Cuma sebentar masuk ke toko itu mereka keluar sambil berpelukan. Perempuan itu juga sangat cantik wajahnya.
Siapa gerangan dia? hatiku merasa tidak tenang. Mungkinkah dia adalah kekasih Mas Arfian?
Pikiran kalut membayangi. Aku meninggalkan tempat itu tanpa perduli kan lagi apa pun tentang Mereka. Aku sudah sering mengalami ini. Mungkin ini lebih baik dari pada kian berlanjut tapi menyembunyikan rasa sakit.
Ku hela nafas panjang, kegundahan ini sedikit berkurang. Ku geleng kan kepalaku agar semua sirna dari otak ini.
Malang sekali nasibku, begitulah pikiran ku. Semoga ini adalah yang terbaik dan keluarga cepat membuka mata supaya mereka tahu jika ini bukanlah keinginanku.
"Maaf Ayah, Kak Gino. Tolong jangan membuat aku menjadi wanita terhina di depan semua pria, akan perjodohan ini," gumam ku seorang diri sambil ku kayuh sepedaku dengan hati berdenyur.
Usai memberikan titipan Ibu, aku kembali bekerja dan menyelesaikan hari ku dalam diam. Sesekali ada yang bertanya, biasanya aku sangat bawel tapi kali ini aku hanya tersenyum.
"Kenapa lo, Nai. PMS lo?" goda si Japri tukang ganggu.
"Ihk, apaan sih, Bang? Sok tau banget jadi orang," Cibir ku. padanya.
Seharian bekerja rasa lelah menghantui, ku rebah kan tubuhku keranjang sambil memberikan pijitan lembut di kening. Hari ini kepalaku terasa pusing. Mungkin aku tak bisa melupakan kejadian tadi pagi.
Lama menatap langit-langit, aku meraih ponselku di atas nakas. Aku terkejut saat melihat banyak panggilan dan pesan masuk di dalam notifikasi.
"Astaga, ini dari Mas Arfian," ucapku seraya memposisikan diri duduk di pangkal ranjang.
Ku baca semua pesan yang masuk. Ya Allah banyak sekali Mas Arfian mengirimkan pesan untukku.
Assalamualaikum, calon penghuni surga.
Apa kabar, sudah sarapan belom?
Hari ini aku ada cerita, aku sedang mengantar adikku ke toko, Ya ampun kesal sekali hatiku...
Pagi-pagi minta diantar hanya untuk beli permen, coba bayangkan aneh bukan? dasar perempuan hamil sensitifnya ngelebihi orang marah... hehehe.. canda...🤣🤣🤣
Tak sadar aku tertawa membacanya, Aku mengelus dada akan hal ini. Padahal tadi aku sudah salah paham di buatnya.
Kok gak di bales, Nai ?
Kamu lagi kerja ya?
Aku kangen dengar suara kamu...
"Gombal...," celotehku tak sadar. Gemas aku membaca isi pesan-pesan itu.
Ku gerakkan tangan ku menulis balasan atas pesan-pesan itu. Tak enak hati rasanya aku telah berprasangka buruk padanya.
Wa'alaikumsalam! Maaf, Mas. Ponselku mati, aku pokus kerja hari ini. Aku memang tidak membawa ponsel juga kemana pun aku pergi...
kling!
Ternyata Mas Arfian sedang online dan membaca langsung jawaban dari ku.
Tak apa, aku mengerti, Nai. Aku sangat kagum akan sikap kerja kerasmu. Semoga sukses ya...
Aku mengembangkan senyum.
Aamiin...
Sepenggal kata ku kirim lagi.
Cepat tidur, ya! biar biar besok bisa semangat lagi!...
Hehehe...
Aku tak sadar cekikikan sendiri seperti orang gila.
Okey, Mas...
Assalamualaikum...
Wa'allaikumsalam...
Obrolan kami berakhir. Aku kembali tidur dan merasa tenang sekarang. Dangkal sekali otakku sampai aku seuzhon begini. Bisa saja itu efek sering kecewa pada para pria yang hendak meminang ku, tapi akhirnya hanya kepalsuan yang ku dapat.
Sakit kan jika diingat? meninggalkan kesan tak di hargai oleh mereka. Hah? tapi aku harus sabar, Tuhan belum mengirimkan jodoh yang tepat untuk diriku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Siti Lestari
Duh ternyata adiknya kirain pacarnya 😀😀🤭
2022-09-14
0
💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆
💪💪💪💪💪💪
2022-03-24
3
💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆
😘😘😘😘😘
2022-03-24
3