Kembalikan Pengantinku
...Happy Reading...
...~•~•~•<~•~>•~•~•~...
Di ruangan yang luas yang di dominasi warna abu-abu putih terlihat seorang perempuan sedang berkutat dengan tumpukan kertas dibalik meja kerja. Sesekali dia melihat ke arah komputer di atas mejanya lalu kembali ke kertas dihadapannya.
Hanya terdengar suara gesekan antar kertas dan beberapa kali suara ketikan dari keyboard dan juga mouse.
Dia Felicia Hikaru, seorang CEO sebuah perusahaan yang bergerak di segala bidang dan yang paling utamanya adalah di bidang fashion, baik perhiasan maupun busana.
Dia adalah gadis yang hidup sendiri sedari kedua orang tuannya meninggal karena kecelakaan pesawat saat mereka pergi keluar negeri untuk keperluan bisnis, dia saat itu masih berusia 15 tahun. Kedua orang tuanya meninggalkannya sendiri dengan sebuah perusahaan yang sedang berkembang.
Dia anak tunggal jadi dialah pewaris nya. Oleh karena itu banyak yang ingin mengambil alih perusahaan keluarganya termasuk para tante dan om nya. Dengan kecerdasan dan kecerdikannya dia mengetahui niat mereka. Dengan alasan Felicia masih sangat muda dan mereka akan mengurusi perusahaan keluarganya sampai Felicia dewasa akan tetapi niat mereka sebenarnya adalah menguasainya.
Dengan kecerdasan serta kecerdikannya, Felicia dapat mempertahankan perusahaan keluarganya itu sampai sekarang umurnya 25 tahun dia dapat membuat perusahaan nya itu menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.
"Arghh," teriak Felicia frustasi sambil mengacak rambutnya yang sudah acak-acakan.
Sifatnya saat dia sendiri dan saat di sekitar orang banyak berbeda 180 derajat.
Kalau saat sendiri dia apa adanya, dengan tingkah khas gadis pada umumnya. Berpakaian asal, asalkan nyaman dipakai, katanya. Suka membaca novel di waktu luang, nonton TV juga, bahkan tontonannya kebanyakan hanya kartun anak kecil.
Sedangkan kalau di hadapan orang banyak, sikapnya akan berubah dingin dengan wajah datar khas seorang CEO. Itu dilakukannya karena tuntutan pekerjaannya sebagian seorang CEO, kalau tidak begitu dia akan diremehkan orang-orang dan sulit mempertahankan peruahaannya bahkan mengembangknnya menjadi besar seperti sekarang.
"Kapan semua pekerjaan ini selesai ya Tuhann! Belum lagi masalah percintaanku yang selalu gagal, ini lagi..." keluhnya sambil menatap tumpukan berkas lelah.
Benar! Memang dia jenius di segala bidang, akan tetapi dia selalu gagal dalam hal asmara.
Paling lama hanya satu bulan hubungan percintaannya bertahan. Dan kali ini alasan hubungan nya berakhir karena si pria berkata.
"Aku merasa rendah saat berdiri di sampingmu Fe. Kau tahu aku merasa tak pantas bersanding denganmu, jadi mari kita akhiri hubungan ini dengan baik-baik," ucap Pria itu kemudian pergi meninggalkan Felicia yang melongo tak percaya, tapi tetap dengan wajah datarnya.
"Hahhhh," Felicia mendesah lelah mengingat hal itu.
"Ha.. haha.. merasa tak pantas? Atau apakah ada gebetan baru?" Ucapnya.
Felicia yang juga ahli dalam bidang meretas, dia sebelum bertemu dengan pacar terakhirnya sudah meretas ponsel pria itu saat terakhir bertemu dan saat sikap pria itu terhadapnya berubah.
Dia bukan perempuan seperti pada umumnya akan diam saja atau melabrak pria itu minta penjelasan mengenai perubahan sikapnya, tapi dia memilih memeriksa diam-diam, dan itulah gayanya. Oleh sebab itu setiap kali hubungannya berakhir dia hanya diam dan tidak mempermasalahkannya karena dia tidak dirugikan.
Tapi memang pada dasarnya pria tidak akan tahan bersama dengan perempuan berwajah datar.
Felicia tetap berwajah datar di hadapan pacarnya karena dirinya ingin mencari seseorang yang tepat untuk mengetahui sifat aslinya, menerima dirinya apa adanya dan sampai sekarang dia masih belum menemukannya.
Tersadar dari lamunannya, Felicia menatap jam tangannya. Disana menunjukkan jam 12 malam, itu berarti saat ini jam sudah menunjukkan tengah malam dan dirinya masih berada di kantornya.
"Uhuk uhuk,... Hahh tenggorokan ku rasanya perih!" Gumam Felicia seraya bangkit dari posisi duduknya.
