Disela-sela jam kerjanya yang sibuk, dr. Maxime memang harus menemani Baby. Awalnya itu memang atas permintaan Daddy Oreo, tapi lama kelamaan, menemani Baby terapi menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan.
dr. Maxime memang terus menyemangati Baby. Dengan telaten ia selalu menemani Baby meski sudah ada Michael yang menjaganya. Bahkan hari Sabtu dan Minggu, ia tak pernah absen untuk menemani Baby terapi, meski pelototan tajam dari Michael selalu menjadi sarapannya.
Melihat Baby semakin lihai menggunakan kaki palsunya membuat Michael bahagia. Begitu pula dengan dr. Maxime yang tak pernah berkedip jika memandang Baby.
"Dokter, kapan datang?" teriak Baby senang ketika menyadari Maxime datang ke tempat terapinya.
Michael yang terkejut segera menoleh, "Kenapa dia lagi, dia lagi!"
"Abang kenapa?"
"Nggak apa-apa."
"Aku ke dokter dulu, ya."
"Hm."
Michael kemudian meninggalkan tempat itu dan turun ke bawah. Sementara Baby suday mendekati Maxime.
"Dokter bisa lihat, 'kan, aku udah bersahabat dengan kaki palsuku."
Baby tampak bahagia saat mengucapkan kalimat itu. Maxime mengangguk, merasa senang akan perkembangan Baby yang semakin membaik. Entah kenapa berada di dekat Baby, membuat Maxime kembali menemukan senyumannya yang telah lama hilang. Begitu pula dengan Baby yang sudah move on dari Lucky.
Tak terasa rasa itu tumbuh di hati dr. Maxime dan Baby. Merasa saling membutuhkan satu sama lain. Hingga sekali saja tidak bertemu membuat mereka merindu.
Suatu hari, Baby meminta ijin untuk menemani Maxime pergi ke tempat gym. Maxime tentu tidak keberatan akan hal itu. Di tempat gym, ia bertemu dengan dr. Haris yang kebetulan sedang olah raga.
"Hey ami, qu'est-ce que tu fais ici?" ucap Maxime.
(Hei teman, sedang apa kau ke sini)
"Oui, je fais de l'exercice, donc je serai plus énergique en jouant au lit, ha ha."
(Ya sedang olah raga dong, biar makin bertenaga saat bermain di atas ranjang, ha ha)
"Hélas, le contenu de votre cerveau n'est que lit et lit, pathétique."
(Aduh, isi otakmu hanya ranjang dan ranjang, menyedihkan)
"Alors sois comme moi, alors tu ressentiras les plaisirs du monde."
(Makanya jadilah seperti aku, maka kau akan merasakan nikmatnya dunia)
Baby hanya melongo melihat dan mendengarkan percakapan absurd kedua dokter di depannya itu. Sampai akhirnya dr. Haris mencondongkan tubuhnya ke samping untuk melihat gadis yang dibawa Maxime.
"Hai, kamu Baby Corn, 'kan?" tanya dr. Haris sambil tersenyum.
"Hai dokter."
Baby terpaksa ramah, tapi hatinya tetap memaki dokter mesum di depannya itu.
"Dia pikir aku ngga tau bahasa dia apa?" batin Baby.
"Wkwkwk, maaf kami keasyikan ngobrol sampai mengabaikanmu," ucap dr. Maxime pada Baby.
"Oh, nggak apa-apa, kok."
"Baby, kamu bisa ke sebelah sana, nanti aku bantu memilih alat yang cocok untukmu."
"Oke, saya permisi, dokter."
"Iya."
Setelah Baby pergi, dr. Haris menyenggol lengan dr. Maxime, "Dia nggak tau obrolan kita tadi, 'kan?"
"Kata siapa, Baby itu mahir dalam tiga bahasa, salah satunya Bahasa Perancis, jelas saja ia paham apa yang kita bahas tadi."
"Hadeh, kenapa nggak bilang dari tadi!"
"Kamu nggak nanya."
dr. Maxime yang acuh segera meninggalkan dr. Haris yang masih menggerutu.
"Pasien sama dokter kompak, kompak nyebelin!"
Sementara itu Maxime masih membantu Baby mengunakan static bicycle. Menurutnya Baby harus pelan-pelan melatih otot kakinya, oleh karena itu, Maxime memilihkan sepeda statis untuk Baby. Sedangkan ia akan memakai treadmill untuk membantu membakar lemak-lemak bandel di tubuhnya.
Beberapa minggu terakhir ia memang jarang olahraga sehingga ia merasa tubuhnya kurang bertenaga. Sehingga ia memutuskan pergi gym.
Entah kenapa, hari itu Cherry juga sedang latihan gym bersama pelatihnya di tempat yang sama dengan Maxime. Sebagai seorang model, ia memang harus mempertahankan bentuk tubuhnya. Serentetan diet yang ia lakukan tidak ada artinya jika tidak diimbangi dengan olahraga yang rutin.
Mata Cherry terbelalak ketika melihat mantan suaminya bersama seorang gadis. Melihat ada Haris yang satu tempat dengannya membuat Cherry melangkah mendekatinya.
"Hai."
Haris menoleh, "Hai, ini Cherry bukan?"
Ia tersenyum dan mengangguk.
"Iya, ini aku, lama tak berjumpa."
"Iya, wah, body kamu makin mirip gitar spanyol saja."
Pujian dari Haris membuat Cherry makin sombong, tapi ia tak melupakan tujuan awalnya.
"Maaf, ganggu nih, bukan, 'kah lelaki di sana itu Maxime?"
"Benar sekali, itu Maxime, kenapa? Kangen, ya?"
