Chapter 5

[ SELAMAT HOST MENDAPATKAN SKILL NINGEN SHIKKAKU ]

Tentu Tanaka yang melihat ini segera merasakan tubuhnya mulai hangat yang berarti skill tersebut sudah ia terima, merasakan ini langsung saja ia melihat deskripsi skill tersebut.

[ Ningen Shikkaku : Sebuah skill yang dapat menetralisir kemampuan supernatural orang lain ketika disentuh ]

"Ohh.." ucap Tanaka yang merasa takjub dengan skill yang ia dapatkan kali ini.

Tentu saja skill ini merupakan skill milik Dazai Osamu dari Bungou Stray Dog, dengan skill ini ia tidak perlu khawatir pada seorang pengguna kekuatan supernatural.

Melihat ini langsung saja ia mulai mengotak atik grup chat yang ada dismarphone ini dikamarnya, tentu agar ia mengetahui beberapa fungsi tersembunyi dalam grup chat ini sampai ia mengerti.

***

1 jam kemudian.

Setelah 1 jam Tanaka mengecek aplikasi ini ia akhirnya mulai mengetahui beberapa hal penting tentang grup chat ini.

Yang pertama grup chat ini memiliki aturan dimana sesama anggota grup chat dilarang untuk saling membunuh, seluruh anggota grup chat diharuskan untuk mengakrabkan diri.

Yang kedua grup chat ini memiliki beberapa fungsi lain seperti inventory, shop, room meeting dan ground training.

Karena grup chat ini baru dibuat maka hanya fungsi pertama saja yang baru dibuka dan akan terbuka bila anggota terus bertambah sesuai ketetapannya.

Yang ketiga yaitu sebuah misi, tentu saja semua anggota akan diberikan misi untuk pergi kedunia lain atau Universe berbeda untuk menjalankan misi yang diberikan oleh grup chat ini.

Yang keempat yaitu tiket travel kedunia lain / Traverse Pass tentu dengan tiket ini kita bisa berkunjung kedunia salah satu anggota grup chat.

Namun itu memerlukan izin dari anggota grup chat itu sendiri dan juga admin bila ingin berkunjung kedunia mereka.

Dan yang terakhir yaitu poin tentu saja semua anggota grup chat akan mendapatkan poin setiap hari nya secara acak atau menyelesaikan misi bila ingin mendapatkan poin.

Tentu saja fungsi yang terakhir hanya akan dibuka bila ada 5 atau lebih orang dalam grup chat ini.

Melihat ini langsung saja ia menyudahi kegiatannya dan segera tidur dikamarnya, namun sebelum Tanaka benar benar tidur tiba tiba saja Rino memanggilnya.

"Onii-Chan bangun !! sudah waktunya makan malam !!" teriak Rino yang mulai mengetuk pintu kamarnya Tanaka.

Tentu Tanaka yang mendengar ini mulai membuka matanya ketika mendengar teriakan Rino lalu melihat kearah jam yang ada diatas mejanya yang menunjukkan pukul 18.45 malam.

Melihat ini Tanaka hanya bisa menghela nafas lalu segera keluar dari kamarnya.

Ketika membuka kamarnya terlihat kalau Rino sedang berdiri didepan kamarnya sambil memakai celemek.

"Onii-Chan apa kau baru bangun ? kau lumayan lama menjawabnya" tanya Rino yang melihat Tanaka baru saja keluar dari kamarnya.

"Tidak.. aku baru saja mau tidur namun kau tiba tiba saja mengetuk pintu kamarku" balas Tanaka sambil menatap Rino dengan lesu.

"Ohh.. kalau begitu ayo makan, setelah itu Onii-Chan bisa tidur" ucap Rino dengan santainya meninggalkan Tanaka yang sedang berdiri disana dengan lesu.

"Rino.. setidaknya minta maaflah padaku"

***

Setelah Tanaka selesai dengan makan malamnya langsung saja ia pergi kekamar sambil mengecek ponselnya, ketika Tanaka sedang mengeceknya tiba tiba saja ia mendapatkan sebuah notif.

[ Ding ! seluruh anggota grup chat sangat puas dengan salinan yang anda kirim

Selamat Host mendapatkan 1000 poin ! ]

[ Ding ! Selamat Grup Poin dan Grup Shop telah dibuka !

