Episode 5 Minta laptop

Mata kuliah hari ini ada yg kosong satu, jadi kami bisa pulang lebih cepat dari yang seharusnya, aku gunakan kesempatan ini untuk pinjam catatan Risa, sebab di antara kami berempat Risalah yang paling rajin dalam catatan-mencatat dan aku sudah banyak tugas yang di berikan dosen kepadaku selama aku sakit, jadi kemaren pas aku sakit soal ijin kampus ternyata Mas Rahman sudah mengurusnya. sekarang tinggal aku harus mengejar ketinggalanku karena banyak catatan dan tugas yang tertinggal selama seminggu ini.

" Ke kantin dulu saja yuk Cit?" ajak Mala padaku.

" Aduh aku harus ke perpustakaan nih, soalnya banyak tugas yang harus aku selesaikan selama aku tidak masuk" ucapku pada mereka.

" Nanti saja Cit, kita isi perut dulu nanti kamu kambuh lagi lambungmu," sela Risa

" Oke deh kalau gitu, tapi aku belum boleh makan nasi kalau bubur masih ada ga ya di kantin kira-kira," Seruku.

" Ya elah kok bubur sih entar buat balik ke perpustakaan sudah habis tuh energi " sloroh Mala.

" Ya harus gimana lagi masih belum boleh sih makan nasi, kalau tidak makan nasi tim lah kaya bayi, atau sereal saja juga sudah cukup yang penting keisi perutnya, lagian aku belum kontrol lagi jadi ga tahu boleh makan apa tidak, tapi sama Mas Rahman belum boleh," tuturku.

" kok Mas Rahman sih yang melarang bukannya dokter harusnya yang bilang gitu" cletuk Risa.

aku hanya tersenyum menampakkan gigiku ketika mendengar cletukan Risa.

" Oh iya Cit, ceritain dong tentang doi, gimana bisa kenal sama dia tuhh?" tanya Mala dengan antusias.

" Sipp deh..., aku cerita sambil makan ya nanti dari awal sampai akhir," balasku. Kemudian kamipun berjalan menuju kantin untuk mengisi energi.

Di sana aku menceritakan kejadian awal sampai akhir bagaimana aku ketemu Mas Rahman.

" Duh serasa seperti Cinderella saja kamu Cit, di manja sama pangeran berkuda yang tampan dan rupawan," seru Risa

" Huh kamu ini lihat yang mentereng dikit, ijo deh tuh mata," cletuk Mala.

kamipun terkekeh dengan candaan kami.

" Oh iya, sorry aku cabut dulu ya, aku lupa soalnya aku harus antar bokap ambil pensiun" seru Mala yang sudah bangkit dari kursinya.

" Ya udah aku ikut Mala sekalian deh, kan tadi aku nebeng sama dia,"ujar Risa kemudian.

" Ya udah kalau gitu aku ikut pulang sekalian nunggu jemputan di depan saja" balasku.

" Cie-cieee yang mau di jemput sama pangeran berkuda" cletuk Risa menggodaku.

" hiss apaan sih kalian ini," omelku sambil ku tinggalkan mereka berdua di belakangku, aku pura-pura marah sama mereka berdua.

kamipun akhirnya berpisah karena arah kami berbeda, aku ke depan sementara mereka berdua ke arah parkiran, ku lambaikan tanganku pada mereka berdua, lalu aku duduk di bangku depan kampus sambil menunggu jemputan datang. aku sudah kirim chart dari tadi sama Mas Rahman tapi kok belum di baca juga, sepertinya Ponsel dia mati deh batinku.

Duh gimana ya apa aku pulang naik taksi online saja, tapi aku takut nanti Mas Rahman marah sama aku, soalnya aku di pesenin tak di ijinkan pulang naik kendaraan umum, gumamku dalam hati.

Setelah nunggu satu jam akhirnya jemputanku datang, P*j*ro putih dan plat Napol yang tidak asing bagiku masuk ke halaman kampus, ternyata Mas Rahman sendiri yang jemput aku, tadi bilangnya ga bisa kenapa jadi dia sendiri yang jemput, grutuku dalam hati.