"Ha ha ha, bisa aja."
"Memang siapa yang dibawa Maxime?"
"Oh, itu pasiennya."
"Oh, gitu, oke lah, aku balik dulu, ya. Sudah dipanggil pelatihku."
"Oke."
🍂Beberapa hari kemudian.
Sama seperti sebelumnya, Cherry kembali datang ke tempat gym, tapi tak menemui Maxime. Akhirnya berkat petunjuk dari Haris. Cherry mendatangi mereka di tempat latihan terapi Baby.
"Oh, di sini tempat gadis cacat itu terapi."
Cherry bergumam di depan tempat Baby terapi. Tapi karena hari itu ia tak banyak waktu, setelah melihat sendiri jika Baby dan Maxime ada di tempat itu, ia kembali melajukan mobilnya ke tempat agency modelnya. Rencananya, keesokan hari ia kembali ke sana untuk mendekati Baby.
Entah kenapa, melihat suaminya berdekatan dengan seorang gadis belia, membuatnya tidak rela. Sehingga ia berniat untuk memisahkan mereka.
Hari itu, Cherry mulai melakukan rencananya. Melihat Maxime sedang ke toilet membuat Cherry bisa leluasa mendekati Baby.
"Hai Baby, kita ketemu lagi," sapa Cherry ramah.
(Beberapa saat yang lalu mereka memang bertemu di tempat Gym, dan hari itu pula Cherry berkenalan dengan Baby. Mendengar keinginan Baby untuk masuk dunia modelling membuat Cherry bisa dekat dengan Baby. Apalagi ia memperkenalkan diri sebagai seorang model)
"Hai, Kak Cherry, tumben kakak ke sini?"
"Iya, kebetulan kakak lewat sini, dan coba mampir, siapa tau kamu lagi terapi, oh ya, gimana perkembangannya?"
"Alhamdulillah progresnya menanjak, kata dr. Maxime sih, he he."
"Oh gitu, selamat ya."
"Makasih ... " ucap Baby manja.
"Oh ya, bukankah kakak akan ikut fashion show minggu ini?"
"Iya, kamu masih ingat aja. Apa kamu mau datang?"
"Kalau boleh sih."
"Boleh, kok, datang aja."
"Makasih."
"Oh, ya, kamu dekat dengan dr. Maxime, ya?"
"Ya, begitulah," ucap Baby malu-malu.
"Pacaran?"
"Eh, enggak, kok, teman aja."
Cherry mengangguk lalu membisikkan sesuatu pada Baby.
"Kamu tau nggak, kalau dr. Maxime itu menemani kamu terapi karena ia hanya menjalankan tugas sesuai profesinya."
"Iya, aku tahu."
"Masalahnya, sebentar lagi ia akan bertunangan dan calon tunangannya itu dekat sama aku."
"Makanya sebagai teman, aku mengatakan ini sama kamu."
"Serius?" tanya Baby.
"Iya, kalau calon tunangannya tahu, dia bisa datang dan mengancam kamu, loh!"
"Tapi aku, 'kan hanya temannya."
"Entahlah, tapi boleh percaya atau enggak terserah kamu."
Melihat wajah kecewa Baby, dalam hati Cherry tertawa puas. Cherry pura-pura melihat jam tangannya lalu permisi pergi. Akhirnya, Baby dan Cherry akhirnya berpisah.
Baby yang jiwanya masih labil, tidak terlalu percaya, tapi entah kenapa ada rasa sakit ketika mengatakan jika ia dan Maxime hanya berteman.
Sementara Cherry bersorak, "Hm, rasakan aja bagaimana manisnya jika kamu berani berdekatan dengan mantanku."
Beberapa saat kemudian, Maxime kembali dari toilet dan melihat wajah Baby yang sendu.
"Ada apa Baby?"
Baby menengadahkan wajahnya. Karena penasaran ia bertanya pada dr. Maxime.
"Dokter, bukankah dokter sangat sibuk akhir-akhir ini, kenapa malah merelakan weekend-nya untuk menemaniku terapi?"
dr. Maxime tersenyum dan mengacak gemas rambut Baby.
"Bukankah sudah menjadi tugas dokter, untuk selalu mendampingi pasiennya terapi. Bagaimana nanti jika ia cedera, bukankah ada aku yang selalu standby di sisi kamu?" ucap Maxime sambil mengerling nakal.
"Jadi benar, hubungan kita hanya sebatas dokter dan pasien?" tanya Baby sekali lagi.
"Lah, maunya apa?"
"Nggak ada."
"Ya udah, pulang yuk, bayi jagung imut," ucapnya sambil menoel hidung mancung Baby.
Tapi ucapan dr. Maxime barusan membuat hati Baby nyeri dan agak sakit hati. Apalagi ia mengatakan hal itu dengan tersenyum. Ingin rasanya Baby menangis saat itu, tapi terlalu gengsi.
.
.
...🌹Bersambung🌹...
Lalu bagaimana hubungan mereka setelah ini? Komen yuk 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sakura_Merah
bayi jangung imut bener,, yang pastinya bakal jadi bucin 🥰🥰
2022-06-04
0
ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖
diiih si Cherry asem gak ada manis manisnya😌😌😌
kalo udah mantan relain aja, gak usah egois 😪😪😪
ngapain coba 😒 kalo gak rela n masih ada rasa ngapain pisah 😌😌😌
sabar babby jangan selalu percaya dengan apa yg kamu denger sebelum terbukti kebenarannya⛹️⛹️⛹️⛹️⛹️
2022-05-01
34
🎯™ Irma Suryani 🦊⃫⃟⃤ BM√
Lanjut thor aq suka karyax
2022-04-03
1