akting bar-bar

Day menarik tangan Davina. Day mengambil kotak p3k yang tersedia didalam ruangannya.

“Ahhg sakit,” ucap Davina.

“Kamu yang nyari sendiri bodoh.!” Ucap kesal Day.

“Jika bapak menerimaku, aku tidak akan melakukan nya.!” Saut Davina nyolot.

“Kamu masih sempat-sempatnya nyolot ya, kamu memandangku seperti pembantumu tau gak,?” ucap Day.

“Itu bapak jadi pembantu saya, bantu mengobati tangan ku,” ucap Davina.

“Diam lah, jika tidak aku akan mematahkan tanganmu,” ucap Day.

“Ahhg..ahg......!

“Hei berhentilah mengeluarkan suara seperti itu, aku sungguh risih mendengarnya,” ucap Day sangat kesal.

“Kalau sakit mau di apa, apa aku harus tertawa jika sakit,?” tanya Davina.

“Tidak seperti itu juga, apa kamu tau suaramu itu seperti orang mend£sah, bagaimana jika ada orang yang mendengarnya, mereka akan salah paham,” ucap Day.

“Apa bapak pernah desahin anak orang,?” tanya Davina.

“Ahhgggg...  aku sungguh pusing, sehabis ini kamu jangan muncul lagi, jangan pernah menyapaku lagi jika kita bertemu di lain tempat, jangan mengenalku lagi, jangan sok asik lagi denganku, intinya kita tidak saling kenal,” ucap Day sangat prustasi.

“Aku punya tetangga dulu, yang marah marah besoknya kasihan sekali langsung dikubur,” ucap Davina.

“Ahhg SAKITTTT..! teriak Davina menarik tangannya.

“Silahkan pergi, aku sudah tanggung jawab mengobatinya,” ucap Day.

“Jadi dimana tempat kerjaku,?” tanya Davina.

“Kenapa kamu sungguh ingin membunuhku, aku tidak jadi mempekerjakan orang seperti mu,” ucap Day.

“Jadi buat apa saya mengiris tangan saya jika bapak tidak mempekerjakan saya,?” tanya Davina.

“Saya tidak menyuruhmu, dan aku tidak katakan jika kamu mengiris tanganmu maka aku akan menerimamu di sini,” ucap Day.

“Bagaimana bisa seperti itu pak, intinya saya tidak mau tau, saya sudah jauh-jauh datang ke mari, dan lagian saya sudah tanda tangan kontrak, bapak tidak bisa seenaknya,” ucap Davina.

Day memejamkan matanya, dia sungguh pusing dengan jalan pikiran wanita tersebut.

“Baiklah pergi temui lagi sekertaris ku dan katakan padanya dimana tempatku bekerja, dan habis ini anggap kita tidak pernah bertemu,” ucap Day tegas membuat senyuman Davina terukir manis.

“Nah gitu kan kita sama sama enak, dan saya tidak rugi akting pak,” ucap Davina langsung pergi dengan cepat takut jika Day nantinya akan berubah pikiran.

“Ya Tuhan, cobaan apa ini,” ucap Day menutup matanya sangat pusing dengan tingkah perempuan tersebut.

“Hei Bu sekertaris, kata Ceonya dimana tempat saya bekerja, jika berkenan bisa bantu antar saya,?” tanya Davina.

“Owh baik Bu, silahkan ikut saya,” ucap sekertaris tersebut membuat Davina semakin tersenyum manis, dia tidak rugi akting sampai tangannya terluka.

Sudah seminggu semenjak Davina mulai bekerja, ia sungguh sangat senang, saat ini dia sudah janjian dengan Aila untuk bertemu.

Tak lama Aila sudah sampai di titik dimana Davina kirim, Aila melihat sebuah kafe besar disana, dia langsung masuk dan mencari di setiap sudut Davina berada.

Davina membulatkan matanya saat Ceonya ada disana, apalagi Day berjalan ke arahnya membuat nya dengan segera mengambil surat kabar dan menutupi wajahnya.

Saat merasa aman Davina membuka matanya dan kaget melihat Day yang berdiri di sampingnya dengan tangan yang disilangkan di dada.

“Anda siapa ya,?” tanya Davina panik.

“Apa kamu ingin saya pecat,?” tanya Day dengan suara pelan namun penuh dengan penekanan.

“Tidak mau, kan bapak sendiri yang bilang jika kita ketemu kita sudah tidak kenal lagi, dan sudah di anggap kita tidak pernah bertemu sebelumnya, dan saya sudah melakukannya tapi bapak sendiri yang lupa,” ucap Davina membuat Day langsung duduk didepannya dengan wajah kesalnya.

“Kamu tau ini jam berapa,?” tanya Day menunjuk jam tangannya.

“Jam 12 pak,” saut Davina.

“Ini baru jam 11.55 masih ada 5 menit waktu kerjamu, waktu itu adalah uang, aku tidak membayar mu untuk bekerja seenaknya,” ucap Day.

“Ya elah pak, segitu amat, kalau saya kenapa-kenapa bagaimana pak, kalau misalkan saya mati kelaparan di perusahaan kan bapak sendiri yang malu,” ucap Davina.

“Pak, sana pergi, nanti temanku datang,” ucap Davina membuat Day membulatkan matanya, baru kali ini dia di pinta oleh karyawan nya dengan seenaknya.

 

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Kamu tau thor..aku baca karyamu sambil nungguin suami bengkel krn emang kerjaan beliau tukang bngkel motor..krn aku sering tertawa sampai di lempar sendal gara" karyamu...lanjut thor...aku ilove you ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😘😘😘😘😘😘😘😘

2023-10-11

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

😂😂😂 seru banget

2022-09-17

0

Tessa Wed Wed

Tessa Wed Wed

🤣🤣🤣🤣

2022-05-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!