Aku berjalan ke arahnya dan langsung masuk ke dalam mobil, ku anggukan kepalaku dan tersenyum saat kami bertatap muka dengannya, dan dia pun senyum juga padaku, karena Mas Rahman ternyata baru saja menerima telpon di sebrang sana dari seseorang, jadi aku masih diam di tempat aku duduk sekarang ini.

" Baik pak nanti saya yang datang langsung ke kantor Bapak"

" Untuk harinya akan saya kabari nanti" sahut Mas Rahman sambil menyetir mobilnya, meninggalkan pelataran kampus. aku hanya terdiam saja mendengar percakapan dia dengan seseorang di sebrang sana.

Setelah pembicaraan di telpon selesai, Mas Rahman baru menyapaku,

" Gimana Dek, banyak tugas ya pastinya dari kampus,"ucapnya.

" Iya Mas, seabrek pokoknya" cicitku kemudian sambil ku sangga kepalaku dengan tangan kiriku.

" Mas bisa pinjemin aku laptop ga? soalnya aku butuh buat kerjain tugas di kos," ucapku lagi dengan nada manja.

" Iya boleh atau nanti Mas belikan yang baru saja buat kamu" ujarnya.

" Gas usah Mas, Citra pakai punya Mas aja, ga usah beli baru sayangkan uangnya" sahutku.

" Kalau laptop ku Adek pakai trus Mas kerja pakai apa dong" timpalnya kemudian.

" Oh iya yaa... " balasku sambil nyengir garuk-garuk kepala ku yang tak gatal.

" Ya, udah Mas kalau gitu aku tak ke rental saja ngetiknya" sahutku lagi.

" Apa ke rental? hanya untuk ngetik?" serunya lagi.

" Iya emang kenapa?"tanyaku

" Ga boleh pergi tanpa aku" timpalnya.

" Sudahlah Mas belikan yang baru saja biar Adek ga kemana-mana" putusnya tanpa penolakan.

" Sekarangkan Mas belinya?" tanyaku lagi

" Tidak Dek, tapi tahun depan "serunya sambil tertawa usil.

" Ya elah Mas, masak tahun depan sih, Citra kan butuhnya malam ini, mau nyicil tugas-tugas dari dosen," cicitku.

" Iya Dek sekarang, masak tahun depan beneran sih, tapi kita makan dulu ya, Mas lapar nih, soalnya tadi belum sempat makan." ujarnya.

" Tapi tadi Citra sudah makan Mas?"balasku " Ga enak di ajak temen-temen ke kantin," imbuhku.

" Huff ya udah deh kalau gitu, Mas ga jadi makan saja" ucapnya.

" Duh jangan dong, Mas harus makan, aku temenin deh, mau yahh? ucapku manja.

" Ya udah kalau gitu kita mampir makan dulu, nanti takutnya Mas sakit kaya kamu, dan ga bisa kerja" tuturnya.

" Ga bisa nyari nafkah buat calon istri Mas dong kan lagi butuh beli laptop." Candanya.

Deg,

Itulah yang aku rasakan ketika mendengar kata calon, hatiku ah... entahlah aku ga bisa menggambarkannya, apa aku hanya GR saja.

Setelah makan siang selesai, Mas Rahman mengantar aku pulang ke kost, sebelum aku turun dia berkata.

" Mas sudah pesenin laptopnya Dek, nanti ada yang mengantarnya ke sini mungkin sorean ke sininya, dan Mas sepertinya pulang malam soalnya banyak kerjaan," tuturnya.

" Iya Mas, terimakasih ya Mas" kataku dengan menatapnya sambil tersenyum.

" Jangan lupa minum obat ya, untuk makan malam Mas pesenin sama mbok Minah buatin opor ayam dan nasi tim, jadi perutnya biar enakan dulu ya baru boleh makanan yang kamu suka, setelah sembuh Adek minta apa aja Mas belikan pokoknya,"serunya.

Aku hanya menganggukan kepalaku pasrah saja dengan penuturannya yang manis itu.

" hmmm dan satu lagi, ga boleh ke mana-mana tanpa ijin dari Mas,oke?" serunya.

" Iyaaa ... Mas" ucapku pasrah.

" Dah ya nanti Mas ga berangkat-berangkat." Ujarnya kemudian.

Ku lambaikan tangan ketika Mas Rahman berlalu meninggalkan kos, sebelum naik ke lantai dua aku ke belakang untuk menyapa Mbok Minah yang mungkin ada di dapur.

