Jalani saja

Lampu di taman sudah terlihat menyala menyinari seluruh bagian nya pertanda hari sudah benar benar gelap. Waktu menunjukkan pukul 20.00 mereka pun beranjak pulang. Sudah tidak ada beban yang terpikul di hati Kirani, yang ada hanya senyum bahagia. Aldo pun juga begitu, dia ingin berusaha menatap masa depan yang lebih cerah dan lebih jelas.

Tapi Aldo masih belum berani memperkenal kan Kirani kepada keluarga nya. Jelas saja keluarga nya sangat senang kalau Aldo mendapat pendamping baru, Aldo pun pasti juga akan langsung di terima kembali di keluarga nya. Tapi itu berarti Tania akan benar benar tersingkir, Aldo masih belum rela melepas Tania dari hidup nya.

Untuk saat ini cukup lah hanya mereka berdua saja dulu yang tahu tentang hubungan mereka. Mungkin selanjut nya rekan rekan kantor mereka yang satu per satu akan tahu hubungan mereka, karena selama ini mereka juga belum begitu jelas dengan status Aldo yang sebenarnya. Bahkan bisa di bilang tidak ada yang tahu kalau Aldo sudah beristri karena Aldo termasuk pendatang juga di tempat itu. Dan sejak tinggal di tempat itu Tania sudah tidak pernah menampakkan diri keluar apalagi bersama Aldo karena hari hari nya hanya termenung di sudut kamar depan jendela.

Kirani pun juga masih belum ada niatan untuk memperkenalkan Aldo kepada keluarga nya, mungkin satu satu nya orang yang akan pertama tahu tentang hubungan mereka tentu saja sahabat karib nya, yaitu Kayla. Saat ini mereka hanya ingin menikmati kedekatan mereka saja tanpa memikirkan hal rumit lain nya.

Hari terus berjalan dengan rutinitas harian mereka, Kirani tidak jadi mengundurkan diri dari tempat dia bekerja tentu nya itu karena Aldo.

Ini hari pertama bagi mereka dengan menyandang status sepasang kekasih, sebenar nya tidak asing bagi rekan rekan kerja yang lain jika melihat mereka ber dua an, karena memang sejak pertama kedatangan Kirani ke tempat kerja itu Aldo lah orang pertama yang memperkenal kan diri. Walaupun pada saat itu tak pernah terlintas pada benak Aldo untuk jatuh cinta kepada Kirani, hingga akhir nya waktu yang menuntun semua dan menyatukan dua hati menjadi sepasang kekasih.

Seperti biasa mereka makan siang bersama, namun ada yang beda dari biasa nya. Terdengar panggilan "sayang" dari bibir mereka masing masing, bahkan saat berada di depan rekan nya yang lain. Mereka sudah tidak canggung lagi.

"Cieee.. ada yang baru jadian niiih? traktiran nya dong", salah satu rekan nya mencoba untuk menggoda sepasang kekasih itu. Aldo hanya tersenyum dan Kirani terlihat malu malu kucing.

Selepas nya bekerja Aldo mengantar Kirani pulang sampai ke kamar kost nya. Sesampai nya di depan pintu Kirani lekas mengambil kunci yang ada di dalam tas nya kemudian memasang kan nya ke daun pintu tersebut lalu membuka nya.

"Kamu masih mau main di sini atau langsung pulang? ", Kirani bertanya kepada Aldo. " Aku masih ingin di sini" Jawab Aldo sambil membaringkan tubuh nya di kasur karena hari ini dia benar benar lelah dengan pekerjaannya. Mendengar jawaban Aldo kirani pun lekas menutup pintu kamar nya lagi dan bersiap untuk pergi mandi karena hari ini benar benar lelah sekaligus panas cuacanya.

"Kamu istirahat aja di situ, aku mau mandi dulu", Kirani berkata sambil bersiap membawa pakaian ganti ke kamar mandi. " Kamu nggak mau ngajak aku mandi bareng sama kamu? ", Aldo mencoba menggoda Kirani sambil menarik tangan Kirani sampai akhir nya Kirani terjatuh tepat di atas tubuh Aldo. " iih jangan aneh aneh ya, baru juga jadian? ", Kirani berkata sambil memanyunkan bibir dan membuat Aldo gemas. Hampir satu tahun Aldo rindu akan sentuhan wanita, dia kuat menahan hasrat nya karena kesetiaan nya kepada Tania. Hingga akhir nya kini dia bertemu Kirani dan berani untuk mencoba lembaran hidup baru dengan nya.

Saat Kirani mencoba untuk bangun Aldo malah menarik tubuh nya dan sontak membuat ke dua bibir itu bersentuhan. Aldo pun langsung memberikan ciuman pertama nya kepada Kirani. Dan memang betul ini adalah ciuman pertama bagi Kirani sepanjang hidup nya.

