Mengubah Takdir Sebuah Komik Kerajaan
Disuatu daerah terpencil hiduplah seorang anak tunggal dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis dan perekonomian yang kurang memadai.
Nama wanita itu adalah Catherine Morla, umurnya sekarang menginjak usia delapan belas tahun, dengan perawakan rambut berwarna ungu dan bola mata berwarna ungu.
Tinggal bersama sang ayah yang seorang pemabuk berat dan sering melakukan kekerasan terhadapnya dan juga ibunya sudah lama meninggal setelah melahirkannya.
Maka dari itu ia di cap oleh ayahnya, gadis pemilik takdir yang buruk.
Perekonomian yang kurang memadai membuatnya harus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya, mengharapkan seorang ayah untuk mencari nafkah? Ah sudah lah ia sungguh tidak peduli dengan orang itu.
Rencana setelah mendapatkan pekerjaan dan uang yang cukup ia akan pergi dari rumah itu dan hidup bebas dari pada tinggal dengan orang pemabuk dan suka melakukan kekerasan. Menyusahkan saja.
Berusaha keluar dari rumah tanpa ketahuan oleh si pemabuk itu dan berhasil, si pemabuk itu sedang tertidur dengan lelap akibat kebanyakan minum. Akhirnya ia bisa keluar tanpa ketahuan oleh si pemabuk.
Semoga dia tidak sadar, lalu menjemputnya dengan kekerasan. Berjalan menyusuri berbagai tempat untuk mencari lowongan pekerjaan. Tidak semudah yang ia bayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, ada saja penghalang karena ia tidak bersekolah dan tidak berpengalaman.
"Ahhh akhirnya" kata Ia senang.
Setelah mencari pekerjaan kesana kemari, akhirnya Ia menemukan pekerjaan yang sekiranya bisa untuk anak yang berusia delapan belas tahun sepertinya. Menjadi pelayan Restoran atau menjadi pembantu bersih-bersih itu sungguh lumayan untuk nya.
Ia memasuki ruangan Restoran tersebut, "Permisi..." ucapnya dengan sopan, tetapi tidak ada yang menjawabnya.
"Hemm...apa karena sudah malam Restorannya tidak ada orang sama sekali? tapi pintu nya belum di kunci! Bisa-bisa aku di tuduh sedang maling kalau seperti ini" Ia melihat kanan dan kiri berharap tidak ada yang mencurigainya.
Tidak lama kemudian keluar seorang perempuan muda yang mungkin adalah pemilik Restoran tersebut, "Yaa?Maaf menunggu lama, Restoran kami sudah tutup, silahkan datang kembali besok saat sudah di buka" kata perempuan itu sambil tersenyum.
"Ah maaf mengganggu, sebelum nya nama saya Catherine Morla saya sedang mencari pekerjaan" katanya dengan sopan.
"Sedang mencari pekerjaan?" tanya perempuan itu lalu melangkah mendekatinya.
"Apakah Restoran ini membutuhkan seorang pelayan atau pembantu bersih-bersih??" Tanya Catherine.
"Ya kebetulan kami sedang membutuhkan seseorang untuk bersih-bersih di Restoran kami" kata perempuan itu.
"Ah saya bisa bersih-bersih" katanya dengan bersemangat.
"Baik lah, kamu diterima kerja disini. Besok kamu sudah bisa memulai pekerjaaan mu" kata perempuan muda tersebut sambil tersenyum ramah.
Ia terpelongo karena secepat ini ia mendapatkan pekerjaan dengan mudah, "Ah terima kasih banyak nyonya!" Katanya sambil menunduk.
"Ah tidak perlu memanggil ku dengan Nyonya, nama ku Aerin Bayle panggil saja Aerin, dan tidak perlu bicara terlalu formal seperti itu kepadaku kita seumuran jadi mari kita berteman dekat" kata perempuan itu sambil tersenyum lagi.
Catherine menatap restoran tempat ia bekerja, "Baik lah Aerin...kita seumuran tetapi kamu sudah sukses membuka Restoran!"
Aerin membantah ucapan Catherine, "Oh ini Restoran peninggalan ayah ku, ayah ku sudah lama meninggal jadi aku yang mengurus Restoran ini sampai sekarang" kata Aerin sembari tersenyum kecil.
Suasana berubah menjadi canggung, Catherine tidak mau suasana ini terus berlanjut, ia segera mengubah topik, "Ohh aku sangat kagum pada usaha mu Aerin."
"Bukan apa-apa,Terima kasih..." Aerin tiba-tiba teringat sesuatu yang belum ia sampaikan ke Catherine,"...Ah aku lupa memberitahu mu, aku menyediakan kamar untuk pekerja Restoran yang tidak mempunyai tempat tinggal" sambung Aerin.
