🌹HAPPY READING🌹
"Apa aku boleh izin keluar hari ini?" tanya Aludra takut.
"Kemana? Menemui dia?" tanya Zergan merendahkan.
Aludra menatap Zergan dan menggeleng. "Tidak Mas. Kalau tidak boleh aku tidak akan keluar," jawab Aludra lembut dengan senyum manis untuk suaminya. Meskipun dalam hati, banyak luka yang ternganga lebar meminta untuk di obati.
"Pergilah. Tapi jangan sampai membuat aku malu karena sikap rendah mu diluaran sana," ucap Zergan tajam menatap Aludra yang senantiasa menampilkan senyum lembut dari wajahnya pada Zergan.
"Aku tidak akan melakukan sesuatu yang memalukan untuk suamiku, Mas," jawab Aludra sambil mengulurkan tangannya untuk menyalami Zergan.
"Semoga saja," cuek Zergan dan berlalu pergi sambil membawa rantang ke luar rumah.
Aludra memandangi tangannya yang masih menggantung di udara. "Tenanglah. Nanti tanganmu ini akan kembali menjadi tangan yang paling disukai oleh Mas Zergan," ucap Aludra meyakinkan dirinya sendiri.
Tidak ingin terlalu larut dalam kesedihannya, Aludra segera berbalik dan menaiki tangga untuk menuju kamar Zayn.
Saat sampai di kamar Zayn, Aludra melihat anaknya yang sudah duduk di atas kasur dengan tangan mengucek kedua matanya.
"Anak Mama sudah bangun ternyata," ucap Aludra berjalan mendekat dan mengecup seluruh wajah Zayn yang nampak sangat tampan. Cetakan suaminya saat kecil yang sangat sempurna.
"Mama," panggil Zayn serak dengan suara khas bangun tidurnya.
"Kenapa Nak?" tanya Aludra lembut.
Zayn menggeleng. Anak itu memeluk erat tubuh Aludra seolah-olah takut jika Mamanya akan pergi jauh.
"Anak Mama manja sekali hari ini ya," ucap Aludra.
"Mau mandi, Ma," ucap Zayn dengan masih memeluk Aludra.
Aludra mengangguk. "Ayo kita mandi," ucap Aludra sambil menggendong Zayn di depan dan membawa anak itu ke kamar mandi.
Zayn tanpa banyak kata hanya diam saat dimandikan oleh Aludra. Anak itu terus saja memandangi wajah Mamanya yang nampak sangat cantik dan teduh. .
"Kenapa mandang Mama terus dari tadi, Nak?" tanya Aludra sambil memakaikan sampo pada rambut Zayn.
Anak yang sudah dipenuhi busa itu hanya menggeleng dan tersenyum. "Mama adalah satu-satunya wanita yang akan jadi latu di lumah," ucap Zayn tiba-tiba yang membuat pergerakan Aludra terhenti.
"Kenapa bicara seperti itu, Nak?" tanya Aludra.
Zayn menggeleng. Anak itu kembali tersenyum dan menampakkan gigi putihnya. "Kapan Zayn sekolah, Ma?" tanya Zayn.
"Sabar dulu, Nak. Kamu itu masih jalan empat tahun loh," jawab Aludra.
"Tapi Bima masih sebesar Zayn udah sekolah," jawabnya cemberut menyebut teman kompleknya.
"Zayn mau sekolah juga?"
Dengan antusias anak itu mengangguk.
"Nanti Mama akan bicarakan dengan Papa, ya. Kalau Papa izinkan, Zayn akan sekolah," ucap Aludra.
"Nanti bial Zayn bantu bujuk Papa," tambah anak itu semangat dengan senyum lebarnya.
Aludra ikut tersenyum melihat Zayn. Apapun akan wanita itu lakukan untuk kebahagiaan anaknya. Aludra akan segera membuktikan semuanya bahwa dia tidak bersalah atas apa yang dituduhkan pada dirinya.
.....
Sesuai perkataannya tadi pagi, Aludra saat ini sedang berada di dalam taksi untuk menuju suatu tempat. Dia menitipkan Zayn pada bibi yang ada dirumah. Pembantu dirumah Aludra memang akan datang pukul delapan dan akan pulang pukul lima sore. Beruntung Zayn sangat penurut dan dengan senang hati anak itu tinggal di rumah. Karena dengan begitu, dia bisa bermain dengan leluasa.
Lima belas menit, taksi yang Aludra tumpangi sampai di depan sebuah gedung tinggi dengan nama besar di depannya. AluZer Group berdiri tinggi menjulang di depan Aludra saat ini.
Ya, Aludra saat ini sampai di perusahaan milik suaminya sendiri. Karena cintanya Zergan pada Aludra, nama wanita itu disematkan sebagai nama perusahaanya sendiri. Dan itu baru diganti lima tahu yang lalu saat mereka masih berpacaran.
Aludra tersenyum sendu mengingat kenangan dulu. Betapa Zergan begitu menyayanginya. "Sebentar lagi semuanya akan kembali seperti dulu," gumamnya yakin.
Aludra berjalan memasuki gedung itu. Saat kakinya baru saja memasuki lobi, wanita itu sudah mendapat senyum hangat dari para karyawan Zergan. Banyak yang memuji Aludra karena kecantikan dan kesederhanaan wanita itu. Aludra membalas sapaan dan senyuman para karyawan dengan tulus dan lembut.
