Episode 3 Makin Nyaman

Jarum jam sudah menunjukan empat lebih tiga puluh, sudah dua jam setengah aku meninggalkan Citra di kamarnya, akupun buru-buru balik setelah menyelesaikan urusanku dengan klien baruku, Syukur Alhamdulillah dapat proyek dengan mudah hari ini. rejeki Citra ini, batinku, aku tersenyum-senyum sendiri ketika jalan menuju ruangan Citra di rawat, kita harus percaya, ketika kita ikhlas pasti Allah akan menggantikannya rejeki lebih dari yang tidak pernah kita sangka-sangka sama sekali.

Aku janji bila proyek ini berhasil aku akan tanggung kuliahmu Citra, gumamku dalam hati yah sebuah proyek besar menanti, mungkin besuk aku tak bisa menungguinya, lebih baik Mbok Minah yang harus gantikan aku sampai malam, aku harus ngomong sama Citra agar dia tak salah paham.

Ketika aku masuk Citra baru saja selesai sholat di atas tempat tidur, dan dia melipat mukenanya pakai tangan kanan dan menaruhnya di atas nakas, ketika melihatku datang dia nampak senyum manis sekali, wajahnya sudah kelihatan merona tidak seperti tadi pagi yang masih sedikit pucat.

" Maaf aku agak lama tadi baru saja menemui klien trus langsung mampir masjid untuk sholat bareng dulu sama dia," tuturku.

" Ga apa-apa Mas, gara-gara Citra, Mas jadi tambah sibuk dan Citra yang jadi ga enak jadi menganggu kerjaan Mas," ujarnya.

" Nggak kok, kliennya itu sahabatku Dek, dan Alhamdulillah setelah kamu do'ain kemaren itu Mas dapat proyek besar nih, jadi Mas gantian berterimakasih padamu Dek gara-gara do'a kamu Mas dapat rejeki besar kali ini, Mega proyek tuturku.

" Alhamdulillah ya Allah, Citra ikut senang sekali Mas," ucapnya terharu, sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

" Mas janji tadi bila proyek ini goal Mas akan biayai semua keperluan kuliah kamu, dan semuanya gratis," ujarku dengan wajah yang berbinar-binar.

" Hah benar Mas?? serunya seperti tak percaya dengan apa yang aku ucapkan,

" Benar Dek, Mas serius ga bohong" ujarku sambil tersenyum.

" Citra ga tahu harus bilang apa sama Mas, hanya do'a dan ucapan terimakasih yang bisa Citra lakukan, ujarnya sambil tertunduk malu.

" Terimakasih Dek, kamu jangan merasa tidak enak gitu, dari do'a kamu Mas dapat rejeki, betul ga? kataku untuk memberi dia semangat dan selalu merasa tidak enak,p jujur aku menganggap dia seperti adikku sendiri yang sudah lama tiada, sifatnya juga manja sekali kaya dia.

Citra menganggukkan kepalanya saja, ku rasa dia sangat terharu dengan janji yang aku ucapkan, akupun sebenarnya juga demikian terharu dengan semua ini, sepertinya ada sesuatu di hatiku ini, ah entah lah.

***

Sudah empat hari Citra di rawat di Rumah sakit setelah kondisinya pulih akhirnya dia di ijinkan pulang ke rumah kos dan dia aku ijinkan untuk tetap tinggal di sana gratis sesuai janjiku, untuk kuliah dan lain-lain aku yang biayai, karena proyek besar ku sudah Goal tinggal eksekusi saja.

POV Citra

Akhirnya aku pulang juga dari Rumah sakit lega rasanya sudah terbebas dari infus dan bau obat-obatan yang menyiksaku selama empat hari, perutku rasanya sudah enakan, makan sudah seperti biasa tetapi belum boleh makan nasi, padahal aku sudah rindu makan nasi, bubur tiap hari membuatku bosan keluhku dalam hati.

