Bab 2. DIREMEHKAN

"Di-dimana kakiku, tolong siapa saja jelaskan!"

Baby terlihat histeris ketika melihat salah satu kakinya tidak utuh. Ia bahkan hampir mencabut paksa infus di salah satu tangannya, karena ingin melihat langsung kakinya. Beruntung dokter Maxime bisa mencegahnya.

"Tenang, kamu yang tenang," bujuk dokter Maxime mencoba menenangkan Baby yang masih terlihat shock.

Baby melempar kasar tangan dokter Maxime yang menyentuh tangannya. Ia tak peduli dengan keberadaan tenaga medis di sana, yang ia inginkan kakinya kembali utuh.

Melihat penolakan Baby, dokter Maxime berbicara dengan suster yang berada di ruangan itu. Memintanya untuk segera menghubungi kedua orang tua Baby. Setelah itu ia kembali ke brankar Baby.

"Sekarang, dokter jelaskan! Ada apa dengan kaki saya, kenapa tanpa meminta ijin, Anda memotong kaki saya, katakan!"

"Maaf, bukan maksud saya untuk lancang, tetapi saat kamu datang ke sini, kakimu telah diamputasi, dan itu sudah sesuai dengan prosedur medis yang telah disepakati kedua belah pihak."

"Kedua belah pihak, siapa dengan siapa?"

"Maaf Baby. Saat itu kondisi kamu sangat kritis, tulang betismu retak, dan tidak bisa berfungsi normal setelahnya. Maka dengan berat hati, para dokter harus melakukan tindakan medis (amputasi), untuk menyelamatkan nyawa kamu."

Baby menutup kedua matanya, hancur sudah perasaannya kali ini. Di sisi lain, dokter Maxime tetap menceritakan semua kejadian sejak Baby dirawat di Rumah Sakit tanpa ada yang ditutupi.

"Lalu menurut dokter, setelah ini saya harus hidup seperti apa? Saya cacat, tau nggak, kalian sudah merampas impian saya!"

Baby kembali terisak. Menyesali penderitaan yang menerpanya, bahkan semua impiannya telah hancur meski belum ia mulai.

"Hanya ada dua kemungkinan setelah kamu benar-benar pulih. Menggunakan crutch atau membuat kaki palsu untuk membantu kamu berjalan."

Baby mengacuhkan semua perkataan dokter. Baby tenggelam dalam dunianya sendiri. Dokter Maxime menghela nafasnya, ia paham pasien sedang shock. Beberapa saat kemudian, kedua orang tuanya masuk ke ruang rawat Baby.

"Mommy .... " isak Baby.

"Baby, kamu sudah siuman, Sayang?" tanya Mama Marie sambil memeluk tubuh putrinya itu.

"Bersyukur, akhirnya kamu membuka mata, Sayang," ucap Daddy Oreo.

"Mam, tolong jelaskan! Kenapa aku seperti ini, kenapa kakiku harus diamputasi?" isak Baby dalam pelukan Mama Marie.

Sementara itu kedua orang tuanya saling berpandangan. Kalau boleh memilih, mereka tidak mau melihat anak gadisnya menjadi cacat, tetapi dokter tidak memberikan mereka pilihan.

"Itu sebuah pilihan yang sulit, Baby, maaf," isak Mama Marie.

Lalu Daddy Oreo mulai menceritakan bagaimana situasi sulit yang mereka alami setelah kecelakaan Baby dan Lucky. Sampai mereka membawa Baby terbang ke Paris untuk memulihkan kondisi kesehatannya.

Baby Corn melepaskan pelukan sang mama.

"Jadi aku di Paris?" tanya Baby Corn dengan wajah sendu.

"Iya, kamu sekarang tinggal sama Mommy dan Daddy di Paris."

"Lalu Lucky dimana? Kenapa nggak menemani aku di sini?"

Terlihat wajah sendu Marrie di sana. Melihat putrinya terluka, tentu saja kedua orang tuanya tidak tega, tetapi mereka harus mengatakan yang sebenarnya.

"Lucky sudah meninggal di tempat kejadian, hanya kamu yang selamat hari itu!"

Deg.

"Enggak mungkin! Mommy pasti bohong, nggak aku nggak percaya!"

Baby tampak menolak kenyataan itu. Ia bahkan lebih terpuruk dari beberapa saat yang lalu.

Seolah kilatan petir menyambar hati Baby Corn sore itu, membuat kondisi psikisnya semakin terguncang. Baby tampak masih kecewa akan nasib buruk yang ia alami, belum lagi ditambah dengan sebuah kenyataan pahit, kekasihnya sudah meninggal dunia.

Tuhan telah mengambil cinta sejati Baby tanpa surat, hingga takdir memutus ikatan cinta mereka dengan sangat kejam.

Di tengah keadaan Baby yang masih shock, orang tuanya menawarkan untuk membuat kaki palsu, tetapi Baby menolak karena ia menginginkan kaki aslinya.

"Nggak, aku nggak mau kaki palsu, aku mau kakiku kembali!" teriaknya frustasi.

Mama Marrie hanya bisa mengusap punggung tangan Baby untuk menenangkannya. Dokter Maxime masih berdiri dibalik pintu, tetapi tidak bisa berbuat lebih atau memaksa pasien membuat kaki palsu. Karena semua dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak, dan juga pasien.

.

.

Beberapa hari kemudian, Baby sudah pulang ke mansion milik Mama Marrie dan Daddy Oreo. Tapi pandangan mata kosong masih tampak jelas di dalam iris mata Baby Corn.

Keceriaan Baby menguap, berganti dengan Baby yang banyak melamun dan sering menangis. Mama Marrie tak tega melihat kondisi psikis Baby. Oleh karena itu, ia mengajak Baby jalan-jalan ke mall bersama Daddy-nya juga.

Baby memakai crutch untuk membantunya berjalan. Tetapi ia dipandang aneh oleh orang-orang yang berpapasan dengannya.

Saat itu Mama Marrie ingin buang air kecil, ia permisi ke toilet, hingga meninggalkan Baby bersama ayahnya.

"Sayang, Mom ke toilet sebentar, ya."

Baby mencoba tersenyum, "Oke, ada Daddy kok!"

Tak berapa lama kemudian, Daddy-nya mendapat panggilan telepon, hingga terpaksa harus meninggalkan Baby. Seketika Baby melihat sebuah baju yang menarik di salah satu toko. Tanpa didampingi siapa pun, ia memasuki toko pakaian tersebut.

Lagi-lagi pandangan aneh ia dapatkan.

"Siapa yang mengijinkan orang cacat masuk ke sini! Kamu nggak bisa baca, hanya orang kaya yang boleh masuk ke sini!"

Ucapan salah satu pramuniaga tadi sedikit membuatnya tersinggung. Tetapi ia menguatkan hatinya. Baby tetap melangkah masuk.

Ia mendekati baju yang menarik perhatiannya sedari tadi, lalu mulai memegangnya.

"Dasar, orang cacat sok kaya, masih berani pegang baju mahal, emang dia bisa bayar?"

Ucapan-ucapan pedas datang silih berganti, hingga berujung petaka. Tiba-tiba salah satu pramuniaga datang, ia mengambil paksa crutch milik Baby dan membuangnya.

Karena kehilangan keseimbangan tubuh, Baby terjatuh. Tentu saja ia menjadi tontonan gratis di sana. Baby ingin melawan tetapi terlalu banyak massa di sana.

"Ha ha ha, cacat masih belagu."

"Kalau cacat harusnya di rumah, bukan berkeliaran di mall."

Banyak ucapan dari beberapa pengunjung yang semakin memperolok keadaan Baby. Situasi itu membuat ia semakin drop secara mental dan psikis. Beruntung ada dokter Maxime yang lewat dan menolongnya.

"Ada apa ini? Minggir!"

"Baby."

"Bubar! Ini bukan sebuah tontonan!" gertak dokter Maxime yang sudah kehilangan kesabarannya.

Melihat Baby yang meringkuk ketakutan membuat dokter Maxime mendekati lalu menggendongnya. Baby bersembunyi pada dada Maxime selama perjalanan keluar dari toko tersebut.

Sementara itu kedua orang tua Baby panik saat melihat Baby digendong Maxime.

"Kenapa dengan Baby?"

"Nggak apa-apa, sebaiknya kita segera pulang," ajak dokter Maxime.

Dokter Maxime khawatir dengan kondisi Baby saat ini, apalagi Baby lebih banyak diam. Dokter Maxime akhirnya memutuskan untuk menemani Baby menyembuhkan luka psikisnya.

Sebenarnya Baby menolak menggunakan kaki palsu, ia hanya menginginkan kakinya. Bahkan kalau boleh memilih, ia ingin memutar kembali waktu, mengembalikan kondisinya seperti sebelum kecelakaan.

Baby mengutuk kecelakaan itu. Sampai kapan pun, kenangan tragis saat itu, tidak akan pernah ia lupakan.

Pagi itu, Baby berjalan-jalan ke taman di dekat mansion. Ia memandangi anak-anak yang bebas berlarian dengan kakinya. Iri, jelas ia iri pada anak-anak yang masih memiliki kaki.