Hingga beberapa menit kemudian kedua bibir itu mulai terlepas, kedua nya masih saling menatap. Sungguh dada Kirani berdetak tak karuan ingin menjauh tapi tak sanggup melawan. Akhir nya dia hanya diam pasrah melihat Aldo ******* bibir nya untuk yang ke dua kali nya.

"I love you sayang", Aldo berkata pelan tepat di daun telinga Kirani yang membuat Kirani kegelian dengan hembusan nafas yang begitu dekat dan kemudian membalas perkataan Aldo, " I love you too sayang".Kini kedua nya sudah mulai terbiasa berdekatan. Bahkan ciuman itu membuat Aldo ingin selalu mengulangi nya.

Setelah beberapa waktu berlalu Kirani merasa sesak di dada nya karena hampir tiga puluh menit berhimpitan dada dengan Aldo, dia pun bangun dan bergegas melanjutkan niat nya untuk mandi.

"Beneran nggak mau ngajak aku..? ", Aldo sekali lagi menggoda Kirani. " Apaan siih, jangan aneh aneh deh. Awas aja kalau sampai ketauan ngintip", Kirani menjawab perkataan Aldo sambil mencubit lengan nya agak keras hingga membuat Aldo sedikit merintih, "aauw".

Menunggu Kirani selesai mandi Aldo memainkan ponsel nya dan melihat lihat foto foto mereka berdua di galery ponsel milik nya. Sambil sesekali tersenyum senyum sendiri, ciri khas orang yang sedang kasmaran.

Selesai nya mandi Kirani duduk di samping Aldo sambil menyisir rambut nya, " Kamu nggak mau sekalian mandi disini",Kirani memulai obrolan. "Nggak ah nanti saja di rumah, aku gak bawa baju ganti", Aldo menjawab pertanyaan Kirani.

" Sayang, aku punya sebuah hayalan jika suatu saat kita tinggal dalam satu ruangan kamar seperti ini tapi dengan status halal", Aldo mengungkapkan apa yang ada di dalam fikiran nya. Kirani yang mencoba mengerti kemana arah fikiran Aldo langsung menyahuti omongan nya, "Truuus maksut nya, kalau halal emang nya apa yang kamu pikir kan? "... " Tentu saja aku akan langsung melucuti mu dan membawa mu ke surga dunia", Aldo kembali menggoda Kirani dan membuat Kirani mencubit nya sekali lagi.

"Aku serius sayang, semoga suatu saat kita akan benar benar menyandang status halal sebagai suami istri", Aldo berusaha meluruskan maksut perkataan nya tadi. Kirani menghembuskan nafas besar, " Entah lah sayang, masih terlalu rumit untuk memikirkan nya, Terlebih dengan status kamu yang masih menjadi suami Tania", Tania menjawab dengan lesu. Kedua nya sama sama termenung hingga kemudian Kirani melontarkan kata kata yang membuat Aldo tercengang, "Bagaimana jika suatu saat Tania sembuh, lalu meminta ku pergi jauh meninggalkan diri mu?".

Aldo menghela nafas panjang mendengar kalimat itu, entah apa yang akan dia lakukan jika benar benar mengalami hal itu.

Di satu sisi dia pasti akan sangat bersyukur jika Tania sembuh, karena memang hal itulah yang membuat dia bertahan sampai sekarang. Tapi di sisi lain dia pasti akan bersedih jika harus kehilangan Kirani, karena Tania tak akan mungkin mengizin kan Kirani ada di antara rumah tangga mereka berdua.

Sungguh sesak memikir kan nya hingga kemudian Aldo kembali menghela nafas panjang dan melontarkan kata kata kepada Kirani, "Sudah lah jangan pikir kan itu. Berdoa saja agar kita mendapat jalan yang terbaik. Hanya doa yang mampu mengubah suratan takdir", sambil mengucapkan nya Aldo menarik kepala Kirani untuk di bawa nya bersandar di bahu nya.

Kirani hanya terdiam mendengar ucapan Aldo, " Saat ini kita jalani saja bersama, ikuti saja kemana arus takdir akan membawa kita pergi".

....