"Benarkah?aku juga sedang mencari tempat tinggal, tapi uang ku belum cukup untuk sekedar menyewa" Catherine kembali mengingat bahwa ia tidak membawa uang sepeser pun dari rumah.
"Tidak apa-apa kamar untuk pekerja Restoran itu gratis! Kamu bisa tinggal disini sampai uang mu cukup untuk membeli rumah"
"B-benarkah?" Wanita itu sungguh tidak percaya, "Baiklahh, Terima kasih banyak Aerin" Catherine memegang tangan Aerin dan mengatakan terima kasih terus menerus.
Catherine bekerja dengan giat dan mulai akrab dengan pekerja-pekerja di Restoran tempat ia bekerja, mereka sangat ramah dan baik kepadanya.
Setelah beberapa bulan bekerja dan bersusah payah untuk bangkit dari keterpurukan, uangnya sudah cukup terkumpul dan akhirnya ia bisa membeli rumah dan barang-barang yang ia inginkan dengan uangnya sendiri.
Dimalam hari yang sangat melelahkan selepas pulang kerja sekitar pukul Delapan setengah malam, Catherine membaca komik yang baru ia beli. Komik kerajaan yang mengisahkan seorang putri yang bernama Natasha katelyn, seorang gadis berparas cantik berambut putih dan berbola mata biru.
Natasha mati karena bunuh diri pada usia tiga belas tahun. Tragedi ini berawal ketika terjadinya pembantaian di kediaman Katelyn , pelayan serta penjaga semua di bunuh dengan kejam. Dan lebih mengejutkan lagi, pembantaian itu di lakukan oleh ayah nya sendiri yang bernama Louis Katelyn, pria berparas tampan yang memiliki ciri-ciri berambut hitam dan bola mata berwarna hijau.
Natasha yang saat itu masih berusia tiga belas tahun menangis ketakutan sendiri melihat pembantaian yang di lakukan ayahnya di depan mata nya, lalu Natasha lari bersembunyi di kamarnya, sang ayah menghampiri nya.
Natasha sangat ketakutan saat melihat ayah nya yang penuh dengan darah di hadapan nya, sang ayah hanya berkata "pergi " sambil memberi pedang kecil kepada Natasha.
Natasha yang gemetaran dengan air mata yang terus mengalir bertanya kepada ayah nya, "Ke...kenapa ayah melakukan ini?ap..apakah ayah tidak menyayangiku? apa salah ku padamu ayah? aku hanya menginginkan sedikit kasih sayang dari mu ayah!"
Natasha menampar pipinya sendiri, "Haha bodoh sekali, apa yang ku harapkan dari ayah yang tidak perduli sama sekali dengan putri nya ini? Tega sekali ayah membiarkan ku tumbuh sendirian dan menyedihkan seperti ini!"
"Jleb" lalu Natasha menusuk dirinya sendiri dengan pedang kecil yang di berikan ayahnya itu. Natasha yang sekarat Samar-samar mendengar suara ayah nya yang memanggil-manggil nama nya.
"Natasha...Natasha" tangan ayahnya mengangkat tubuh Natasha, "Maafkan aku nak, aku terpaksa melakukan ini "suara sang ayah dengan nada bergetar.
Itulah kata-kata terakhir yang di dengar Natasha sebelum Ia meninggal. Sejak kecil Natasha tidak mendapatkan kasih sayang dari sang ayah.
Dia selalu sendirian, di meja makan, sarapan pagi, siang maupun malam.
Waktu kecil saja Natasha selalu bermain sendirian di kamar. Cerita tamat dengan ending sang ayah juga ikut bunuh diri.
"Ahh kasihan sekali, pasti dia sangat kesulitan selama ia tumbuh sendiri tanpa ayah" kata Catherine dengan wajah sedih, "Tapi lebih menyedihkan diriku sendiri, Ayahku ada namun peran nya yang tidak pernah ada dalam hidupku"
Tit...tit...tit...tit alarm berbunyi tanda sudah memasuki hari selanjutnya, "Tidak di sangka sudah tengah malam saja" kata Catherine terkejut.
"Hoamm, saatnya tidur", Catherine pun terlelap dan tidur dengan sangat nyenyak karena sangat mengantuk dan kelelahan. Setelah beberapa saat ia tertidur, ia terbangun oleh cahaya matahari yang menyinari matanya.
"Ah sudah pagi? Perasaan baru saja aku tertidur!" Saat Catherine membuka mata, ia terkejut akan sesuatu.
"HAHHHH apa ini? Ke...kenapa tangan ku jadi kecill?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Pocipan tinggalkan jejak .
jgn lpa dukung karya baru
legendaris cinta makasih
2023-07-07
0
վմղíα | HV💕
KK yunia hadir
2023-07-05
1
Heny🥀
ku mampir dulu Thor 🙏🙏
2023-04-01
1