10 tahun kemudian setelah kejadian kuil itu.
Terlihat kalau ditaman tepat pukul 04:30 ada seorang pria berambut hitam sedang menggunakan jaket dan juga celana training berwarna merah dengan kaos berwarna hitam sambil menggunakan tudung yang ada dijaketnya.
Terlihat kalau pria itu sedang melakukan pull up pada palang secara mulus tanpa melakukan pergerakan yang salah sama sekali.
"97.. 98.. 99.. 100.." ucap pria itu dengan nafas teratur lalu segera turun dari palang itu lalu segera mengambil sebotol air yang ia beli sebelumnya ketika sedang berjalan menuju taman.
Langsung saja pria itu mulai meminum air itu hingga habis seakan akan pria itu tidak pernah minum air sebelumnya.
"Ha.. akhirnya selesai juga.. karena aku masih memiliki banyak waktu mungkin aku akan pulang melalui taman yang ada disebelah" gumam pria itu lalu segera membuang botol air tersebut pada tempat sampah yang berada didekatnya.
Tentu pria itu tidak lain adalah Tanaka selama 10 tahun ini ia menghabiskan waktu paginya mulai dari jam 4 sampai jam 6 untuk melatih tubuhnya.
Kenapa Tanaka melatih tubuhnya ? tentu saja ia melatih tubuhnya agar kejadian yang tidak diinginkan oleh Tanaka tidak terjadi seperi dianimenya.
Dan tentu selama 10 tahun belakangan ini Tanaka mulai mengasah kembali kemampuan assassin nya atau membunuhnya tanpa melakukan pembunuhan didunianya saat ini.
Lalu, bagaimana Tanaka mengasah kemampuannya tanpa harus membunuh seseorang ?
Tentu saja ia menggunakan boneka kayu dan juga menggunakan pistol dengan amunisi peluru karet dan melakukan pelatihannya dibelakang gunung yang tidak pernah dikunjungi oleh siapapun disana.
Meskipun itu pistol mainan, namun Tanaka masih tetap menggunakannya untuk berlatih.
Bahkan selama 10 tahun ini Tanaka mulai belajar kembali mengenai banyak hal seperti komputer dan juga skill hackernya pada kehidupan sebelumnya, walau itu terdengar percuma namun itu akan tetap berguna bila terjadi disaat yang tidak terduga nantinya.
Bukan hanya itu saja bahkan parkour pun ia mulai berlatih kembali, walau jarang karena didunianya ini atau lebih tepatnya dijepang ini tidak ada tempat yang bagus untuk melatih teknik parkournya.
Meskipun tidak ada tempat untuk melatih parkour nya, namun Tanaka masih tetap bisa melakukan back flip, dan front flip dengan lancar karena tubuhnya yang cukup lentur ini.
Namun hari ini sepertinya Tanaka cukup beruntung, karena hari ini tepat disebelah taman ini ada sebuah tempat khusus untuk melakukan parkour disana.
"Hmm.. mungkin aku akan berkunjung ketempat itu, lalu segera berlatih seni menembakku nanti di kaki gunung" gumam Tanaka lalu segera pergi dari taman ini untuk melihat tempat baru itu.
Terlihat kalau wajah yang Tanaka pasang terlihat datar namun jika dilihat dengan pasti kalau wajah Tanaka terlihat berseri ketika menyangkut pautkan hal yang baru.
***
30 menit kemudian.
Setelah Tanaka pulang dari tempat itu terlihat kalau wajahnya menunjukkan kebahagiaan ketika dia dapat berlatih parkour ditempat itu.
Tentu ia ingin mengunjungi tempat itu lagi karena tempat iu lumayan luas menurutnya, karena masih ada waktu 1 jam lagi maka ia memutuskan untuk pergi kebelakang gunung untuk melatih seni menembaknya dan juga lemparannya.
Memang memerlukan waktu 15 menit untuk sampai kebelakang gunung itu tanpa diketahui oleh seseorang kalau Tanaka sedang berkunjung ke gunung yang katanya cukup angker untuk didekati.
Tentu Tanaka yang mendengar ini memanfaatkan rumor itu untuk berlatih seni menembaknya disana dan hasilnya seperti yang ia harapkan selama 10 tahun belakangan ini tidak ada yang mendekati gunung itu.
Namun meskipun begitu Tanaka masih tetap harus berhati hati agar tidak ketahuan oleh orang orang nantinya.
Setelah Tanaka sampai dibelakang gunung tersebut dapat dilihat kalau ada beberapa boneka kayu dan juga beberapa target terpasang disana.
