Akhirnya Cinta Itu Hadir

Akhirnya Cinta Itu Hadir

Hari Pertama Masuk Kantor

Hari Senin jam 06 pagi di jalanan ibu kota sudah cukup ramai. Para pekerja kantoran dan pabrik sdh mulai keluar rumah menuju tempat kerjanya. Mereka berlomba dgn kemacetan jalan raya, dan polusi udara pun sudah mulai terlihat.

Ya inilah ibu kota.

Andika masih bersiap-siap merapihkan baju kemejanya, menyisir rambutnya di depan cermin di kamar kostnya.

Hari pertama masuk kerja tidak boleh terlambat, lebih baik datang lebih awal , gak masalah walau 1 jam lebih awal nyampe kantor. Pikir Andika

Ia segera meraih HP nya dan membuka aplikasi OJOL memesan ojek. Naik ojek memang akan lebih cepat sampai di kantornya dari pada menggunakan bis atau taksi. Dia sudah mencobanya 3 hari yang lalu saat pertama kali datang ke tempat kostnya, perlu sekitar 20 menit untuk sampai ke tempat kerjanya kalau jalanan lancar.

Andika keluar dari kamar, dia menunggu ojek di luar pagar rumah kostnya.

Masih jam 06.30, masih banyak waktu, tapi gak apa-apa lah, sudah terlanjur pesan ojek.

Dan 5 menit kemudian ojek pun datang.

Ojek yang membawa Andika melaju menyusuri keramaian jalan pusat kota. Jalanan tampak lebih padat dari hari biasanya, ya hari ini hari Senin, hari pertama mengawali aktivitas setelah hari libur dalam satu pekan. Beberapa kali ojek itu berhenti di lampu merah.

"Bang gedungnya yang sebelah kanan itu ya, nanti muter di depan sana." kata Andika kepada abang ojek.

Sudah terlihat Tulisan "Menara Satria" di atas gedung yang paling tinggi.

"Alhamdulillah nyampe" ujar Andika sambil mengeluarkan uang 30 ribu rupiah. "Ambil aja kembaliannya bang"

"Ah iya mas, terima kasih banyak " jawab abang ojek. Hmm.... banyak sekali lebihnya, lumayan. Gumamnya.

Kemudian melajukan motornya meninggalkan Andika.

Andika berjalan menuju kantornya, memasuki lobi. Di dalam gedung tersebut masih tampak sepi, hanya terlihat 1 orang security sedang berdiri di dekat meja customer service. Ya sekarang masih jam 07, sementara jam masuk kantor jam 09.

Security tersebut menghampiri Andika.

"Selamat pagi mas, maaf mau bertemu siapa?" Security tersebut belum mengenali Andika sebagai karyawan disana karena tidak menggunakan id card yang digunakan oleh karyawan di perusahaan ini.

"Maaf pa saya pegawai baru, sy di bagian rancang bangunan. Saya diminta masuk hari ini untuk bertemu dengan HRD jam 09." Jawab Andika.

" Oh maaf mas saya tidak mengenali anda. Silahkan langsung ke lantai 10 saja, sebaiknya nunggu disana, hanya mungkin staf HRD belum ada yang datang, mas bisa nunggu di ruang tunggu, disana nanti ada petugas security." Petugas security mengarahkan Andika menuju lift.

"Oh ya pa kalau mushola disebelah mana ya?"

Sambil nunggu lebih baik sholat Dhuha saja dulu. Pikir Andika

"Di lantai 10 juga mas, keluar lift ke arah kanan paling ujung, silahkan". Security mempersilahlan masuk ke dalam lift.

"Terima kasih banyak pa" ujar Andika sambil menganggukan kepalanya.

Lantai 10. Andika keluar dari lift langsung menuju ke arah mushola. Sepi tidak ada orang. Langsung mengambil wudhu dan shalat dhuha 4 rakaat.

