Setelah kurang lebih 30 menit, Akbi keluar dari kamar mandi saat akan mengambil pakaian ternyata dia melihat Alena telah menyiapkan piama tidur untuk di pakai suaminya.
Setalah memakai baju yang di pilihkan Alena, Akbi keluar dari walk in closed dan melihat Alena sedang menata makanan di meja sofa yang ada di kamar.
Alena mendengar langkah kaki Akbi dan menoleh pada Akbi dia bersunyum melihat Akbi mengenakan pakaian yang di pilihkan nya.
"Kamu sudah selesai mandi? ayo makan dulu, mumpung masih hangat" kata Alena mengajak Akbi makan.
"Iya" jawab Akbi singkat.
Setelah selesai makan Alena merapikan piring dan gelas kotor dan membawanya ke dapur, saat Alena sedang mencuci piringnya dari bekang ada mbok Narti datang dak mencegah Alena.
"Non biar bibik aja non yang nyuci piringnya" kata bijak Narti merasa tidak enak.
"Nggak papak kok bik, lagian ini juga udah mau selesai kok" jawab Alena ramah.
"Tapi bibik jadi nggak enak non, nanti kalau ketahuan nyonya gimana?"
"Nggak papa bik, Alena jamin mamah nggak bakal marah kalo tau" jawab Alena meyakinkan bik Narti.
Alena memang orang yang ramah humble pada semua orang dia juga tidak pernah membedakan bedakan orang dari status sosial karena menurutnya semua manusia itu sama.
Setelah selesai mencuci piring Alena kembali ke kamarnya, saat dia membuka pintu di lihatnya Akbi sedang bermain hp di kasur d Ngan posisi duduk bersandar di dasbor.
Tiba tiba saja Alena jadi merasa gugup, pelan pelan dia melangkahkan kakinya mendekati Akbi.
Akbi yang melihat Alena melangkah mendekatinya meletakkan hpnya di atas nakas lalu berdiri menatap Alena.
"Ada hal penting yang ingin aku ucapkan padamu" kata Akbi memulai percakapan.
"Apa itu?" tanya Alena, dia melihat wajah Akbi yang terlihat serius saat bicara.
Akbi menatap serius ke arah Alena lalu mulai bicara.
"Aku tidak mau tidur bersama mu"kata Akbi.
"What, apa maksudnya ini Akbi " kata Alena kebingungan.
"Maksudku aku tidur di ranjang dan kamu tidur di sofa itu, aku tidak mau kita tidur bersama"
"Aku tidak mengerti akbi kenapa kita harus tidur terpisah sedangkan kita sudah menikah?tanya Alena semakin kebingungan.
"Aku akan jujur padamu, kalau aku sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini, ini semua karena ancaman papah aku terpaksa harus menikahimu dan juga aku sudah memiliki kekasih yang sangat aku cintai jadi jangan pernah berharap lebih dari pernikahan ini karena aku tidak tidak akan pernah mencintaimu"
Mendengar kata kata Akbi Alena jadi merasa terhina dan kecewa dengan Akbi dia tidak terima dengan kata kata Akbi yang sangat menyakiti hatinya itu.
" Dengar baik baik ya Tuan Akbiansyah Hendrawan aku juga tidak pernah menginginkan pernikahan ini, kamu pikir kalau tidak karena permintaan ayah aku mau menikah dengan kamu? aku juga ga tidak punya pilihan lain Akbi" kata Alena dengan nafas naik turun suaranya pun sudah bergetar karena menahan air matanya.
Akbi yang mendengar kata kata Alena hanya diam tidak menimpali ucapan Alena, lalu Alena melanjutkan bicaranya.
"Tapi, meskipun begitu aku tidak pernah merasa kalau pernikahan ini hanya sandiwara atau mainan, bagiku setelah kamu selesai mengucapkan ijab kabul di depan penghulu, orang tua kita dan juga para saksi kamu adalah suamiku dan aku adalah istrimu, terserah kamu mau menganggap aku apa tapi bagiku kita adalah pasangan suami istri dan itu adalah kenyataannya" kata alena, dia kini air matanya Sudak tidak dapat dibendung lagi mengalir dengan deras.
Setelah mengatakan semua itu, Alena masuk ke kamar mandi untuk menumpahkan semua air matanya.
Sedangkan Akbi yang melihat Alena masuk ke kamar mandi menjambak rambutnya sendiri dan berteriak frustasi.
