"Aira ini mb Ella yang akan merias mu, mandi dulu sana" ucapnya
Aira tidak menjawab perkataan Monika, Aira masih saja melamun dengan tatapan mata kosong membuat Monika yang melihatnya tidak tega, tapi Monika juga masih binggung
"harusnya Aira bahagia akan menikah tapi kenapa malah begini"gumamnya dalam hati.
Monika memang tidak mengetahui jika Aira dijodohkan Monika kira Aira memang ingin menikah atas kemauannya sendiri.
mb Ella cuma menatap saja melihat calon pengantin yang terlihat sedih dan mb Monika terlihat memikirkan sesuatu membuat mb Ella berdehem agar mereka berdua tersadar jika sudah 15menit mb Ella disana "hemmm,,, hemmm,,," seketika Monika dan Aira menoleh bersamaan,
"ehhh,,, iya,, lupa maaf mb Ella oooo,,,, iya Ra ini mb Ella yang akan merias mu dan mb Ella ini Aira calon pengantinnya(sambil menunjuk Aira)" ucapnya
mb Ella berjalan menghampiri Aira yang sedang duduk ditepi ranjang sambil membawa alat-alat makeup dan baju pengantin, mb Ella duduk disamping Aira "maaf mb sebelumnya, apa mb Aira sudah mandi?" tanya mb ella,
"belum mb" singkat jawab Aira dengan suara lirih dan bibir pucat,
Aira terlihat lemas juga begitu sedih membuat mb Ella ingin bertanya banyak hal tapi diurungkan mengingat mb Ella cuma orang asing dan tidak ingin membuat customernya merasa MUA nya terlalu kepo,
"mandi dulu saja mb aira, sambil menunggu mb Aira mandi saya akan menata makeup dulu" ucapnya begitu lembut
Aira berjalan mengambil handuk sambil berkata "iya mb" Aira sudah masuk ke kamar mandi menutup pintu "dreeetttt" lalu terdengar suara gemercik air pertanda Aira sedang mandi,
sedangkan mb Ella terlihat sibuk menata makeup dan lainnya,
Monika pun pamit ke dapur akan membuat minum dan mengambil camilan "mb Ella saya pamit dulu mau ke dapur sebentar" mb Ella hanya mengangguk.
Monika pun berjalan menuju dapur sebelum sampai di dapur Monika mendengar suara seseorang sedang mengobrol.
monika pun menghentikan langkah kakinya.tidak biasanya Monika kepo tapi ntah mengapa hari ini Monika begitu ingin tau apa yang mereka obrolkan.
Monika bersembunyi dan mengintip siapa yang ada didalam
Ternyata didalam terlihat nenek Halimah dan ibu mini sedang berbicara terlihat begitu serius
Nenek halimah iyalah nenek angkatnya Aira sedangkan ibu mini anak nenek Halimah dan ibu kandung monika
"Bu,Aira masih kecil umur baru 19thn kenapa ibu menjodohkan Aira dengan laki-laki tuwwirrr bahkan lebih pantas menjadi ayah Aira" terdengar suara ibu mini yang bertanya
Monika begitu terkejut pantas Aira begitu sedih ternyata dijodohkan apalagi calonnya udah tuwir lebih pantas menjadi ayahnya, membuat Monika tidak habis pikir apa yang ada dipikiran neneknya.
Di dapur nenek Halimah menjawab pertanyaan putrinya
"mini, kamu itu tidak tau apa-apa lebih baik diam saja"ucap nenek begitu marah
terdengar juga suara ibu mini menjawab ibunya "ibu,cukup selama ini ibu terlalu memanfaatkan Aira, kasian biarkan aira bahagia"
Monika berkata dalam hati"memanfaatkan Aira, maksud ibu apa?" Monika semakin binggung bertanya-tanya
nenek Halimah dan ibu mini tidak tau jika sedari tadi Monika menguping pembicaraan mereka. Disaat Monika bingung dan bertanya-tanya
"beraninya kamu, ibu lakukan itu demi kamu,jika bukan karena ibu suamimu itu pasti masih jadi pemulung dan anak-anakmu menangis seharian belum makan" nenek Halimah mengingatkan siapa mini sebelumnya
ibu mini terdiam teringat kisah hidupnya dulu makan saja susah membuat air matanya mengalir begitu saja membasahi pipi.