Aku di jemput mas Rahman dari rumah sakit, sebenarnya aku tidak enak tapi harus gimana lagi dia memaksa, dan tiba-tiba dia sudah di rumah sakit ini, aku harus bersyukur di pertemukan sama dia, dia adalah sosok yang baik sekali, dewasa dan penuh karisma.

Orangnya ganteng lagi ga ada obatnya deh, walaupun sudah Om-om tetapi dia sangat menggemaskan, aku di perlakukan sangat manis sekali seperti sama pacarnya saja, aku benar-benar seperti di manja sama dia, entah lah kenapa aku merasa nyaman waktu bersama dia, meskipun kami baru kenal.

" Sudah siap Dek ?" tanya Mas Rahman yang sudah menenteng tasku.

" Sudah Mas, aku sudah ga sabar pulang " ujarku.

Mas Rahman tersenyum menatapku dengan wajah sayu dan akupun demikian, ada sesuatu yang tak bisa aku ungkapkan, tapi aku takut bila aku terlalu berharap lebih dengan apa yang dia lakukannya buatku, sebab kalau di turuti kata hatiku itu terlalu cepat untuk urusan hati.

Karena terlalu lama saling menatap aku jadi canggung, akupun menunduk dan mengajaknya pulang.

Mbok Minah yang sudah menunggu kami dari tadi mesam mesem saja melihat kelakuan kami kaya anak kecil saja, aku jadi benar-benar malu sekali.

Sampai di kos menjelang sholat dhuhur, aku dan Mbok Minah turun dari mobil sementara Mas Rahman langsung baik lagi ke kantor.

" Non,... langsung naik ke atas dan Istirahat saja ya non dan jangan lupa obatnya di minum sebelum tidur" pesan Mbok Minah

" Iya Mbok makasih ya"sahutku sambil ku langkahkan kakiku naik ke kamarku.

Sampai di atas ku hempaskan tubuhku di atas tempat tidur, ketika ku amati kamarku kelihatan bersih sekali, rupanya Mbok Minah telah membersihkannya, rasanya aku jadi tak enak sama Mbok Minah, tak lama kemudian mataku terpejam dan akupun terlelap begitu saja.

Sayup-sayup ku dengar suara ponsel berbunyi, ku kerjapkan mataku sesaat dan ku raih ponsel yang ada di nakas, ku lihat nama Mas Rahman terpampang di layar ponselku, sambil tersenyum akupun mengangkatnya.

" Assalamu'alaikum Mas ?" sapaku dengan suara khas manjaku.

" Waalaikum salam Dek, gimana keadaanmu sekarang?" tanyanya di sebrang sana.

" Alhamdulillah udah mendingan Mas, maaf aku tadi baru bangun tidur tadi sampai kos langsung tidur" balasku.

" Syukurlah kalau kamu sudah mendingan, makan dulu ya kalau gitu trus habis itu minum obatnya." Imbuhnya.

" Pingin makan apa? biar Mas yang pesenin atau mau masakan Mbok Minah saja, biar Mas suruh membawakannya ke atas.

" Sebenarnya aku pingin makan nasi Mas tapi belum boleh ya"ujarku

" Belum boleh dek, sabar saja dulu ya kalau sudah benar-benar sehat, baru boleh makan nasi,"tuturnya.

" Iya Mas, kalau gitu aku pinginnya bubur Manado boleh? Biar ada rasanya " tawarku lagi.

" Boleh, bentar ya Mas pesenin dulu, habis itu minum obatnya," ujarnya kemudian

"Iya Mas" jawabku singkat.

" Ya udah Mas tutup dulu ya Dek telponnya, Assalamu'alaikum" serunya.

" Waalaikum salam" balasku.

