Mencoba berlari

Hari sudah mulai sore dan semua pekerja mulai bersiap siap untuk pulang dari kerja. Kirani bekerja di suatu tempat jasa pengiriman barang dalam kota hingga luar negara. Kali ini Kirani tidak langsung pulang ke tempat kost nya, dia memilih untuk sejenak berjalan jalan ke taman tak jauh dari tempat kerjanya.

Di sana Kirani duduk sendiri di temani sorot lampu yang mulai menyinari hari yang kian gelap. Di sekelilingnya nampak banyak pemuda pemudi yang sedang bercanda ria, memadu kasih dan bercengkerama hangat.

Kayla...tiba tiba Kirani merindukannya. Dia rindu teman temannya, mereka yang biasanya menghabiskan waktu bersama sama kini terpisah karena Kirani di pindah kerja.

Kirani hendak menelpon Kayla agar dia tak begitu kesepian duduk sendiri di taman, namun batrei ponselnya tinggal 7℅ dan membuat Kirani menghentikan niatnya untuk menelpon Kayla

l la. Awalnya dia ingin bercerita dan menyampai kan semua yang dia alami dan dia rasakan saat ini, namun terpaksa dia tunda keinginannya untuk bercerita karena ponselnya lowbat. Kayla sudah seperti saudara bagi Kirani, Kayla tahu semua tentang Kirani. Begitu pula sebaliknya.

Terlihat jarum jam di tangan Kirani mengarah ke angka 8,perut Kirani terasa lapar dan badannya sudah merasa agak tak nyaman karena sepulang dari bekerja tadi dia langsung ke taman dan belum mandi. Kirani pergi meninggalkan taman dan mengarah ke tukang bakso yang mangkal di pintu taman. Dia pesan satu porsi dan membungkusnya untuk kemudian di santap sesampainya di kamar kost.

Serasa malam begitu cepat berlalu hingga pagi telah datang kembali menjemput rutinitas harian Kirani. Tapi hari ini dia libur kerja karena tanggal merah, Kirani hanya ingin menghabiskan waktunya di kamar.Dia memegang ponsel nya dan hendak menelpon Kayla, tapi terdengar suara ketukan pintu.

Tok.. tok.. tok..

"Tak biasa nya ada tamu di jam segini, siapa ya? " Kirani bertanya dalam hati dengan keheranan tapi dia tetap melangkah menuju pintu lalu membukanya.

"Aldo? " Kirani terkejut dengan kedatangan Aldo. Aldo memang tahu alamat kost Kirani tapi tak pernah sengaja datang berkunjung, apalagi di hari libur seperti ini.

"Ada apa, tak biasa nya kamu berkunjung ke tempatku? Pasti ada yang penting" tanya Kirani tanpa basa basi.

"Apa kamu tidak ingin mempersilahkan aku masuk dulu? " Aldo balas bertanya

."Oh maaf, mari silahkan masuk, tempatnya agak berantakan dan sempit. Aku lagi mager", Kirani merasa agak canggung dengan kedatangan Aldo karena memang dia tak terbiasa punya tamu laki laki.

"Ada perlu apa?" tanya Kirani.

"Tidak apa apa aku hanya ingin main saja, mungkin juga tak akan lama", jawab Aldo mencoba menjelaskan kedatangannya kepada Kirani.

" Oh, tumben kamu pergi main di hari libur. Tania bagaimana? ", Kirani memberikan pertanyaan lagi kepada Aldo.

"Ya nggak apa apa, sebenarnya hari libur atau nggak itu tidak ada beda nya untuk Tania. Hari harinya hanya termenung saat aku ada di sampingnya atau pun tidak. Hanya saja aku sendiri yang lebih memilih untuk selalu menemaninya saat tidak bekerja", Aldo menceritakan keadaannya.

"Lalu kenapa di hari ini kamu tidak menemaninya? ", Kirani masih melanjutkan pertanyaannya.

" Aku ingin bertemu dengan mu, entah kenapa aku merasa nyaman bila di dekat mu", Aldo dengan lugu menyampaikan perasaannya.

Sebenar nya Kirani sangat bahagia mendengar kalimat itu, tapi ada Tania dalam kehidupan Aldo yang membuatnya harus menghentikan harapannya.

Dua jam sudah Aldo berada di dalam kamar kost bersama Kirani, suasana yang sangat hangat namun mengecewakan bagi Kirani jika mengingat status Aldo.

"Al, sudah terlalu lama kamu berkunjung apa kamu tidak menghawatirkan Tania? " Kirani bertanya kepada Aldo.

"Kamu tidak suka aku lama lama di sini? " Aldo malah balik bertanya.

"Bukan, bukan itu maksudku. Aku senang kamu datang ke tempatku. Selama ini aku juga kesepian, karena nggak begitu kenal sama anak kost sini. Paling cuma satu atau dua anak aja yang pernah main ke kamar kost ku itupun paling hanya seminggu sekali ", Kirani memberikan jawaban yang panjang pada Aldo. Tak bisa dia pungkiri jika memang kedatangan Aldo di kamar kostnya membuatnya merasa nyaman.

