Chapter 3

10 tahun kemudian setelah kejadian kuil itu.

Terlihat kalau ditaman tepat pukul 04:30 ada seorang pria berambut hitam sedang menggunakan jaket dan juga celana training berwarna merah dengan kaos berwarna hitam sambil menggunakan tudung yang ada dijaketnya.

Terlihat kalau pria itu sedang melakukan pull up pada palang secara mulus tanpa melakukan pergerakan yang salah sama sekali.

"97.. 98.. 99.. 100.." ucap pria itu dengan nafas teratur lalu segera turun dari palang itu lalu segera mengambil sebotol air yang ia beli sebelumnya ketika sedang berjalan menuju taman.

Langsung saja pria itu mulai meminum air itu hingga habis seakan akan pria itu tidak pernah minum air sebelumnya.

"Ha.. akhirnya selesai juga.. karena aku masih memiliki banyak waktu mungkin aku akan pulang melalui taman yang ada disebelah" gumam pria itu lalu segera membuang botol air tersebut pada tempat sampah yang berada didekatnya.

Tentu pria itu tidak lain adalah Tanaka selama 10 tahun ini ia menghabiskan waktu paginya mulai dari jam 4 sampai jam 6 untuk melatih tubuhnya.

Kenapa Tanaka melatih tubuhnya ? tentu saja ia melatih tubuhnya agar kejadian yang tidak diinginkan oleh Tanaka tidak terjadi seperi dianimenya.

Dan tentu selama 10 tahun belakangan ini Tanaka mulai mengasah kembali kemampuan assassin nya atau membunuhnya tanpa melakukan pembunuhan didunianya saat ini.

Lalu, bagaimana Tanaka mengasah kemampuannya tanpa harus membunuh seseorang ?

Tentu saja ia menggunakan boneka kayu dan juga menggunakan pistol dengan amunisi peluru karet dan melakukan pelatihannya dibelakang gunung yang tidak pernah dikunjungi oleh siapapun disana.

Meskipun itu pistol mainan, namun Tanaka masih tetap menggunakannya untuk berlatih.

Bahkan selama 10 tahun ini Tanaka mulai belajar kembali mengenai banyak hal seperti komputer dan juga skill hackernya pada kehidupan sebelumnya, walau itu terdengar percuma namun itu akan tetap berguna bila terjadi disaat yang tidak terduga nantinya.

Bukan hanya itu saja bahkan parkour pun ia mulai berlatih kembali, walau jarang karena didunianya ini atau lebih tepatnya dijepang ini tidak ada tempat yang bagus untuk melatih teknik parkournya.

Meskipun tidak ada tempat untuk melatih parkour nya, namun Tanaka masih tetap bisa melakukan back flip, dan front flip dengan lancar karena tubuhnya yang cukup lentur ini.

Namun hari ini sepertinya Tanaka cukup beruntung, karena hari ini tepat disebelah taman ini ada sebuah tempat khusus untuk melakukan parkour disana.

"Hmm.. mungkin aku akan berkunjung ketempat itu, lalu segera berlatih seni menembakku nanti di kaki gunung" gumam Tanaka lalu segera pergi dari taman ini untuk melihat tempat baru itu.

Terlihat kalau wajah yang Tanaka pasang terlihat datar namun jika dilihat dengan pasti kalau wajah Tanaka terlihat berseri ketika menyangkut pautkan hal yang baru.

***

30 menit kemudian.

Setelah Tanaka pulang dari tempat itu terlihat kalau wajahnya menunjukkan kebahagiaan ketika dia dapat berlatih parkour ditempat itu.

Tentu ia ingin mengunjungi tempat itu lagi karena tempat iu lumayan luas menurutnya, karena masih ada waktu 1 jam lagi maka ia memutuskan untuk pergi kebelakang gunung untuk melatih seni menembaknya dan juga lemparannya.

Memang memerlukan waktu 15 menit untuk sampai kebelakang gunung itu tanpa diketahui oleh seseorang kalau Tanaka sedang berkunjung ke gunung yang katanya cukup angker untuk didekati.

Tentu Tanaka yang mendengar ini memanfaatkan rumor itu untuk berlatih seni menembaknya disana dan hasilnya seperti yang ia harapkan selama 10 tahun belakangan ini tidak ada yang mendekati gunung itu.

Namun meskipun begitu Tanaka masih tetap harus berhati hati agar tidak ketahuan oleh orang orang nantinya.

Setelah Tanaka sampai dibelakang gunung tersebut dapat dilihat kalau ada beberapa boneka kayu dan juga beberapa target terpasang disana.

Bahkan sebagian pohon ditempat itu ada sepotong besi tipis yang menyelimuti pohon pohon itu, tentu tujuan Tanaka memasang potongan besi itu untuk melatih kembali seni menembaknya dengan memanfaatkan gaya pantulan terhadap peluru karetnya.

Bukan itu saja bahkan Tanaka sempat sempatnya memasang jebakan untuk melatih kewaspadaannya ketika dia sedang menembak targetnya nanti.

Setelah sampai langsung saja dia mengambil koper hitam yang dia sembunyikan didalam lubang pohon besar itu, dan langsung saja Tanaka mengambil koper itu lalu membukanya.

Terlihat kalau didalam koper itu ada senapan serbu G3 dengan grip dan juga scope ×6 dengan megazinenya yang dapat menampung hingga 40 peluru.

Lalu ada 2 pistol disana yaitu Glock 18 dengan megazinenya juga dan megazinenya itu dapat menampung hingga 24 peluru.

Tentu senjata senjata itu merupakan senjata favoritnya Tanaka ketika dia dulu masih manjadi pembunuh bayaran, lalu kenapa Tanaka memilih senjata itu sebagai senjata favoritnya ?

Tentu saja kerena senjata yang ada dilokernya merupakan senjata yang menurutnya cukup ringan untuk dibawa ketika dalam misi pembunuhannya.

Setelah membuka nya langsung saja Tanaka mulai mengambil senjata senjatanya dan mulai memasangkan megazinenya pada senjatanya.

"Hmm.. tinggal sedikit lagi mungkin aku akan membawa senjata senjata ini kerumah saja, takutnya ada seseorang yang mengambilnya nanti" gumam Tanaka yang melihat isi peluru megazine glock nya sudah hampir habis.

"Baiklah kalau begitu mari kita mulai" ucap Tanaka yang langsung menembak kearah atas pojok kanan untuk memotong tali jebakan yang sudah mau rusak itu.

Tentu Tanaka melakukan itu dengan sengaja sebab peluru yang ia gunakan hanya peluru karet berbentuk bundar, meskipun begitu peluru karet itu tetap saja masih bisa untuk memotong tali itu.

DORR !!

Setelah tali putus bisa dilihat kalau ada beberapa balok kayu yang diikat oleh tali mulai turun dan mulai berayun secara disemua tempat latihan itu.

Melihat ini langsung saja Tanaka mulai mengambil nafasnya lalu segera berlari kearah kayu berayun itu dan mulai menghindari balok balok kayu itu sambil menembaki targetnya dengan cepat.

DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!

Tembakan tiap tembakan terus melesat kearah targetnya baik itu secara langsung maupun dengan cara memantulkan peluru peluru itu kearah papan besi yang ada di setiap pohon itu.

Terlihat kalau peluru yang Tanaka pantulkan itu mulai mengarah kearah targetnya baik itu 1 pantulan, 2 pantulan bahkan beberapa pantulan yang Tanaka perlukan untuk mencapai targetnya baik itu kepala maupun jantung boneka kayu itu.

Tentu Tanaka tetap menghindari balok balok kayu itu dengan sempurna baik itu melompat, berguling sampai melakukan beberapa parkour ketika menghindari balok kayu itu.

Setelah Tanaka sampai diujung terakhir perangkap itu langsung saja Tanaka mulai menghela nafas ringan lalu menyimpan kedua pistolnya pada sarung pistol itu.

Dan langsung mengambil senapan G3 nya dan mulai menembaki target sasaran yang ada didepannya.

DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!

DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!

Setiap peluru yang Tanaka tembaki tentu saja kena semua mulai dari jarak 50 meter, 100 meter, 150 meter sampai yang terjauh 250 meter.

DORR !!

Setelah Tanaka menyelesaikan tembakan terakhirnya langsung saja Tanaka mulai menghela nafas lega karena sudah menyelesaikan latihannya pagi ini.

Langsung saja Tanaka mulai memeriksa semua target mulai dari boneka kayunya dan juga target sasarannya, tentu semua target berhasil ditembaki oleh Tanaka dengan sempurna.

"Yup.. mungkin hari ini aku akan berhenti latihan untuk sementara waktu" ucap Tanaka yang melihat hasil latihannya selama 10 tahun ini.

Langsung saja Tanaka mulai mengemasi seluruh senjatanya kedalam koper dan membawanya kopernya pulang bersamanya.

***

15 menit kemudian.

Setelah pulang dari gunung tersebut sambil membawa koper langsung saja Tanaka mulai membukakan pintu apartemennya.

Ketika Tanaka membukakan pintunya terlihat ada seorang gadis yang terlihat mirip seperti Tanaka sedang berdiri didepannya sambil memasang wajah seramnya pada Tanaka.

"Onii-Chan.. habis dari mana kau ?" tanya Rino dengan wajah datarnya ketika melihat Tanaka baru pulang sambil membawa koper.

"R.. Rino.." gumam Tanaka yang terkejut ketika melihat Rino berdiri tepat dihadapannya.

***

"Onii-Chan.. kau tahu aku sudah berteriak beberapa kali didepan kamarmu untuk sarapan namun Onii-Chan tidak ada dikamar, harusnya bilang dulu kalau kau mau olahraga dulu Onii-Chan.." ungkap Rino sembari menceramahi Tanaka.

Terlihat kalau ia yang saat ini sedang duduk ruang tamu sambil menarik pipinya.

"Mwaafkwan awku.. awku mewnyeswal" ucap Tanaka yang kesakitan karena pipinya ditarik oleh Rino.

"Hmm.. selama kau tidak mengulanginya lagi.. lalu apa koper itu isinya apa ?" tanya Rino yang melepas tangannya dari pipinya Tanaka lalu melihat kearah koper hitam yang Tanaka bawa sebelumnya.

