan menyingkap selimut. Terkejut melihat spray putih terdapat noda darah. "Ka-kau?"
"Sa-sakit, Kai. Tolong!" Bibir Kyra tak henti merintih.
Kai mengusap wajah kasar, pria itu hampir mengangkat tubuh Kyra, jika saja handuk yang dipakai tidak lepas. Oh, beruntung dia belum keluar kamar, bisa kacau dunia Kaisang Adipta Wirata.
Membiarkan Kyra kesakitan, Kai segera memakai pakaiannya, juga tak lupa memakaikan pakaian seadaanya dan asal kepada Kyra. Segera mengangkat tubuh istrinya yang terasa ringan karena bobot Kyra tergolong kurus meski sedang masa hamil. Mungkin akibat tekanan batin. Kyra yang didera rasa sakit sudah tidak memperduli pakaiannya.
"Aku akan membawamu ke rumah sakit," ujar Kai setelah mengangkat tubuh Kyra dan membawanya keluar.
30 menit saat sudah sampai di rumah sakit, tatapan Kai nanar melihat tangan kanannya terdapat bekas darah Kyra. "Sial! Apa yang kau lakukan padanya, Kai?! Bodoh-bodoh! Kenapa harus dengan Kyra, padahal kau bisa melakukannya dengan Lidia." Pria yang berdiri di depan kamar UGD itu tak henti mengumpat dan menyalahkan diri sendiri.
Karena hampir muntah dengan bau anyir darah, dia pergi ke toilet umum untuk mencuci tangan. Saat ini pukul 22.00, dia bingung, harus menghubungi mami papi dan memberitahu kondisi Kyra atau tidak. Bisa dipastikan keduanya akan murka bila tahu Kyra sampai masuk rumah sakit karena ulahnya. Bangsat! Tak henti Kai memaki diri sendiri yang tidak bisa mengontrol diri.
Kai kembali menunggu di depan ruang Kyra, berjalan mondar-mandir dengan sesekali mendesah berat. Pikirannya tertuju pada Kyra, bagaimana keadaannya? Sangat mengkhawatirkan atau masih bisa ditangani. Atau ... justru Kyra akan melahirkan sekarang juga.
Ceklek! Pintu ruangan terbuka, sewaktu dengan itu dokter keluar dan langsung disambut oleh Kai.
"Tuan, mari ikut ke ruangan saya," ajak dokter dengan sopan. Kai mengangguk dan mengikuti dari belakang.
"Silahkan duduk!" Dokter perempuan dengan name tag Mia itu mempersilahkan Kai duduk di kursi seberangnya.
"Sebelumnya saya minta maaf kalau pertanyaan saya menyangkut privasi Anda dan istri Anda. Begini, apa sebelum istri Anda mengalami pendarahan, Anda sedang melakukan kewajiban Anda?"
Kai menjatuhkan pandangan, bagaimana dokter bisa tahu? "Ekhem." Dia berdehem untuk menetralkan diri. "Memang kenapa?" lanjutnya bertanya dengan raut tegas, padahal dalam hati menyimpan rasa malu.
"Apa dokter yang memeriksa Nona Kyra tidak memberi pesan pada Anda, bila ingin berhubungan badan harus dengan ritme slow? Di sini, hasil pemeriksaan, bahkan organ vit*l Nona terdapat luka robek. Itu yang membuat Nona pendarahan."
Penjelasan dokter membuat Kai mematung, tatapannya terkunci pada meja dipenuhi kertas-kertas yang tidak tahu proposal apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Cristina Bria
buat kyra pergi ke luar negeri supaya kai belingsatan sesudah dia bucin
2022-07-03
0
Hasrie Bakrie
Kai b****ang,😠
2022-07-01
0
Tina Tinuk
satu kata buat kai ... biadab man
2022-06-24
0