Berjalan ke arah dimana biasa dia mengambil air, dia pun langsung membuka penutup botol air kemasan dan menegaknya.
Gluk
Gluk
Gluk
Sambil berjalan kembali ke arah meja kerjanya tanpa sengaja kakinya tersandung kaki sofa dan...
Brak
Bugh
Dia terjatuh dan kepalanya terbentur ujung meja yang terbuat dari kaca.
"A-awww...S-sakitnya," ucapnya terbata.
"Ngantuknya, kalau begitu aku tidur saja!" Felicia pun menutup kedua matanya dan perlahan cairan berwarna merah merambat ke lantai keramik berwarna putih itu.
...~•~•<•>•~•~...
Uhuk uhuk uhuk
Felicia terbatuk-batuk karena paru-parunya di penuhi dengan air. "Huuu, dingin!" Ucap Felicia seraya memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya.
"Mengapa aku bisa berada di tengah kolam teratai seperti ini?!" Bingung nya sambil berjalan ketepian.
"Apakah aku tidur sambil berjalan? Hingga sampai tercebur di kolam teratai ini? Tidak mungkin! Lagipula mana ada kolam teratai di dekat apartment ku!" Ucap nya lagi setelah berhasil naik ke permukaan.
"Hah, baju apa ini? Seingatku aku.....(Dia mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dia berakhir di kolam Teratai).... Hah oh ya aku kan sebelum tidur sempat jatuh dan kepalaku kebentur ujung meja? Kok aku disini?" Ucapnya sambil melihat baju yang dia gunakan kemudian beralih menatap sekelilingnya.
"Kok kaya tempat wisata rumah China Kuno ya?" Gumam Felicia.
Dia berjalan mengelilingi rumah-rumah sedang, dan sampailah di rumah paling besar.
"Ini dimana sih? Kok gak ada orang sama sekali? Penjaga kek? Siapa kek?" Gumam Felicia kesal.
Dia sangat bingung dimana dia sekarang. Ingin bertanya tapi tidak ada satu orang pun, mau tanya pada siapa? Pohon? Gila kali dia.
Tap tap tap
Tap tap tap
Terdengar langkah kaki seperti berlari. Felicia mencari asal suara, tapi yang dia lihat hanya cahaya temarang.
"Ini Zaman apa sih? Kok masih pake obor untuk penerangan?" Gumam Felicia.
Dia kembali berjalan, tapi suara langkah lari itu masih terdengar, bahkan semakin mendekat.
"Nona?!" Panggil seseorang entah di tujukan kepada siapa.
Felicia tetap berjalan, mengabaikan panggilan entah untuk siapa itu.
"Nona!" Panggil orang itu lagi. Suara itu seperti suara seorang perempuan.
"Tunggu nona Xinxin!" Panggil nya lagi. Dan siapa Xinxin? Dia tidak melihat orang lain selain dirinya.
Felicia berhenti dan berbalik dan samar-samar terlihat seseorang mengarah padanya.
"Nona, kenapa nona mengabaikan panggillan saya? Nona dari mana saja? Saya khawatir terjadi apa-apa pada nona!" Ucapnya. Dia seorang gadis muda dan apa itu? Pakaiannya ala-ala pelayan pada zaman dinasti China yang sering dia lihat pada drama China?
Ada apa dengan semua orang? Apakah mereka sedang membuat film drama?
"Nona?" Panggil gadis itu sambil melambaikan tangan nya di muka Felicia.
"Hei hentikan! Siapa kamu? Bukankah kau memanggil siapa tadi? Nona Xinxin? Ya itu. Sedangkan aku bukan orang yang kau maksud," ucap Felicia.
Terlihat wajah syok dari gadis di depan nya ini dan tiba-tiba. "Ada apa dengan nona? Dan apa ini? Mengapa pakaian nona basah begini?" Ucapnya sambil membalik-balikkan badan Felicia.
"Hei hei berhenti, kau membuatku pusing!" Gadis itu berhenti dengan apa yang di lakukannya.
"Maafkan saya nona, tapi kenapa nona bisa basah begini dan apakah anda lupa dengan nama anda sendiri?" Tanya gadis itu.
"Oh tadi saat aku bangun, aku terbangun di danau penuh teratai disana dan mengapa aku bisa berada disana aku tidak tahu!" Jawab Felicia seadanya.
Tiba-tiba sesuatu seperti menghantam kepala Felicia, membuat dirinya berlutut. Kepalanya begitu berat dan dia tidak sanggup menahannya lagi dan diapun hilang kesadaran, dan ingatan terakhir sebelum dia benar-benar tak sadar adalah suara khawatir serta isakan tangis dari gadis yang tadi bicara dengan nya.
¤
¤
¤
I hope you like it...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
masih mantau 😌😌😌
2022-05-07
1