Saat Alena kembali ke ruang rawat sang ayah ternyata di sana sudah ada sepasang paruh baya yang tak lain adalah sahabat Ayahnya.
"Kamu sudah kembali Alena" Tanya Nyonya Sarah istri dari sahabat sang Ayah.
"Iya tante tadi dari ruangan Dokter" Jawab Alena lalu segera mengambil tangan Nyonya Sarah dan Tuan Hendrawan.
"Nah mum...pung ka....mu su...dah da....tang di sini ada se...su..atu yang ingin ayah sam.....paikan" Kata Ayah Alena dengan terbata bata.
"Ayah mau bicara apa?" Tanya Alena pada Ayahnya.
"Ayah ingin kamu meni...kah de....ngan a...nak om Hen...dra dan tante Sarah" Kata Ayah Alena.
"Ayah Alena tidak mengerti apa maksudnya ini?" Tanya Alena semakin bingung.
"Jadi begini nak, dulu Ayahmu dan Om pernah berjanji akan menikahkan anak anak kami saat mereka sudah dewasa, dan tadi kami telah sepakat akan menikahkan kalian hari ini juga" Jelas tuan Hendrawan.
Sesaat Alena masih termenung mendengar kata kata tuan Hendrawan.
"Menikah, sekarang, aku bahkan tidak tau akan dinikahkan dengan siapa" Kata Alena dalam hati.
"Alena sa....yang a...yah mo..hon, me....nikah lah dengan anak sa...ha....bat a..yah, anggap ini se...bagai per...min...taan Ter akhir ayah" Pinta Ayah Alena.
Karena Alena masih diam tidak berucap sepatah katapun, Ayahnya pun kembali bicara.
"Alena a...yah rasa a...yah akan se...ge...ra ber...te....mu Ibumu, Ayah ingin per...gi ka..mu sudah me....nikah a...gar ayah bi....sa te...nang me...ninggalkan ka..mu nak, ka...mu mau kan me....me...nuhi per....min... taan ter.. akhir Ayah" Tanya Ayahnya dengan penuh harap.
Alena menatap sang Ayah lalu menggenggam tangannya sambil meneteskan air matanya.
"Alena akan memenuhi permintaan Ayah, Alena akan menikah dengan anaknya om Hendra" Kata Alena dengan memaksakan senyum.
Meski dia tidak mengenal anak sahabat Ayahnya itu tapi demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah Alena bersedia menikah dengan pria pilihan Ayahnya.
"Terimakasih ya sayang" Kata Ayah Alena dengan menghapus air mata putrinya.
Dia tau kalau Alena belum sepenuhnya bisa menerima pernikahan ini, tapi Johanes yakin kalau putra sahabatnya itu pasti bisa menjaga dan akan membuat putrinya itu bahagia kelak.
"Kalau Alena sudah setuju, aku akan menghubungi putraku agar segera kemari, dan juga menghubungi asistenku untuk menyiapkan segala keperluannya.
"Om kalau boleh Alena mau memakai kebaya dari butik Alena sendiri, nanti Alena akan meminta karyawan Alena untuk mengantarkannya kemari" kata Alena.
"Iya tentu saja boleh nak inikan pernikahan kamu jadi kamu berhak memakai apa yang kamu inginkan" jawab nyonya Sarah lembut.
"Terimakasih Tan, tapi tante gimana sama anak om sama tante? Apa dia juga setuju menikah dengan Alena? Tanya Alena hati hati dia yakin sekali kalau calon suaminya itu pasti belum tau tentang rencana pernikahan ini" tanya Alena pada calon mertuanya.
"Kalau masalah itu kamu tenang saja, serahkan itu semua sama om biar om yang ngomong sama dengan dia, om yakin anak om mau menikah dengan kamu nak" jawab Tuan Hendrawan menenangkan.
* * * *
Setelah menunggu kurang lebih satu jam, akhirnya putra tuan Hendrawan datang.
Dia adalah Akbiansyah Hendrawan atau bisa di panggil Akbi putra tunggal tuan Hendrawan dan nyonya Sarah.
Pria tampan berbadan tinggi tegap dengan tubuh atletis, wajahnya yang tampan dengan hidung mancung bibirnya yang **** dan rahang yang tegas sungguh representasi pria tampan di dunia nyata.
Dari kejauhan dia melihat orang tuanya sedang duduk di kursi tunggu depan ruang rawat tuan Johanes.
"Ada apa ini pah? Kenapa Papa meminta Akbi cepat cepat kemari? sebenarnya siapa siapa yang sakit?" tanya Akbi beruntun.
"Tenanglah dulu nak, biar Papa jelaskan" sebelum bicara tuan Hendrawan menghirup oksigen dalam lalu menghembuskannya perlahan.