Tiba- tiba teringat ibunya. Andika mengeluarkan Hp dari tasnya, sambil masih duduk di karpet mushola dia menelfon ibunya yang berada di kota kembang. Sebelumnya Andika tinggal bersama ibunya dan kedua adiknya di kota kembang. Baru 3 hari yang lalu pindah ke ibu kota karena pekerjaannya.

Hub telfon tersambung.

"Assalamualaikum, Dika gimana kabarmu?"

"Waalaikumsalam Bu, alhamdulilllah Dika sehat Bu, Ibu gimana, sama siapa di rumah?" tanya Dika.

"Ibu baik-baik saja nak, Ibu sama Dita, dia belum berangkat kuliah. Kamu belum berangkat kerja?"

"Dika sudah nyampe di kantor Bu, ni lagi nunggu mau ketemu bagian HRD dulu, baru selesai sholat dhuha di mushola. Kangen sama Ibu, padahal baru 3 hari gak ketemu Ibu...he..he...Ibu jaga kesehatan yah, jangan lupa obatnya diminum rutin." ujar Dika.

Belakangan ini kesehatan ibunya sedikit menurun, sering mengeluh pusing dan tekanan darahnya tinggi.

" Iya Nak....kamu juga baik-baik disana, jangan lupa sholat wajibnya tepat waktu, jangan tinggalkan shalat tahajud dan dhuha, ibu akan mendoakan terus supaya kerjaanmu lancar."

" Iya Bu, terima kasih. Oh ya Bu , sudah dulu yah, sepertinya karyawan lain sudah mulai pada datang. Dika mau menghadap HRD dulu. Salam buat Dita dan Adit ya bu." Dika melihat petugas cleaning service masuk akan membersihkan mushola.

"Ya nak, hati-hati yah."

"Assalamualaikum Bu."

"Waalaikumsalam."

Andika keluar dari mushola menuju ruang HRD. Tampak pegawai sudah mulai berdatangan, sepertinya di lantai 10 ini ada beberapa bagian divisi yang berbeda, beda ruangan dan beda pintu masuk. Andika berjalan menuju ruangan bertuliskan HRD . Setelah masuk dia menghampiri meja dan sudah ada petugasnya disana, seorang wanita, masih muda, penampilannya sangat rapih dengan baju kerjanya. Mungkin itu sekretaris khusus atau staf administrasi bagian HRD. Andika masih ingat wanita itu yang mengantarnya dan membawa berkas lamarannya ke Kepala Divisi HRD saat wawancara 1 minggu yang lalu.

"Selamat pagi Mba" sapa Andika

" Selamat pagi, oh ya ini Pa Andika yah, selamat datang Pak, tadi Pak Syahrul menghubungi saya, beliau masih di jalan menuju kantor, Pak Andika dipersilahkan menunggu di ruang tamu, mari saya antar."

Wanita itu mengantar Andika ke ruang tamu yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk ruang HRD.

"Silahkan duduk pa, oh ya pa sebelumnya perkenalkan sy Wina sekretaris Pak Syahrul, dan maaf saya memanggil dengan sebutan Pak Andika karena disini semua pegawai dipanggil dengan sebutan bapa ibu."

Sebenarnya cocoknya dipanggil mas Andika, kan masih muda, cakep lagi. Gumam Wina

"Oh iya gak apa-apa, saya paham ko, ini kan lingkungan kerja, malah jadi lebih saling menghargai. Jadi sy manggilnya juga Bu Wina yah. " Ujar Andika sambil tersenyum.

" he...he...iya Pak Andika. Silahkan duduk Pak, maaf saya tinggal dulu."

" Silahkan Bu Wina."

Dua puluh menit kemudian pa Syahrul memasuki ruang HRD. Sekretarisnya yang sedang duduk di meja kerjanya langsung berdiri.

"Selamat pagi Pak, Pa Andika sudah menunggu di ruang tamu."

"Siapkan draft kontrak kerjanya, dan ajak masuk ke ruangan saya."

"Baik Pak."

