Setelah persiapan pernikahan dadakan itu selesai, kedua mempelai pun masuk ke ruang rawat tuan johanes, tak lupa pula penghulu dan beberapa Dokter dan Suster yang menjadi saksi pernikahan.
Alena sendiri nampak cantik dengan kebaya sederhana tapi elegan yang di bawakan oleh salah satu pegawai butiknya.
Rambutnya disanggul sederhana dan tak lupa make up natural yang ia kenakan, semakin menambah kecantikan Alena.
Bahkan Akbi sendiri terpaku melihat kecantikan calon istrinya itu. Meski tidak mengenal apalagi mencintai Alena, tapi Akbi akui bahwa wanita yang akan di nikahkan dengan nya ini sangat cantik.
Akbi sendiri tetap memakai jas yang di pakainya tadi dari kantor.
Sebenarnya nyonya Sarah telah menyiapkan jas khusus untuk putranya tapi Akbi menolak karena sebenarnya dia pun masih belum sepenuhnya terima dengan pernikahan ini, tapi karena ancaman sang ayah dia terpaksa melakukannya.
* * * * * *
Setelah beberapa waktu akhirnya acara ijab kabul dan pertukaran cincin selesai mereka pun kini telah resmi menjadi pasangan suami istri.
Para orang tua bahkan tak kuasa meneteskan air mata bahagia karena melihat anak anaknya menikah.
Kini saatnya bersalaman dengan orang tua untuk meminta restu.
Setelah meminta restu pada kedua orang tua Akbi kini saatnya meminta restu pada ayahnya Alena.
"Ayah Alena doa restunya, "kata Alena dengan Isak tangis sambil mencium tangan sang Ayah lalu memeluk Ayahnya yang tidur di ranjang pasien.
"Iya sa....ya...ng ayah pas...ti berdoa ya...ng ter...baik untuk per....ni...kahan ka....Lian"
Johanes menjeda ucapannya lalu sebelum kembali berucap dia menghapus air mata putrinya dengan lembut.
"Se...ka....rang kamu su...dah men....jadi se....orang istri ja...di...lah istri ya....ng berbakti pa....da suami, tetaplah di si...si suamimu da..lam su.....ka mau....pun du...ka, se...moga ka...lian se...ge...ra di beri mo..mo...ngan un...tuk se....ma...kin mem....per-erat i..ka...tan per...nika....han ka...lian"nasehat tuan Jonatan di selingi doa.
"Iya yah, Alena akan selalu mengingat nasehat ayah" kata Alena dengan memaksakan senyum.
Kini giliran Akbi yang meminta doa restu pada tuan Johanes.
"Ayah restui pernikahan kami" kata Akbi sambil mencium punggung tangan sang mertua.
"Aay....ah a...kan se....la...lu me...
nyertai ka....lian, se...ka...rang a..yah se...rahkan put...ri ayah pa...damu nak, a...yah ha....rap ka...mmu bi....sa men....jaga dan mem...bim...
bing anak ayah ini, baha.....giakan dia de....ngan cinta dan ka.....sih sa....yang da...ri...mu, ka....mu mau kan ber....janji hal itu pa.....da ayah" tanya tuan Johanes penuh harap pada Akbi.
Akbi jadi sedikit gelisah di satu sisi dia tidak bisa menjanjikan hal itu pada mertuanya di sisi lain dia tidak ingin membuat sedih mertuanya, akhirnya Akbi pun mengiyakan permintaan sang mertua.
"Iya yah Akbi janji pada ayah"
"Te....rima...kasih nak, se.....ka...rang a....yah su....dah meni...tipkan A.....lena pa....damu,"
tak lama setelah mengatakan semua itu tuan Johanes pun menghembuskan nafas terakhirnya.
"Ayah, ayah,. hiks....hiks...... dokter tolong ayah saya dok hiks....hiks......" kata Alena panik.
Dikter yang memeriksa kondisi tuan Johanes pun menghela nafas dan menyampaikan kabar buruk pada semua orang.
"Tuan Johanes telah meninggal dunia"
"Ayah...... hiks....... hiks........ ini nggak mungkin dok hiks...... ayah saya pasti bisa sembuh dok hiks....hiks......" suara Alena histeris, dia masih menolak percaya kalau ayahnya telah pergi untuk selamanya.
