🌹HAPPY READING🌹
Wira mengangguk. "Saya akan membantu anda semampu saya, Nyonya. Jika memang bukan anda pelakunya, berarti ada orang lain yang berkhianat pada Tuan," ucap Wira yang dianggukki oleh Aludra.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, Aludra keluar dari ruangan Wira. Setelah menutup pintu kembali dan berbalik, Aludra dikagetkan dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.
"A-Ayah."
"Apa yang kamu lakukan diruangan Asisten Zergan, Aludra?" tanya pria gagah yang sudah berumur berdiri di depan Aludra saat ini.
Aludra yang masih dengan keterkejutannya menggeleng. "Kapan Ayah datang?" tanya Aludra. Karena pasalnya, Mertuanya itu tinggal di Inggris untuk menghabiskan masa tuanya bersama sang istri disana.
Adam Bailey. Tuan besar keluarga Bailey yang sangat disegani. Dia adalah Ayah Zergan. Satu-satunya orang yang menerima Aludra saat wanita itu pertama kali diperkenalkan oleh Zergan ke keluarganya.
"Ayah ada perlu dengan Zergan. Kau sendiri? Kenapa keluar dari ruangan Wira dan bukannya dari ruangan suamimu sendiri?" tanya Adam.
"Alu ada sedikit urusan dengan Wira, Ayah," jawab Aludra dengan sedikit gugup.
Adam menatap gelagat Aludra yang sedikit berbeda baginya. "Jangan mencoba membohongi Ayah, Aludra," ucap Zergan tegas.
Aludra memandang Adam dengan lembut. "Alu tidak bohong, Ayah. Alu memang ada sedikit urusan dengan Wira," jawab Aludra.
"Urusan apa?" tanya Adam.
"Aaa, itu, apa, bukan urusan penting, Ayah," jawab Aludra gugup melihat tatapan tajam Adam.
"Kamu tidak bisa berbohong dengan Ayah, Aludra," ucap Adam.
Aludra menghela nafas pelan. Wanita itu menunduk dengan jari tangan yang saling memilin satu sama lain.
"Ayo ikut Ayah!" ajak Adam tanpa mau dibantah.
Aludra hanya pasrah dan mengikuti langkah besar Adam.
.....
Aludra dan Adam duduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman belakang kantor yang memang diperuntukan untuk karyawan yang ingin bersantai saat jam istirahat.
"Bagaiman kabarmu, Alu?" tanya Adam lembut. Alu, panggilan masa kecil Aludra. Hanya Adam dan Zergan yang memanggil wanita itu dengan panggilan yang sangat dia sukai itu. Namun sekarang, dia hanya bisa mendengar panggilan itu dari Ayah mertuanya sendiri. Karena sang suami yang saat ini masih terjebak dalam kesalahpahaman.
"Alu baik, Ayah. Ayah dan Ibu?" tanya Aludra.
"Ayah dan Ibu baik. Ibu tidak bisa ikut kesini karena tidak mau meninggalkan segala macam tanamannya disana," ucap Adam mengingat istrinya yang sangat mencintai tanaman itu.
Aludra tersenyum. "Jadi Ayah datang sendiri dari Inggris kesini?" tanya Aludra.
Adam mengangguk. "Ayah hanya sebentar. Besok Ayah akan kembali ke Inggris. Ayah tidak bisa meninggalkan perusahaan disana terlalu lama," jawab Adam yang yang dianggukki oleh Aludra.
Bailey Company memang berpusat di Inggris. Sedang disini awalnya hanya cabang kecil perusahaan Bailey yang dipimpin oleh Zergan. Tapi karena kelihaian lelaki itu dalam dunia bisnis, Zergan membuat perusahaan maju dan sekarang menjadi perusahaanya sendiri. Adam sangat senang akan hal itu dan menyerahkan segala urusan kepada Zergan. Hingga dia juga mengizinkan ketika Zergan mengubah nama cabang perusahaan ini.
Hingga sekarang, perusahan yang Zergan pimpin sudah setara dengan perusahaan Bailey di Inggris. Kini mereka buka induk dan cabang perusahaan lagu, mereka adalah dua perusahaan raksasa yang sangat berpengaruh di dunia.
"Jadi Nak, ada apa kamu keruangan Wira tadi?" tanya Adam kembali ke tujuannya.
Aludra terdiam sebentar. Wanita itu rasanya tidak sanggup jika harus mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Dia takut jika Ayah mertuanya ikut berpikiran buruk dan menuduhnya. Karena jika itu terjadi, maka tidak ada lagi yang percaya padanya.
"Katakanlah, Nak," ucap Adam lagi ketika melihat wajah Aludra yang penuh dengan keraguan.
