Episode 4 Ke kampus

Seminggu sudah aku absen dari kampus karena sakit, hari senin akupun masuk ke kampus, jadi pagi-pagi sekali aku sudah siap-siap untuk berangkat ke kampus, ku cek semua perlengkapan ku. Tak lama kemudian gawaiku berbunyi dan ku lihat mas Rahman yang tertera di layar ponselku.

" Assalamu'alaikum Mas"

" Waalaikum salam Dek, hari ini jadi ke kampus?."

" Jadi mas ini sudah siap-siap kok" sahutku

" Oke, Mas antar tapi sebelumnya sarapan dulu sini Mas sudah belikan bubur Manado buat kamu" ujarnya lagi.

" Oh... Iya Mas terimakasih, aku bentar lagi turun" balasku.

Ku tutup telponnya dan setelah kelihatan rapih dan nyaman dengan memakai celana blue jeans dan kemeja panjang di bawah lutut berwarna pink serta hijab berwarna senada juga, akupun langsung turun dengan menenteng tas besar berisikan buku-buku kuliah serta, tangan satu lagi menenteng sepatu ket berwarna putih yang akan ku pakai nanti di lantai bawah.

Aku ke lantai bawah dan langsung menuju kamar Mas Rahman yang paling besar dan letaknya paling ujung sendiri.

" Mas," sapaku dengan suara manja, serta senyum yang merekah, bukanya aku buat-buat sifat manjaku, tapi aku memang tipe gadis dengan suara mendayu-dayu dan semua teman-teman ku pun sudah paham dengan aku, sementara kulihat Mas Rahman sudah rapi dan wangi sekali, aroma maskulin yang menggoda menyeruak memenuhi ruangannya, sementara aku berdiri mematung di depan pintu kamarnya, sebenarnya kalau boleh ku akui aku saat ini deg-degan ketika berada di dekat dia.

" Bentar ya Dek, Mas kemas-kemas dulu, sini masuk saja tapi pintunya biar terbuka soalnya sarapan ada di belakang sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah belakang dan di balik pintu belakang kamar dia ternyata ada sebuah taman kecil seluas kamar Mas Rahman, dan di sana ada empat kursi yang menghadap ke taman jadi kelihatan indah sekali, dan hanya kamar dia yang ada tamannya di belakang. sementara di meja tersebut sudah ada dua bungkus bubur Manado yang sudah di pesankan Mas Rahman.

" Ayok duduk dan sarapan dulu," ajaknya kemudian.

" Iya, Mas" balasku

" Akupun duduk di samping Mas Rahman, dan kamipun menikmati hidangan yang ada di meja tanpa banyak bicara, setelah selesai dia bilang mau ngantar aku ke kampus dan nanti pas pulangnya supir kantor yang jemput.

" Citra pulangnya naik angkot saja Mas" ucapku.

" Ga bolehlah, pokoknya nanti yang jemput supir." Jawabnya tegas

" Ya sudah deh kalau gitu," balasku kemudian.

" Jangan lupa obatnya di minum ya Dek, kalau sudah habis obatnya bilang ke Mas ya, nanti kita kontrol lagi," ucapnya.

" Hah harus kontrol lagi Mas?" ujarku dengan kegat.

" Iya dong Dek, masih pengawasan dokter lho, sambil nanti kita tanya ke dokter sudah bisa makan nasi belum, katanya Adek kangen makan nasi," serunya sambil tersenyum.

" Ya udahlah kalau gitu Citra manut aja Mas," ucapku pasrah.

" Nih buat jajan nanti untuk biaya kuliah Mas suruh asisten Mas yang urus ke kampus saja ya," ujarnya sambil menyodorkan uang lima lembar berwarna merah padaku, aku enggan menerimanya dan masih melihat ke arahnya.

" Kenapa kok ngelamun,kurang ya?" ujarnya lagi.

" Oh ndak kok Mas, m.... kan sudah di antar jemput jadi ga usah di kasih uang akunya," sahutku.

" Ya masak kamu ga pegang uang Dek, pasti kamu juga butuhkan, nanti kalau ada apa-apa gimana, apa lagi ga bawa bekal kan?" sahutnya lagi.

" Sudah bawa aja ya, Mas ga tenang bila kamu nolak pemberian Mas," ujarnya lagi.