Episodes
1 Hanya pelarian
2 Bertepuk sebelah tangan
3 Mencoba berlari
4 Move on
5 Jalani saja
6 Indah nya cinta
7 Nagih hutang
8 Mengantar Tania
9 Ingin mengakhiri
10 Sendiri dulu
11 Mulai terbiasa
12 Terasa seperti mimpi
13 Perkenalan
14 Di sambut baik
15 Bagaikan tuan putri
16 Kejutan
17 Shopping dadakan
18 Pekerjaan baru
19 Kecelakaan
20 Pesan terakhir
21 Pemakaman
22 Menyampaikan pesan
23 Memulai rutinitas
24 Gelisah
25 Berkunjung
26 Bukti
27 Lamaran
28 Menentukan hari
29 Pernikahan
30 Sah
31 Positif
32 Ngidam
33 Anniversary
34 Mimpi Buruk
35 Niat Buruk
36 Bermuka dua
37 Bersalin
38 Pertengkaran
39 Kecewa
40 Mencari cara
41 Menemukan cara
42 Minta maaf
43 Jatuh cinta
44 Haru
45 Diam Diam Mendengar
46 Tak Menyangka
47 Pekerjaan baru.
48 Memamerkan
49 Baru mengerti
50 Aku akan pergi
51 Segala cara
52 Tak ingin terulang kembali
53 Bertemu Bunda
54 Terungkap kebenaran
55 Jalan terang
56 Aku mau
57 Undangan dan kado
58 Pertanda buruk
59 David
60 Hikmah
61 Galau
62 Hari bahagia
63 Ruang kejutan
64 Bukan sebuah mimpi
65 Tak kalah panas
66 Ada Harapan
67 Hutang
68 Berterima kasih
69 Siapalah Diriku
70 Berjalan lancar
71 Sama sama laki laki
72 Tersinggung
73 Lebih Kuat
74 Bersyukur
75 Ngidam
76 Menanti
77 Raisha Rayna
78 Davina
79 Firasat
80 Khawatir
81 Bulan madu yang tertunda
82 Bagai di sambar petir
83 Hilang separuh nyawa
84 Ibu susu
85 Sempat siuman
86 Tidak terima
87 Luka lama yang terulang
88 Belajar dari si kecil
89 Hati yang mulia
90 Menolak
91 Semaunya sendiri
92 Tetap tenang
93 Buat perhitungan
94 Siasat
95 Sudah paham
96 Belajar
97 Peresmian
98 Teman baru
99 Ada udang di balik batu
100 Flashback
101 Rencana
102 Nasehat
103 Kabar duka
104 Jebakan Dion
105 Kesetanan
106 Penyelidikan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Hanya pelarian
2
Bertepuk sebelah tangan
3
Mencoba berlari
4
Move on
5
Jalani saja
6
Indah nya cinta
7
Nagih hutang
8
Mengantar Tania
9
Ingin mengakhiri
10
Sendiri dulu
11
Mulai terbiasa
12
Terasa seperti mimpi
13
Perkenalan
14
Di sambut baik
15
Bagaikan tuan putri
16
Kejutan
17
Shopping dadakan
18
Pekerjaan baru
19
Kecelakaan
20
Pesan terakhir
21
Pemakaman
22
Menyampaikan pesan
23
Memulai rutinitas
24
Gelisah
25
Berkunjung
26
Bukti
27
Lamaran
28
Menentukan hari
29
Pernikahan
30
Sah
31
Positif
32
Ngidam
33
Anniversary
34
Mimpi Buruk
35
Niat Buruk
36
Bermuka dua
37
Bersalin
38
Pertengkaran
39
Kecewa
40
Mencari cara
41
Menemukan cara
42
Minta maaf
43
Jatuh cinta
44
Haru
45
Diam Diam Mendengar
46
Tak Menyangka
47
Pekerjaan baru.
48
Memamerkan
49
Baru mengerti
50
Aku akan pergi
51
Segala cara
52
Tak ingin terulang kembali
53
Bertemu Bunda
54
Terungkap kebenaran
55
Jalan terang
56
Aku mau
57
Undangan dan kado
58
Pertanda buruk
59
David
60
Hikmah
61
Galau
62
Hari bahagia
63
Ruang kejutan
64
Bukan sebuah mimpi
65
Tak kalah panas
66
Ada Harapan
67
Hutang
68
Berterima kasih
69
Siapalah Diriku
70
Berjalan lancar
71
Sama sama laki laki
72
Tersinggung
73
Lebih Kuat
74
Bersyukur
75
Ngidam
76
Menanti
77
Raisha Rayna
78
Davina
79
Firasat
80
Khawatir
81
Bulan madu yang tertunda
82
Bagai di sambar petir
83
Hilang separuh nyawa
84
Ibu susu
85
Sempat siuman
86
Tidak terima
87
Luka lama yang terulang
88
Belajar dari si kecil
89
Hati yang mulia
90
Menolak
91
Semaunya sendiri
92
Tetap tenang
93
Buat perhitungan
94
Siasat
95
Sudah paham
96
Belajar
97
Peresmian
98
Teman baru
99
Ada udang di balik batu
100
Flashback
101
Rencana
102
Nasehat
103
Kabar duka
104
Jebakan Dion
105
Kesetanan
106
Penyelidikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!