Setelah menjawab telepon Mas Rahman aku kembali berbaring lagi, rasanya masih agak lemas tubuhku karena pengaruh obat tadi siang, ku tatap langit-langit kamarku sehingga merangkai tentang kepahitan hidupku yang menjadi anak yang terbuang, mama sungguh tega sekali sama aku bila ingat itu, tapi aku patut bersyukur di kala seperti ini ternyata banyak orang baik menolongku, selain teman-teman yang simpatik kepadaku, ada juga orang yang baru aku kenal yaitu Mas Rahman, dia sungguh baik malah sangat baik sekali.

dia bilang mau biayain kuliah aku dan semua kebutuhan aku, entah karena alasan apapun itu semuanya seperti sebuah mimpi saja, ketemu sama pria seperti dia yang aku rasakan perhatiannya luar biasa, pria tampan berperawakan atletis dan kulit putih, dan usianya di atas tiga puluh Tahun, cukup matang untuk berumah tangga, tapi dia masih saja sendiri, walaupun dia pria yang sangat mapan tetapi penampilannya sederhana saja, kalau aku sering curi pandang dulu, ketika dia di kos cuma pakai sarung dan kemeja saja dan sering duduk di depan teras kosnya sambil merokok. Kelihatan hot sekali batinku, apa lagi perhatian dia kepadaku begitu manis sekali, dengan sifat manjaku yang memang sudah dari sononya membuat aku makin nyaman saja, apalagi di perlakukan manis terus, batinku.