" Mbok... mbok Minah lagi ngapain?" seruku sembari aku berjalan mendekatinya.

" Eh non Citra, sudah pulang nih, ayok makan dulu" ujarnya.

" Aku sudah makan Mbok tadi di ajak makan sama temen-temen kampus," balasku.

" O...alah ya sudah non, istirahat dulu saja kalau begitu, ini lho Mbok lagi buat opor ayam dan nasi tim buat non"serunya.

" Duh ... Mbok sudah di pesenin sama Mas Rahman ya?" tanyaku.

" Sudah non," balas Mbok Minah sambil tersenyum.

" Ya udah deh kalau gitu Citra pamit ke atas dulu ya Mbok"balasku.

" Ya non, eh... tunggu non Mbok lupa, ini non tadi ada paket cemilan buat non untuk di kamar, Mas Rahman yang ngirim." ujarnya

" Waduh banyak banget Mbok ini, sebagian buat Mbok saja deh," balasku.

" Eh... Ndak usah non, mbok sudah di jatah juga kok tuh di sana," serunya sambil menunjuk ke arah meja makan,di sana ku lihat ada sekantong plastik besar juga.

" Oke deh Mbok Minah, makasih ya? aku ke atas dulu, pamitku sambil berlalu dari dapur.

" Iya non, balasnya.

Aku meninggalkan dapur untuk istirahat di kamar, tak aku pungkiri badanku rasanya masih terasa lemas sekali apa lagi aku habis saja minum obat.

Setelah sholat aku rebahkan tubuhku di atas ranjang hingga aku terlelap ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Nadiya Rahman