" Iya Mas, terimakasih banyak ya" dengan perasaan ga enak aku terima uang tersebut dan aku masukkan ke dalam dompetku yang mana di dalam sana tinggal satu lembar biru yang menghuni dompetku, duh serasa suami saja Mas Rahman ini memperlakukanku, begitu manis dan memanjakan aku yang notabene aku adalah orang baru kenal sama dia dan tidak menganggap aku seperti orang asing, tapi rasanya kami seperti sudah lama kenal dan perasaanku seperti ada hubungan yang lebih.

"Bila butuh apa-apa Dek Citra bilang sama Mas ya?" ujarnya lagi.

" Iya Mas, "kataku sambil ku suapkan sendok demi sendok bubur ke dalam mulutku ini.

Setelah selesai sarapan aku bereskan bekas kami sarapan. dan kamipun siap berangkat, ku lihat kos sudah kelihatan sepi, satu persatu penghuninya mulai menjalankan aktivitasnya sendiri-sendiri.

Aku dan mas Rahman langsung menuju garasi mobil dan berangkat menuju ke tempat aktivitas kami.

"Nanti pulang jam berapa Dek? biar pak Maman yang jemput Adek?" pak Maman adalah sopir kantor mas Rahman.

" Habis duhur Mas jam satu ya? tapi nanti bila ada apa-apa aku kabari lagi ya mas" sahutku.

" Iya Dek," jawabnya sambil tersenyum. dan tak lama kemudian kamipun sampai di parkiran kampus.

" Adek belajar dulu ya Mas" kataku dengan ciri khasku yang manja, dasarnya memang suara aku itu mendayu-dayu gitu jadi kalau orang ga tahu tentang aku di kiranya aku kecentilan.

" Iya Dek, nanti Mas di kabari lagi ya " ujarnya lagi.

Setelah aku turun dari mobil dan melangkah menuju fakultasku, dari kejauhan ku lihat dia sahabatku sedang berdiri ngobrol di serambi kelas, dan ketika melihatku, aku di sambut dengan teriakan histeris dari keduanya, siapa lagi kalau bukan Risa dan Nurmala.

" Ya ampun Cit, kamu ini susah banget di hubungi" seru mala padaku.

" Iya Cit, kita-kita kangen lho Cit, dan khawatir keadaanmu seminggu ga masuk coba! ga ngabari kami lagi, terus hp mu ga bisa di hubungi lagi," crocos Risa padaku.

" Maaf ya aku habis sakit, dan harus nginep di rumah sakit karena asam lambungku naik sampai aku dehidrasi," cicitku menimpali mereka.

" Ya ampun! Cit kenapa ga bilang sama kita sih, trus siapa yang ngurusi kamu Cit?"seru Risa, mereka berdua yang sangat prihatin melihat keadaan ku dulu dan Selly juga tahu betul permasalahan ku, karena aku sering ga punya uang bila aku ga dapat job, aku makan saja sering di bayarin sama mereka bertiga secara bergantian dan tempat tinggalpun aku nomaden alias berpindah-pindah tempat di antara mereka bertiga.

Kadang aku terharu dengan persahabatan kami berempat, saling curhat satu sama lain dan masing-masing dari kami punya permasalahan sendiri-sendiri.

" Ada deh, pokoknya si Mas aku, yang ganteng dan keren deh, syukur Alhamdulillah aku ketemu sama dia jadi secara tak sengaja, dan akhirnya dia jadi yang menolong aku selama sakit," Seruku dalam hati.

" Duh Cit, jangan bilang kalau kamu langsung pacaran ya sama dia" cetuk mala.

" hm... doain deh aku jadian sama dia" balasku, 'ngimpi kali' cicitku dalam hati.

" Jadi beneran Cit, kamu lagi pdkt sama dia?" tanya Risa, dengan jiwa keponya duh aku harus jawab apa cicitku dalam hati.

" Aduh udah deh, kita masuk dulu nanti kita bahas lagi habis pelajaran"ujarku kemudian.

dan akhirnya kami bertiga pun masuk ke dalam kelas bergandengan minus Selly, biasanya kami adalah geng kemana-mana selalu berempat berhubung Selly pindah tinggallah kami bertiga saja.