" Sabar sayang, ini semua sudah takdir, ayah kamu sekarang sudah tidak sakit lagi dia sudah bertemu dengan cinta sejatinya" kata nyonya Sarah dengan merangkul bahu Alena.
"Benar nak ikhlaskan kepergian ayahmu, biarkan dia pergi dengan damai " kata tuan Hendrawan.
Sedangkan Akbi hanya menonton tanpa berkata apapun.
* * * * * *
Hari pun berganti dan pemakaman tuan Jonatan baru saja usai.
Kini Alena sudah ada di mobil dengan Akbi, sebenarnya dia masih enggan meninggalkan pemakaman sang ayah, tapi nyonya Sarah terus membujuknya hingga akhirnya dia mau pulang dan disinilah dia sekarang, duduk di mobil di samping Akbi yang sedang menyetir.
Mereka sedang menuju rumah tuan Hendrawa, karena beliau ingin Alena dan Akbi tinggal di rumahnya dulu.
Saat hari sudah mulai malam mobil pun berhenti di sebuah rumah besar dan mewah.
Memang keluarga Alena bukan dari keluarga mereka miskin tapi kalau di bandingkan dengan harta mertuanya jelas mertuanya iyu lebih kaya.
Akbi keluar terlebih dahulu dari mobil lalu di susul Alena di belakangnya.
Nyonya Sarah segera menghampiri menantunya dan mengajaknya untuk masuk.
"Ayo nak masuk, mulai sekarang rumah ini juga akan menjadi rumah kamu sayang" kata nyonya Sarah.
Saat masuk ke dalam Alena kagum dengan desain interior rumah itu.
Sayang kamu langsung kekamar aja ya, kamu pasti capek lebih baik kamu segera istirahat di kamar, nanti biar barang barang kamu di bawa bik Sumi sama baik Narti"kata nyonya Sarah.
"Iya mah". jawab Alena.
"Akbi kamu antar istri kamu ke kamar kasihan dia pasti capek banget, biar dia istirahat" perintah nyilonya Sarah pada putranya.
"Iya mah, ayo ikut aku" setelah berucap Akbi langsung berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
"Alena kekamar dulu mah" pamitnya pada ibu mertuanya.
"Iya sayang mamah juga mau istirahat"
Alena pun segera mengikuti Akbi menuju kamar mereka.
Begitu sampai Akbi membuka pintu kamar dan saat melihat kamar Akbi dia melihat kamar sebuah mewah dengan warna dominan hitam, putih dan abu abu, sangat menunjukkan kalau itu adalah kamar pria.
"Ini kamarku, di sana kamar mandinya dan itu walk in closed di sana ada lemari kosong untuk menyimpan pakaianmu nanti" jelas Akbi.
"Iya terimakasih Akbi" kata Alena lembut.
"Mandi lah dulu nanti bik Sumi akan mengantar pakaianmu dak juga makan malam kita" pritah Akbi.
"Baiklah" setelah itu Alena menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah lima belas menit Alena keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya, dia berjalan menuju kopernya untuk mengambil baju gantinya.
Akbi terpaku melihat penampilan alena, rambutnya yang basah dan jubah mandinya yang agak pendek itu membuat sebagian paha putih mulus Alena terlihat, dia terlihat sangat sexy di mata akbi. dia bahkan sampai tidak berkedip melihat Alena.
Tubuhnya tiba tiba terasa panas dan sesuatu di bawah sana telah terbangun dari tidur panjangnya berharap di puaskan.
Sesaat Akbi tersadar dari lamunan gilanya, dan sebelum otaknya semakin berpikiran aneh aneh dia segera pergi ke kamar mandi untuk mendinginkan tubuhnya yang tiba tiba terasa panas.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
gegechan (ig:@aboutgege_)
ehemm pengantin baru
2022-05-06
0
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я
aku nyicil Dulu bacanya ya kak
2022-04-18
1
@ries 07
aku mampir kak..
aku bacanya dicicil ya..
🥰🥰🥰
2022-04-06
0