Nadiya Rahman

Istirahat Citra,semoga lekas sembuh ya

2022-07-24

1

Erni pasha

Erni pasha

makasih kak

2022-04-19

0

pensi

pensi

mampir lagi

2022-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Gadis berhijab.
2 Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3 Episode 3 Makin Nyaman
4 Episode 4 Ke kampus
5 Episode 5 Minta laptop
6 Episode 6 Laptop
7 Episode 7 Menikah
8 Episode 8 Ada Tamu
9 Episode 9 Sang Mantan
10 Episode 10 Tidak Tahu Malu
11 Episode 11 Minta Kesempatan
12 Episode 12 Takut Dia Goyah
13 Episode 13 Villa Mama
14 Episode 14 Status Ku
15 Episode 15 Menginap
16 Episode 16 Malam pertama
17 Episode 17 Calon Menantu
18 Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19 Episode 19 Kembali ke Jakarta
20 Episode 20 Rencana mama Widya
21 Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22 Episode 22 Di Kurung.
23 Episode 23 Jalan-jalan
24 Episode 24 Belanja-belanja
25 Episode 25 Was-was
26 Episode 26 Harus Sabar
27 Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28 Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29 Episode 29 Menekan Lukman
30 Episode 30 Keluarga Halu
31 Episode 31 Calon Istri
32 Episode 32 Membujuk Pindah
33 Episode 33 Minta Kesempatan
34 Episode 34 Kok Mesum.
35 Episode 35 Mandi Bareng
36 Episode 36 Berita Bahagia
37 Episode 37 Godaan dan Cobaan
38 Episode 38 Masalah Datang Lagi
39 Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40 Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41 Episode 41 Resti jilid dua
42 Episode 42 Merajuk
43 43 Masalah Tak Berujung
44 Episode 44 Sarah Tinggal
45 Episode 45 Gusar
46 Episode 46 Melihat kenyataan
47 Episode 47 Berpura-pura
48 Episode 48 Dejavu
49 Episode 49 Gelisah
50 Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51 Episode 51 Tempat Baru
52 Episode 52 Citra Maafkan Aku
53 Episode 53. Sarah Masuk RS
54 Episode 54 Utusan Pak Kyai
55 Episode 55. Anak Sarah
56 Episode 56 Bertemu Citra
57 Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58 Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59 Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60 Episode 60 Kecewa
61 Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62 Episode 62 Citra Sudah Mantap
63 Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64 Episode 64 Ketahuan
65 Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66 Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67 Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68 Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69 Episode 69 Mau Lahiran
70 Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71 Episode 71 Mama Yang Panik
72 Episode 72 Anakku Lahir
73 Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74 Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75 Episode 75 Sarah Datang.
76 Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77 Episode 77 Bertindak Tegas.
78 Episode 78 Menyiapkan pengawal
79 Episode 79 Bertemu Papa Citra
80 Episode 80 Jatah Preman.
81 Episode 81 Mama Tak Terima
82 Episode 82 Papa Tak Terima
83 Episode 83 Bersitegang
84 Episode 84 Steven Gerrard
85 Episode 85 Ancaman Papa Steve
86 Episode 86 Rahman Mengeluh
87 Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88 Episode 88 Citra Pasrah
89 Episode 89 Masalah Baru Rahman
90 Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91 Episode 91 Mama Widya Pingsan
92 Episode 92 Tamu Papa Steven
93 Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94 Episode 94 Papa Emosi
95 Episode 95 Papa Steve Kecewa
96 Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99 Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100 Episode 99 Steven Muak
101 Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102 Episode 101 Steven Tak Peduli.
103 Episode 102 Sebuah Tamparan
104 Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105 Episode 104 Mama Menggerutu.
106 Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107 Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108 Episode 107 Pasangan Bucin
109 Episode 108 Mama Widya Menagih
110 Episode 109 Bayi Besar Citra
111 Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112 Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113 Episode 112 Hamil Muda
114 Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115 Episode 114 Kaya Siput
116 Episode 115 Mama Magdalena
117 Episode 116 Permintaan Mama Lena
118 Episode 117 Memulai Hidup Baru
119 Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120 Episode 119 Steven Kembali
121 Episode 120 Papa Steve dan Citra
122 Episode 121 Main Belakang.
123 Episode 122 Steven Kecewa
124 Episode 123 Keputusan Mama Widya
125 Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126 Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127 Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128 Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129 Episode 128 Semua orang Panik.
130 Episode 129 William Ikut Bahagia.
131 Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132 Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133 Episode 132 Pov Steven
134 New chapter
135 chapter 2
136 Chapter 3
137 Chapter 4
138 Chapter 6
139 Chapter 5
140 Chapter 7
141 Chapter 8
142 Chapter 9
143 Chapter 10
144 Chapter 11
145 Chapter 12
146 Chapter 13
147 Chapter 14
148 Chapter 15
149 Chapter 16
150 Chapter 17
151 Chapter 18
152 Chapter 19
153 Chapter 20
154 Chapter 21
155 Chapter 22
156 Chapter 23
157 Episode 24
158 Episode 25
159 Episode 26
160 Chapter 27
161 Chapter 28
162 Chapter 29
163 Chapter 30
164 Chapter 31
165 Chapter 32
166 Chapter 33
167 Chapter 34
168 Chapter 35
169 Chapter 36
170 Chapter 37
171 Chapter 38
172 Chapter 39
173 Episode 40
174 Chapter 41
175 Chapter 42
176 Chapter 43
177 chapter 44
178 Chapter 45
179 Chapter 46
180 Chapter 47
181 Chapter 48
182 Chapter 49
183 Chapter 50
184 Chapter 51
185 Chapter 52
186 Chapter 53