" Kirani, andaikan kita masih sama sama sendiri mungkin kamulah tempat ku melabuhkan hatiku", Aldo mengucapkan kata katanya sambil makin mendekat kepada Kirani yang duduk di depan nya.

Mereka saling beradu pandang, bahkan dalam beberapa menit kemudian hidung mereka hampir bersentuhan. Tapi seperti biasa, bayangan wajah Tania muncul di benak Aldo yang kemudian membuat Aldo menundukkan pandangannya dari Kirani.

Kirani pun mengerti alasan Aldo menundukkan pandangannya walau pun Aldo tak mengatakan secara langsung kepada Kirani.

Tania, itu pasti alasan Aldo yang membuat dia menundukkan pandangannya. Alasan yang sangat wajar untuk seorang suami yang menjaga kesetiaan kepada istrinya. Kirani pun merasa tak pantas jika merasa kecewa atau pun marah. Dia mencoba memberi senyum kepada Aldo dan selalu memberinya semangat.

Hari sudah mulai siang dan Aldo pun berpamitan kepada Kirani. Sepulangnya Aldo dari tempat kostnya, Kirani hendak menelpon sahabatnya Kayla. Dia sudah tak tahan memendam semua perasaannya itu sendirian. Dia ingin mencurahkan semuanya kepada Kayla.

Tuuut... tuuut.. tuuut.. telepon mulai menyambung ke ponsel Kayla namun masih belum ada jawaban, hingga akhir nya beberapa detik kemudian terdengar suara Kayla menjawab telponnya.

"Halooo Kirani apa kabar, lama ya kamu nggak nelpon aku? paling cuma kirim pesan dan itu pun lama sekali kamu membalas nya", Kayla terlihat protes karena jarang di hubungi sama Kirani.

"Maaf Kay, aku hanya lagi sibuk. Gimana kabar kamu di sana dan teman teman? " Kirani menanyakan kabar teman temannya.

"Kami semua sehat sehat aja, kamu sendiri gimana? Semenjak kamu pindah kerja di situ kamu berubah Kirani, kamu jadi lebih pendiam dan ngomong sekadarnya. Itu pun dengan nada yang lembut dan itu sangat berbeda dengan Kirani yang dulu", Kayla menanyakan perubahan yang terjadi pada Kirani.

"Kay, aku ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini", Kirani menjawab dengan singkat dan pasti itu membuat Kayla sangat kebingungan.

" Kenapa Kirani? apa ada yang jahat sama kamu. Atau bos nya galak, atau gaji kamu kurang? ", Kayla mencoba menebak nebak apa yang terjadi pada Kirani.

" Bukan Kay, rekan kerja di sini semua baik termasuk juga bosnya, gajinya pun malah sering dapat lemburan dan bonus uang makan", jawab Kirani yang masih membuat Kayla kebingungan.

"Lalu dengan alasan apa kamu ingin mengundurkan diri dari pekerjaanmu yang sekarang? " Kayla masih terus bertanya kepada Kirani.

Hingga akhir nya Kirani menceritakan semuanya terutama tentang Aldo. Karena memang sesungguhnya Aldo lah alasan mengapa Kirani ingin mengundurkan diri. Kirani merasa tak mampu terus berada dalam keadaan seperti ini.Dia ingin berlari dari keadaan ini, ingin pergi jauh dari kehidupan Aldo.

Kayla pun mengerti dengan apa yang di rasakan sahabatnya dan mendukung apapun yang menjadi keputusan nya.

Hari esok pun tiba, Aldo nampak datang lebih awal dari pada Kirani. Aldo tak tahu bahwa hari ini mungkin jadi hari terakhir dia bertemu Kirani, karena Kirani berniat mengundurkan diri di hari ini.

Kirani juga telah tiba. Sesampainya di tempat kerja dia langsung menuju ke ruangan bosnya namun tak nampak ada orang di dalam ruangan itu karena bos nya hari ini cuti. Dan hal ini membuat Kirani harus menunda pengunduran dirinya. Kirani kembali ke tempat kerjanya, kemudian Aldo menghampirinya.

"Kenapa kamu datang terlambat? ", tanya Aldo memulai pembicaraan.

" Aku tadi masih pergi ke ruangan bos" , Jawab Kirani.

"Apa yang terjadi, apa ada komplain hingga kamu di panggil ke ruang bos? ", Aldo mencoba mencari tahu.

"Bukan bos yang memanggil ku, tapi aku yang mencari nya. Aku ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini", jawaban Kirani yang membuat Aldo sangat kaget.

" Apaaa..? kamu mau mengundurkan diri? " Aldo sungguh tak menyangka.

.....

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Sy cicil. like ya...

