2

Toni melongo saat melihat sang bos dengan sekretarisnya yang nampak terlihat canggung satu sama lain

"Tolong kamu tulis secara rinci jadwal jadwal saya, terus nanti kabari saya, dan ingatkan saya setiap 20 menit jika akan ada meeting interen, dan satu atau 2 jam kalo ada meeting di luar dengan klien, supaya kita bisa mempersiapkan keperluannya, jangan sampai terlewat"

" baik pak, ada lagi yang lain pak?"

" cukup, kamu bisa kembali ke mejamu"

" baik, saya permisi"

Di mejanya nabila masih tidak mengira bahwa dia bisa bertemu lagi dengan faris, dengan keadaan sebagai bos dan sekretaris.

"Sungguh ini berasa mimpi, tiba tiba jadi sekretaris, dan ini malah jadi sekretarisnya faris, oh Tuhan, lancarkanlah segalanya"

gumam nabila yang nampak cemas setelah pertemuannya tadi dengan faris.

jantungnya berdetak tak karuan

Sedangkan didalam ruangan faris, tak jauh beda dengan apa yang dirasakan nabila, faris pun merasa kaget melihat kehadirannya nabila

" bos kenapa, daritadi melamun, apa anda sudah kenal dengan sekretaris bos?"

Tanya toni yang masih penasaran dengan atasanya, yang sedari tadi melamun setelah kepergian nabila dari ruangannya.

" saya tidak papa, kamu bisa keluar dari ruangan ini"

" kenapa dia cuek, tidak maukah dia menyapa sekedar menanyakan kabar gitu kek?" Monolog nabila yang berada di kamarnya

Dia masih kepikiran tentang kejadian di kantornya.

"Ah masa bodo ah, ngapain mikirin dia, belum tentu dia juga mikirin gua, mending tidur siapkan mental juga buat besok"

Tak lama nabila sudah terlelap di alam mimpi

"Pagi pak nanti jam 2 siang akan kedatangan klien untuk meeting disini" ucap nabila saat sedang diruangan faris

"Ok, jangan lupa kamu siapkan berkas yang diperlukan" jawaban faris acuh sambil menatap layar komputer di depannya.

Kenapa dia begitu dingin sih, ga bisa apa dia natap muka gua lawan bicaranya. Seolah jiji aja lihat gua. Oh tuhan kenapa harus bertemu lagi sih. Gumam nabila yang tak terima saat dirinya bicara dengan faris, faris sama sekali tak menolehkan mukanya.

Flash back

" Tipe calon istri kamu kaya apa?? Kaya aku kan?" Tanya nabila kepada sang kekasih.

"kamu ko nanya gitu, udah siap emang dihalalin? Hemzz" balas sang kekasih sambil mencolek lengan nabila

" kan aku nanya aja ris, ga salah kan, kita udh hubungan dua tahun, aku pengen tau aja"

Nabila dan faris sudah menjalin hubungan selama datu tahun, dimulai dari pertemuan nabila sebagai mahasiswa baru di kampusnya, yang notabene adalah sahabat dari sepupunya, panjang cerita mereka jadian. Usia mereka terpaut 2 tahun.

" tipe calon istri aku itu kaya apa ya? Mau tau apa mau banget??" Goda faris kepada nabila saat sedang makan di cafe dekat kampus mereka.

"iih kamu mah, tau ah nyebelin," nabila pura pura merajuk

" ya cewe lah bil, baik, keibuan, penyayang, ya bisa ngurus suami lah yang penting, kamu mau mempersiapkan diri hemz?"

Nabila tersenyum mendengar apa yang barusan faris bicarakan.

"Kalo ortu kamu gimna mau calon menantu keya gimna??"

"Wah bener nih kamu udh mau mempersiapkan jadi istri nih?" goda faris sambil tersenyum

" aku kan nanya ris, aku belum ketemu juga kan sama ortu kamu, kamu juga sama"

"Iya bil, nanti kamu aku kenalkan pas wisuda aku ya"

"Oh iya kamu bulan depan wisuda, selamat ya, wah nanti aku bakal dikenalin sama mamah kamu?"

" nanti kamu aku tinggal kuliah ke Jakarta jangan nakal ya, jaga hati, kamu tinggal 2 tahun lagi kuliah,nanti aku bakal sering temuin kamu kalo pulang ke bandung"

Suasana jadi melow saat faris mengatakan hal barusan

" kamu yang jaga hati jaga mata ya ris, di jakarta pasti banyak cewe cantik, seksi juga,inget ada aku disini"

" iya bila, kamu juga awas nanti kecantol brondong, kalaupun di Jakarta banyak yang cantik dan seksi, tetap ko yang aku suka kamu"

"Gombal deh"

"Eh tadi katanya mau tau tipe menantu mamah, mamah tuh pengen punya menantu yang sama hobinya kaya dia, selain masak dia juga suka belanja."

"Wah kalo belanja mah semua cewe juga pasti suka, termasuk aku, terus terus apa lagi"

" ya gitu aja, yang mamah selalu bilang itu yang penting cewenya baik dari keluarga baik baik,dan sayang sama mamah papa nanti"

Deg

Entah kenapa hati nabila sakit saat faris mengatakan harus dari keluarga baik baik.

Di berpikir sejenak apak dia termasuk?

Jika tidak gimana? Nabila sudah menaruh perasaan yang dalam terhadap faris, faris lelaki yang baik, selama menjadi kekasihnya faris tan pernah menuntut hal apapun, dia tau batasan batasannya.

"Hai kamu kenapa melamun, mikirin apa?"

" ngga ko aku barusan lihat badut lewat di jalan" pura pura dia sambil melihat jendela kafe yang menghadap ke jalan raya"

Terpopuler

Comments

Nur hikmah

Nur hikmah

mng nabila bkn dr kluarga baik2 kah?

2022-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!