Terpopuler

Comments

Nadiya Rahman

Nadiya Rahman

Semoga citra berjodoh dengan mas Rahman

2022-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Gadis berhijab.
2 Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3 Episode 3 Makin Nyaman
4 Episode 4 Ke kampus
5 Episode 5 Minta laptop
6 Episode 6 Laptop
7 Episode 7 Menikah
8 Episode 8 Ada Tamu
9 Episode 9 Sang Mantan
10 Episode 10 Tidak Tahu Malu
11 Episode 11 Minta Kesempatan
12 Episode 12 Takut Dia Goyah
13 Episode 13 Villa Mama
14 Episode 14 Status Ku
15 Episode 15 Menginap
16 Episode 16 Malam pertama
17 Episode 17 Calon Menantu
18 Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19 Episode 19 Kembali ke Jakarta
20 Episode 20 Rencana mama Widya
21 Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22 Episode 22 Di Kurung.
23 Episode 23 Jalan-jalan
24 Episode 24 Belanja-belanja
25 Episode 25 Was-was
26 Episode 26 Harus Sabar
27 Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28 Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29 Episode 29 Menekan Lukman
30 Episode 30 Keluarga Halu
31 Episode 31 Calon Istri
32 Episode 32 Membujuk Pindah
33 Episode 33 Minta Kesempatan
34 Episode 34 Kok Mesum.
35 Episode 35 Mandi Bareng
36 Episode 36 Berita Bahagia
37 Episode 37 Godaan dan Cobaan
38 Episode 38 Masalah Datang Lagi
39 Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40 Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41 Episode 41 Resti jilid dua
42 Episode 42 Merajuk
43 43 Masalah Tak Berujung
44 Episode 44 Sarah Tinggal
45 Episode 45 Gusar
46 Episode 46 Melihat kenyataan
47 Episode 47 Berpura-pura
48 Episode 48 Dejavu
49 Episode 49 Gelisah
50 Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51 Episode 51 Tempat Baru
52 Episode 52 Citra Maafkan Aku
53 Episode 53. Sarah Masuk RS
54 Episode 54 Utusan Pak Kyai
55 Episode 55. Anak Sarah
56 Episode 56 Bertemu Citra
57 Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58 Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59 Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60 Episode 60 Kecewa
61 Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62 Episode 62 Citra Sudah Mantap
63 Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64 Episode 64 Ketahuan
65 Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66 Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67 Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68 Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69 Episode 69 Mau Lahiran
70 Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71 Episode 71 Mama Yang Panik
72 Episode 72 Anakku Lahir
73 Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74 Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75 Episode 75 Sarah Datang.
76 Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77 Episode 77 Bertindak Tegas.
78 Episode 78 Menyiapkan pengawal
79 Episode 79 Bertemu Papa Citra
80 Episode 80 Jatah Preman.
81 Episode 81 Mama Tak Terima
82 Episode 82 Papa Tak Terima
83 Episode 83 Bersitegang
84 Episode 84 Steven Gerrard
85 Episode 85 Ancaman Papa Steve
86 Episode 86 Rahman Mengeluh
87 Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88 Episode 88 Citra Pasrah
89 Episode 89 Masalah Baru Rahman
90 Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91 Episode 91 Mama Widya Pingsan
92 Episode 92 Tamu Papa Steven
93 Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94 Episode 94 Papa Emosi
95 Episode 95 Papa Steve Kecewa
96 Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99 Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100 Episode 99 Steven Muak
101 Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102 Episode 101 Steven Tak Peduli.
103 Episode 102 Sebuah Tamparan
104 Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105 Episode 104 Mama Menggerutu.
106 Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107 Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108 Episode 107 Pasangan Bucin
109 Episode 108 Mama Widya Menagih
110 Episode 109 Bayi Besar Citra
111 Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112 Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113 Episode 112 Hamil Muda
114 Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115 Episode 114 Kaya Siput
116 Episode 115 Mama Magdalena
117 Episode 116 Permintaan Mama Lena
118 Episode 117 Memulai Hidup Baru
119 Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120 Episode 119 Steven Kembali
121 Episode 120 Papa Steve dan Citra
122 Episode 121 Main Belakang.
123 Episode 122 Steven Kecewa
124 Episode 123 Keputusan Mama Widya
125 Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126 Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127 Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128 Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129 Episode 128 Semua orang Panik.
130 Episode 129 William Ikut Bahagia.
131 Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132 Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133 Episode 132 Pov Steven
134 New chapter
135 chapter 2
136 Chapter 3
137 Chapter 4
138 Chapter 6
139 Chapter 5
140 Chapter 7
141 Chapter 8
142 Chapter 9
143 Chapter 10
144 Chapter 11
145 Chapter 12
146 Chapter 13
147 Chapter 14
148 Chapter 15
149 Chapter 16
150 Chapter 17
151 Chapter 18
152 Chapter 19
153 Chapter 20
154 Chapter 21
155 Chapter 22
156 Chapter 23
157 Episode 24
158 Episode 25
159 Episode 26
160 Chapter 27
161 Chapter 28
162 Chapter 29
163 Chapter 30
164 Chapter 31
165 Chapter 32
166 Chapter 33
167 Chapter 34
168 Chapter 35
169 Chapter 36
170 Chapter 37
171 Chapter 38
172 Chapter 39
173 Episode 40
174 Chapter 41
175 Chapter 42
176 Chapter 43
177 chapter 44
178 Chapter 45
179 Chapter 46
180 Chapter 47
181 Chapter 48
182 Chapter 49
183 Chapter 50
184 Chapter 51
185 Chapter 52
186 Chapter 53
187 Chapter 54
188 Chapter 55