187 Chapter 54
188 Chapter 55
189 Chapter 56
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Episode 1 Gadis berhijab.
2
Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3
Episode 3 Makin Nyaman
4
Episode 4 Ke kampus
5
Episode 5 Minta laptop
6
Episode 6 Laptop
7
Episode 7 Menikah
8
Episode 8 Ada Tamu
9
Episode 9 Sang Mantan
10
Episode 10 Tidak Tahu Malu
11
Episode 11 Minta Kesempatan
12
Episode 12 Takut Dia Goyah
13
Episode 13 Villa Mama
14
Episode 14 Status Ku
15
Episode 15 Menginap
16
Episode 16 Malam pertama
17
Episode 17 Calon Menantu
18
Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19
Episode 19 Kembali ke Jakarta
20
Episode 20 Rencana mama Widya
21
Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22
Episode 22 Di Kurung.
23
Episode 23 Jalan-jalan
24
Episode 24 Belanja-belanja
25
Episode 25 Was-was
26
Episode 26 Harus Sabar
27
Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28
Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29
Episode 29 Menekan Lukman
30
Episode 30 Keluarga Halu
31
Episode 31 Calon Istri
32
Episode 32 Membujuk Pindah
33
Episode 33 Minta Kesempatan
34
Episode 34 Kok Mesum.
35
Episode 35 Mandi Bareng
36
Episode 36 Berita Bahagia
37
Episode 37 Godaan dan Cobaan
38
Episode 38 Masalah Datang Lagi
39
Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40
Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41
Episode 41 Resti jilid dua
42
Episode 42 Merajuk
43
43 Masalah Tak Berujung
44
Episode 44 Sarah Tinggal
45
Episode 45 Gusar
46
Episode 46 Melihat kenyataan
47
Episode 47 Berpura-pura
48
Episode 48 Dejavu
49
Episode 49 Gelisah
50
Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51
Episode 51 Tempat Baru
52
Episode 52 Citra Maafkan Aku
53
Episode 53. Sarah Masuk RS
54
Episode 54 Utusan Pak Kyai
55
Episode 55. Anak Sarah
56
Episode 56 Bertemu Citra
57
Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58
Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59
Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60
Episode 60 Kecewa
61
Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62
Episode 62 Citra Sudah Mantap
63
Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64
Episode 64 Ketahuan
65
Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66
Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67
Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68
Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69
Episode 69 Mau Lahiran
70
Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71
Episode 71 Mama Yang Panik
72
Episode 72 Anakku Lahir
73
Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74
Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75
Episode 75 Sarah Datang.
76
Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77
Episode 77 Bertindak Tegas.
78
Episode 78 Menyiapkan pengawal
79
Episode 79 Bertemu Papa Citra
80
Episode 80 Jatah Preman.
81
Episode 81 Mama Tak Terima
82
Episode 82 Papa Tak Terima
83
Episode 83 Bersitegang
84
Episode 84 Steven Gerrard
85
Episode 85 Ancaman Papa Steve
86
Episode 86 Rahman Mengeluh
87
Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88
Episode 88 Citra Pasrah
89
Episode 89 Masalah Baru Rahman
90
Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91
Episode 91 Mama Widya Pingsan
92
Episode 92 Tamu Papa Steven
93
Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94
Episode 94 Papa Emosi
95
Episode 95 Papa Steve Kecewa
96
Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99
Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100
Episode 99 Steven Muak
101
Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102
Episode 101 Steven Tak Peduli.
103
Episode 102 Sebuah Tamparan
104
Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105
Episode 104 Mama Menggerutu.
106
Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107
Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108
Episode 107 Pasangan Bucin
109
Episode 108 Mama Widya Menagih
110
Episode 109 Bayi Besar Citra
111
Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112
Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113
Episode 112 Hamil Muda
114
Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115
Episode 114 Kaya Siput
116
Episode 115 Mama Magdalena
117
Episode 116 Permintaan Mama Lena
118
Episode 117 Memulai Hidup Baru
119
Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120
Episode 119 Steven Kembali
121
Episode 120 Papa Steve dan Citra
122
Episode 121 Main Belakang.
123
Episode 122 Steven Kecewa
124
Episode 123 Keputusan Mama Widya
125
Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126
Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127
Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128
Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129
Episode 128 Semua orang Panik.
130
Episode 129 William Ikut Bahagia.
131
Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132
Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133
Episode 132 Pov Steven
134
New chapter
135
chapter 2
136
Chapter 3
137
Chapter 4
138
Chapter 6
139
Chapter 5
140
Chapter 7
141
Chapter 8
142
Chapter 9
143
Chapter 10
144
Chapter 11
145
Chapter 12
146
Chapter 13
147
Chapter 14
148
Chapter 15
149
Chapter 16
150
Chapter 17
151
Chapter 18
152
Chapter 19
153
Chapter 20
154
Chapter 21
155
Chapter 22
156
Chapter 23
157
Episode 24
158
Episode 25
159
Episode 26
160
Chapter 27
161
Chapter 28
162
Chapter 29
163
Chapter 30
164
Chapter 31
165
Chapter 32
166
Chapter 33
167
Chapter 34
168
Chapter 35
169
Chapter 36
170
Chapter 37
171
Chapter 38
172
Chapter 39
173
Episode 40
174
Chapter 41
175
Chapter 42
176
Chapter 43
177
chapter 44
178
Chapter 45
179
Chapter 46
180
Chapter 47
181
Chapter 48
182
Chapter 49
183
Chapter 50
184
Chapter 51
185
Chapter 52
186
Chapter 53
187
Chapter 54
188
Chapter 55
189
Chapter 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!