Aludra mengangkat kepalanya. Wanita itu memberanikan diri untuk bercerita sejujur mungkin pada Adam. Dengan harapan agar lelaki itu bisa percaya padanya.
"Ayah tahu jika beberapa Minggu kemarin, Perusahaan Mas Zergan mengalami gangguan keamanan pada data penting perusahaan?" tanya Aludra.
Adam mengangguk. "Karena itu juga Ayah datang kesini," jawab Adam.
"Kenapa?" tanya Adam melihat Aludra yang seperti ketakutan saat hendak menyampaikan sesuatu.
"Aludra yang menjadi tertuduh dari kejadian itu, Ayah," jawab Aludra menunduk dalam.
"Bagaimana bisa?" tanya Adam tak percaya.
Aludra menggeleng. "Karena rekaman CCTV Ayah," jawab Aludra pelan dengan masih menunduk.
"Apa isi rekaman itu?" tanya Adam dengan suara sedikit meninggi. Dia memang belum melihat rekaman itu. Karena saat diberitahu Zergan, lelaki itu tidak bilang apapun dan hanya mengatakan ada sedikit gangguan pada sistem perusahaan. Oleh karena itu Adam datang kesini untuk mendengar penjelasan lebih lanjut dari Zergan.
"Rekaman CCTV itu menunjukan bahwa Aludra yang melakukan itu semua, Ayah," jawab Aludra.
"Maaf Ayah harus bicara ini, Aludra. Kamu saja hanya lulusan SMP, bagaimana bisa menyabotase sistem perusahaan yang begitu rumit?" ucap Adam masih tak percaya.
Aludra mengangkat kepalanya. "Memang bukan Aludra yang melakukan itu, Ayah," ucap Aludra sendu.
"Lalu?"
"Dalam rekaman CCTV itu, Aludra bermain bersama seorang lelaki sambil mengotak-atik komputer penting diruangan Mas Zergan," jawab Aludra kembali menunduk.
"Bermain?"
Aludra mengangguk.
"Bermain apa?" tanya Adam menuntut.
"Dalam rekaman CCTV itu, Aludra bersama seorang lelaki melakukan hubungan suami istri. Dengan lelaki itu yang mengacak sistem komputer Mas Zergan, Ayah," jawab Aludra pelan.
Adam menatap tak percaya dengan apa yang barusan didengar oleh telinganya.
Melihat respon Adam yang hanya diam. Aludra semakin cemas dan takut. "Percayalah Ayah, bukan Aludra yang melakukan itu semua. Bukan Aludra yang ada direkaman CCTV itu," ucap Aludra sendu.
Adam menatap menantunya dengan pandangan yang tak bisa Aludra artikan. "Apa kau bisa membuktikan semuanya, Aludra?" tanya Adam dengan suara tegas.
Aludra mengangguk yakin. "Aludra bisa pastikan, Ayah. Bukan Aludra yang ada di rekaman itu," ucapnya tanpa keraguan.
Adam menghirup udara banyak dan melepaskannya dengan perlahan.
"Ayah percaya Aludra kan?" tanya Aludra cemas.
"Entahlah, Nak. Kau harus membuktikan bahwa dirimu tidak bersalah," ucap Adam pelan.
Aludra sedih dan kecewa mendengar reaksi Adam. Tapi dia paham, beruntung Adam tidak menampar bahkan mencaci Aludra setelah dia menceritakan semuanya. Lelaki itu masih bisa menahan emosinya dengan baik untuk tak lepas kendali.
"Ayah tidak bisa membantumu banyak, Aludra. Tapi Ayah selalu mendoakan mu," ucap Adam dan segera bangun dari duduk. Setelahnya, lelaki itu pergi meninggalkan Aludra yang menatap sendu punggung mertuanya itu.
"Aku benar-benar sendiri sekarang. Hanya Zayn yang akan menjadi penyemangat ku," gumam Aludra sendu berbalik menatap lurus ke depan.
Sedangkan dibalik pohon taman, Adam masih memperhatikan Aludra. Lelaki itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Ya Tuan besar," jawab seseorang dari balik telepon.
"Periksa kebersihan seluruh keluarga Bailey."
..................
Terimakasih sudah mampir di cerita baru ini, semoga kalian suka dan bermanfaat 🤗😉
Jangan lupa like, komen dan kasih hadiah juga vote yaaa 🤗
Kalian bisa follow Instagram aku @yus_kiz buat lihat visual dan segala perkataan indah yang berkaitan dengan novel ini 😉🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Usermaatre
Oh ayolah Ayah Adam tolong bantu Aludra untuk membuktikan kalo Aludra tidak bersalah...
2022-04-16
0
Ika Sartika
kasian
2022-03-16
0
Evi Triana
bt zergan menyesal thor...biar tau rasa
2022-03-16
1