***

Terpopuler

Comments

Nadiya Rahman

Nadiya Rahman

Enaknya kalau ketemu sama orang yang sayang dan perhatian gitu ya👍

2022-07-23

1

Erni pasha

Erni pasha

di manja pokoknya 😂

2022-03-28

0

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

wih enaknya 🤤

2022-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Gadis berhijab.
2 Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3 Episode 3 Makin Nyaman
4 Episode 4 Ke kampus
5 Episode 5 Minta laptop
6 Episode 6 Laptop
7 Episode 7 Menikah
8 Episode 8 Ada Tamu
9 Episode 9 Sang Mantan
10 Episode 10 Tidak Tahu Malu
11 Episode 11 Minta Kesempatan
12 Episode 12 Takut Dia Goyah
13 Episode 13 Villa Mama
14 Episode 14 Status Ku
15 Episode 15 Menginap
16 Episode 16 Malam pertama
17 Episode 17 Calon Menantu
18 Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19 Episode 19 Kembali ke Jakarta
20 Episode 20 Rencana mama Widya
21 Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22 Episode 22 Di Kurung.
23 Episode 23 Jalan-jalan
24 Episode 24 Belanja-belanja
25 Episode 25 Was-was
26 Episode 26 Harus Sabar
27 Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28 Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29 Episode 29 Menekan Lukman
30 Episode 30 Keluarga Halu
31 Episode 31 Calon Istri
32 Episode 32 Membujuk Pindah
33 Episode 33 Minta Kesempatan
34 Episode 34 Kok Mesum.
35 Episode 35 Mandi Bareng
36 Episode 36 Berita Bahagia
37 Episode 37 Godaan dan Cobaan
38 Episode 38 Masalah Datang Lagi
39 Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40 Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41 Episode 41 Resti jilid dua
42 Episode 42 Merajuk
43 43 Masalah Tak Berujung
44 Episode 44 Sarah Tinggal
45 Episode 45 Gusar
46 Episode 46 Melihat kenyataan
47 Episode 47 Berpura-pura
48 Episode 48 Dejavu
49 Episode 49 Gelisah
50 Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51 Episode 51 Tempat Baru
52 Episode 52 Citra Maafkan Aku
53 Episode 53. Sarah Masuk RS
54 Episode 54 Utusan Pak Kyai
55 Episode 55. Anak Sarah
56 Episode 56 Bertemu Citra
57 Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58 Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59 Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60 Episode 60 Kecewa
61 Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62 Episode 62 Citra Sudah Mantap
63 Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64 Episode 64 Ketahuan
65 Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66 Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67 Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68 Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69 Episode 69 Mau Lahiran
70 Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71 Episode 71 Mama Yang Panik
72 Episode 72 Anakku Lahir
73 Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74 Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75 Episode 75 Sarah Datang.
76 Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77 Episode 77 Bertindak Tegas.
78 Episode 78 Menyiapkan pengawal
79 Episode 79 Bertemu Papa Citra
80 Episode 80 Jatah Preman.
81 Episode 81 Mama Tak Terima
82 Episode 82 Papa Tak Terima
83 Episode 83 Bersitegang
84 Episode 84 Steven Gerrard
85 Episode 85 Ancaman Papa Steve
86 Episode 86 Rahman Mengeluh
87 Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88 Episode 88 Citra Pasrah
89 Episode 89 Masalah Baru Rahman
90 Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91 Episode 91 Mama Widya Pingsan
92 Episode 92 Tamu Papa Steven
93 Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94 Episode 94 Papa Emosi
95 Episode 95 Papa Steve Kecewa
96 Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98 Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99 Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100 Episode 99 Steven Muak
