Day terus berjalan memutari Davina seperti harimau yang mau memakan mangsanya, membuat Davina semakin di buat ketakutan.
“Jadi siapa temanmu,?” tanya Day.
“Apa harus aku jawab pak,?” tanya Davina.
“Tentu saja, aku pasti bakal mikir mikir lagi untuk memecat kamu,” ucap Day.
“Apa kalau ku jawab, bapak tidak akan memecat saya,?” tanya Davina.
“Aku sudah katakan bukan, aku bakal mikir lagi jika kamu jawab,” saut Day.
“Namanya Aila pak, sudah kan, jadi jangan pecat saya ya pak plisss...!” ucap Davina.
“Siapa Nama anaknya,?” tanya Day lagi.
“Bapak gak niat dekatin sahabatku kan,?” tanya Davina dengan wajah serius, membuat Day seketika menoleh padanya dengan wajah kesal.
“Cepatlah jawab..! ucap tegas Day.
“Dean dan Zean pak,” saut Davina ketakutan.
“Humm.. kenapa kamu takut, tadi kamu sangat berani mengatai diriku,?” tanya Day dengan suara pelan namun sangat menakutkan.
“Aduh pak, yang salah bukan saya sepenuhnya, bapak juga jawab iya iya aja dari tadi makanya saya kira bapak bukan CEO nya,” ucap Davina membuat Day membulatkan matanya, sedikit kaget dengan ucapan perempuan yang sangat berani didepannya itu.
“Apa kamu sadar dengan ucapanmu,?” tanya Day dan dengan capat Davina menggelengkan kepalanya membuat Day duduk dengan sangat kesal.
“Kamu spies apaan sih, kenapa kamu sangat menyebalkan sekali,?” tanya Day.
“Sebenarnya yang berkata seperti itu saya pak, kenapa bapak tidak dari awal saja ngomongnya agar tidak serepot ini, kan kalau sudah seperti ini bapak sendiri yang bimbang ingin mempekerjakan saya dan yang pasti ruginya di saya, jauh-jauh datang ke kota ini tapi dipecat sebelum bekerja,” ucap Davina membuat Day memijat keningnya sangat pusing dengan jalan pikiran wanita di depannya.
“Kamu saya pecat, sana pergi,” ucap kesal Day.
“Eh..? pak pak pak tunggu dulu, saya ingin merekomendasikan bakat saya untuk buat bapak bisa percaya dengan saya, prestasi saya dalam hal kejujuran, saya tidak suka bohong, tidak pernah korupsi dan tidak pernah mencuri, kecuali saat saya SD dulu pernah nyolong uang Mak saya se goceng tapi semenjak itu saya tidak lagi melakukannya karena ketahuan,” ucap Davina membuat Day sangat pusing.
“Asal kamu tau ya, itu bukan bakat, kamu sungguh membuatku mati mendengar ocehan mu,” ucap Day.
“Pak jangan seperti itu lah, apa bapak mau jika saya menyebarkan berita jika seorang CEO tampan memecat karyawannya yang di undang sendiri dari kampung halaman yang amat jauh dari sini sebelum bekerja,?” ancam Davina.
“Bikin Sekarang, cepat lakukan dan pergi dari sini,” ucap Day.
“Pak, apa mulut bapak tidak berbusa ngomong trus, ayolah pak, jangan bercanda, saya mau bekerja untuk perusahaan bapak, saya di rebutkan di perusahaan lain tapi saya menolak, hanya disini yang saya terima loh,” ucap Davina tak henti-hentinya mengeluarkan hal yang membuat Day sangat kesal.
“Keluar atau saya lempar dari jendela itu.! Ancam Day menunjuk ke arah jendela.
“Pak saya jatuh hati pada bapak saat pandangan pertama, apa bapak mau membunuh perempuan yang baru pertama kali jatuh hati, apalagi yang membunuhnya dengan tega itu adalah orang yang ia tempati jatuh hati,?” tanya Davina.
Day berdiri mengambil ponselnya dengan kesal, ia ingin menelfon keamanan tapi Davina yang tau niat buruk Day segera merampas hp Day, Day membulatkan matanya sempurna tidak tau lagi dengan wanita tersebut.
“Jika bapak tidak mempekerjakan saya, saya akan bunuh diri dan menganggu mu tiap waktu,” ucap Davina.
“Cepat bunuh diri,” ucap kesal Day membuat Davina berjalan ke arah meja dimana buah berada dan pastinya di sana ada pisau buah.
“Lihat lah ini,” ucap Davina memposisikan pisau tersebut di tangannya.
“Lakukan.” Ucap Day.
“Sial dia tidak ada rasa kasihan sama sekali,” gumam Davina.
Davina menutup matanya dan melakukan nya dengan pelan berharap kulitnya tidak tembus namun baru satu gesekan tangannya sudah mengeluarkan darah, Day yang melihatnya membulatkan matanya segera berlari dan merebut pisau di tangan Davina.
“Apa kamu sudah gila.?”tanya Day sangat panik.
“Ahhg, sangat sakit, kenapa beneran berdarah hiks..hiks.., aku tidak akan mengampuni mu sialan,” gumam Davina.
“Berikan, aku akan membuktikannya,” ucap Davina membuat Day melempar pisau tersebut ke sembarang arah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Arab Markonah
kayaknya itu pisau dapur, si emak.....🤔pantesan emak ku nyanyi Indonesia raya karena kehilangan pisau....
2022-11-06
1
HARTIN MARLIN
🤭😄😆😂😂🤣 somplak dan gokil abis
2022-09-17
0
Kadek Eni
😂😂😂 gokil
2022-04-05
1