Setelah kepergian bik sumi dan bik narti, Alena menggulung asal rambut panjangnya agar tidak mengganggu nya saat masak.
Lalu Alena mulai membuat menu sarapan untuk keluarga barunya.
Karna para anggota keluarga ini lebih suka sarapan roti jadi Alena membuat avocado toats, pancake pisang dan french toats kacang susu.
Setelah hampir satu jam memasak akhirnya ketiga menu itu sudah jadi.
Saat Alena menghidangkan mesakannya di meja makan, Tuan Hendrawan dan Nyonya Sarah turun dari tangga dan melihat Alena menghidangkan makanan.
"Lho sayang kenapa kamu yang ngerjain semua ini?" Tanya Nyonya Sarah.
"Nggak papak kok mah kebetulan selain Alena hobi ngedisain baju Alena juga hobi masak, karna dulu almarhum ibuk suka ngajakin Alena masak di rumah" Terang Alena.
"Jadi ini semua kamu yang bikin sayang" tanya nyonya Sarah lagi pada menantu barunya itu.
"Iya mah semoga mamah, papah dan Akbi suka nanti" kata Alena.
"Pasti dong kita semua pasti suka, dilihat aja udah kelihatan enak banget gini kok, emang kita nggak salah pilihin istri buat Akbi ya pah, Alena emang istri paling sempurna untuk Akbi" kata nyonya Sarah memuji Alena.
"Iya dong mah, pilihan papah emang paling best" kata tuan Hendrawan dengan mengacungkan ibu jarinya.
"Ah papah sama mamah bisa aja, Alena bisa besar kepala nanti, lagian Alena itu masih jauh dari kata sempurna mah" kata Alena merendah.
Saat mereka sedang berbincang, Akbi datang dari dari arah belakang dengan menggunakan setelan jas dan kemeja kantor yang di pilihkan Alena tadi.
Sebenarnya dia agak merasa aneh Alena masih mau menyiapkan pakaian nya, tapi meski pun begitu dia tetap memakainya karena dia mau menghargai apa yang dilakukan Alena lagi pula selera Alena juga bagus menurut akbi.
Akbi berjalan menuju meja makan sebelum menarik kursinya untuk duduk Akbi menyapa kedua oplang tuanya.
"Pagi mah, pah" sapa Akbi.
"Pagi Bi" kata sang mamah sedangkan papanya hanya menganggukkan kepalanya.
"Lihat deh Akbi ini semua itu istri kamu yang masak lho, hebat banget kan dia" kata sang mama dengan antusias.
Akbi melirik Alena yang sedang tersenyum kearahnya jujur sebenarnya senyum Alena itu sangat manis di mata Akbi tapi lagi lagi dia menggeleng untuk menyangkal pikirannya tadi.
"Ka mu kenapa Bi" tanya Alena karena melihat Akbi menggelengkan kepalanya.
"E...enggak papa ko, aku nggak kenapa napa, ya udah mending kita sarapan dulu" kata Akbi mengalihkan pembicaraan.
"Kamu mau yang mana biar aku yang ambilkan" tawar Alena.
Avocado toast aja" jawab Akbi, lalu Alena dengan sigap mengambilkan apa yang di sebutkan Akbi tadi dan menaruh nya di piring Akbi.
Lalu Akbi mengambil garpu dan pisau untuk makan, saat dia memasukkan potongan avocado toach kedalam mulut nya dia langsung tertegun karna rasanya sangat enak dan terasa sangat pas di lidah nya.
Begitupun dengan tuan Hendrawan dan nyonya Sarah saat mencoba masakan pertama menantun mereka di rumah ini.
"Wah,,,,, masakan kamu enak banget sayang benar kan Bi?" tanya nyonya Sarah pada putranya.
"Biasa aja mah" kata Akbi, walau dia merasa masakan istrinya memang sangat enak, tapi dia terlalu gengsi untuk memuji masakan alena alhasil dia hanya menjawab 'biasa saja'.
Padahal sedari dltadi mulutnya tidak pernah berhenti mengunyah, bahkan kini dia mengambil franc toach kacang susu yang sedari tadi menggoda untuk di makan.