101 Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102 Episode 101 Steven Tak Peduli.
103 Episode 102 Sebuah Tamparan
104 Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105 Episode 104 Mama Menggerutu.
106 Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107 Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108 Episode 107 Pasangan Bucin
109 Episode 108 Mama Widya Menagih
110 Episode 109 Bayi Besar Citra
111 Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112 Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113 Episode 112 Hamil Muda
114 Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115 Episode 114 Kaya Siput
116 Episode 115 Mama Magdalena
117 Episode 116 Permintaan Mama Lena
118 Episode 117 Memulai Hidup Baru
119 Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120 Episode 119 Steven Kembali
121 Episode 120 Papa Steve dan Citra
122 Episode 121 Main Belakang.
123 Episode 122 Steven Kecewa
124 Episode 123 Keputusan Mama Widya
125 Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126 Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127 Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128 Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129 Episode 128 Semua orang Panik.
130 Episode 129 William Ikut Bahagia.
131 Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132 Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133 Episode 132 Pov Steven
134 New chapter
135 chapter 2
136 Chapter 3
137 Chapter 4
138 Chapter 6
139 Chapter 5
140 Chapter 7
141 Chapter 8
142 Chapter 9
143 Chapter 10
144 Chapter 11
145 Chapter 12
146 Chapter 13
147 Chapter 14
148 Chapter 15
149 Chapter 16
150 Chapter 17
151 Chapter 18
152 Chapter 19
153 Chapter 20
154 Chapter 21
155 Chapter 22
156 Chapter 23
157 Episode 24
158 Episode 25
159 Episode 26
160 Chapter 27
161 Chapter 28
162 Chapter 29
163 Chapter 30
164 Chapter 31
165 Chapter 32
166 Chapter 33
167 Chapter 34
168 Chapter 35
169 Chapter 36
170 Chapter 37
171 Chapter 38
172 Chapter 39
173 Episode 40
174 Chapter 41
175 Chapter 42
176 Chapter 43
177 chapter 44
178 Chapter 45
179 Chapter 46
180 Chapter 47
181 Chapter 48
182 Chapter 49
183 Chapter 50
184 Chapter 51
185 Chapter 52
186 Chapter 53
187 Chapter 54
188 Chapter 55
189 Chapter 56
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Episode 1 Gadis berhijab.
2
Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard
3
Episode 3 Makin Nyaman
4
Episode 4 Ke kampus
5
Episode 5 Minta laptop
6
Episode 6 Laptop
7
Episode 7 Menikah
8
Episode 8 Ada Tamu
9
Episode 9 Sang Mantan
10
Episode 10 Tidak Tahu Malu
11
Episode 11 Minta Kesempatan
12
Episode 12 Takut Dia Goyah
13
Episode 13 Villa Mama
14
Episode 14 Status Ku
15
Episode 15 Menginap
16
Episode 16 Malam pertama
17
Episode 17 Calon Menantu
18
Episode 18 Ikut Ke Jakarta
19
Episode 19 Kembali ke Jakarta
20
Episode 20 Rencana mama Widya
21
Episode 21 Keluarga pak Baroto Menginap
22
Episode 22 Di Kurung.
23
Episode 23 Jalan-jalan
24
Episode 24 Belanja-belanja
25
Episode 25 Was-was
26
Episode 26 Harus Sabar
27
Episode 27 Nita Ribut sama Resti
28
Episode 28 Nasi Goreng Seafood
29
Episode 29 Menekan Lukman
30
Episode 30 Keluarga Halu
31
Episode 31 Calon Istri
32
Episode 32 Membujuk Pindah
33
Episode 33 Minta Kesempatan
34
Episode 34 Kok Mesum.
35
Episode 35 Mandi Bareng
36
Episode 36 Berita Bahagia
37
Episode 37 Godaan dan Cobaan
38
Episode 38 Masalah Datang Lagi
39
Episode 39 Citra Merajuk Lagi
40
Episode 40 Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan.
41
Episode 41 Resti jilid dua
42
Episode 42 Merajuk
43
43 Masalah Tak Berujung
44
Episode 44 Sarah Tinggal
45
Episode 45 Gusar
46
Episode 46 Melihat kenyataan
47
Episode 47 Berpura-pura
48
Episode 48 Dejavu
49
Episode 49 Gelisah
50