Kaki Aludra melangkah memasuki lift. Dia menekan tombol Empat puluh lima yang menjadi tujuannya.
Ting.
Lift berbunyi. Aludra melangkah keluar dan sampai di lantai tertinggi gedung itu. Mata Aludra menatap pintu ruangan CEO yang dia yakin sedang ada suaminya bekerja disana.
Namun bukan kesana tujuan Aludra. Dia melangkahkan kakinya dengan berlainan arah menuju ruangan Wira. Asisten pribadi Zergan. Ruangan Wira berada di sebelah ruangan Zergan dan berhadapan dengan ruangan Rea. Adik Zergan yang juga bekerja sebagai sekretaris lelaki itu.
Aludra mengetuk pintu ruangan Wira. Tanpa menunggu lama, terdengar suara yang memintanya untuk masuk.
"Selamat pagi, Wira," ucap Aludra saat sudah masuk dan menutup pintu kembali.
Wira yang tadi fokus dengan laptopnya mengangkat kepala. Lelaki itu sedikit terkejut melihat istri dari atasannya berada di ruangannya.
"Nyonya Aludra," ucap Wira hormat dan sopan pada Aludra.
Aludra tersenyum dan mengangguk.
"Duduklah, Nyonya. Apa Tuan tau kalau Nyonya kesini?" tanya Wira.
Aludra menggeleng. Dan hal itu sontak membuat mata Wira membulat sempurna. "Lebih baik beritahu Tuan dulu, Nyonya," ucap Wira khawatir. Karena Zergan adalah orang yang sangat posesif pada Aludra. Aludra berpapasan dengan lelaki saja dia akan marah, apalagi ini satu ruangan. Bisa habis dirinya nanti.
Aludra tersenyum mengerti akan kekhawatiran Wira. "Tidak apa-apa, Wira. Aku kesini ingin meminta bantuan mu," ucap Aludra lembut.
"Bantuan?" tanya Wira.
Aludra mengangguk. "Aku mau kau membantuku untuk meminta rekaman CCTV ruangan suamiku tanggal tiga belas Februari saat jam makan siang," ucap Aludra memasang penuh permohonan pada Wira.
"Apa tuan masih menuduh anda soal kejadian itu, Nyonya?" tanya Wira hati-hati.
Aludra mengangguk. "Aku ingin membuktikan bahwa aku tidak bersalah, Wira," ucap Aludra pelan.
Wira mengambil nafas banyak. "Tapi waktu itu kita semua sudah melihat rekaman CCTV ruangan Tuan Zergan, Nyonya. Dan Nyonya tahu apa isi rekaman itu, bukan?" tanya Wira hati-hati karena takut akan menyinggung Aludra.
Aludra mengangguk. "Bukan itu yang sebenarnya terjadi, Wira. Rekaman itu sudah di rekayasa," ucap Aludra yakin.
"Rekayasa?" beo Wira.
Aludra mengangguk. "Wanita itu memang aku. Tapi buk. itu yang sebenarnya terjadi," jawab Aludra sedih.
"Apa Nyonya yakin?" tanya Wira lagi.
"Sangat yakin, Wira. Apa kau bisa membantuku?" tanya Aludra lagi.
Wira menghela nafas pelan. "Akan sangat sulit berurusan dengan tim kemanan yang menjaga sistem perusahaan. Tapi aku akan mencobanya, Nyonya," jawab Wira.
"Tapi kau adalah asisten suamiku. Orang kepercayaannya, Wira."
"Kemanan sistem perusahaan tidak mengenal jauh dan dekatnya hubungan siapapun, Nyonya," jawab Wira.
Bahu Aludra turun lemah mendengar perkataan Wira. Pasti akan sangat sulit untuknya. Tapi hanya ini jalan yang bisa dia lakukan untuk membuktikan bahwa dirinya tak bersalah.
"Tapi tenanglah, Nyonya. Aku akan membantumu," ucap Wira.
Aludra tersenyum dan mengangguk. Meskipun hatinya kini ragu, tapi masih ada harapan dalam setiap langkahnya. "Aku sangat berterimakasih, Wira," ucap Aludra tulus.
Wira mengangguk. "Saya akan membantu anda semampu saya, Nyonya. Jika memang bukan anda pelakunya, berarti ada orang lain yang berkhianat pada Tuan," ucap Wira yang dianggukki oleh Aludra.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, Aludra keluar dari ruangan Wira. Setelah menutup pintu kembali dan berbalik, Aludra dikagetkan dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.
"A-Ayah."
..................
Terimakasih sudah mampir di cerita baru ini, semoga kalian suka dan bermanfaat 🤗😉
Jangan lupa like, komen dan kasih hadiah juga vote yaaa 🤗
Kalian bisa follow Instagram aku @yus_kiz buat lihat visual dan segala perkataan indah yang berkaitan dengan novel ini 😉🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Usermaatre
Berada di posisinya Aludra emang sangat menyakitkan ya.. Semoga semua segara terungkap siapa dibalik kesalahan pahaman yg emang disengaja biar Zergan dan Aludra berpisah..
2022-04-16
0
Ika Sartika
lanjut
2022-03-16
0
Tri Widayanti
Semoga cpt terkuak
2022-03-16
0