🌹HAPPY READING🌹
"Keluar Aludra!" ucap Zergan pelan namun tegas.
"Aku tidak akan pergi sebelum kamu percaya, Mas," jawab Aludra kekeuh.
Geram dengan tingkah Aludra yang keras kepala, Zergan bangun dan menyeret kuat lengan Aludra keluar dari kamar. "Aku masih berbaik hati untuk tidak menceraikan mu, Aludra," ucap Zergan tegas menatap tajam Aludra.
Aludra menggeleng mendengar perkataan Zergan. "Jangan lagi katakan itu, Mas. Jatuh talak sang suami jika sudah mengatakan cerai dengan istrinya," ucap Aludra menatap Zergan dengan mata sayu yang sudah berkaca-kaca.
Zergan memalingkan wajahnya menghindari tatapan Aludra. Lelaki itu berbalik untuk memasuki kamar dan menutup pintu dengan kasar.
Aludra memejamkan matanya saat pintu itu tertutup sempurna dan hampir mengenai wajahnya jika dia tidak mundur.
Sentuhan lembut ditangan Aludra membuat wanita itu menoleh. "Zayn disini?" tanya Aludra menyamakan tinggi badannya dengan Zayyan yang berdiri menengadah menatap wanita itu.
Zayn mengangguk. "Papa marah ya, Ma?" tanya Zayn.
Aludra tersenyum dan menggeleng. "Papa tidak marah, Nak. Mama tadi nakal, jadi Papa kasih nasehat. Sama kayak Zayn yang bakal dinasehati Papa kalau nakal," ucap Aludra dengan lembut menjelaskan.
"Menasehati nggak halus banting pintu kan, Ma?" tanya Zayn lagi.
"Pintunya rusak, Nak. Jadi harus dibanting dulu buat nutupnya," ucap Aludra beralasan.
Anak lelaki itu memandang lekat wajah ibunya. Dia melihat bekas air mata di pipi Aludra.
Mama bohong. Mama habis menangis. Batin Zayn berkata.
"Ma," panggil Zayn pelan.
"Iya Nak," jawab Aludra tersenyum lembut.
"Jika nanti Mama pelgi, bawa Zayn, ya. Pak ustad bilang, sulga itu di telapak kaki ibu. Jadi Zayn halus sama Mama telus agal bisa menjaga surganya Zayn," ucap anak itu bijak.
Aludra terdiam mendengar perkataan anaknya karena terkejut. Bagaimana bisa anak usia tiga tahun lebih itu bisa bicara seperti itu?
Aludra tersenyum. Tangan wanita itu terangkat mengusap lembut pipi Zayn. "Mama nggak akan kemana-mana, Nak. Mama akan tetap disini sama kamu dan Papa," ucap Aludra.
"Zayn hanya menganggap kalau Mama pelgi ke pasal atau jalan-jalan, bukannya pelgi jauh, Mama," ucap Zayn yang berhasil membuat Aludra mati kutu. Anaknya ini memang sangat hebat dalam menjebak dengan kata-kata.
Zayn memandangi wajah Mamanya yang nampak bingung dan sendu. Mama benal-benal bohong. Semoga malahnya Papa cepat leda. Batin Zayn berharap.
.....
Malam ini, suasana ruang keluarga nampak heboh karena suara dari aplikasi merah. Zergan dan Zayn nampak asik dengan tontonan pertandingan sepak bola. Tapi tidak bagi Aludra. Wanita itu nampak termenung sambil melihat Zayn dan Zergan yang tiduran di karpet bulu. Sedangkan dia memilih untuk duduk di sofa.
Aku harus bagaimana? Apa aku harus minta bantuan pada Wira? Batin Aludra menerka-nerka jalan apa yang akan dia ambil untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah dalam hal ini. Dia harus meminta bantuan Wira, sekretaris sekaligus asisten pribadi Zergan. Karena dengan begitu, Aludra akan mudah untuk mencari bukti di perusahaan Zergan.
Saat asik dengan kegiatan masing-masing, sebuah suara yang terdengar dari pintu utama mengalihkan pandangan mereka semua.
Zayyan yang melihat kedatangan orang yang dia sayang langsung memeluk wanita itu. "Aunty Lea," teriak Zayyan senang dan langsung berlari memeluk lutut wanita dengan tinggi 183 senti meter itu, tinggi sekali.
Larea Nuria Bailey. Adik kesayangan Zergan yang sangat dijaga oleh lelaki itu. Satu-satunya cucu perempuan keluarga Bailey. Memiliki paras cantik, tubuh idaman bagi semua perempuan, dan rambut yang bergelombang dengan warna kecoklatan. Karena Zayn yang belum bisa menyebut R, jadilah dia memanggil Rea dengan sebutan Lea.
"Ponakan Aunty berat sekali ternyata," ucap Rea menggendong Zayn.
Zayn terkekeh geli saat Rea menggelitik perutnya. "Zayn belat kalena gizi yang cukup dali Mama, Aunty," jawab anak itu sambil menjauhkan tangan Rea dari tubuhnya.
"Baiklah-baiklah. Ini Aunty bawa mainan buat Zayn. Zayn buka di kamar, ya," ucap Rea menurunkan Zayn dan memberikan sebuah paper bag pada anak itu.
Dengan semangat Zayn mengangguk dan langsung berlari menaiki tangga.
"Zayn pelan-pelan, Nak!" teriak Aludra memperingati Zayn.
"Siap Mama!" jawab Zayn dan langsung memperlambat langkah kakinya dan menaiki tangga satu persatu menuju kamarnya.
"Abang," ucap Rea girang memeluk Zergan yang kini sudah duduk di sofa.
Zergan tersenyum lembut dan mengusap lembut rambut Rea. "Tumben kamu kesini? Ada apa? Biasanya kamu tidak mau meninggalkan Mama dan Papa berdua dirumah karena takut punya adik," ucap Zergan yang membuat Rea terkekeh pelan.
"Kangen Abang," cicitnya pelan.
"Tiap hari kita ketemu, Dek. Kamu kerja di kantor Abang kalau lupa," ucap Zergan.
"Oiya, hehe lupa," jawab Rea cengengesan memperlihatkan gigi rapinya pada Zergan.
Kedua orang itu asik bercerita tanpa memperdulikan seorang wanita yang sejak tadi menahan sesak melihat interaksi kedua manusia itu.
Hingga pada akhirnya, Aludra yang harus mengalah. Aludra berdehem menyadarkan kedua orang itu.
"Eh, Kak Alu. Maaf ya Rea manja sama Abang," ucap Rea tak enak dan melepaskan pelukannya pada Zergan.
Aludra tersenyum lembut dan mengangguk. "Rea mau minum apa?" tanya Aludra menawarkan.
"Biar Rea buat sendiri, Kak," ucap wanita itu langsung bangun dan langsung berjalan menuju dapur.
Kini diruang keluarga itu hanya tinggal Zergan dan Aludra yang sama-sama diam.
"Mas," panggil Aludra lembut.
"Diamlah! Jangan bicara yang tidak-tidak tentang adikku!" ucap Zergan tajam.
Aludra hanya tersenyum sedih dan mengangguk. Wanita itu mengalihkan pandangannya untuk menghalau air mata yang siap jatuh.
Lima menit, Rea datang dengan dua gelas jus ditangannya. "Ini buat Abang," ucap Rea memberikan segala jus jeruk kesukaan Zergan. Sedangkan dia meminum jus apel kesukaannya.
"Maaf ya, Kak. Aku nggak tahu kakak suka minuman apa," ucap Rea tak enak pada Aludra.
Aludra hanya mengangguk dan memaksakan senyumnya. Sudah biasa baginya seperti ini. Keluarga Bailey memang menerimanya, tapi tidak dengan sikap keluarga itu yang selalu bersikap dingin padanya. Kecuali sang kepala keluarga Bailey, Adam Bailey yang sangat menyayangi menantunya itu.
Aludra terus memperhatikan Rea dan Zergan yang saling bertukar cerita. Rea dengan nyaman duduk dipangkuan Abangnya. Sedangkan Zergan mengusap lembut rambut adiknya itu dengan sayang.
Aludra? Jangan ditanya lagi. Hatinya sudah sangat sakit terbakar cemburu. Biasanya Zergan tidak seperti ini. Tapi sekarang, lebih tepatnya sejak sebulan yang lalu, semua berubah. Karena Aludra yang sempat mengatakan pada Zergan bahwa Rea bukan wanita kecil lagi, dan tentu Zergan tidak terima itu. Dia semakin menunjukan sikap sayangnya pada Rea. Memperlakukan Rea layaknya anak kecil yang harus sangat disayangi. Apalagi sekarang posisi Aludra sekarang yang bagaikan seorang penjahat bagi Zergan.
Dua jam di kediaman Zergan, akhirnya Rea pamit untuk pulang. Wanita itu pulang setelah menidurkan Zayn yang tadi memang meminta untuk ditemani tidur oleh wanita itu.
Kini, Aludra dan Zergan sudah ada di kamar mereka.
"Mas," panggil Aludra menahan tangan Zergan yang akan pergi ke kamar mandi.
"Kenapa?" tanya Zergan singkat.
"Jagalah batasan ketika bersama Rea, Mas," ucap Aludra lembut.
"Kenapa? Dia adikku. Dan kamu tidak berhak melarang seorang Abang untuk menyayangi adiknya!" ucap Zergan tajam.
"Rea adalah wanita dewasa saat in, Mas. Dia bukan anak kecil lagi. Tidak pantas saja melihat kalian pangkuan seperti itu, Mas. Jangan sampai hal yang tidak-tidak terjadi nanti," ucap Aludra sendu.
"Jangan mengatur kasih sayangku pada adikku, Aludra. Dia lebih berharga dari kamu!" ucap Zergan tajam.
"Ingat Mas, Rea bukan adik kandungmu."
PLAK
"JAGA MULUTMU, ALUDRA!"
........................
Terimakasih sudah mampir di cerita baru ini, semoga kalian suka dan bermanfaat 🤗😉
Jangan lupa like, komen dan kasih hadiah juga vote yaaa 🤗
Kalian bisa follow Instagram aku @yus_kiz buat lihat visual yang berkaitan dengan novel ini 😉🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
zahra
siapa naro bombay disinii
2025-02-24
0
Fida
lanjuttt
2022-07-27
0
Citra Esmi
ih sebel aq di awal aja uda bikin gemessssss.... pengen tinggalin tpi kog penasaran ya
2022-07-15
0