Jujur sebenarnya dia tidak ingin menyakiti Alena, terlebih lagi kondisinya yang masih syok karna kematian ayahnya tapi, dia juga tidak bisa menyembunyikan semua kebenaran ini dari alena.
Setelah puas menangis dan di rasa sudah cukup tenang, Alena kembali ke kamar, dia pun akhirnya memilih menuruti keinginan Akbi tidur di sofa.
Malam semakin larut tapi sepasang suami istri itu belum ada yang bisa tidur, semua sibuk dengan pikirannya masing masing.
Alena sibuk memikirkan bagaimana nasip pernikahannya kelak sedangkan Akbi memikirkan bagaimana jika kekasihnya kalau sampai tau tentang pernikahannya ini, bagaimana dia bisa menangani kemarahan kekasihnya.
Setelah cukup lama berfikir Alena memutuskan untuk tetap mempertahankan pernikahan ini dan akan berusaha membuat suaminya jatuh cinta padanya.
Dia tidak akan mengecewakan Ayahnya di sana, dia akan menunjukkan cinta yang sebenarnya pada Akbi, dia akan menunjukkan
pada Akbi kekuatan seorang istri.
***********
Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi, semalam karena terlalu lama menangis akhirnya Alena pun sampai ketiduran.
Alena membuka kedua natanya, rasanya masih sangat berat untuk membuka mata terlebih mata Alena sudah semakin bengkak karena sudah beberapa hari Alena sering menangis dan di tambah semalam tambah bengkak saja wajah Alena.
Alena angin dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah hampir setengah jam Alena keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar dari kemarin.
Setelah sudah selesai ganti baju dia pun membuka lemari Akbi dan menyiapkan pakaian kerjanya.
Dia rasa dengan menunjukkan ketulusannya Akbi akan bisa jatuh cinta pada dirinya.
Setelah memilihkan setelan baju kerja untuk akbi, Alena turun ke bawah menuju dapur untuk membuat sarapan.
Saat sudah sampai dapur dia melihat bik Narti dan bik Sumi sedang ada di sana membuat sarapan.
"Pagi bik" sapa Alena ramah.
"Eh pagi non, non butuh apa kok ke dapur biar bibik ambilkan" jawab Bu Sumi dan bik Narti bersamaan.
"Saya nggak butuh apa apa kok bik, Alena cma mau bantu buat sarapan buat semua" jawab Alena dengan tersenyum.
"Aduh nggak usah repot repot non, bar bibik berdua aja yang masak nan balik aja lagi ke kamar" kata bik Sumi.
"Nggak repot kok bik malah Alena seneng bisa bantu bantu" kata Alena mencoba meyakinkan.
"Tapi kalau nyonya tau gimana non, nanti nyonya bisa marah kalau kita ngebiarin menantunya kecapean" kata bik Narti sedikit khawatir kalau nyonya ya tau dan marah.
"Pokoknya bibik tenang aja, sekarang bibik keluar dulu biar kali ini Alena yang masak aja" kata Alena pada kedua pembantu itu.
"Ya sudah non bibik ngerjain yang lain dulu, nanti kalau butuh apa apa non panggil kita aja, kita pamit dulu non" pamit buk Narti dan bik Sumi.
"Eh tunggu bik Alena lupa tanya sesuatu sama bibik, biasanya disini kalau sarapan sukanya makan apa ya bik" tanah Alena pada kedua pembantu itu.
"Biasanya tuh suka makan kayak roti, oatmeal pokoknya selain nasi non soalnya mereka nggak terlalu suka makan nasi kalo sarapan" kata bik Sumi menjelaskan.
"Oh ya sudah terimakasih infonya bik, sekarang Alena mau masak dulu" kata Alena dengan semangat.
Kedua pembantu itu pun pergi dari dapur dan mengerjakan pekerjaan yang lain, mereka sangat senang dengan nona baru rumah itu sudah baik, ramah, cantik pula pokoknya tuan mudanya itu beruntung sekali karena mendapatkan istri seperti nona Alena itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
hallo reader,,,,,,,,
selamat membaca dan maaf kalau tulisannya masih berantakan dan juga banyak typonya, tolong berikan komentar, saran dan juga kritik supaya author bisa lebih baik lagi
selamat membaca,,,,,,,,,,,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Salsa Bila
visualx tho or dlu
2023-07-10
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Akbi cepet luluh deh
from : "Mystery" maaf telat mampi
2022-05-06
1
Musya
akbi ngeselin deh
2022-03-29
1