ibu mini menyeka air matanya dan berkata
"Mini ingat semuanya Bu, tapi tidak mengambil hak orang lain juga agar bisa hidup mewah, bahagia tidak diukur seberapa banyak uang yang kita punya Bu"mencoba melawan
nenek Halimah semakin geram, biasanya mini anak penurut,patuh tapi kali ini jadi membangkang
"hhhh,,,,tapi uang bisa membeli segalanya" dengan mata melotot geram nenek Halimah menatap mini anak semata wayangnya,
"pokoknya mini akan mengembalikan apa yang seharusnya jadi hak Aira, dalam wasiat itu jelas tertulis restoran,butik,rumah segalanya akan menjadi milik Aira bila Aira sudah berumur 17thn dan Aira sekarang sudah berumur 19thn, ini sudah saatnya kita memberitahu Aira tentang wasiat mendiang ayahnya sebelum meninggal"
mendengar putrinya berkata seperti itu membuat nenek Halimah begitu murka
"jadi kamu akan mengembalikan semuanya,jangan bodoh mini mungkin kamu bisa hidup susah tapi apa anak-anakmu bisa?kamu mau Monika berhenti kuliah dan kamu tau sendiri anakmu Arya jika bukan karena obat mungkin anakmu sudah tidak ada"
Arya anak kedua ibu mini adik Monika, Arya sedari kecil punya penyakit langka membuat Arya bolak balik masuk rumah sakit, setiap hari minum obat
"cukup Bu,,,,,,,,ibu keterlaluan, mini percaya Tuhan memberikan cobaan tidak akan melebihi batas kemampuan umatnya,mini juga yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, entah dari mana uang untuk berobat Arya, tapi tidak dengan mengambil hak orang lain" ibu mini berkata sambil meneteskan air mata,
Baru kali ini ibu mini berani melawan ibunya biasanya mini anak patuh, selalu menuruti apapun perkataan ibunya
Monika sedari tadi masih meng-uping begitu terkejut tidak menyangka "jadi restoran,butik bahkan rumahnya milik mendiang ayahnya Aira, jadi ibu dan ayahnya Monika tidak mempunyai apa-apa" Monika berbicara dalam pikirannya,mengetahui semuanya membuat Monika lemas seketika.
Padahal Aira begitu ingin kuliah tapi yang dikuliahkan nenek Halimah justru monika Aira termasuk anak yang cukup cerdas berbeda dengan monika, sebenarnya Monika tidak ingin kuliah merasa malas berfikir tapi karena permintaan nenek Halimah Monika menyetujui nya.
Nenek Halimah begitu disegani anak dan cucunya karena memang paling tua didalam keluarga itu,tidak ada yang berani membantah nenek Halimah tapi kali ini ibu mini terlihat berdebat dengan nenek Halimah ibu kandungnya sendiri.
Sebenarnya selama ini ibu mini menahan diri diam mengalah menuruti semua kemauan ibunya tapi setelah mengetahui Aira akan dijodohkan dengan laki-laki tuwir membuat ibu mini tidak bisa tinggal diam lagi ibunya sudah keterlaluan. begitulah yang ada dipikiran ibu mini
Monika bicara dalam pikirannya"lebih baik aku pergi sudah tidak kuat lagi mendengar semuanya",Monika yang sudah tidak kuat mendengar perdebatan nenek dan ibunya melangkah dengan hati-hati agar nenek dan ibunya tidak mengetahui jika Monika mengguping,Monika pergi dengan air mata yang sudah bercucuran, sesenggukan menahan suara agar tidak ada yang tau jika monika menangis.
Monika berjalan menuju kamar Aira, kejadian barusan membuat Monika lupa tujuannya pergi ke dapur yaitu mengambil minum dan camilan.
sampai didepan kamar Aira ,Monika mengusap air matanya dan mencoba menghela nafas panjang lalu keluarkan, menghela nafas panjang lalu keluarkan beberapa kali sampai Monika benar-benar lega, tenang.
Setelah benar-benar lega Monika mengetuk pintu kamar aira
Tokkkk,,,,,,,Tokkkk,,,,,,,,Tokkk,,,,,,,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments