Hari-hari sudah di lalu oleh Calista dengan bahagia, bahkan ia merasa jika hidup-nya sekarang jauh lebih bahagia dan berharga dari pada kehidupan-nya sebelum-nya... entah kenapa itu bisa terjadi.
pagi hari yang cerah ini, Calista hendak berangkat ke tokok, namun tiba-tiba perut-nya terasa sangat mual dan ia tidak bisa memakan nasi, padahal biasanya ia akan makan apa saja dan selalu di terima oleh perut-nya namun sekarang malah mual.
alhasil Calista sekarang hanya bisa tiduran di dalam kamar dengan keadaan lemas, ia ingin meminta bantuan namun pada siapa? para tetangga-nya kurang menyukai keberadaan Calista bahkan saat kedua orang tua-nya masih ada.
banyak yang bilang jika ia bukan anak kandung dari kedua orang tua-nya, namun ia hanya menganggap ucapan tetangga-nya hanya sebagai angin lewat saja... saat tengah melamun tiba-tiba Calista menginginkan makanan yang yang asam.
"astaga aku menginginkan makanan asam, apakah di pasar masih ada buah mangga muda? " monolog Calista entah pada siapa.
"ah sudah lah sebaiknya aku segera mencari sebelum kehabisan, " ucap Calista lagi.
lalu Calista bersiap ia hanya menggunakan hoodie kebesaran dan celana panjang, lalu ia segera keluar untuk mengambil motor-nya dan segera menjalankan motor-nya menuju pasar terdekat.
sesampainya di pasar Calista segera mencari penjual mangga, dan bersyukur-nya ia karena masih ada mangga muda meski ia harus berkeliling terlebih dahulu sebelum mendapatkan mangga muda itu.
setelah dapat Calista segera kembali pulang karena sudah tidak sabar ingin makan mangga muda itu... sesampainya di rumah Calista segera mengupas mangga muda itu dan tidak lupa di cuci sebelum ia makan.
"ck, seperti-nya enak, " ucap Calista dan langsung memakan mangga muda tanpa bumbu apa pun.
selesai makan buah mangga muda, Calista teringat jika ia belum datang bulan, bulan ini... lalu dengan cepat Calista melihat tanggalan haid-nya ternyata sudah lewat dari tanggal-nya ia datang bulan.
"apa aku hamil? " tanya nya pada diri sendiri sambil mengelus perut-nya yang rata.
"tapi tidak mungkin toh, aku hanya melakukan itu sekali tidak mungkin bukan jika aku hamil? " ucap nya lagi.
"ah sudah lh, dari pada aku penasaran, lebih baik aku membeli alat tes kehamilan, " monolog Calista terlihat tenang.
Calista bersiap kembali untuk menuju apotek terdekat. Calista mengambil motor-nya dan segera bergegas menuju apotek karena tiba-tiba hari mulai mendung... sesampainya di apotek Calista langsung mencari apa yang ia cari.
"kak, ada alat tes kehamilan tidak? " tanya Calista kepada penjaga apotek.
"ada mau berapa kakak? " jawab sang apoteker dengan ramah.
"saya mau 5 ya kak, dengan kualitas terbaik, " ucap Calista cepat.
"baik tunggu sebentar kak, " jawab apoteker itu dan segera mencari pesanan Calista.
Calista menunggu tanpa ia sadari ada seorang laki-laki yang berada di belakang-nya terus memperhatikan dan terus melapor kepada orang yang sudah menyuruh-nya untuk mengikuti Calista.
"ini kak, " ucap sang apoteker memberikan pesanan Calista.
Calista langsung menerima dan langsung membayar lima alat tes kehamilan itu dan segera bergegas untuk pulang karena hujan mulai turun. selama perjalanan pulang Calista tidak bisa berpikir jernih karena ia takut jika ia benar-benar hamil nanti-nya.
sesampainya di rumah, tepat sekali hujan turun dengan deras-nya. bersyukur ia pulang tepat sebelum hujan jika tidak ia akan benar-benar basah kuyup karena kehujanan. Calista masuk kedalam rumah membawa kantong kecil berisi alat tes kehamilan.
ia mengganti pakaian-nya dulu baru akan mencoba mengentes-nya.. selesai berganti pakaian Calista membawa ke lima alat tes kehamilan itu ke dalam kamar mandi dan mengikuti intruksi yang berada di belakang bungkus alat tes kehamilan itu.
step bay step sudah Calista lakukan, ia langsung mencoba sekali 2 untuk hasil yang lebih akurat... selama menunggu Calista terus mondar mandir cemas, bukan karena ia tidak menerima jika ia hamil hanya saja ia benar-benar belum siap untuk menjadi seorang ibu di usia yang masih cukup muda.
15 menit sudah berlalu Calista belum juga mau melihat hasil tes-nya ia takut, benar-benar takut tapi ia meyakinkan diri jika ia hamil bayi yang ia kandung tidak bersalah yang bersalah adalah ayah-nya yang menaruh benih di sembarang rahim.
"baiklah aku siap! " ucap Calista dan mengambil kedua tes peck itu.
sedangkan di lain tempat waktu yang sama, seorang laki-laki tengah mengamuk karena permintaan-nya belum juga di kabulkan. siapa lagi jika bukan Lucas yang sekarang menghancurkan barang yang berada di sekitar-nya.
"kenapa kalian masih di sini? cepat aku menginginkan mangga muda! " teriak Lucas emosi.
"ba-baik tuan, segera kami carikan, " ucap Andreas ketakutan.
sedangkan kedua sahabat Lucas menatap heran kepada sang bos karena kejadian ini sangat langka terlebih, bis-nya itu paling tidak suka makan makanan yang masih muda atau setengah matang tapi kali ini?
"kau sebenarnya kenapa? apa kepala mu baru saja kepentok sesuatu? " tanya Andrew kebingungan.
"ck entah aku menginginkan makanan asam sejak pagi tadi, " jawab Lucas sambil memijat pangkal hidung-nya.
"kau benar-benar aneh, " ucap Andrew dan kembali fokus dengan handphone-nya.
Lucas tidak menghiraukan ucapan Andrew ia masih pusing dan juga bingung dengan sikap-nya hari ini, benar-benar aneh dan tidak seperti biasanya. sedangkan Samuel yang sejak tadi diam menerka-nerka.
saat Samuel tengah berpikir ia mengingat sesuatu, ya gadis itu gadis yang selalu di jaga oleh Lucas akhir-akhir ini karena ia sudah mengambil kesucian milik gadis itu... dan hari ini juga mereka belum mendapatkan kabar tentang gadis itu.
"hey, apakah ini karena gadis itu? " tanya Samuel kepada Lucas.
Lucas yang mendengar pertanyaan dari Samuel mengingat Calista, jika hari ini ia belum mendapatkan kabar tentang gadis-nya, dan juga ia mengingat malam itu sekitar 1 bulan lalu apa jangan-jangan?
saat Lucas hendak mengambil handphone dan menghubungi orang suruhan-nya, Andreas datang membawa sekantong plastik mangga muda yang di minta olah bos besar mereka.
"ini tuan mangga muda-nya, " ucap Andreas dan menaruh mangga itu di atas meja depan Lucas.
Lucas menyuruh Andreas untuk pergi, ia sampai lupa dengan tujuan-nya ia langsung mengambil pisau kecil dan mengupas kulit mangga muda setelah terkupas ia melahap mangga itu dengan semangat.
sedangkan Samuel dan Andrew hanya bisa menggeleng melihat tuan mereka yang aneh hari ini, sedangkan Samuel berpikir dan yakin jika tuan-nya ini tengah mengidam.
tidak lama kemudian orang yang biasa mengawasi Calista datang menghadap Lucas yang masih asik dengan mangga-nya.
"tuan saya ingin melapor, " ucap orang itu sambil menunduk.
"cepat katakan! " ujar Lucas dan masih asik dengan mangga muda-nya membuat orang suruhan-nya sedikit kebingungan.
"nona tadi pergi ke apotek dan membeli beberapa alat tes kehamilan tuan, dan juga pagi tadi nona pergi ke pasar untuk membeli mangga muda, " ujar orang itu dengan rinci.
Lucas yang mendengar itu langsung mengangkat wajah-nya, apakah gadis-nya benar-benar hamil? jika benar ia harus segera menyelesaikan masalah-nya dan membawa gadis-nya pergi dari Amerika.
"tuan apa anda baik-baik saja? " tanya anak buah-nya khawatir.
"bagaimana dengan hasil tes-nya? " bukan-nya menjawab Lucas malah balik bertanya.
"soal itu, kami belum tahu tuan, " ucap orang itu takut-takut.
"baiklah kau boleh pergi, " ucap Lucas datar.
setelah kepergian suruhan-nya, Lucas termenung diam apakah ia sebentar lagi akan menjadi ayah? jika iya, Lucas harus segara membawa pergi gadis-nya dan akan segera menikahi-nya.
"apa jangan-jangan gadis mu? " ucap Andrew menggantung dengan wajah tidak yakin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments