Kedatangan Kakek

Ellen tampak sangat karena kakek Bryan dan Chelsea berdiri di hadapannya. Begitu juga dengan Mamanya dan adiknya, saat Alex memanggil orang asing yang ada dalam rumah mereka kakek, membuat mereka takut kalau Kakek Bryan tidak menerima pernikahan Leo dan Ellen.

"Wah, gadis ini tampak sangat cantik. Siapa gadis ini? Apa gadis ini pacarnya pria ini? Apa mereka ingin Pria ini untuk menceraikan ku sekarang?" gumam Ellen dalam hati.

"Untuk apa Kakek disini?" tanya Leo sambil menatap kakek Bryan dengan tajam.

Bugh.

Bukannya menjawab, kakek Bryan memukul Alex dengan tongkatnya. Tentu saja membuat Ellen dan keluarganya langsung terkejut. Sedangkan Chelsea dan Rezza malah menahan ketawa mereka.

"Kamu ini... Kamu bertanya kenapa kakek disini? Kamu menikah tanpa memberitahu kakek?"

Bugh...

Bugh...

Kakek Bryan terus memukul Leo dengan tongkatnya.

"AW... Sakit, kek...." ucap Leo sambil mengelus tubuhnya yang kena pukulan kakek Bryan.

"Kek, berhenti lah. Aku bisa jelaskan... AW... sakit kek..." sekali lagi Leo berusaha meminta Kakek Bryan untuk berhenti memukulinya.

Ellen yang melihat kakek Bryan ingin memukul lengan Leo sebelah kiri, Ellen langsung menjadikan dirinya untuk menjadi tameng bagi Leo dan langsung menutup matanya. Ellen melakukan hal itu karena Ellen ingat kalau tangan Leo sebelah kiri terluka.

"Kak Ellen..." jerit Kartika saat melihat tongkat kakek Bryan mendarat di ditubuh Ellen. Kakek Bryan yang langsung menyadarinya, langsung menghentikannya dan tongkatnya jadi melayang di udara.

Ellen yang tidak merasakan kesakitan, Ellen membuka matanya. Sedangkan Leo tampak sangat terkejut melihat Ellen menjadi tameng untuknya. Begitu juga dengan kakek Bryan, dan yang lainnya.

"Maaf kan saya, kek...." ucap Ellen dengan gugup.

"Saya bukan mau ikut campur, hanya saja ini tidak sepenuhnya kesalahan mas Leo..." ucap Ellen dengan lembut.

Leo langsung membulat kan matanya saat mendengar Ellen memanggil dirinya dengan sebutan mas.

"Apa aku salah dengar?" gumam Leo dalam hatinya.

"Saya juga ikut bersalah.... Kakek, bisa menghukum saya juga." Ucap Ellen dengan sedikit menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

Tanpa diduga Ellen dan keluarganya, kakek Bryan bukannya marah, malahan kakek Bryan mengelus kepala Ellen. Karena kakek Bryan mengelus kepalanya membuat Ellen langsung mendongakkan kepalanya menatap kakek Bryan. Kakek Bryan tersenyum padanya.

"Nama kamu siapa nak?" tanya Kakek Bryan dengan lembut.

"Ellen Hardani, kek..." ucap Ellen dengan gugup. Setelah Ellen menyebutkan namanya, Kakek Bryan langsung menarik tangan Ellen untuk ikut bersamanya duduk.

Mamanya Ellen dan Kartika langsung merasa lega saat melihat kakek Bryan bicara dengan Ellen dengan lembut dan tersenyum, sangat berbeda dengan awal mereka masuk. Mamanya Ellen langsung menarik tangan Kartika ke dapur untuk membantunya.

"Sekali lagi maaf kan aku dan mas Leo, kek. Aku bisa menjelaskan semuanya..." ucap Ellen dengan gugup, Ellen ingin menjelaskan kenapa Ellen dan Leo bisa menikah.

"Kakek sudah mendengar semuanya, nak. Kakek senang gadis yang menikah dengan cucu kakek, kamu" Ellen langsung mengerutkan keningnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Leo yang duduk di hadapannya.

"Rezza, siapkan semuanya. Ingat jangan lakukan kesalahan" ucap Kakek Bryan pada Rezza yang dari tadi berdiri di samping Leo.

"Baik, tuan..." ucap Rezza.

"Maaf, kek silahkan minum minumannya...." ucap Kartika sambil meletakkan minuman yang dibawanya ke meja.

"Terimakasih. Kamu..."

"Maaf, kek. Ini Kartika, adik saya dan itu mama saya..." ucap Ellen sambil mengarahkan tangannya pada mamanya yang berdiri di samping Kartika.

Mamanya Ellen langsung berjabat tangan kakek Bryan dan begitu juga dengan Kartika. Kartika langsung berjabat tangan dengan kakek Bryan.

"Ternyata kecantikan cucu menantu ku dari ibunya" ucap kakek Bryan dengan tersenyum.

"Terimakasih, tuan." ucap mamanya Ellen.

"Maaf kan saya, saya tidak menyambut kedatangan tuan tadi." ucap mamanya Ellen.

"Hahaha. Tidak apa-apa, saya sangat mengerti dengan situasinya." ucap kakek Bryan.

"Hai, kakak ipar..." sapa Chelsea yang berdiri di belakang Leo sambil melambaikan tangannya pada Ellen.

Ellen langsung mendongakkan kepalanya menatap Chelsea dengan bingung. Chelsea yang mengerti langsung berlari untuk duduk di samping Ellen.

"Chelsea, aku adik kak Leo" ucap Chelsea dengan tersenyum.

"Adik?" cicit Ellen.

"Ya. Apa kakak tidak lihat wajah kami begitu mirip?" Ellen langsung menatap wajah Leo lalu kembali menatap Chelsea.

"Maaf..." ucap Ellen dengan malu.

"Tidak apa-apa, kak." ucap Chelsea sambil memeluk lengan Ellen dengan manja.

"Baiklah. Mamanya Ellen saya ingin membicarakan tentang hubungan putri anda dan cucu saya." Mamanya Ellen hanya mengangguk kepalanya saja, dan rasa kuatir mamanya Ellen timbul kembali lagi.

"Begini, saya ingin membuat acara resepsi pernikahan mereka di kota. Jadi, apa saya bisa bertemu dengan suami Anda. Tapi dari tadi saya tidak melihat suami Anda" ucap Kakek Bryan yang belum mengetahui tentang keluarga Ellen.

Mendengar pertanyaan keberadaan papanya, Ellen langsung cemas dan takut. Jantungnya berdegup kencang, dan dia juga langsung keringat dingin. Leo yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Ellen langsung menyadari perubahan Ellen saat kakeknya bertanya keberadaan papanya.

"Maaf tuan, suami saya sudah lama meninggal. Saat Ellen masih SMA" ucap mamanya Ellen.

"Maaf saya tidak tahu. Kalau begitu apa mamanya Ellen setuju?" mamanya Ellen tampak sangat bingung apa yang harus dia jawab. Mamanya Ellen langsung menatap Ellen yang tampak sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan kakek Bryan.

"Kakek..." ucapan Leo langsung terputus karena kakek Bryan menegurnya.

"Diam, untuk saat ini kakek yang harus bicara. Kakek tahu apa yang ingin kamu katakan" ucap kakek Bryan.

"Bisakah untuk hal ini, kakek tidak ikut campur?"

"Enak saja! Mana mungkin kakek tidak ikut campur dalam pernikahan mu. Pokoknya kakek sudah mengambil keputusan kalian akan membuat acara resepsi pernikahan kalian." ucap kakek Bryan dengan tegas.

Leo langsung diam, karena Leo sangat mengenal jelas karakter kakeknya.

"Maaf mamanya Ellen, saat di kota J nanti kalian bisa menginap di rumah saya. Bagaimana?" Saran kakek Bryan.

"Tidak perlu, tuan. Sebenarnya kami tinggal di kota J, sejak beberapa tahun yang lalu"

"Jadi rumah ini?"

"Rumah peninggalan suami saya. Putri saya Ellen disini karena ingin liburan"

"Hahaha. Baguslah kalau begitu" ucap kakek Bryan dengan bahagia.

Kakek Bryan, mamanya Ellen, Chelsea dan adiknya juga ikut serta memberikan saran. Melihat semuanya tampak sibuk berbicara, Ellen memberikan kode pada Leo untuk ikut mengikutinya.

Ellen membawa Leo ke kamarnya. Leo melihat sekeliling kamar Ellen tampak sangat kosong, hanya ada satu foto saja yang terpajang. Foto Ellen bersama keluarganya, difoto itu Ellen masih tampak sangat culun dengan pakai kacamata dan rambutnya di kepang.

"Apa kamu tidak bisa menghentikan rencana kakek mu?" tanya Ellen sambil menatap Leo yang masih saja menatap fotonya bersama keluarganya.

...****************...

Episodes
1 Prolog
2 DIPAKSA MENIKAH
3 Kedatangan Leo
4 Pernikahan
5 Kedatangan Kakek
6 Pulang
7 Reaksi Ellen
8 Masakan pertama
9 Mencari tahu tentang Leo
10 Perjanjian
11 Berdegup kencang
12 Pipi Merona
13 Mengajukan permintaan
14 Tidur bersama
15 Resepsi pernikahan
16 Hadiah dari kakek
17 Mencari keberadaan Desi
18 Keputusan Desi
19 Masa lalu ayahnya Ellen
20 Aku bukanlah wanita yang berhati malaikat
21 Kain tipis
22 Karena Aku Ingin Menggoda Mu
23 Tak ada kesempatan
24 Menyatakan perasaannya
25 Aku Akan Menunggu
26 Akan Membuat mu Bahagia
27 Pulang
28 Ajak makan siang bersama
29 Makan siang bersama
30 Minta Maaf
31 Masa Lalu
32 Sah Bercerai
33 Permohonan Nyonya Hodgson
34 Peringatan Chelsea pada Clarisa
35 Bertemu
36 Hari pertama
37 Berbeda
38 Perubahan Leo
39 Ketegasan Ellen
40 Kecelakaan Ellen
41 Permintaan maaf Leo
42 Memberikan kado
43 Kepulangan Ellen dari rumah sakit
44 Dito pergi
45 Ungkapan Cinta Ellen
46 Rezza memasak
47 Rezza cemburu
48 Melupakan semuanya
49 Shopping
50 Bertarung
51 Pencarian
52 Penyelamatan
53 Ancaman Ellen
54 Rezza
55 Menerima
56 Kekuatiran Ellen
57 Positif
58 Persalinan Desi
59 Rezza & Desi
60 Kejutan
61 Pemecatan
62 Prima Aditya Rejaksa (The End)
63 Ekstra part 1
64 Ekstra part 2
65 Ekstra part 3
66 Ekstra part 4
67 Ekstra part 5
68 Ekstra part 6
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Prolog
2
DIPAKSA MENIKAH
3
Kedatangan Leo
4
Pernikahan
5
Kedatangan Kakek
6
Pulang
7
Reaksi Ellen
8
Masakan pertama
9
Mencari tahu tentang Leo
10
Perjanjian
11
Berdegup kencang
12
Pipi Merona
13
Mengajukan permintaan
14
Tidur bersama
15
Resepsi pernikahan
16
Hadiah dari kakek
17
Mencari keberadaan Desi
18
Keputusan Desi
19
Masa lalu ayahnya Ellen
20
Aku bukanlah wanita yang berhati malaikat
21
Kain tipis
22
Karena Aku Ingin Menggoda Mu
23
Tak ada kesempatan
24
Menyatakan perasaannya
25
Aku Akan Menunggu
26
Akan Membuat mu Bahagia
27
Pulang
28
Ajak makan siang bersama
29
Makan siang bersama
30
Minta Maaf
31
Masa Lalu
32
Sah Bercerai
33
Permohonan Nyonya Hodgson
34
Peringatan Chelsea pada Clarisa
35
Bertemu
36
Hari pertama
37
Berbeda
38
Perubahan Leo
39
Ketegasan Ellen
40
Kecelakaan Ellen
41
Permintaan maaf Leo
42
Memberikan kado
43
Kepulangan Ellen dari rumah sakit
44
Dito pergi
45
Ungkapan Cinta Ellen
46
Rezza memasak
47
Rezza cemburu
48
Melupakan semuanya
49
Shopping
50
Bertarung
51
Pencarian
52
Penyelamatan
53
Ancaman Ellen
54
Rezza
55
Menerima
56
Kekuatiran Ellen
57
Positif
58
Persalinan Desi
59
Rezza & Desi
60
Kejutan
61
Pemecatan
62
Prima Aditya Rejaksa (The End)
63
Ekstra part 1
64
Ekstra part 2
65
Ekstra part 3
66
Ekstra part 4
67
Ekstra part 5
68
Ekstra part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!