Setelah kuliah selesai, Luna berjalan ke parkiran mengambil motornya, saat akan menaikinya ponselnya berdering.
“Nomor tidak di kenal” pikirnya, namun karena penasaran dia pun menjawabnya.
“Halo” jawabnya singkat.
“Halo apa ini dengan Nona Luna Alexandra” terdengar suara berat seorang pria yang menelepon dirinya.
“Iya benar, ini siapa?” tanya Luna penasaran.
“Sepertinya kamu lupa, aku bantu kamu mengingatnya, Hotel XX kamar no 123” ucap pria itu.
Luna tersentak mendengar ucapan pria yang meneleponnya. “Kamu mau apa lagi bukannya urusan kita udah selesai” sahutnya kesal.
“Tunggu, kamu tahu nomor aku dari mana?” sambungnya lagi.
“Luna Alexandra semester 5 kuliah di Universitas XX, oh iya satu hal lagi kartu mahasiswa kamu juga ada sama aku”
Luna yang panik kemudian mencari kartu mahasiswanya di dalam tas dan benar saja kartunya tidak ada.
“Kembalikan kartu mahasiswaku” pinta Luna.
“Oke kita ketemu di kafe dekat kampusmu” sahut pria itu.
Satu jam kemudian mereka bertemu di kafe, bukan Saga namanya kalau tidak jadi pusat perhatian, pengunjung kafe terutama yang perempuan tidak berkedip saat melihatnya, mereka terus menatap ke arah Luna dan Saga yang duduk di dekat jendela.
“Mana kartu mahasiswaku?” Luna menengadahkan tangannya ke arah Saga. Saga kemudian mengambil kartu mahasiswa Luna dan Black Card yang ia simpan di dalam sakunya dan memberikannya pada Luna.
“Kamu nggak mau Black Card ini?” Luna menyodorkan Black Cardnya tepat di depan wajah Saga.
Saga tersenyum sinis kemudian berkata “aku tidak butuh Black Card itu” ucapnya sombong.
“Oke! Karena nggak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi, jadi aku permisi dulu” Luna beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Saga sendirian di kafe”.
“Gadis ini benar-benar” ucapnya lirih sembari berdiri dan keluar kafe.
Pukul 20.00 Wyman kembali dari restorannya, Luna yang sudah menunggu dari tadi kemudian berjalan menghampiri ayahnya seraya berkata “ada yang mau Luna omongin sama ayah”.
“Apa nggak bisa besok aja Lun ayah capek mau istirahat” sahut ayahnya yang kelihatan lelah.
“Sekarang aja yah ini penting” balas Luna dengan wajah serius.
“Oke, ayo ikut ayah ke ruang kerja” Luna mengikuti Wyman dari belakang dan masuk ke ruang kerjanya, kemudian mereka berdua duduk berdampingan.
“Ada hal penting apa yang mau kamu omongin sama ayah”
“Begini yah aku udah pikirin tentang pembicaraan kita waktu itu, yang ayah ingin menikah lagi” Luna menghela nafasnya dan menutup matanya sebentar kemudian melanjutkan omongannya lagi.
“Aku ijinin ayah untuk nikah lagi dan tolong pertemukan aku dengan calon ayah itu”
Wyman tersenyum sembari menatap wajah cantik anaknya kemudian ia mendekat ke Luna dan memeluknya “makasih sayang kamu udah ijinin ayah menikah lagi, dan pasti ayah akan mempertemukan kamu sama Sonya.
Luna senang melihat senyum di wajah ayahnya terlihat jelas keputusan yang dibuatnya membuat ayahnya bahagia.
Hari pertemuan pun tiba, Luna dan ayahnya bersiap berangkat ke restoran miliknya untuk bertemu dengn Sonya. Ia memilih tempat vvip agar tidak terganggu dengan pengunjung restoran yang lain.
Setelah sampai di restoran Luna dan Wyman langsung masuk ke ruang vvip untuk menunggu Sonya, beberapa menit kemudian Sonya datang diantar seorang pelayan.
“Silahkan masuk Bu, Pak Wyman sudah menunggu di dalam” pelayan itu dengan sopan mempersilahkan Sonya masuk.
“Terima kasih” ucap Sonya. Kemudian Sonya masuk dan mendapati Wyman dan Luna yang tengah duduk.
“Maaf aku terlambat kalian udah lama ya nunggunya” Sonya berjalan mendekat kearah Luna dan Wyman.
“Nggak kok tante kita juga baru datang” ucap Luna tersenyum.
Kemudian Sonya menarik kursi dan duduk di dekat Luna. “Kamu pasti Luna?” tanya Sonya sembari memegang tangan Luna.
“iya tante” jawabnya singkat.
“Kamu cantik sama seperti Farah”
“Tante kenal sama ibu?”
“Kenal banget Lun, Farah itu teman kuliah tante. Farah, tante dan juga ayah kamu dulu kita teman kuliah, tapi setelah lulus tante pergi keluar negri. Dan nggak lama kemudian tante mendengar ayah dan ibumu menikah tante senang sekali” ucap Sonya panjang lebar.
Luna tersenyum mendengarnya, dan ia langsung merasa kalau tante Sonya orang baik dan pantas mendampingi ayahnya.
“Anak kamu nggak ikut” tanya Wyman pada Sonya.
“Dia sangat sibuk bahkan kita juga jarang ketemu, dia termasuk anak yang gila kerja” jawab Sonya.
Kemudian mereka memakan hidangan yang sudah di siapkan, dan setelah selesai mereka langsung pulang. Sonya banyak mengobrol dengan Luna tentang masa-masa kuliahnya dulu, mereka terlihat sangat akrab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Airis_18
Nah gitu dong, Ayahnya diizinin nikah lagi
2025-01-21
0