189 Chapter 56
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Episode 1 Gadis berhijab.
2
Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3
Episode 3 Makin Nyaman
4
Episode 4 Ke kampus
5
Episode 5 Minta laptop
6
Episode 6 Laptop
7
Episode 7 Menikah
8
Episode 8 Ada Tamu
9
Episode 9 Sang Mantan
10
Episode 10 Tidak Tahu Malu
11
Episode 11 Minta Kesempatan
12
Episode 12 Takut Dia Goyah
13
Episode 13 Villa Mama
14
Episode 14 Status Ku
15
Episode 15 Menginap
16
Episode 16 Malam pertama
17
Episode 17 Calon Menantu
18
Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19
Episode 19 Kembali ke Jakarta
20
Episode 20 Rencana mama Widya
21
Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22
Episode 22 Di Kurung.
23
Episode 23 Jalan-jalan
24
Episode 24 Belanja-belanja
25
Episode 25 Was-was
26
Episode 26 Harus Sabar
27
Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28
Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29
Episode 29 Menekan Lukman
30
Episode 30 Keluarga Halu
31
Episode 31 Calon Istri
32
Episode 32 Membujuk Pindah
33
Episode 33 Minta Kesempatan
34
Episode 34 Kok Mesum.
35
Episode 35 Mandi Bareng
36
Episode 36 Berita Bahagia
37
Episode 37 Godaan dan Cobaan
38
Episode 38 Masalah Datang Lagi
39
Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40
Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41
Episode 41 Resti jilid dua
42
Episode 42 Merajuk
43
43 Masalah Tak Berujung
44
Episode 44 Sarah Tinggal
45
Episode 45 Gusar
46
Episode 46 Melihat kenyataan
47
Episode 47 Berpura-pura
48
Episode 48 Dejavu
49
Episode 49 Gelisah
50
Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51
Episode 51 Tempat Baru
52
Episode 52 Citra Maafkan Aku
53
Episode 53. Sarah Masuk RS
54
Episode 54 Utusan Pak Kyai
55
Episode 55. Anak Sarah
56
Episode 56 Bertemu Citra
57
Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58
Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59
Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60
Episode 60 Kecewa
61
Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62
Episode 62 Citra Sudah Mantap
63
Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64
Episode 64 Ketahuan
65
Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66
Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67
Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68
Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69
Episode 69 Mau Lahiran
70
Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71
Episode 71 Mama Yang Panik
72
Episode 72 Anakku Lahir
73
Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74
Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75
Episode 75 Sarah Datang.
76
Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77
Episode 77 Bertindak Tegas.
78
Episode 78 Menyiapkan pengawal
79
Episode 79 Bertemu Papa Citra
80
Episode 80 Jatah Preman.
81
Episode 81 Mama Tak Terima
82
Episode 82 Papa Tak Terima
83
Episode 83 Bersitegang
84
Episode 84 Steven Gerrard
85
Episode 85 Ancaman Papa Steve
86
Episode 86 Rahman Mengeluh
87
Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88
Episode 88 Citra Pasrah
89
Episode 89 Masalah Baru Rahman
90
Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91
Episode 91 Mama Widya Pingsan
92
Episode 92 Tamu Papa Steven
93
Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94
Episode 94 Papa Emosi
95
Episode 95 Papa Steve Kecewa
96
Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99
Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100
Episode 99 Steven Muak
101
Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102
Episode 101 Steven Tak Peduli.
103
Episode 102 Sebuah Tamparan
104
Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105
Episode 104 Mama Menggerutu.
106
Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107
Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108
Episode 107 Pasangan Bucin
109
Episode 108 Mama Widya Menagih
110
Episode 109 Bayi Besar Citra
111
Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112
Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113
Episode 112 Hamil Muda
114
Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115
Episode 114 Kaya Siput
116
Episode 115 Mama Magdalena
117
Episode 116 Permintaan Mama Lena
118
Episode 117 Memulai Hidup Baru
119
Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120
Episode 119 Steven Kembali
121
Episode 120 Papa Steve dan Citra
122
Episode 121 Main Belakang.
123
Episode 122 Steven Kecewa
124
Episode 123 Keputusan Mama Widya
125
Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126
Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127
Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128
Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129
Episode 128 Semua orang Panik.
130
Episode 129 William Ikut Bahagia.
131
Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132
Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133
Episode 132 Pov Steven
134
New chapter
135
chapter 2
136
Chapter 3
137
Chapter 4
138
Chapter 6
139
Chapter 5
140
Chapter 7
141
Chapter 8
142
Chapter 9
143
Chapter 10
144
Chapter 11
145
Chapter 12
146
Chapter 13
147
Chapter 14
148
Chapter 15
149
Chapter 16
150
Chapter 17
151
Chapter 18
152
Chapter 19
153
Chapter 20
154
Chapter 21
155
Chapter 22
156
Chapter 23
157
Episode 24
158
Episode 25
159
Episode 26
160
Chapter 27
161
Chapter 28
162
Chapter 29
163
Chapter 30
164
Chapter 31
165
Chapter 32
166
Chapter 33
167
Chapter 34
168
Chapter 35
169
Chapter 36
170
Chapter 37
171
Chapter 38
172
Chapter 39
173
Episode 40
174
Chapter 41
175
Chapter 42
176
Chapter 43
177
chapter 44
178
Chapter 45
179
Chapter 46
180
Chapter 47
181
Chapter 48
182
Chapter 49
183
Chapter 50
184
Chapter 51
185
Chapter 52
186
Chapter 53
187
Chapter 54
188
Chapter 55
189
Chapter 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!