Bahkan sebagian pohon ditempat itu ada sepotong besi tipis yang menyelimuti pohon pohon itu, tentu tujuan Tanaka memasang potongan besi itu untuk melatih kembali seni menembaknya dengan memanfaatkan gaya pantulan terhadap peluru karetnya.
Bukan itu saja bahkan Tanaka sempat sempatnya memasang jebakan untuk melatih kewaspadaannya ketika dia sedang menembak targetnya nanti.
Setelah sampai langsung saja dia mengambil koper hitam yang dia sembunyikan didalam lubang pohon besar itu, dan langsung saja Tanaka mengambil koper itu lalu membukanya.
Terlihat kalau didalam koper itu ada senapan serbu G3 dengan grip dan juga scope ×6 dengan megazinenya yang dapat menampung hingga 40 peluru.
Lalu ada 2 pistol disana yaitu Glock 18 dengan megazinenya juga dan megazinenya itu dapat menampung hingga 24 peluru.
Tentu senjata senjata itu merupakan senjata favoritnya Tanaka ketika dia dulu masih manjadi pembunuh bayaran, lalu kenapa Tanaka memilih senjata itu sebagai senjata favoritnya ?
Tentu saja kerena senjata yang ada dilokernya merupakan senjata yang menurutnya cukup ringan untuk dibawa ketika dalam misi pembunuhannya.
Setelah membuka nya langsung saja Tanaka mulai mengambil senjata senjatanya dan mulai memasangkan megazinenya pada senjatanya.
"Hmm.. tinggal sedikit lagi mungkin aku akan membawa senjata senjata ini kerumah saja, takutnya ada seseorang yang mengambilnya nanti" gumam Tanaka yang melihat isi peluru megazine glock nya sudah hampir habis.
"Baiklah kalau begitu mari kita mulai" ucap Tanaka yang langsung menembak kearah atas pojok kanan untuk memotong tali jebakan yang sudah mau rusak itu.
Tentu Tanaka melakukan itu dengan sengaja sebab peluru yang ia gunakan hanya peluru karet berbentuk bundar, meskipun begitu peluru karet itu tetap saja masih bisa untuk memotong tali itu.
DORR !!
Setelah tali putus bisa dilihat kalau ada beberapa balok kayu yang diikat oleh tali mulai turun dan mulai berayun secara disemua tempat latihan itu.
Melihat ini langsung saja Tanaka mulai mengambil nafasnya lalu segera berlari kearah kayu berayun itu dan mulai menghindari balok balok kayu itu sambil menembaki targetnya dengan cepat.
DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!
Tembakan tiap tembakan terus melesat kearah targetnya baik itu secara langsung maupun dengan cara memantulkan peluru peluru itu kearah papan besi yang ada di setiap pohon itu.
Terlihat kalau peluru yang Tanaka pantulkan itu mulai mengarah kearah targetnya baik itu 1 pantulan, 2 pantulan bahkan beberapa pantulan yang Tanaka perlukan untuk mencapai targetnya baik itu kepala maupun jantung boneka kayu itu.
Tentu Tanaka tetap menghindari balok balok kayu itu dengan sempurna baik itu melompat, berguling sampai melakukan beberapa parkour ketika menghindari balok kayu itu.
Setelah Tanaka sampai diujung terakhir perangkap itu langsung saja Tanaka mulai menghela nafas ringan lalu menyimpan kedua pistolnya pada sarung pistol itu.
Dan langsung mengambil senapan G3 nya dan mulai menembaki target sasaran yang ada didepannya.
DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!
DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !! DORR !!
Setiap peluru yang Tanaka tembaki tentu saja kena semua mulai dari jarak 50 meter, 100 meter, 150 meter sampai yang terjauh 250 meter.
DORR !!
Setelah Tanaka menyelesaikan tembakan terakhirnya langsung saja Tanaka mulai menghela nafas lega karena sudah menyelesaikan latihannya pagi ini.
Langsung saja Tanaka mulai memeriksa semua target mulai dari boneka kayunya dan juga target sasarannya, tentu semua target berhasil ditembaki oleh Tanaka dengan sempurna.
"Yup.. mungkin hari ini aku akan berhenti latihan untuk sementara waktu" ucap Tanaka yang melihat hasil latihannya selama 10 tahun ini.
Langsung saja Tanaka mulai mengemasi seluruh senjatanya kedalam koper dan membawanya kopernya pulang bersamanya.
***
15 menit kemudian.
Setelah pulang dari gunung tersebut sambil membawa koper langsung saja Tanaka mulai membukakan pintu apartemennya.
Ketika Tanaka membukakan pintunya terlihat ada seorang gadis yang terlihat mirip seperti Tanaka sedang berdiri didepannya sambil memasang wajah seramnya pada Tanaka.
"Onii-Chan.. habis dari mana kau ?" tanya Rino dengan wajah datarnya ketika melihat Tanaka baru pulang sambil membawa koper.
"R.. Rino.." gumam Tanaka yang terkejut ketika melihat Rino berdiri tepat dihadapannya.
***
"Onii-Chan.. kau tahu aku sudah berteriak beberapa kali didepan kamarmu untuk sarapan namun Onii-Chan tidak ada dikamar, harusnya bilang dulu kalau kau mau olahraga dulu Onii-Chan.." ungkap Rino sembari menceramahi Tanaka.
Terlihat kalau ia yang saat ini sedang duduk ruang tamu sambil menarik pipinya.
"Mwaafkwan awku.. awku mewnyeswal" ucap Tanaka yang kesakitan karena pipinya ditarik oleh Rino.
"Hmm.. selama kau tidak mengulanginya lagi.. lalu apa koper itu isinya apa ?" tanya Rino yang melepas tangannya dari pipinya Tanaka lalu melihat kearah koper hitam yang Tanaka bawa sebelumnya.
"Ahh.. itu cuma senapan airsoft gun saja.. lalu bisakah kita sarapan Rino.. aku lapar.." balas Tanaka yang saat ini kelaparan setelah berolahraga.
'Sejak kapan Onii-Chan mempunyai airsoft gun ?' batin Rino dengan penasaran.
"Kalau begitu kita sarapan dulu.. setelah sarapan Onii-Chan langsung mandi.. kau bau" tanggap Rino yang mendengar kalau Tanaka lapar setelah olahraga namun tetap penasaran untuk apa kakaknya memiliki airsoft gun itu.
"Baiklah.." ucap Tanaka yang langsung pergi ke meja makan bersama adiknya untuk sarapan pagi bersama.
***
Beberapa menit telah berlalu setelah sarapan langsung, terlihat kalau saat ini Tanaka sudah selesai mandi dan sudah mengganti bajunya dengan baju sekolah.
Saat ini Tanaka sedang menunggu Rino menggunakan sepatunya sambil menguap karena bangun terlalu pagi hari ini.
"Rino.. apa kau sudah selesai ?" tanya Tanaka dengan wajah yang terlihat lelah.
Tepat setelah Tanaka bertanya pada Rino, tentu Rino sudah selesai mengunci pintunya lalu menjawab pertanyaan kakaknya dengan semangat walau tidak menunjukkannya tepat dihadapan Tanaka.
"Sudah.. ayo pergi.." balas Rino.
"Hmm.." balas Tanaka yang menganggukkan kepalanya sambil menguap.
***
Setelah cukup lama berjalan kesekolah bersama adiknya Rino dia mulai berpisah dengannya ditengah jalan karena arah sekolah mereka berbeda.
Langsung saja Tanaka mulai melanjutkan perjalanannya menuju sekolah dengan wajah datar yang biasa ia pakai menuju sekolah.
Sesudah sampai disekolah langsung saja Tanaka mulai berjalan kearah kelasnya dan mulai duduk dibelakang.
Namun sebelum Tanaka duduk tiba tiba saja seorang pria berambut pirang dengan kuncir rambut dibelakangnya datang kearahnya dan mulai menyapa.
"Yo.. Tanaka kau baru sampai.." sapa pria itu yang tidak lain adalah Ohta.
"Hmm.. aku baru sampai, sepertinya kau juga baru sampai Ohta" balas Tanaka yang melihat Ohta baru sampai juga dan mulai duduk dikursinya.
"Yah .. kau benar tapi tidak biasanya kau datang jam segini Tanaka" ucap Ohta yang mulai duduk didepannya sambil melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 07.30 pagi.
"Kalau itu sepertinya aku habis diceramahi oleh adikku karena aku pergi olahraga pagi tanpa bilang padanya" sahut Tanaka sambil menyandarkan kepalanya pada tangannya.
"Ohh.. tidak terduga, ternyata kau juga olahraga pagi yahh, Tanaka" ucap Ohta yang kagum dengan kegiatan paginya Tanaka.
"Tentu saja aku melakukan itu karena aku tidak ingin badanku keram ketika aku tidur nanti" lanjut Tanaka dengan wajah berseri ketika menyangkut soal tidur pada Ohta.
"Sepertinya kau senang dengan tidurmu, namun itu tidak masalah selama kau senang" balas Ohta yang melihat tingkah Tanaka yang tidak pernah berubah ketika membicarakan soal kelesuannya.
Dan disinilah cerita Tanaka yang selalu lesu dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Lord Sleep hahahaha! Lemes ketika melakukan apapun hahahaha
2023-04-18
1
OISHI
lu beli di mana tu
2022-11-30
0
ikki
nice kelesuan tidak hikang
2022-07-17
0