.......
.......
.......
"Saya akan menceritakannya secara berurutan saja ya nona! Karena kalau tidak nanti akan ada yang terlewatkan," ucap Chici.
"Oh baiklah! Aku akan dengarkan, kau lanjut ceritanya," ucap Felicia.
"Baiklah saya akan melanjutkannya! Nama anda adalah Fu Xinxin umur nona akan menginjak 16 tahun. Anda anak kelima dari keluarga Fu yang mana tuan Fu adalah panglima pertahanan Kekaisaran Tengah ini dan beliau hanya memiliki satu istri yaitu ibu nona bernama Fang Jieru.
Nona memiliki 2 kakak laki-laki dan 2 kakak perempuan. Nama mereka adalah:
Anak pertama yaitu kakak laki-laki pertama anda bernama Fu Chyou.
Anak kedua yaitu kakak perempuan pertama anda bernama Fu Nuan.
Anak ketiga yaitu kakak laki-laki kedua anda bernama Fu Quon.
Anak keempat yaitu kakak perempuan kedua anda bernama Fu Niu.
Dan banyak lagi kerabat-kerabat anda dengan marga lainnya," Chici berhenti sejenak untuk menarik nafas.
"Kalau pertanyaan nona tentang kenapa saya masih melayani nona karena saya ingin. Meskipun saya memiliki banyak tugas seperti pelayan lainnya, tapi saya akan tetap melayani nona, meski saya di larang atau bahkan kena hukuman!" Ucap Chici dengan tegas.
Felicia terharu mendengar penuturan Chici. "Terimakasih! Terimakasih sudah bersamaku selama ini," Entah perasaan Xinxin asli atau bukan tapi Felicia merasa sangat tersentuh dengan ketulusan Chici.
"Sama-sama nona!" Jawab Chici.
Ada raut sedih di mata Chici dan itu tertangkap di mata Felicia.
Note: Dari sekarang kita akan panggil Felicia dengan nama Xinxin.
"Mengapa kau terlihat sedih seperti itu?" Tanya Xinxin.
Chici terlihat menyeka sudut matanya yang berair.
"Tidak apa nona, hanya saja saya kecewa dengan tuan Fu yang saya anggap penolong saya memiliki sikap yang tidak jauh dari kebanyakan orang yang saya tahu," ucap Chici sedih.
"Maksud mu apa? Sikap seperti apa maksudnya?" Tanya Xinxin.
"Saya pikir beliau menolong saya dari kejamnya kehidupan perbudakan karena iba, tapi ternyata tidak! Beliau menolong saya karena saya memiliki elemen air dengan tingkat hijau. Meski tidak terlalu kuat, tapi itu cukup untuk mempermudah pekerjaan," ucap Chici sedih. Dia lebih berterimakasih kepada seseorang yang menolongnya karena kasihan daripada menolongnya karena ada maksud lain.
Seperti Tuan Fu yang mengambil dirinya sebagai pelayan untuk anak perempuannya, tapi sekarang dirinya bukanlah pelayan pribadi anak perempuan nya itu lagi karena tahu sendiri kalau barang tidak berguna lagi tidak perlu di jaga, itu pikir keluarga Fu ini.
"Darimana kau tahu kalau memang beliau seperti itu?" Tanya Xinxin.
"Itu....," Chici terlihat ragu-ragu mengatakan sesuatu sambil melirik gelisah Xinxin.
"Ada apa?" Tanya Xinxin. "Ceritakan saja!" Lanjutnya.
Chici pun menghela nafas. "Saya berasumsi sendiri karena kalau saya lihat dari perilaku beliau serta keluarga nona terhadap nona sudah pasti jika saya hanya manusia tanpa elemen, pastinya saya akan di abaikan. Dan juga yang saya dengar, leluhur terdahulu keluarga Fu sampai sekarang keturunan mereka pasti hanya empat dan dalam buku keluarga Fu jika salah satu keturunan mereka yang memiliki lima anak, maka anak tersebut adalah anak terhebat atau anak yang paling tak berguna, maksudnya seperti...," ucap Chici ragu mepanjutkan ucapannya.
"Seperti?" Xinxin.
"Oh iya seperti diriku yang tidak memiliki elemen apapun?" Tebak Xinxin, mengerti mengapa Chici ragu mengatakannya, karena takut Xinxin sedih.
"Ummm benar juga apa yang kau katakan. Karena dapat ku simpulkan aku ini adalah anak yang antara berkah atau bencana bagi keluarga ini, jadi setelah mereka tahu kalau aku hanya benalu, akhirnya aku diabaikan!" Lanjutnya biasa saja.
"Maaf nona," ucap Chici sambil menunduk sedih.
"Kenapa kau minta maaf? Kau tidak salah!" Ucap Xinxin membenarkan perkataan Chici yang menyalahkan dirinya.
"Sekarang aku akan berubah! Tidak memiliki elemen bukan berarti tidak ada tidak bisa di coba bukan? jadi aku akan mencoba memperkuat dirinya dengan cara lain," ucap Xinxin.
Dia berniat meperkuat fisik nya terlebih dahulu dan selanjutnya akan mencari tahu apakah memang tubuh yang ia tempati sangat payah? Tapi kalau dari cerita Chici mengenai sejarah leluhur keluarga Fu ini ada kemungkinan tubuh ini memiliki kekuatan hebat hanya saja masih belum terlihat pada umur dia mengecek kekuatan pada tubunnya atau bisa di katakan umur pengecekannya berbeda dengan anak lainnya.
Dan karena jiwa Felicia yang menempati tubuh ini sekarang jadi ia akan mencari tahu dulu dan kalau memang tubuh ini tidak memiliki elemen apapun maka dia akan mencari jalan lain untuk bertahan hidup di dunia ini. Karena dia sadar pemilik tubuh ini tak diharapkan kehadirannya.
Tapi bagaimana dia mencari tahu, sedangkan yang di maksud elemen dan dunia yang dia tempati saja dia tidak tahu.
Aha, kalau begitu dirinya belajar dari buku saja dulu.
"Chici, bisakah kau membawakanku buku-buku mengenai dunia ini serta buku-buku elemen dan lainnya?" Pinta Xinxin.
Awalnya Chici bingung, untuk apa buku-buku itu, tapi dia tidak bertanya, dirinya sadar dia tidak boleh bertanya tentang keinginan nonanya.
"Apakah nona ingin belajar?" Batin Chici.
Tidak ingin menyurutkan semangat nonanya yang ingin belajar meski dia tahu kalau itu percuma karena dia melihat sendiri saat nona nya belajar dengan para ahli yang di datangkan oleh tuan Fu, tetap saja energi alam menolak memasuki tubunnya.
"Baiklah nona! Saya akan segera mengantarkannya," ucap Chici yang langsung mengiyakan permintaan pertama nonanya dari sekian lama dia melayani nonanya ini.
Ya ini pertama kali bagi Chici menerima permintaan dari nonanya. Dulu nonanya tidak pernah mengeluh bahkan meminta sesuatu. Dirinya sempat sedih karena nonanya terus saja murung dan hanya dekat dengan dirinya yang sebagai pelayannya.
Dia berpikir bukan nonanya yang tidak mau berteman akan tetapi tidak ada yang mau berteman dengan nonanya.
"Mudah-mudahan Nona selalu seperti ini! Lebih banyak bicara dan ceria," gumam Chici kemudian meninggalkan rumah kecil terbelakang dari banyaknya rumah-ruamh mewah di kediaman keluarga Fu.
Sepeninggalan Chici, Xinxin terlihat termenung entah apa yang dia pikirkan dan tak lama dia memilih membaringkan dirinya dan masuk ke dalam mimpinya.
...~•~•<•>•~•~...
Tok
Tok
Tok
"Nona, apakah nona sudah bangun?" Tanya orang di balik pintu.
"Hmmm...Hoammmm, ya! Aku sudah bangun! Masuklah!" Ucap Xinxin dari dalam. Dia terbangun karena ketukan di pintu kamarnya, kalau tidak dia tidak akan bangun selama dia mampu tidak bangun.
"Pagi nona!" Sapanya Chici.
"Pagi Chici!" Sahut Xinxin.
Chici terlihat membawa baskom kecil dan Xinxin mengabaikannya, dia masih mengumpulkan nyawa nya yang masih melayang di alam mimpinya.
"Silahkan basuh wajah nona!" Ucap Chici.
Tanpa banyak tanya Xinxin mengikuti interuksi Chici dan setelah seluruh wajahnya dia basuh dia mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih!" Ucap Xinxin dengan senyum.
"Sama-sama nona!" Jawab Chici di balas dengan senyuman juga.
"Oh iya buku," ucap Chici tiba-tiba kemudian dia bergegas keluar kamar.
Beberapa saat kemudian dia kembali ke dalam dengan tumpukan buku Di kedua tangannya.
Buk
Chici meletakkan buku-buku tersebut dan menghasilkan bunyi lumayan keras dan itu menandakan berapa banyak nya buku yang dia bawa.
"Wahh Chi, banyak sekali bukunya? Kau mengambil buku ini di mana?" Tanya Xinxin.
"Hehehe, karena saya pelayan, jadi saya tidak selalu di ijinkan untuk masuk ke ruang perpustakaan keluarga Fu, dan karena saya belum pernah masuk ke sana jadi saya mendapatkan ijin, sekalian saja saya pinjam banyak karena saya tidak tahu kapan saya di perbolehkan untuk masuk kesana lagi," ucap Chici.
"Ohhh, kalau aku bagaimana? Apakah aku juga tidak di perbolehkan sering-sering masuk ruang perpustakaan?" Tanya Xinxin.
"Emmm, saya tidak tahu nona, karena nona belum pernah masuk ke sana mulai dari umur nona 7 tahun bahkan nona tidak pernah keluar dari wilayah rumah anda ini," ucap Chici tak enak.
"Oh begitu! Nanti kita coba saja," ucap Xinxin seadanya, tapi tidak menurut Chici.
"Benarkah nona? Apakah nona benar-benar ingin keluar?" Tanya Chici dengan semangat.
"Hmm, iya... Aku ingin merubah cara hidupku mulai dari sekarang. Aku tidak ingin bersembunyi lagi, akan kutunjukkan bagaimana seorang Xinxin yang di abaikan hidup dengan baik," ucap Xinxin dengan semangat.
"Saya mendukung mu nona!" Ucap Chici menyemangati Xinxin.
¤
¤
¤
I hope you like it...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ida Blado
kalau cerita begini tuh aq menunggu keluarga durjananya di lepeh dn di tinggal pergi
2022-10-21
0