"Biasa aja gimana maksud kamu, lawong kamu aja sampai nambah gitu dibilang biasa aja" kata mamahnya ketus.
Kata kata sang mamah langsung membuat Akbi mati kutu tidak bisa membantah lagi ucapan sang mamah.
Saat semua sudah selesai sarapan tuan Hendrawan ingin mengucapkan hal penting pada semua orang.
"Papah mau bilang sama kalian kalau Minggu depan kalian akan melangsungkan resepsi pernikahan" kata tuan Hendrawan.
Mata Akbi dan Alena langsung membulat mereka sama sama terkejut tapi detik berikutnya Alena tersenyum.
Sedangkan Akbi dia jadi salah tingkah, dia harus bicara pada papanya agar rencana resepsi ini batal, karena jika sampai di adakan resepsi maka otomatis kekasihnya akan tau kalau dia sudah menikah, dan dia masih belum menemukan cara untuk mengatasi kemarahan kekasih nya.
"Tapi apa nggak terlalu cepat ya pah, satu Minggu itu waktu yang cepat lho pah" kata Akbi coba bernekosiasi dengan papanya.
"Malah semakin cepat semakin baik, papa mau semua orang tau kalau kalian sekarang sudah resmi menikah " kata papanya.
"Tapi gimana soal persiapan nya pah, mana bisa bikin pesta resepsi dalam waktu satu Minggu" jawab Akbi tetap berusaha bernegosiasi.
"Kalau masalah itu kamu tenang aja pokoknya kamu dan Alena tinggal beres aja nanti"
"Tapi pah papa juga belum tanya Alena kan dia kan masih dalam suasana berduka pa" kata Akbi menoleh pada Alena, dia pun memberi isyarat pada Alena untuk menolak keinginan papanya tapi yang terjadi Alena malah mengangguk dan meng iyakan kemauan mertuanya.
Sebenarnya Alena tau kalau Akbi memberinya kode untuk menolak mertuanya tapi dia sengaja mengatakan iya agar semua orang tau kalau mereka sudah menikah.
Kalau orang orang tau dia dan Akbi telah sudah menikah maka otomatis kekasih suaminya juga akan tau dan dia berharap setelah kekasih Akbi tau kalau Akbi sudah menikah maka dia tidak akan Meu berhubungan lagi dengan Akbi.
Akhirnya setelah semua orang setuju Akbi pun pasrah dan ikut menyetujui rencana resepsi itu.
**********
Ketelah pembicaraan masalah resepsi selasai tuan Hendrawan dan Akbi bangkit dari duduk nya dan bersiap berangkat ke kantor.
Saat Akbi hendak membuka pintu mobil Alena memanggil nama Akbi dari belakang.
"Akbi ,,,,,,,,tunggu" kata Alena.
Akbi pun menoleh pada alena, dia tidak jadi membuka mobil.
"Ada apa lagi heh" tanya Akbi pada Alena.
"Ada yang kelupaan" setelah mengucapkan itu Alena segera meraih kedua tangan Akbi dan mencium punggung angan.
Akbi jadi kembali tertegun dengan sikap Alena, dia sangat bingung dengan sikap Alena yang masih tetap bersikap baik padanya setalah apa yang di ucapkan ya pada Alena.
Dia pikir Alena akan langsung marah dan benci padanya, tapi Alena malah bersikap seolah tidak terjadi apapun semalam, dua bersikap seperti istri yang sangat mencintai suami nya.
"Akbi hei" kata Alena melambaikan tangannya ke arah ku.
"Eh iya ada apa" tanyaku cukup kaget.
"Kamu nggak jadi berangkat ke kantor?"tanya Alena.
"J,,,,jadilah ini juga baru mau berangkat" kata Akbi sedikit terbata karna gugup ketahuan sedang melamun.
"Ya udah hati hati di jalan,,,,,,,dah........"
Kata Alena dengan melambaikan tangannya.
Sedangkan aku melajukan mobilku menuju kantor.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
IFON BATUATA
awal cerita yg bagus
2022-06-03
1
gegechan (ig:@aboutgege_)
nahlohh akbi harusnya kamu bersyukur tauu punya istri kek Alena
2022-05-30
1
Aumy Re
mampir baca thor
salam di batas cakrawala
2022-04-30
1