Ternyata di lingkungan tempat tinggalnya, ia tetap dipandang remeh oleh mereka. Mereka melihat aneh ke arah Baby, lalu membawa pergi anak-anak mereka saat melihatnya. Seolah tidak ada yang mau berdekatan dengan Baby. Ucapan mereka sama pedasnya, sama seperti pramuniaga di mall kapan hari.

"Ayo pulang, jangan berdekatan dengan orang cacat, nanti bisa membawa sial!" Ucap mereka yang membawa pergi paksa anak-anak kecil itu dari taman.

Baby mengusap air matanya. Dadanya bergemuruh hebat.

"Beginikah nasib orang cacat? Selalu diremehkan dan dihina?"

Baby mencengkeram erat bajunya, lalu ia pun bertekad untuk membuktikan jika ia akan menjadi model terkenal meski dengan kondisinya saat ini.

"Lihat saja kalian, setelah aku berhasil menjadi model terkenal, akan aku tampar kalian dengan prestasiku di dunia modeling!"

"Jangan panggil aku Baby Corn si gadis cacat, karena setelah ini aku pastikan kalian akan menyesali setiap ucapan kalian!"

Baby berdiri dengan geramnya, lalu mengambil crutch miliknya dan berjalan tertatih kembali ke mansion. Di saat yang sama, dr. Maxime sedang menuju ke kediaman Baby melihat semua itu. Lalu dengan perlahan mengikuti Baby menuju mansion.

...🌹Bersambung🌹...

.

.

..."I can’t change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination."...

...(Saya tidak bisa mengubah arah angin, tetapi saya bisa menyesuaikan layar saya untuk selalu mencapai tujuan saya)...

...⚜⚜⚜...

.

.

Kira-kira Baby akan melakukan apa setelah ini? Jangan lupa like, favorit dan rate ya. Jika suka boleh beri VOTE/ GIFT nya, terima kasih

Terpopuler

Comments

Sakura_Merah

Sakura_Merah

benar beb tampar mereka dengan prestasi mu

2022-06-04

0

Lucyna

Lucyna

semangat baby buktikan kepada orang yang menghinamu 💪

2022-06-01

0

Ilham Risa

Ilham Risa

lanjut😀

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. KECELAKAAN DAN AMPUTASI
2 Bab 2. DIREMEHKAN
3 Bab 3. SUPPORT
4 Bab 4. MULAI TERAPI
5 Bab 5. SALAH ARTI
6 Bab 6. BALAS DENDAM
7 Bab 7. MENJADI BINTANG
8 Bab 8. BERMAIN LICIK
9 Bab 9. PROTEKTIF
10 Bab 10. PURA-PURA
11 Bab 11. TAK SUKA
12 Bab 12. LICIK DIBALAS LICIK
13 Bab 13. DUKUNGAN JAS JUS
14 Bab 14. MULAI BUCIN
15 Bab 15. KECEWA
16 Bab 16. MERASA MENANG
17 Bab 17. MERASA BERSALAH
18 Bab 18. SALING MENYAKITI
19 Bab 19. MANTAN ISTRI YANG TIDAK TAU DIRI
20 Bab 20. KEDATANGAN MICHAEL
21 Bab 21. SARAPAN MENU NUSANTARA
22 Bab 22. SALAH PAHAM
23 Bab 23. TERPAKSA MENJAUH
24 Bab 24. SEMAKIN RUMIT
25 Bab 25. CEDERA
26 Bab 26. KECURIGAAN MAXIME
27 Bab 27. DUPLIKAT LUCKY
28 Bab 28. SOSOK YANG TEGAS
29 Bab 29. PERSONALITY
30 Bab 30. BERTEMU TANGO
31 Bab 31. KAKI BARU
32 Bab 32. BERBAGI OKSIGEN
33 Bab 33. LOLI
34 Bab 34. KEJUTAN
35 Bab 35. MEMILIH HADIAH
36 Bab 36. TERPUKAU
37 Bab 37. TERPESONA
38 Bab 38. DAPAT RESTU
39 Bab 39. DITEMBAK, SAKIT ATAU SUKA
40 Bab 40. GALAU
41 Bab 41. SEBUAH RENCANA
42 Bab 42. KESALAHPAHAMAN
43 Bab 43. ALWAYS LOVING YOU
44 Bab 44. GAYUNG BERSAMBUT
45 Bab 45. SATU SPESIES
46 Bab 46. TUNTUTAN
47 Bab 47. SALTING
48 Bab 48. NGGAK KETEMU LAGI
49 Bab 49. SAMBUTAN CALON KAKAK
50 Bab 50. PENGAKUAN DAN RESTU
51 Bab 51. SERANGAN JAS JUS
52 Bab 52. BERTEMU CALON MANTU
53 Bab 53. BERSAMA TANGO
54 Bab 54. SIKAP DINGIN
55 Bab 55. PROFESIONALISME
56 Bab 56. RENCANA MAKAN SIANG
57 Bab 57. RENCANA KEPULANGAN MICHAEL
58 Bab 58. KEPUTUSAN SULIT
59 Bab 59. MAAF AKU HARUS PERGI
60 Bab 60. SATU MASKAPAI
61 Bab 61. KENCAN
62 Bab 62. BERSELISIH PAHAM
63 Bab 63. GALFOK
64 Bab 64. KEINGINAN YANG TERTUNDA
65 Bab 65. AMBISI JAS JUS
66 Bab 66. BANGKIT
67 BAB 67. EVENT SUKSES
68 Bab 68. BERMAIN PERAN
69 Bab 69. GETARAN CINTA
70 Bab 70. FAKTA BARU
71 Bab 71. BERKAH EVENT
72 Bab 72. RENCANA KECIL
73 Bab 73. GOMBALAN RECEH
74 Bab 74. IJINKAN AKU JADI PENJAGAMU
75 Bab 75. KECEMBURUAN MAXIME
76 Bab 76. CEMBURU TAK BERALASAN
77 Bab 77. PERTEMUAN
78 Bab 78. BUTUH DOKTER CINTA
79 Bab 79. CEMBURU NGGAK TUH
80 Bab 80. SATU TAHUN
81 Bab 81. RASA ANEH
82 Bab 82. OBSESI
83 Bab 83. ALERGI
84 Bab 84. MAXIME
85 Bab 85. WASPADA
86 Bab 86. CANTIK TAPI GALAK
87 Bab 87. CINTA DAN OBSESI
88 Bab 88. WANITA YANG SAKIT
89 Bab 89. SIAPA DIA
90 Bab 90. TERPAKSA MENJAUH
91 Bab 91. LICIK DIBALAS LICIK
92 Bab 92. EKSEKUSI
93 Bab 93. PENGUMUMAN
94 Bab 94. RENCANA ULTAH JAS JUS
95 Bab 95. CINTA DATANG TERLAMBAT
96 Bab 96. KETEMU LAGI
97 Bab 97. TAMU TAK TERDUGA
98 Bab 98. BERMAIN DI DAPUR
99 Bab 99. TERBANG KE INDONESIA
100 Bab 100. KEJUTAN
101 Bab 101. MASIH DI PESAWAT
102 Bab 102. CALON MANTU PILIHAN MAMA
103 Bab 103. DELAY
104 Bab 104. JERAT BRYAN
105 Bab 105. KEJUTAN
106 Bab 106. CINTA TAK KAN PERNAH SALAH
107 Bab 107. KEJUTAN MANIS
108 Bab 108. TERIMA KASIH CINTA
109 Bab 109. SETUJU
110 Bab 110. MENGINAP DI RUMAH KAKAK
111 Bab 111. RESTU YANG TERTUNDA
112 Bab 112. DILEMA JESSIE, BERKAH BABY