Tak lama kemudian Andika masuk ke ruangan Pa Syahrul.

"Assalamualaikum, selamat pagi Pak." Sapa

Andika

"Waalaikumsalam, silahkan Pak Andika, silahkan duduk," Pak Syahrul mempersilahkan Andika duduk di kursi di depan mejanya.

"Terima kasih Pak"

Suara HP berdering, pa Syahrul melihat ke HP diatas meja dan mengecek siapa yang menghubunginya.

" Sebentar yah pak Presdir telfon."

"Silahkan Pak."

Andika berusaha duduk tenang, tp kenapa jantungnya jadi berdetak lebih kencang, sekarang kan bukan wawancara lagi, dia sudah diterima bekerja di perusahaan ini. Dia menarik nafas panjang sambil berdzikir di dalam hatinya.

bersambung

Terpopuler

Comments

Vincar

Vincar

menarik

2023-03-18

1

Subri Nemer

Subri Nemer

lanjut thor semangat ya.

2022-09-01

0

Nur Hayati

Nur Hayati

aku mampir thor 🥰

2022-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Masuk Kantor
2 Kontrak Kerja
3 Perkenalan dengan Bos
4 Pusat Perhatian
5 Ibu
6 Mirip Seseorang
7 Riana
8 Bertemu Presdir
9 Pesan Ibu
10 Bolehkah Berharap?
11 Menghadap Presdir
12 Keharuan di Ruang Presdir
13 Putri Presdir
14 Gosip
15 Perasaan Marsya
16 Jawaban Andika
17 Tugas Baru
18 Pamit
19 Firasat
20 Pulang
21 Tak Ingin Kehilangan
22 Ikhlas
23 Berpisah
24 Kembali ke Ibu Kota
25 Makan Siang dengan Presdir
26 Lamaran
27 Tidak Ingin Salah Pilih
28 Pertemuan Tidak Sengaja
29 Menentukan Pilihan
30 Tidak terima
31 Maafkan
32 Dia laki-laki itu
33 Membatalkan Perjodohan
34 Mau Menikah
35 Pernikahan dalam Mimpi
36 Persiapan Pernikahan
37 Akhirnya Menikah
38 Malam Pertama
39 Telfon dari Cinta
40 Membencimu
41 Hanya Berharap
42 Ingin Bebas dari Pengawasan
43 Pindahan
44 Tidak Ada Kesepakatan Pernikahan
45 Tidak Akan Melepasmu
46 Kedatangan Erick
47 Tiga Wanita yang Akan Patah Hati
48 Laki-laki yang Perhatian
49 Merepotkan.....Tidak Mengapa
50 Sudah Jadi Mahram
51 Dia Istriku
52 Dua Bidadari
53 Jatuh dalam Pelukan
54 Diamond Ring
55 Siapa Riana?
56 Mencuri Kesempatan
57 Lamaran Taaruf
58 Sisi Lain Andika
59 Surprise
60 Khawatir Juga
61 Maafkan Bila Ada Salah
62 Dua Wanita yang Cemburu
63 Mario
64 Ada yang Rindu
65 Like Mother Like Daughter
66 Melepas Kangen
67 Family Gathering
68 Family Gathering 2
69 Family Gathering 3
70 Sakit Membawa Berkah
71 Dekat Terasa Jauh
72 Aku Istrinya
73 Musnahlah Harapan
74 Tetap Berteman
75 Apa Cemburu?
76 Drama Apa Lagi ?
77 Sebel
78 Training ke 1
79 Training ke 2
80 Training Plus
81 Kami Suami Istri
82 Malam Ini
83 Satu Minggu Lagi
84 Kecewa
85 Maafkan Aku.
86 Keputusan Karina
87 Akhirnya......
88 Olah Raga Pagi
89 Selalu Ingat Kamu
90 Ok. It's Over
91 Clear
92 Istri Sholehah
93 Kecurigaan Erick
94 Kejutan untuk Erick
95 Sistem Kalender
96 Persiapan Resepsi
97 Cemburu Lagi
98 Laki-laki Penolong
99 Hari yang Heboh
100 Resepsi
101 Resepsi 2
102 Masih Acara Resepsi
103 Resepsi.....Bertemu Lagi
104 It's Never too Late for Honeymoon
105 Ana Uhibbuka Fillah
106 Misi Mario
107 Upaya PDKT
108 Masih Honeymoon
109 Memaksakan Kehendak.
110 Ditembak di siang hari
111 Kita Berteman
112 Ide Gila Vano
113 Mami Baru Dita
114 Orange Juice Memabukan
115 Please Forgive Me
116 Perjalanan Cinta 1
117 Perjalanan Cinta 2
118 Perjalanan Cinta 3
119 Perjalanan Cinta di Baitullah
120 Perjalanan Cinta di Baitullah 2
121 Perjalanan Cinta di Baitullah 3
122 Makin Cinta
123 Saat Kepulangan
124 Tiba dii Tanah Air
125 Sementara Berjauhan
126 Jauh Di Mata Dekat Di Doa
127 Melepas Rindu
128 Melihatnya
129 Kenapa Aku Kecewa?
130 You are The Reason
131 Kita Memang Berteman
132 Ada Apa dengan Karina?
133 Positif Hamil
134 Dita...Dita...Dita.....
135 Pertemuan Tak Terduga
136 Adik Kelas
137 Kami Hanya Teman
138 Taaruf ? Aku belum siap.
139 Mau Kan Aku Jadi Imamnya?
140 Aku Akan Menunggumu
141 Nengok Debay?
142 Insaf, Taubat
143 Tamu Jauh
144 Bertemu Juga
145 Curhatan Adik Kakak Ipar
146 Mau lahir?
147 Tidak Ada yang Kebetulan
148 My Princes
149 Minta ijin
150 Akhirnya Bertemu
151 Kekhawatiran Mama Ambar
152 Penasaran
153 Islah
154 Bimbang
155 Jawaban Dita
156 Menuju Taaruf
157 Bimbang Lagi
158 Saya Tunggu Kedatanganmu
159 Khitbah
160 Lebih Cepat Lebih Baik
161 Rahasia yang Terungkap
162 Rahasia Yang Terungkap (2)
163 Dibalik Rahasia yang Terungkap Pintu Maaf Selalu Terbuka
164 Dreams Come True
165 Bonus Chapter 1
166 Bonus Chapter 2. Memilikimu Seutuhnya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Hari Pertama Masuk Kantor
2
Kontrak Kerja
3
Perkenalan dengan Bos
4
Pusat Perhatian
5
Ibu
6
Mirip Seseorang
7
Riana
8
Bertemu Presdir
9
Pesan Ibu
10
Bolehkah Berharap?
11
Menghadap Presdir
12
Keharuan di Ruang Presdir
13
Putri Presdir
14
Gosip
15
Perasaan Marsya
16
Jawaban Andika
17
Tugas Baru
18
Pamit
19
Firasat
20
Pulang
21
Tak Ingin Kehilangan
22
Ikhlas
23
Berpisah
24
Kembali ke Ibu Kota
25
Makan Siang dengan Presdir
26
Lamaran
27
Tidak Ingin Salah Pilih
28
Pertemuan Tidak Sengaja
29
Menentukan Pilihan
30
Tidak terima
31
Maafkan
32
Dia laki-laki itu
33
Membatalkan Perjodohan
34
Mau Menikah
35
Pernikahan dalam Mimpi
36
Persiapan Pernikahan
37
Akhirnya Menikah
38
Malam Pertama
39
Telfon dari Cinta
40
Membencimu
41
Hanya Berharap
42
Ingin Bebas dari Pengawasan
43
Pindahan
44
Tidak Ada Kesepakatan Pernikahan
45
Tidak Akan Melepasmu
46
Kedatangan Erick
47
Tiga Wanita yang Akan Patah Hati
48
Laki-laki yang Perhatian
49
Merepotkan.....Tidak Mengapa
50
Sudah Jadi Mahram
51
Dia Istriku
52
Dua Bidadari
53
Jatuh dalam Pelukan
54
Diamond Ring
55
Siapa Riana?
56
Mencuri Kesempatan
57
Lamaran Taaruf
58
Sisi Lain Andika
59
Surprise
60
Khawatir Juga
61
Maafkan Bila Ada Salah
62
Dua Wanita yang Cemburu
63
Mario
64
Ada yang Rindu
65
Like Mother Like Daughter
66
Melepas Kangen
67
Family Gathering
68
Family Gathering 2
69
Family Gathering 3
70
Sakit Membawa Berkah
71
Dekat Terasa Jauh
72
Aku Istrinya
73
Musnahlah Harapan
74
Tetap Berteman
75
Apa Cemburu?
76
Drama Apa Lagi ?
77
Sebel
78
Training ke 1
79
Training ke 2
80
Training Plus
81
Kami Suami Istri
82
Malam Ini
83
Satu Minggu Lagi
84
Kecewa
85
Maafkan Aku.
86
Keputusan Karina
87
Akhirnya......
88
Olah Raga Pagi
89
Selalu Ingat Kamu
90
Ok. It's Over
91
Clear
92
Istri Sholehah
93
Kecurigaan Erick
94
Kejutan untuk Erick
95
Sistem Kalender
96
Persiapan Resepsi
97
Cemburu Lagi
98
Laki-laki Penolong
99
Hari yang Heboh
100
Resepsi
101
Resepsi 2
102
Masih Acara Resepsi
103
Resepsi.....Bertemu Lagi
104
It's Never too Late for Honeymoon
105
Ana Uhibbuka Fillah
106
Misi Mario
107
Upaya PDKT
108
Masih Honeymoon
109
Memaksakan Kehendak.
110
Ditembak di siang hari
111
Kita Berteman
112
Ide Gila Vano
113
Mami Baru Dita
114
Orange Juice Memabukan
115
Please Forgive Me
116
Perjalanan Cinta 1
117
Perjalanan Cinta 2
118
Perjalanan Cinta 3
119
Perjalanan Cinta di Baitullah
120
Perjalanan Cinta di Baitullah 2
121
Perjalanan Cinta di Baitullah 3
122
Makin Cinta
123
Saat Kepulangan
124
Tiba dii Tanah Air
125
Sementara Berjauhan
126
Jauh Di Mata Dekat Di Doa
127
Melepas Rindu
128
Melihatnya
129
Kenapa Aku Kecewa?
130
You are The Reason
131
Kita Memang Berteman
132
Ada Apa dengan Karina?
133
Positif Hamil
134
Dita...Dita...Dita.....
135
Pertemuan Tak Terduga
136
Adik Kelas
137
Kami Hanya Teman
138
Taaruf ? Aku belum siap.
139
Mau Kan Aku Jadi Imamnya?
140
Aku Akan Menunggumu
141
Nengok Debay?
142
Insaf, Taubat
143
Tamu Jauh
144
Bertemu Juga
145
Curhatan Adik Kakak Ipar
146
Mau lahir?
147
Tidak Ada yang Kebetulan
148
My Princes
149
Minta ijin
150
Akhirnya Bertemu
151
Kekhawatiran Mama Ambar
152
Penasaran
153
Islah
154
Bimbang
155
Jawaban Dita
156
Menuju Taaruf
157
Bimbang Lagi
158
Saya Tunggu Kedatanganmu
159
Khitbah
160
Lebih Cepat Lebih Baik
161
Rahasia yang Terungkap
162
Rahasia Yang Terungkap (2)
163
Dibalik Rahasia yang Terungkap Pintu Maaf Selalu Terbuka
164
Dreams Come True
165
Bonus Chapter 1
166
Bonus Chapter 2. Memilikimu Seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!