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Hanya pelarian
2 Bertepuk sebelah tangan
3 Mencoba berlari
4 Move on
5 Jalani saja
6 Indah nya cinta
7 Nagih hutang
8 Mengantar Tania
9 Ingin mengakhiri
10 Sendiri dulu
11 Mulai terbiasa
12 Terasa seperti mimpi
13 Perkenalan
14 Di sambut baik
15 Bagaikan tuan putri
16 Kejutan
17 Shopping dadakan
18 Pekerjaan baru
19 Kecelakaan
20 Pesan terakhir
21 Pemakaman
22 Menyampaikan pesan
23 Memulai rutinitas
24 Gelisah
25 Berkunjung
26 Bukti
27 Lamaran
28 Menentukan hari
29 Pernikahan
30 Sah
31 Positif
32 Ngidam
33 Anniversary
34 Mimpi Buruk
35 Niat Buruk
36 Bermuka dua
37 Bersalin
38 Pertengkaran
39 Kecewa
40 Mencari cara
41 Menemukan cara
42 Minta maaf
43 Jatuh cinta
44 Haru
45 Diam Diam Mendengar
46 Tak Menyangka
47 Pekerjaan baru.
48 Memamerkan
49 Baru mengerti
50 Aku akan pergi
51 Segala cara
52 Tak ingin terulang kembali
53 Bertemu Bunda
54 Terungkap kebenaran
55 Jalan terang
56 Aku mau
57 Undangan dan kado
58 Pertanda buruk
59 David
60 Hikmah
61 Galau
62 Hari bahagia
63 Ruang kejutan
64 Bukan sebuah mimpi
65 Tak kalah panas
66 Ada Harapan
67 Hutang
68 Berterima kasih
69 Siapalah Diriku
70 Berjalan lancar
71 Sama sama laki laki
72 Tersinggung
73 Lebih Kuat
74 Bersyukur
75 Ngidam
76 Menanti
77 Raisha Rayna
78 Davina
79 Firasat
80 Khawatir
81 Bulan madu yang tertunda
82 Bagai di sambar petir
83 Hilang separuh nyawa
84 Ibu susu
85 Sempat siuman
86 Tidak terima
87 Luka lama yang terulang
88 Belajar dari si kecil
89 Hati yang mulia
90 Menolak
91 Semaunya sendiri
92 Tetap tenang
93 Buat perhitungan
94 Siasat
95 Sudah paham
96 Belajar
97 Peresmian
98 Teman baru
99 Ada udang di balik batu
100 Flashback
101 Rencana
102 Nasehat
103 Kabar duka
104 Jebakan Dion
105 Kesetanan
106 Penyelidikan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Hanya pelarian
2
Bertepuk sebelah tangan
3
Mencoba berlari
4
Move on
5
Jalani saja
6
Indah nya cinta
7
Nagih hutang
8
Mengantar Tania
9
Ingin mengakhiri
10
Sendiri dulu
11
Mulai terbiasa
12
Terasa seperti mimpi
13
Perkenalan
14
Di sambut baik
15
Bagaikan tuan putri
16
Kejutan
17
Shopping dadakan
18
Pekerjaan baru
19
Kecelakaan
20
Pesan terakhir
21
Pemakaman
22
Menyampaikan pesan
23
Memulai rutinitas
24
Gelisah
25
Berkunjung
26
Bukti
27
Lamaran
28
Menentukan hari
29
Pernikahan
30
Sah
31
Positif
32
Ngidam
33
Anniversary
34
Mimpi Buruk
35
Niat Buruk
36
Bermuka dua
37
Bersalin
38
Pertengkaran
39
Kecewa
40
Mencari cara
41
Menemukan cara
42
Minta maaf
43
Jatuh cinta
44
Haru
45
Diam Diam Mendengar
46
Tak Menyangka
47
Pekerjaan baru.
48
Memamerkan
49
Baru mengerti
50
Aku akan pergi
51
Segala cara
52
Tak ingin terulang kembali
53
Bertemu Bunda
54
Terungkap kebenaran
55
Jalan terang
56
Aku mau
57
Undangan dan kado
58
Pertanda buruk
59
David
60
Hikmah
61
Galau
62
Hari bahagia
63
Ruang kejutan
64
Bukan sebuah mimpi
65
Tak kalah panas
66
Ada Harapan
67
Hutang
68
Berterima kasih
69
Siapalah Diriku
70
Berjalan lancar
71
Sama sama laki laki
72
Tersinggung
73
Lebih Kuat
74
Bersyukur
75
Ngidam
76
Menanti
77
Raisha Rayna
78
Davina
79
Firasat
80
Khawatir
81
Bulan madu yang tertunda
82
Bagai di sambar petir
83
Hilang separuh nyawa
84
Ibu susu
85
Sempat siuman
86
Tidak terima
87
Luka lama yang terulang
88
Belajar dari si kecil
89
Hati yang mulia
90
Menolak
91
Semaunya sendiri
92
Tetap tenang
93
Buat perhitungan
94
Siasat
95
Sudah paham
96
Belajar
97
Peresmian
98
Teman baru
99
Ada udang di balik batu
100
Flashback
101
Rencana
102
Nasehat
103
Kabar duka
104
Jebakan Dion
105
Kesetanan
106
Penyelidikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!