113 Bab 113. MENYELESAIKAN MASA LALU
114 Bab 114. BAHAGIA BERSAMAMU
115 Bab 115. HAPPY ENDING
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1. KECELAKAAN DAN AMPUTASI
2
Bab 2. DIREMEHKAN
3
Bab 3. SUPPORT
4
Bab 4. MULAI TERAPI
5
Bab 5. SALAH ARTI
6
Bab 6. BALAS DENDAM
7
Bab 7. MENJADI BINTANG
8
Bab 8. BERMAIN LICIK
9
Bab 9. PROTEKTIF
10
Bab 10. PURA-PURA
11
Bab 11. TAK SUKA
12
Bab 12. LICIK DIBALAS LICIK
13
Bab 13. DUKUNGAN JAS JUS
14
Bab 14. MULAI BUCIN
15
Bab 15. KECEWA
16
Bab 16. MERASA MENANG
17
Bab 17. MERASA BERSALAH
18
Bab 18. SALING MENYAKITI
19
Bab 19. MANTAN ISTRI YANG TIDAK TAU DIRI
20
Bab 20. KEDATANGAN MICHAEL
21
Bab 21. SARAPAN MENU NUSANTARA
22
Bab 22. SALAH PAHAM
23
Bab 23. TERPAKSA MENJAUH
24
Bab 24. SEMAKIN RUMIT
25
Bab 25. CEDERA
26
Bab 26. KECURIGAAN MAXIME
27
Bab 27. DUPLIKAT LUCKY
28
Bab 28. SOSOK YANG TEGAS
29
Bab 29. PERSONALITY
30
Bab 30. BERTEMU TANGO
31
Bab 31. KAKI BARU
32
Bab 32. BERBAGI OKSIGEN
33
Bab 33. LOLI
34
Bab 34. KEJUTAN
35
Bab 35. MEMILIH HADIAH
36
Bab 36. TERPUKAU
37
Bab 37. TERPESONA
38
Bab 38. DAPAT RESTU
39
Bab 39. DITEMBAK, SAKIT ATAU SUKA
40
Bab 40. GALAU
41
Bab 41. SEBUAH RENCANA
42
Bab 42. KESALAHPAHAMAN
43
Bab 43. ALWAYS LOVING YOU
44
Bab 44. GAYUNG BERSAMBUT
45
Bab 45. SATU SPESIES
46
Bab 46. TUNTUTAN
47
Bab 47. SALTING
48
Bab 48. NGGAK KETEMU LAGI
49
Bab 49. SAMBUTAN CALON KAKAK
50
Bab 50. PENGAKUAN DAN RESTU
51
Bab 51. SERANGAN JAS JUS
52
Bab 52. BERTEMU CALON MANTU
53
Bab 53. BERSAMA TANGO
54
Bab 54. SIKAP DINGIN
55
Bab 55. PROFESIONALISME
56
Bab 56. RENCANA MAKAN SIANG
57
Bab 57. RENCANA KEPULANGAN MICHAEL
58
Bab 58. KEPUTUSAN SULIT
59
Bab 59. MAAF AKU HARUS PERGI
60
Bab 60. SATU MASKAPAI
61
Bab 61. KENCAN
62
Bab 62. BERSELISIH PAHAM
63
Bab 63. GALFOK
64
Bab 64. KEINGINAN YANG TERTUNDA
65
Bab 65. AMBISI JAS JUS
66
Bab 66. BANGKIT
67
BAB 67. EVENT SUKSES
68
Bab 68. BERMAIN PERAN
69
Bab 69. GETARAN CINTA
70
Bab 70. FAKTA BARU
71
Bab 71. BERKAH EVENT
72
Bab 72. RENCANA KECIL
73
Bab 73. GOMBALAN RECEH
74
Bab 74. IJINKAN AKU JADI PENJAGAMU
75
Bab 75. KECEMBURUAN MAXIME
76
Bab 76. CEMBURU TAK BERALASAN
77
Bab 77. PERTEMUAN
78
Bab 78. BUTUH DOKTER CINTA
79
Bab 79. CEMBURU NGGAK TUH
80
Bab 80. SATU TAHUN
81
Bab 81. RASA ANEH
82
Bab 82. OBSESI
83
Bab 83. ALERGI
84
Bab 84. MAXIME
85
Bab 85. WASPADA
86
Bab 86. CANTIK TAPI GALAK
87
Bab 87. CINTA DAN OBSESI
88
Bab 88. WANITA YANG SAKIT
89
Bab 89. SIAPA DIA
90
Bab 90. TERPAKSA MENJAUH
91
Bab 91. LICIK DIBALAS LICIK
92
Bab 92. EKSEKUSI
93
Bab 93. PENGUMUMAN
94
Bab 94. RENCANA ULTAH JAS JUS
95
Bab 95. CINTA DATANG TERLAMBAT
96
Bab 96. KETEMU LAGI
97
Bab 97. TAMU TAK TERDUGA
98
Bab 98. BERMAIN DI DAPUR
99
Bab 99. TERBANG KE INDONESIA
100
Bab 100. KEJUTAN
101
Bab 101. MASIH DI PESAWAT
102
Bab 102. CALON MANTU PILIHAN MAMA
103
Bab 103. DELAY
104
Bab 104. JERAT BRYAN
105
Bab 105. KEJUTAN
106
Bab 106. CINTA TAK KAN PERNAH SALAH
107
Bab 107. KEJUTAN MANIS
108
Bab 108. TERIMA KASIH CINTA
109
Bab 109. SETUJU
110
Bab 110. MENGINAP DI RUMAH KAKAK
111
Bab 111. RESTU YANG TERTUNDA
112
Bab 112. DILEMA JESSIE, BERKAH BABY
113
Bab 113. MENYELESAIKAN MASA LALU
114
Bab 114. BAHAGIA BERSAMAMU
115
Bab 115. HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!