Chapter 4: Persiapan

14 hari telah berlalu pada saat berpiknik,persiapan pesta ulang tahun Natasha juga sudah beres.besok adalah hari ulang tahunnya. "Hem hadiah apa yang akan mereka berikan padaku?" Natasha berpikir sambil meminum susunya.

Avilyn memberikannya susu lalu pergi lagi, kata nya ia sibuk sekali hari ini. "Padahal aku mau main dengan nya" kata Natasha sedih, "Jika di pikir-pikir Berarti usiaku baru satu tahun, Natasha mati pada saat usianya tiga belas tahun jadi masih ada dua belas tahun lagi untuk mengubah takdir!! itu pun jika bisa di ubah" pikir Natasha.

Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. "Sedang meminum susu? wajah mu terlihat serius tadi, apa yang sedang kau pikirkan? kata Louis bertanya penasaran.

Sejak Ia masuk ke dalam komik ini Louis memperlakukan Natasha dengan baik. Hati Catherine telah luluh untuk nya dan ia pikir dengan bisa akrab dengan ayahnya, ia pasti bisa mengubah isi cerita ini dan menghindari kematiannya dan ayahnya.

"Aku masih belum tau penyebab ayah melakukan pembantaian itu. Aku masih kekurangan banyak informasi. Tapi untuk saat ini, hanya ini yang bisa ku lakukan, menyusu dan bermain" Ia sesekali menghela nafas, "Aku pasti bisa melakukan nya." Sambungnya.

Natasha meminta ayahnya untuk menggendong, dengan menjulurkan tangannya ke depan. Ayahnya tersenyum "Emm? mau di gendong? baiklah" lalu Louis menggendongnya, sesekali Louis mengelus rambut tipis nya Natasha.

"Siapa yang akan berulang tahun besok?" Louis bertanya sambil mencubit hidung anaknya. Natasha hanya menatap mata Ayahnya lalu memeluk tangan ayahnya. "Tentu saja aku yang akan berulang tahun besok!"

"Jika aku sudah bisa berbicara nanti, banyak sekali yang ingin ku tanyakan pada ayah."

Louis membulatkan matanya, ia cukup senang melihat anaknya yang tidak lagi menangis saat ia menggendongnya, "Emm? sekarang kamu sudah manja sekali pada ayah!! waktu itu ayah sedang menggendong mu, kamu malah menangis sekencang mungkin" kata Louis lalu tertawa.

"I-itu karena aku takut pada mu" kata Natasha dengan wajah tersipu. "Kau mau hadiah apa dari ayah?" ayahnya bertanya. "Jangan mati dan jangan melakukan pembantaian itu. itu saja yang ku inginkan dari mu ayah". Ucap Natasha yang masih memeluk tanga ayahnya, pelukan itu semakin erat.

"Apa kamu mau mainan? anak seumur mu biasanya menginginkan mainan bukan?" ayahnya bertanya, Natasha menatap kembali mta hijau ayahnya, "Anu... sebenarnya aku tidak menginginkan mainan, karena aku sebenarnya sudah besar, tetapi karena aku di sini masih bayi...sepertinya hadiah mainan boleh juga"

Waktu Catherine kecil dulu, ia tidak pernah di belikan mainan oleh ayah nya, ia tahu pada saat itu keluarganya sedang krisis keuangan, jadi ia tidak meminta apa-apa dan mencoba untuk mengerti kondisi keluarganya, bisa makan saja ia sudah sangat bersyukur.

"Atau kamu mau cemilan coklat yang banyak?ayah tau dari pelayan mu kalau kamu suka sekali dengan kue coklat" kata ayahnya bertanya lagi. "Ap-apa?? kata Elly,bayi seperti ku tidak boleh memakan kue coklat banyak-banyak, tapi jika ayah memaksa ingin membelinya...boleh saja!" kata Natasha dengan senang hati.

"Baik lah ayah akan membelikan dua-dua nya untuk mu, tunggu saja hadiah nya besok!"

"Baik akan ku tunggu ayah!" katanya senang. "Aku tidak sabar menunggu nya besok!."

Lalu ayahnya berbicara lagi, "Ayah sedang tidak ada pekerjaan...apakah kau mau bermain dengan ayah malam ini?"

"Kita akan bermain rumah-rumahan dengan selimut!" Sambung ayahnya, "Permainan itu...seperti permainan yang ku main kan dulu jika bosan di rumah...apa ayah sedang bosan?" Natasha mencoba menebak-nebak.

Lalu Louis membawa Natasha menuju ke kamar nya. Di tengah perjalanan tiba-tiba ada seseorang yang memberhentikan Louis.

"Tuan...tunggu sebentar" kata orang itu. Louis melihat ke belakang, "Ya ada apa? kenapa kau kesini?" Ucap Louis sedikit kesal karena ada yang mengganggu waktunya saat ingin bersama putrinya.

"Yang mulia memanggil anda besok ke istana" kata orang itu.

"Hahh?? besok ulang tahun ku!!! kenapa harus besok ayah ke sana?" kata Natasha marah.

"Baik lah aku akan ke sana besok" kata ayahnya, "Apa?? aku bagaimana? besok ulang tahun ku!! tidak mungkin aku merayakan nya tanpa ayah!!" kata Natasha sambil melihat wajah ayahnya.

"Baik tuan..."orang itu melihat ku lalu pergi "saya permisi."

"Orang itu aneh" ucap ku.

"Hah ada-ada saja" kata ayah sambil memijit kening nya, "Maaf ya Natasha, seperti nya ayah akan sedikit terlambat besok."

"Ayah di panggil oleh yang mulia untuk ke istana, tidak usah menunggu ayah...ayah tidak tahu besok bakal lama atau tidak di istana...tapi pasti ayah akan berusaha secepat nya agar bisa dampingi mu saat pesta ulang tahun nanti" ucap ayahnya menenangkan Natasha.

Natasha sedikit sedih mendengar bahwa ayahnya besok akan pergi ke istana saat ia akan berulang tahun. "Bagaimana jika ayah lama kembali nya? aku tidak mau merayakan nya tanpa ayah!."

"Baik lah seperti yang kita rencanakan tadi...ayo kita bermain~" kata ayahnya. Lalu mereka menuju masuk ke ruangan kamar Louis.

"Wahh sangat besar dan...dimeja ayah penuh dengan pekerjaan??" Ucap Natasha terkejut lalu kembali menatap ayahnya. "Ayah bilang, bahwa ayah tidak ada pekerjaan..itu apa kertas yang menumpuk itu kalau bukan pekerjaan?" Natasha menatap ayah dengan mata mengecil.

"Hemm ada apa? Louis kebingungan melihat tingkah putrinya, "Ah iya kamu belum pernah masuk ke kamar ayah kan? nahh sekarang ini kita sedang berada di kamar ayah!" kata ayahnya.

Lalu Louis mengajak Natasha berkeliling untuk melihat-lihat barang-barang yang ada di kamarnya. Natasha sedikit terkejut saat melihat foto yang sangat besar di sana. "Ahh itu foto Ayah...dan kakek? ucap Natasha memperhatikan foto itu dari kejauhan .

Natasha menunjukkan jarinya ke arah foto tersebut agar Louis mengerti bahwa ia mau ke sana. "Kau mau melihat foto itu?" Akhirnya Louis sadar dengan keinginan anaknya.

"Baik lah" ayahnya melangkah menuju foto tersebut. "Ini...foto ayah waktu kecil dan kakek waktu muda" kata Louis sambil tersenyum memandang foto tersebut.

"Ap-apa ini? itu-itu kakek?...ka-kakek waktu muda ganteng bangetttt" kata Natasha sambil menutup mulut kecilnya tidak percaya, "Ayah lucu banget di situ."

"Ini foto kenangan yang ayah miliki dengan kakek mu" ucap ayahnya, Louis mengelus foto bagian ayahnya, wajah Louis terlihat merindukan sang ayah. "Jika saja ayah tidak mengikuti kata orang itu" ucap louis ke foto ayahnya.

"Orang itu?" Ucap Natasha bingung.

Louis menyadari ucapannya yang seharusnya tidak ia ucapkan, dan kembali fokus dengan putri nya "Ah maafkan ayah, ayo kita bikin rumah menggunakan selimut seperti yang ayah katakan tadi!"

Lalu Louis menuju tempat tidur dan menduduk kan Natasha di situ. Louis mengambil selimut dan menutupi mereka berdua.

"Kamu tau nak? ayah waktu kecil sering sekali bermain rumah-rumahan menggunakan selimut jika ayah bosan" kata Louis sambil mengusap kaki kecilnya Natasha yang sedang berbaring.

"Ternyata benar...ayah sedang bosan sekarang."

"Apa ayah selalu kesepian seperti ku dulu." Natasha merangkak dan tiduran di pangkuan ayahnya.

"Kamu sudah mengantuk? baik lah ayah akan menceritakan sebuah dongeng" Di dalam selimut Louis menceritakan dongeng untuk Putrinya sampai ia tertidur.

Louis memindahkan Natasha ke bantal agar ia tertidur dengan nyenyak, "Tidur yang nyenyak putri ku" Ia menciumi pipi Natasha lalu tertidur sambil memeluk putrinya.

Terpopuler

Comments

Istrinya Hades

Istrinya Hades

Argh, jelasin dulu siapa orangnya.

2023-01-02

1

lilis herawati

lilis herawati

manja, mentang-mentang lg ultah hehehe

2022-12-29

1

nishimuraya

nishimuraya

di Shopee XD

2022-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!