"Jadi begini, di dalam ada sahabat Papah dia sakit parah dan kondisinya sedang kritis," tuan Hendrawan menjeda dulu katanya guna melihat ekspresi putranya, lalu melanjutkan kalimatnya lagi.
"Begini jadi sebenarnya dulu papa dan sahabat papa ini pernah sepakat ingin menjodohkan anak anak kami saat sudah dewasa, dan karena sekarang kondisi om Johan sedang kritis dia meminta untuk menikahkan kalian hari ini juga"jelas Tuan Hendrawan.
Bola mata Akbi melotot dia sangat terkejut dengan apa yang baru saja di katakan Papanya.
"Nggak bisa gitu dong pah Akbi nggak mau nikah sama orang yang Akbi nggak kenal, lagian ya pah, papah juga taukan kalau Akbi udah punya pacar, papa jangan main asal mau nikahin Akbi sama anak sahabat papah itu" jawab Akbi tidak terima.
Masak dia mau di nikahkan sama orang yang sama sekali nggak di kenalinya dan juga mau di kemanai pacar dia nanti belum lagi reaksi pacarnya nanti saat tau kalau Akbi sudah menikah, hanya memikirkannya saja sudah bisa membuat kepala Akbi tiba tiba pusing
"kamu kan sudah tau kalau Papa nggak pernah setuju kamu pacaran sama model itu, dia itu hobinya pake baju sexy dan juga kelakuannya itu papa nggak suka banget, dia nggak cocok jadi pendamping hidup kamu bi" ucap Tuan Hendrawan.
"Pah apa salahnya sih pekerjaan monik, model juga pekarjaan yang baik kok, dan kalau masalah pakaian Akbi aja sebagai pacar suka suka aja kok sama penampilan monik kenapa jadi Papa yang harus repot" jawab Akbi.
"Nak lebih baik kamu setujui aja pemintaan papah kamu, jujur Mamah juga lebih suka sama Alena dari pada sama pacar kamu, mama kayak ngerasa kurang srek gitu sama pacar kamu" kata nyonya Sarah mencoba meyakinkan putranya.
"Tapi Mah, Pah ini tuh hidup Akbi, Akbi berhak menentukan dengan siapa Akbi akan menikah, plis mah pah Akbi udah dewasa Akbi bisa menentukan mana yang terbaik untuk masa depan Akbi" Kata Akbi masih bersikukuh menolak rencana pernikahan ini.
"Akbi bukan maksud mamah sama papah untuk mengatur hidup kamu tapi sebagai orang tua kami hanya ingin yang terbaik untuk kamu, sekarang umur kamu sudah 28 tahun dan Alena 24 tahun umur kalian itu sudah pas untuk munikah, Alena itu gadis yang baik, cantik, pinter, penyanyang punya butik sendiri juga dia kurang apa lagi coba menurut kamu" Nyonya Sarah masih mencoba terus membujuk putranya agar mau menikah dengan Alena.
"Pokoknya Akbi tetep dengan keputusan Akbi, Akbi nggak mau menikah dengan anak sahabat Papah" Jawab Akbi dengan mulai menaikkan intonasi suaranya.
"Akbi jaga kata kata kamu ya, berani kamu bicara begitu dengan orang tua kamu!" kata Tuan Hendrawan dengan marah
"kalau kamu tidak mau menikah dengan anak sahabat papah, maka papah akan coret kamu dari daftar warisan papah biar sekalian papah sumbangan ke yayasan sosial aja"kata tuan Hendrawan mulai mengancam Akbi
"Pah, Akbi ini anak Papah lho, papah satu satunya lho papah tega sama Akbi " Tanya Akbi mulai memelas.
"Pokoknya keputusan Papah sudah bulat kamu pilih pertahanin pacar kamu itu tapi nggak punya apa apa atau kamu nikah sama Alena dan meninggalkan pacar kamu, keputusan ada di tangan kamu"putus tuan Hendrawan.
"Pah plis jangan gini Pah" kata Akbi semakin memelas.
"Bi lebih baik kamu turutin aja ya keinginan papah kamu, ini demi kabaikan kamu juga nak" Kata Nyonya Sarah terus mencoba membujuk putranya.
Setelah beberapa saat merenung dan memikirkan semuanya akhirnya Akbi menyetujui rencana perjodohan ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Hai reader semua maaf kalau kata katanya kurang rapi dan banyak typonya maklum ini novel pertama jadi masih harus banyak belajar.....
Happy reading.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nindira
Udah aku fav kan
2022-10-19
0
Senajudifa
halo salken dr kutukan cinta dan mr.playboy mampirlh jika berkenan sdh kumasukan dlm favoritku y
2022-07-10
0
@ries 07
semangat kak..
untung Akbi sehat ya klo punya penyakit jantung pasti udh kambuh...😁😁😁
2022-04-05
0