Episode 50 Selamat Tinggal Kenangan
51
Episode 51 Tempat Baru
52
Episode 52 Citra Maafkan Aku
53
Episode 53. Sarah Masuk RS
54
Episode 54 Utusan Pak Kyai
55
Episode 55. Anak Sarah
56
Episode 56 Bertemu Citra
57
Episode 57 Anak Sarah Kaya Bule.
58
Episode 58 Tinggalkan Aku Mas
59
Episode 59 Citraku Yang Selalu Manja
60
Episode 60 Kecewa
61
Episode 61 Mama Sudah Tak Sabar
62
Episode 62 Citra Sudah Mantap
63
Episode 63 Citra Akan Tetap Jadi Milikku
64
Episode 64 Ketahuan
65
Episode 65 Kelanjutan Perjanjian
66
Episode 66 Ucapan Talak Buat Sarah
67
Episode 67 Penyesalan Pak Kyai Dahlan
68
Episode 68 Di Cium Kilat Sama Bidadari
69
Episode 69 Mau Lahiran
70
Episode 70 Mas Rahman Melarang Pergi.
71
Episode 71 Mama Yang Panik
72
Episode 72 Anakku Lahir
73
Episode 73 Keturunan Yang Tampan
74
Episode 74 Edward Gerrard Al Fatihah.
75
Episode 75 Sarah Datang.
76
Episode 76 Ketegangan Di Rumah Cinta
77
Episode 77 Bertindak Tegas.
78
Episode 78 Menyiapkan pengawal
79
Episode 79 Bertemu Papa Citra
80
Episode 80 Jatah Preman.
81
Episode 81 Mama Tak Terima
82
Episode 82 Papa Tak Terima
83
Episode 83 Bersitegang
84
Episode 84 Steven Gerrard
85
Episode 85 Ancaman Papa Steve
86
Episode 86 Rahman Mengeluh
87
Episode 87 Mama Ga Mau Tahu
88
Episode 88 Citra Pasrah
89
Episode 89 Masalah Baru Rahman
90
Episode 90 Tidak Di Ijinkan Papa
91
Episode 91 Mama Widya Pingsan
92
Episode 92 Tamu Papa Steven
93
Episode 93 Ketemu Mamanya Citra
94
Episode 94 Papa Emosi
95
Episode 95 Papa Steve Kecewa
96
Episode 96 Ancaman Dari Wanita Yang Melahirkan Aku.
97
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
98
Episode 97 Perlakuan Mama Lena
99
Episode 98 Tak Tahan Di Rumah Sakit.
100
Episode 99 Steven Muak
101
Episode 100 Ketegangan Antara Steven Dan Magdalena.
102
Episode 101 Steven Tak Peduli.
103
Episode 102 Sebuah Tamparan
104
Episode 103 Ketemu Ed Saja Susah
105
Episode 104 Mama Menggerutu.
106
Episode 105 Kebahagiaan Mama Widya.
107
Episode 106 Gara-Gara Ponsel
108
Episode 107 Pasangan Bucin
109
Episode 108 Mama Widya Menagih
110
Episode 109 Bayi Besar Citra
111
Episode 110 Punya Rahman Yang Baper-an
112
Episode 111 Rahman Menang Banyak.
113
Episode 112 Hamil Muda
114
Episode 113 Pingin Di Elus-elus.
115
Episode 114 Kaya Siput
116
Episode 115 Mama Magdalena
117
Episode 116 Permintaan Mama Lena
118
Episode 117 Memulai Hidup Baru
119
Episode 118 Apartemen dan Toko Bunga
120
Episode 119 Steven Kembali
121
Episode 120 Papa Steve dan Citra
122
Episode 121 Main Belakang.
123
Episode 122 Steven Kecewa
124
Episode 123 Keputusan Mama Widya
125
Episode 124 Mencoba Melobi Citra.
126
Episode 125 Sebuah Perjanjian Yang Terlupakan.
127
Episode 126 Tak Ada Gairah Hidup Lagi
128
Episode 127 Rasa Seperti Mimpi
129
Episode 128 Semua orang Panik.
130
Episode 129 William Ikut Bahagia.
131
Episode 130 Elvina Gerrard Putri Al Fatih
132
Episode 131 Kedatangan Mama Widya dan Rahman.
133
Episode 132 Pov Steven
134
New chapter
135
chapter 2
136
Chapter 3
137
Chapter 4
138
Chapter 6
139
Chapter 5
140
Chapter 7
141
Chapter 8
142
Chapter 9
143
Chapter 10
144
Chapter 11
145
Chapter 12
146
Chapter 13
147
Chapter 14
148
Chapter 15
149
Chapter 16
150
Chapter 17
151
Chapter 18
152
Chapter 19
153
Chapter 20
154
Chapter 21
155
Chapter 22
156
Chapter 23
157
Episode 24
158
Episode 25
159
Episode 26
160
Chapter 27
161
Chapter 28
162
Chapter 29
163
Chapter 30
164
Chapter 31
165
Chapter 32
166
Chapter 33
167
Chapter 34
168
Chapter 35
169
Chapter 36
170
Chapter 37
171
Chapter 38
172
Chapter 39
173
Episode 40
174
Chapter 41
175
Chapter 42
176
Chapter 43
177
chapter 44
178
Chapter 45
179
Chapter 46
180
Chapter 47
181
Chapter 48
182
Chapter 49
183
Chapter 50
184
Chapter 51
185
Chapter 52
186
Chapter 53
187
Chapter 54
188
Chapter 55
189
Chapter 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!