Host dan juga seluruh anggota bisa membeli skill, barang dan lain lainnya dishop !

Selamat berbelanja ! ]

Tentu Tanaka yang melihat ini terkejut dan langsung saja ia mengecek shop dan juga beberapa item yang ada didalamnya.

[ Sacred Gear - Divine Dividing : 1.500.000 Poin

Sacred Gear - Boosted Gear : 1.500.000 Poin

Sacred Gear - Regulus Namea : 1.000.000 Poin

....

Ultimate Skill Raphael King of Wisdom : 5.000.000 Poin

....

Ope Ope no Mi : 1.000.000 poin

Magu Magu no Mi : 1.000.000 poin

Yami Yami no Mi : 1.000.000 poin

Mochi Mochi no Mi : 800.000 poin

...

Houshoku Haki : 5000 Poin

Kenbunshoku Haki : 5000 Poin

Bushosoku Haki : 5000 Poin

...

Sun Breathing Technique : 100.000 Poin

Moon Breathing Technique : 80.000 Poin

Wind Breathing Technique : 30.000 Poin

Water Breathing Technique : 30.000 Poin

...

Gold Card Skill Random : 2.000.000 Poin

Silver Card Skill Random : 1.500.000 Poin

Bronze Card Skill Random : 1.000.000 Poin

Character Card Skill Random : 500.000 Poin

...

Pencak Silat : 20.000 Poin

Taekwondo : 20.000 Poin

Wing Chun : 20.000 Poin

Karate : 20.000 poin

...

Traverse Pass : 1000 Poin

Internal Body Cleaner : 2000 Poin ]

Melihat ini Tanaka hanya bisa menghela nafas saja ketika melihat harga setiap barang disana, tentu harga itu sudah diatur oleh Grup Chat ini jadi dia tidak bisa apa apa.

Setelah mengecek Shop nya langsung saja Tanaka mulai membuka Grup Chatnya namun hasilnya nihil sebab belum ada satupun dari mereka yang mengirim pesan disini.

"Ha.. sepertinya mereka masih menonton salinan yang aku kirim sebelumnya, mungkin sebaiknya aku tidur saja" gumam Tanaka yang langsung menyimpan ponselnya diatas meja lalu segera tidur dan mulai memejamkan matanya.

Namun sebelum Tanaka bisa tidur tiba tiba saja ponselnya bergetar langsung saja ia membuka matanya dengan kesal sembari mengambil ponselnya.

Tentu diponselnya ada nomor tidak dikenal sedang menelepon dirinya, melihat ini langsung saja Tanaka mengangkatnya dengan kesal.

"Halo.. dengan siapa ini ?" tanya Tanaka dengan kesal.

"Halo.. Tanaka-Kun ini aku Dewi Lucy lama tidak bertemu" ucap Lucy yang berada dibalik telepon itu.

Tentu Tanaka yang mendengar ini mulai terduduk diatas kasurnya apalagi suara Dewi Lucy secara langsung masuk ke telinganya, segera ia bertanya padanya.

"Jadi Lucy-Sama ada perlu apa Sang Dewi menelepon saya ?" tanya Tanaka dengan sopan.

"Ara~ apakah Rian-Kun menelepon mu, Lucy ?" ucap seseorang yang tidak lain adalah Irene.

"NEE-SAN !!" teriak Lucy ketika mendengar suara Irene disana.

Sedangkan Tanaka yang mendengar teriakan itu segera menjauhkan ponselnya dari kupingnya, setelah suara teriakan itu mulai mereda langsung saja Tanaka mulai bertanya lagi.

"Halo ? apa kalian berdua ada perlu dengan saya ?" tanya Tanaka dengan nada lesu.

"Ahh.. maafkan aku Tanaka-Kun tadi ada seorang penggang-"

"Ara~ apakah adikku ini mulai melawan ?"

"Nee-San bisakah kau tidak mengganggu waktuku dengan Tanaka-Kun, aku sedang membicarakan hal penting dengannya"

"Ara~ bilang saja kalau kau hanya ingin berduaan saja dengannya"

"NEE-SAN !!"

Sedangkan Tanaka yang mendengar pertengkaran kedua dewi itu hanya bisa menghela nafas lalu segera mematikan teleponnya dan mulai tidur tanpa merasa bersalah pada mereka.

***

Supreme Realm.

Disisi lain Lucy yang melihat teleponnya ditutup oleh Tanaka hanya bisa terdiam sambil melihat kearah ponsel yang ia pegang dengan wajah datar begitu juga dengan kakaknya, langsung saja Lucy menatap Irene dengan aura permusuhan.

"Nee-San lihat !! Tanaka-Kun mematikan ponselnya semua ini karena kamu !! padahal aku sudah memberanikan diriku untuk berbicara dengannya !!" teriak Lucy yang kesal akan sifat kakaknya sambil menodorkan ponselnya pada Irene.

"Ara~ bukannya kamu yang selalu berteriak kepadaku ? karenamu Rian-Kun mematikan ponselnya deh" balas Irene sambil tersenyum menyeringai kearah adiknya yang saat ini sedang kesal.

Mendengar ejekan Irene langsung saja Lucy mulai menembakkan sihir cahaya pada Irene dengan kesal terlihat beberapa urat muncul dikeningnya.

Tentu Irene yang melihat ini segera menghindarnya dan mulai membalas serangannya dengan sihir kegelapannya .

"NEE-SAN !!"

"LUCYY !!"

Terlihat kedua Dewi tingkat tinggi itu mulai bertarung diatas sana hingga membuat para dewa maupun dewi khawatir dan takut akan serangan mereka berdua mulai mengenai mereka.

Sedangkan Kami-Sama yang melihat kedua putrinya bertarung hanya bisa menghela nafas sambil melanjutkan minum tehnya dan mulai menghiraukan mereka berdua.

"Mereka berdua tidak pernah berubah.. mungkin sebaiknya aku saja yang menelepon Rian-Kun nanti.." gumam Kami-Sama yang melihat bayangan dirinya didalam gelas tehnya.

Dihari itu para dewa dan juga dewi mulai memperingati satu sama lain untuk tidak pernah menyinggung Dewi Tertinggi Lucy dan juga Irene.

***

Keesokan harinya terlihat Tanaka sedang berjalan keluar dari kuil sambil memasukkan ponselnya kedalam saku, namun sebelum ia melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah tiba tiba saja Ohta datang dan mulai menyapanya.

"Yo.. Tanaka.. mengunjungi kuil sepagi ini kau sangat bersemangat yah.." sapa Ohta yang melihat Tanaka keluar dari kuil.

"Ohh.. pagi Ohta dan yahh.. begitulah.." balas Tanaka yang kebetulan melihat Ohta.

"Sebenarnya aku berdoa pada Kami-Sama agar kehidupan damaiku terus berlanjut tanpa ada gangguan, jika tidak aku akan mengutuk Dewi Cahaya dan juga Dewi Kegelapan" lanjut Tanaka sambil menatap Ohta dengan datar.

"Itu sih namanya mengancam, dan lagi siapa mereka !?" balas Ohta sambil menatap kearah Tanaka.

***

Setelah lama Tanaka dan juga Ohta berjalan langsung saja mereka mulai melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas, namun tiba tiba saja seseorang memangil mereka.

"Tolong jadikan aku muridmu !!"

Tentu mereka yang mendengar ini langsung menoleh kearah belakang mereka namun tidak ada siapa siapa dibelakang mereka.

"Anu.. dibawah sini.. aku disini" sahut perempuan yang sedang melompat lompat tepat dihadapan mereka.

Tentu Tanaka dan Ohta yang melihat ini segera melijat kearah bawah mereka dan terlihat seorang gadis memakai seragam sekolah yang sama seperti mereka.

"Tanaka-Kun-San tolong jadikan aku sebagai Muridmu !!" sahut gadis itu dengan mata berbinar sambil menatap kearah Tanaka.

'Ha.. jadi sudah dimulai yahh..' batin Tanaka yang mengetahui plot ceritanya segera menghela nafas.

"Kalau tidak salah namamu itu Miyano, bukan ?" tanya Tanaka yang melihat kearah Miyano dengan wajah datarnya.

"Hmm.." balas Miyano sambil menganggukkan kepalanya dengan mata berbinar.

"Hmm.. maka jawabanku adalah tidak.."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***