"Ahh.. itu cuma senapan airsoft gun saja.. lalu bisakah kita sarapan Rino.. aku lapar.." balas Tanaka yang saat ini kelaparan setelah berolahraga.

'Sejak kapan Onii-Chan mempunyai airsoft gun ?' batin Rino dengan penasaran.

"Kalau begitu kita sarapan dulu.. setelah sarapan Onii-Chan langsung mandi.. kau bau" tanggap Rino yang mendengar kalau Tanaka lapar setelah olahraga namun tetap penasaran untuk apa kakaknya memiliki airsoft gun itu.

"Baiklah.." ucap Tanaka yang langsung pergi ke meja makan bersama adiknya untuk sarapan pagi bersama.

***

Beberapa menit telah berlalu setelah sarapan langsung, terlihat kalau saat ini Tanaka sudah selesai mandi dan sudah mengganti bajunya dengan baju sekolah.

Saat ini Tanaka sedang menunggu Rino menggunakan sepatunya sambil menguap karena bangun terlalu pagi hari ini.

"Rino.. apa kau sudah selesai ?" tanya Tanaka dengan wajah yang terlihat lelah.

Tepat setelah Tanaka bertanya pada Rino, tentu Rino sudah selesai mengunci pintunya lalu menjawab pertanyaan kakaknya dengan semangat walau tidak menunjukkannya tepat dihadapan Tanaka.

"Sudah.. ayo pergi.." balas Rino.

"Hmm.." balas Tanaka yang menganggukkan kepalanya sambil menguap.

***

Setelah cukup lama berjalan kesekolah bersama adiknya Rino dia mulai berpisah dengannya ditengah jalan karena arah sekolah mereka berbeda.

Langsung saja Tanaka mulai melanjutkan perjalanannya menuju sekolah dengan wajah datar yang biasa ia pakai menuju sekolah.

Sesudah sampai disekolah langsung saja Tanaka mulai berjalan kearah kelasnya dan mulai duduk dibelakang.

Namun sebelum Tanaka duduk tiba tiba saja seorang pria berambut pirang dengan kuncir rambut dibelakangnya datang kearahnya dan mulai menyapa.

"Yo.. Tanaka kau baru sampai.." sapa pria itu yang tidak lain adalah Ohta.

"Hmm.. aku baru sampai, sepertinya kau juga baru sampai Ohta" balas Tanaka yang melihat Ohta baru sampai juga dan mulai duduk dikursinya.

"Yah .. kau benar tapi tidak biasanya kau datang jam segini Tanaka" ucap Ohta yang mulai duduk didepannya sambil melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 07.30 pagi.

"Kalau itu sepertinya aku habis diceramahi oleh adikku karena aku pergi olahraga pagi tanpa bilang padanya" sahut Tanaka sambil menyandarkan kepalanya pada tangannya.

"Ohh.. tidak terduga, ternyata kau juga olahraga pagi yahh, Tanaka" ucap Ohta yang kagum dengan kegiatan paginya Tanaka.

"Tentu saja aku melakukan itu karena aku tidak ingin badanku keram ketika aku tidur nanti" lanjut Tanaka dengan wajah berseri ketika menyangkut soal tidur pada Ohta.

"Sepertinya kau senang dengan tidurmu, namun itu tidak masalah selama kau senang" balas Ohta yang melihat tingkah Tanaka yang tidak pernah berubah ketika membicarakan soal kelesuannya.

Dan disinilah cerita Tanaka yang selalu lesu dimulai.

Terpopuler

Comments

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

... Lord Sleep hahahaha! Lemes ketika melakukan apapun hahahaha

2023-04-18

1

OISHI

OISHI

lu beli di mana tu

2022-11-30

0

ikki

ikki

nice kelesuan tidak hikang

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 (Arc 1)
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37 (Arc 2)
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73 (Arc 3)
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Pengumuman
88 Pengumuman
89 Pengumuman singkat
90 Chapter 86
91 Chapter 87
92 Chapter 88
93 Chapter 89
94 Chapter 90
95 Chapter 91
96 Chapter 92
97 Chapter 93
98 Chapter 94
99 Chapter 95
100 Chapter 96
101 Chapter 97
102 Chapter 98
103 Chapter 99 (Arc 4)
104 Chapter 100
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 106
111 Chapter 107
112 Chapter 108
113 Chapter 109
114 Chapter 110
115 Chapter 111
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 (Arc 1)
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37 (Arc 2)
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73 (Arc 3)
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Pengumuman
88
Pengumuman
89
Pengumuman singkat
90
Chapter 86
91
Chapter 87
92
Chapter 88
93
Chapter 89
94
Chapter 90
95
Chapter 91
96
Chapter 92
97
Chapter 93
98
Chapter 94
99
Chapter 95
100
Chapter 96
101
Chapter 97
102
Chapter 98
103
Chapter 99 (Arc 4)
104
Chapter 100
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 106
111
Chapter 107
112
Chapter 108
113
Chapter 109
114
Chapter 110
115
Chapter 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!